• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk

RASIO SOLVABILITAS (X)

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2021 serta 31 Desember 2020, 2019 dan 2018.

Dalam penerbitan laporan keuangan audit untuk keperluan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan memanfaatkan relaksasi penerapan penyajian dan pengungkapan atas informasi keuangan berdasarkan POJK No. 7/2021 dan SEOJK No.

20/2021 yang diterbitkan untuk menindaklanjuti perkembangan pandemi Covid-19 yang terjadi. Informasi laporan keuangan pada periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2021 diperoleh dari laporan internal Perseroan dan menjadi tanggung jawab manajemen serta tidak diaudit dan tidak direview oleh Akuntan Publik.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2020 telah diaudit oleh KAP Maurice Ganda Nainggolan & Rekan dan ditandatangani oleh Maurice Ganda Nainggolan dengan opini tanpa modifikasian.

1. Umum

Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industri kimia anorganik gas. Pada saat ini kegiatan utama Perseroan adalah menjalankan usaha industri kimia dasar anorganik gas dan perdagangan besar bahan dan barang kimia.

Perseroan berkedudukan di Balikpapan dan berkantor pusat di Jalan Jend. Sudirman No. 5, Kel. Klandasan Ilir, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Perseroan

Beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan adalah sebagai berikut :

Faktor Perubahan Kebijakan Pemerintah

Kebijakan Pemerintah seperti fiskal, moneter, atau kebijakan lain yang mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan fiskal seperti perubahan tarif pajak pada Perseroan akan berdampak pada meningkatnya beban pajak dan beban tambahan atas produk yang diberikan oleh Perseroan. Hal tersebut dapat mempengaruhi beban pajak dan laba bersih Perseroan

b. Kebijakan moneter seperti kenaikan tingkat suku bunga akan mempengaruhi laba bersih Perseroan dan ketersediaan pilihan pendanaan dan rencana pengembangan bisnis Perseroan.

c. Kebijakan ketenagakerjaan seperti perubahan tingkat UMR / UMP dan jaminan sosial dapat mempengaruhi biaya upah dan gaji pegawai Perseroan. Perubahan kebijakan pada perizinan kegiatan usaha Perseroan dapat berpengaruh kepada waktu penyelesaian pembangunan. Keterlambatan Perseroan dalam memperoleh perizinan yang diperlukan dapat menyebabkan tertundanya jadwal penyelesaian yang sudah disepakati sebelumnya. Selain itu, regulasi Pemerintah lainnya seperti perubahan Peraturan Daerah, perubahan peruntukan, perubahan arus lalu lintas, perubahan objek pajak dan besaran pajak dapat berpengaruh pada aset-aset Perseroan yang sudah beroperasi.

d. Rencana Pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta menuju Penajam Paser Utara diperkirakan dapat memberikan dampak positif di bidang perekonomian bagi wilayah di sekitar Penajem Paser Utara.

Perseroan dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan penjualan dan memperluas area cakupan Perseroan untuk memasarkan produknya.

• Manajemen Risiko Modal

Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perseroan terdiri dari kas di bank dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor serta saldo laba. Dewan Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan.

Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

• Manajemen Risiko Tingkat Bunga

Tingkat bunga mengacu kepada risiko pada nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan di tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Perseroan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang.

3. Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan.

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan Keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.

Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keu

c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Baru Dan Revisi Dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

• PSAK 15 (Amandemen), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;

• PSAK 62 (Amandemen), Kontrak Asuransi- Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:

Kontrak Asuransi;

• PSAK 71, Instrumen Keuangan;

• PSAK 71 (Amandemen), Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif;

• PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan;

• Manajemen Risiko Modal

Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perseroan terdiri dari kas di bank dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor serta saldo laba. Dewan Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan.

Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

• Manajemen Risiko Tingkat Bunga

Tingkat bunga mengacu kepada risiko pada nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan di tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Perseroan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang.

3. Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan.

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan Keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.

Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keu

angan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi tiap-tiap akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Baru Dan Revisi Dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

• PSAK 15 (Amandemen), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;

• PSAK 62 (Amandemen), Kontrak Asuransi- Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:

Kontrak Asuransi;

• PSAK 71, Instrumen Keuangan;

• PSAK 71 (Amandemen), Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif;

• PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan;

• PSAK 73: Sewa, efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan;

• ISAK 35: “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba”;

• PSAK 1 (Amandemen 2019): ”Penyajian Laporan Keuangan tentang Judul Laporan Keuangan”;

• PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019): ”Penyajian Laporan Keuangan”;

• PPSAK 13: ”Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”;

• PSAK 25 (Amandemen 2019): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;

• PSAK 102 (Revisi 2019): ”Akuntansi Murabahah”;

• ISAK 101: ”Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan terkait Kepemilikan Persediaan”; dan

• ISAK 102: ”Penurunan Nilai Piutang Murabahah”.

Interpretasi standar efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan adalah sebagai berikut

Penerapan atas PSAK 71

Perseroan melakukan penerapan atas PSAK 71, secara efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2020.

4. ANALISA OPERASI PER SEGMEN

Kontribusi Pendapatan Per Segmen terhadap Pendapatan Perseroan

Berikut ini merupakan tabel perincian kontribusi Pendapatan Per Segmen terhadap Pendapatan Perseroan:

Keterangan 31 Mei 31 Desember

2021

(Tidak Diaudit) 2020

(Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Penjualan Pabrikasi 96% 95% 95% 95% 94%

Pendapatan Jasa 4% 5% 5% 5% 6%

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Kontribusi pendapatan terbesar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, 2019 dan 2018 berasal dari segmen Penjualan Pabrikasi yaitu sebesar 95%, 95% dan 94% secara berurutan. Tidak terdapat peningkatan maupun penurunan yang signifikan terhadap kapasitas produksi Perseroan dalam 3 (tiga) tahun buku terakhir dan juga tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap harga penjualan produk Perseroan.

Penjualan Pendapatan Jasa Jumlah

Pendapatan Usaha 70.633.985.374 3.634.116.583 74.268.101.957

Beban Pokok Pendapatan (34.978.976.821) (1.532.896.000) (36.511.872.821)

Laba Kotor 35.655.008.553 2.101.220.583 37.756.229.136

Keterangan 2019

Penjualan Pendapatan Jasa Jumlah

Pendapatan Usaha 68.647.643.016 3.314.691.107 71.962.334.123

Beban Pokok Pendapatan (31.500.330.548) (2.167.396.000) (33.667.726.548)

Laba Kotor 37.147.312.468 1.147.295.107 38.294.607.575

Keterangan 2018

Penjualan Pendapatan Jasa Jumlah

Pendapatan Usaha 62.699.383.783 3.936.112.780 66.635.496.563

Beban Pokok Pendapatan (29.226.834.515) (1.361.500.000) (30.588.334.515)

Laba Kotor 33.472.549.268 2.574.612.780 36.047.162.048

Kontribusi Laba Kotor terbesar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, 2019 dan 2018 sejalan dengan kontribusi pendapatan terbesarnya yang berasal dari segmen Penjualan Pabrikasi yaitu sebesar 95%, 95% dan 94% secara berurutan.

Keterangan 31 Mei 31 Desember

2021

(Tidak Diaudit) 2020

(Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Penjualan Pabrikasi 96% 95% 95% 95% 94%

Pendapatan Jasa 4% 5% 5% 5% 6%

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

5. ANALISA KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XIX dari Prospektus ini.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2021 31 Mei 2020 31 Desember

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Pendapatan Usaha 32.191.782.983 30.147.863.564 74.268.101.957 71.962.334.123 66.635.496.563 Beban Pokok Pendapatan 7.274.843.676) (15.656.020.729) (36.511.872.821) (33.667.726.548) (30.588.334.515) LABA KOTOR 14.916.939.307 14.491.842.836 37.756.229.136 38.294.607.575 36.047.162.048 Beban Umum dan Administrasi (12.127.010.679) (11.068.042.992) (25.280.152.487) (27.414.804.094) (24.079.891.488) LABA OPERASI 2.789.928.628 3.423.799.844 12.476.076.650 10.879.803.481 11.967.270.561 Beban Bunga dan Keuangan (1.443.938.893) (1.404.260.518) (3.439.392.308) (3.428.823.723) (3.723.556.985) Pendapatan (Beban) Lain-lain (876.713.161) (369.739.182) (1.289.482.643) (320.736.262) (840.161.874) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 469.276.574 1.649.800.144 7.747.201.700 7.130.243.496 7.403.551.702 Beban Pajak Penghasilan (196.338.483) (547.528.753) (2.442.564.595) (2.510.282.395) (2.204.632.249) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 272.938.091 1.102.271.392 5.304.637.104 4.619.961.101 5.198.919.453

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Surplus Revaluasi Aset Tetap - - 68.355.745.674 - -

Pengukuran Kembali Imbalan Pasti - (205.374.292) (443.618.250) (138.643.500) 135.767.250 JUMLAH PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN-BERSIH - (205.374.292) 67.912.127.424 (138.643.500) 135.767.250 LABA KOMPREHENSIF

PERIODE/TAHUN BERJALAN

272.938.091

896.897.100 73.216.764.528 4.481.317.601 5.334.686.703

LABA PER SAHAM 5,46 22,5 106,09 92,40 103,98

a. Pendapatan Usaha

Berikut ini merupakan rincian pendapatan Perseroan untuk periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2021 dan 31 Mei 2020 (Tidak Diaudit) serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017.

Keterangan 2018

Penjualan Pendapatan Jasa Jumlah

Pendapatan Usaha 62.699.383.783 3.936.112.780 66.635.496.563

Beban Pokok Pendapatan (29.226.834.515) (1.361.500.000) (30.588.334.515)

Laba Kotor 33.472.549.268 2.574.612.780 36.047.162.048

Kontribusi Laba Kotor terbesar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020, 2019 dan 2018 sejalan dengan kontribusi pendapatan terbesarnya yang berasal dari segmen Penjualan Pabrikasi yaitu sebesar 95%, 95% dan 94% secara berurutan.

Keterangan 31 Mei 31 Desember

2021

(Tidak Diaudit) 2020

(Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Penjualan Pabrikasi 96% 95% 95% 95% 94%

Pendapatan Jasa 4% 5% 5% 5% 6%

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

5. ANALISA KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XIX dari Prospektus ini.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2021 31 Mei 2020 31 Desember

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Pendapatan Usaha 32.191.782.983 30.147.863.564 74.268.101.957 71.962.334.123 66.635.496.563 Beban Pokok Pendapatan 7.274.843.676) (15.656.020.729) (36.511.872.821) (33.667.726.548) (30.588.334.515) LABA KOTOR 14.916.939.307 14.491.842.836 37.756.229.136 38.294.607.575 36.047.162.048 Beban Umum dan Administrasi (12.127.010.679) (11.068.042.992) (25.280.152.487) (27.414.804.094) (24.079.891.488) LABA OPERASI 2.789.928.628 3.423.799.844 12.476.076.650 10.879.803.481 11.967.270.561 Beban Bunga dan Keuangan (1.443.938.893) (1.404.260.518) (3.439.392.308) (3.428.823.723) (3.723.556.985) Pendapatan (Beban) Lain-lain (876.713.161) (369.739.182) (1.289.482.643) (320.736.262) (840.161.874) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 469.276.574 1.649.800.144 7.747.201.700 7.130.243.496 7.403.551.702 Beban Pajak Penghasilan (196.338.483) (547.528.753) (2.442.564.595) (2.510.282.395) (2.204.632.249) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 272.938.091 1.102.271.392 5.304.637.104 4.619.961.101 5.198.919.453

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Surplus Revaluasi Aset Tetap - - 68.355.745.674 - -

Pengukuran Kembali Imbalan Pasti - (205.374.292) (443.618.250) (138.643.500) 135.767.250 JUMLAH PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN-BERSIH - (205.374.292) 67.912.127.424 (138.643.500) 135.767.250 LABA KOMPREHENSIF

PERIODE/TAHUN BERJALAN

272.938.091

896.897.100 73.216.764.528 4.481.317.601 5.334.686.703

LABA PER SAHAM 5,46 22,5 106,09 92,40 103,98

a. Pendapatan Usaha

Berikut ini merupakan rincian pendapatan Perseroan untuk periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2021 dan 31 Mei 2020 (Tidak Diaudit) serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017.

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Mei 31 Desember

2021

(Tidak Diaudit) 2020

(Tidak Diaudit) 2020 2019 2018

Penjualan 30.747.977.041 28.630.838.131 70.633.985.374 68.647.643.016 62.699.383.783 Pendapatan Jasa 1.443.805.942 1.517.025.433 3.634.116.583 3.314.691.107 3.936.112.780 Jumlah 32.191.782.983 30.147.863.564 74.268.101.957 71.962.334.123 66.635.496.563 Periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2021 (Tidak Diaudit) dibandingkan dengan periode 5 (lima)