• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen T1 232008210 Full text (Halaman 38-59)

Gambaran Umum Perusahaan

PT Puhan indonesia memulai usaha pabrikan sejak tahun 2000 dan menempati areal pabrik seluar 3,2 ha yang terletak di Jl. Abimayu No.1, Klampeyan, Noborejo, Salatiga. Perusahaan ini pada awal berdirinya tumbuh dari sebuah usaha distribusi cat kemudian berkembang menjadi perusahaan yang menjawab tantangan kebutuhan pasar pada operasional proses produksi yang optimal dalam penyediaan segala macam bahan bangunan yang lebih memfokuskan pada produk architectural paint dan water base adhesive.

25 Visi dan Misi Perusahaan

PT Puhan mempunyai visi yaitu memberikan sumbangsih bagi masyarakat dan negara dengan menciptakan kesempatan kerja bagi ribuan masyarakat pencari kerja melalui suatu bentuk usaha yang berkembang dan menguntungkan.

Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi PT Puhan antara lain : 1. Menjadikan perusahaan besar yang abadi dengan standart kualitas produksi

dan sumber daya manusia yang tinggi.

2. Menghasilkan produk yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. 3. Memperhatikan kelestarian lingkungan dengan penggunaan bahan baku yang

ramah lingkungan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT Puhan Indonesia dalam mengatur manajemennya adalah struktur organisasi garis yang menunjukkan suatu kekuasaan tertinggi terletak pada pimpinan perusahaan, yang mengkoordinir seluruh aktivitas perusahaan, menentukan kebijaksanaan perusahaan dan mengawasi perusahaan serta di dukung dengan adanya staff yang berkewajiban memberi usulan, saran, dan masukan kepada pimpinan.

Kegiatan audit internal telah dilakukan pada PT Puhan Indonesia, namun pada struktur organisasinya posisi audit internal tidak tercantum secara teknis dikarenakan kegiatan audit internal perusahaan masih dilakukan secara manual dan kegiatan audit internalnya tidak ditangani oleh seseorang yang mempunyai latar belakang auditor internal. Maka dari itu, pihak manajemen telah

26

mempercayakan pelaksanaan audit internal kepada orang-orang yang terbentuk dalam suatu tim audit internal yang ditunjuk oleh manajemen yang dianggap berkompeten dalam bidang audit internal. Namun demikian segala bentuk tanggung jawab auditor internal langsung berada di bawah dewan direksi.

Kedudukan Audit Internal Dalam Perusahaan

Dalam rangka menjaga dan mengawasi jalannya kegiatan usaha agar terhindar dari kecurangan dan kesalahan, PT Puhan Indonesia mempunyai satuan pengawas baik dari pihak internal maupun pihak eksternal. Pengawasan dari pihak eksternal berasal dari Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh perusahaan. Sedangkan pengawasan internal perusahaan ditangani oleh pihak-pihak yang menurut manajemen dianggap berkompeten dalam menangani kegiatan audit internal yang terbentuk dalam suatu tim meskipun tidak tercantum secara teknis dalam struktur organisasi perusahaan dan lebih tepat disebut sebagai satgas.

Pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada PT Puhan Indonesia dapat dilaksanakan beberapa kali dalam setahun sesuai kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan audit tersebut dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu berdasarkan rencana audit serta pertimbangan Dewan Direksi.

Pelaksanaan Pekerjaan Audit Internal pada PT Puhan 1. Perencanaan audit

Perencanaan audit (audit planning) merupakan langkah pertama yang dilakukan oleh auditor internal PT Puhan sebelum melakukan pekerjaan audit. Rencana audit ini terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan dari

27

Dewan Direksi sebelum dilakukan pengesahan. Rencana audit yang telah disahkan ini akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan audit. Dalam hal ini, rencana audit harus memperhatikan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.

2. Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan audit internal pada PT Puhan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Biasanya audit akan dilaksanakan secara mendadak pada waktu yang tidak terduga. Pelaksanaan audit internal pada PT Puhan lebih menitikberatkan pada sistem dan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan audit atas kepatuhan belum diterapkan pada perusahaan ini dan sepenuhnya masih berada di bawah tanggung jawab HRD.

Pengujian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan audit untuk memperoleh informasi yang ada untuk selanjutnya dievaluasi apakah kinerja dari objek yang direvieu sudah berjalan sesuai prosedur yang seharusnya. Dalam hal ini kompetensi, objektivitas, dan integritas auditor sangat menentukan sejauh mana laporan audit dapat membantu perusahaan dalam menemukan kecurangan serta tingkat efektivitas dan efisiensi atas kegiatan operasi untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Meskipun tim audit internal yang ada pada PT Puhan bukan merupakan auditor senior, namun mereka selalu berusaha meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan audit sehingga mampu menjadikan tim audit yang dapat diandalkan sesuai dengan

28

kriteria yang diharapkan perusahaan dan sejauh ini belum pernah terjadi kesalahan yang berarti yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri.

Posisi auditor internal PT Puhan tidak terstruktur dalam organisasi perusahaan. Namun tanggung jawab mereka berada langsung di bawah Dewan Direksi dan bersifat independen. Kegiatan audit yang dilakukan hanya terbatas pada tingkat manajemen di bawah Dewan Direksi, dan tim audit tidak mempunyai wewenang yang cukup untuk melaksanakan audit pada tingkat Direksi.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan audit maka auditor internal menyusun laporan audit untuk diserahkan kepada Dewan Direksi. Hasil dari laporan audit internal pada PT Puhan dicetak dalam bentuk dokumen dan dilaporkan langsung kepada Dewan Direksi. Laporan yang diserahkan antara lain : a. Laporan Ketidaksesuaian

Laporan ini berisi mengenai uraian ketidaksesuaian yang terjadi pada objek yang telah diaudit dan mencantumkan tindakan koreksi atau pencegahan yang dapat dilakukan sebagai saran perbaikan dan pencegahan atas ketidaksesuaian tersebut.

b. Laporan observasi / saran

Laporan ini berisi tentang uraian observasi atas kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh suatu bagian yang telah di audit pada perusahaan. c. Laporan Assessment

29

Pada laporan ini auditor internal akan mencantumkan rangkuman hasil assessment atau penilaian atas hasil audit serta memberikan rekomendasi dan kesimpulan dari hasil assessment tersebut.

d. Laporan Hasil Audit Internal

Laporan terakhir yang disampaikan kepada Dewan Direksi yaitu laporan hasil audit yang berisi hasil akhir dari audit internal yang telah dilakukan beserta rekomendasinya. Tanggung jawab auditor internal pada PT Puhan hanya terbatas sampai penyampaian rekomendasi atas hasil audit. Sedangkan tindak lanjut atas hasil dari kegiatan audit sepenuhnya ditangani oleh Dewan Direksi.

Analisis Audit Internal Berdasarkan Standar Profesi Audit Internal

Analisis audit internal PT Puhan Indonesia berdasarkan standar atribut dan standar kinerja yang terangkum dalam Standar Profesi Audit Internal adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Persepsi terhadap Standar Atribut dan Standar Kinerja Audit Internal Pada PT Puhan Indonesia

Standar Atribut Ya Tidak

1. Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung jawab dinyatakan

secara formal 

2. Independen dan Objektivitas

- Independensi Organisasi atas fungsi audit internal 

- Objektivitas Auditor Internal 

- Kendala terhadap Prinsip Independensi dan Objektivitas diungkapkan kepada pihak berwenang  3. Keahlian dan Kecermatan Profesional

30 - Keahlian

 Penanggungjawaban Fungsi Audit Internal memperoleh saran dan asisten dari pihak yang kompeten.

  Auditor Internal memiliki pengetahuan yang

memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan.

  Fungsi Audit Internal secara kolektif memiliki

pengetahuan tentang resiko dan pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi yang tersedia.

- Kecermatan Profesional

 Dalam menerapkan kecermatan profesional auditor internal mempertimbangkan

a. Ruang lingkup penugasan 

b. Kompleksitas dan materialitas yang dicakup

dalam penugasan 

c. Kecukupan dan efektivitas manajemen resiko,

pengendalian dan proses governance  d. Biaya dan manfaat penggunaan sumber daya

dalam penugasan 

e. Penggunaan teknik-teknik audit berbantuan

komputer dan teknik-teknik analisis lainnya.  - Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan (PPL)

dilakukan oleh auditor internal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan profesinya.

 4. Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal

- Penilaian terhadap Program Quality Assurance

dilakukan untuk menilai efektivitas yang mencakup :  Penilaian Internal yang dalam prosesnya

melakukan:

 Reviu yang berkesinambungan atas kegiatan dan kinerja fungsi audit internal   Reviu berkala yang dilakukan melalui self

assesment atau pihak lain dalam organisasi yang memiliki pengetahuan tentang standar dan praktik audit internal

  Penilaian Eksternal yang dilakukan

sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun oleh pihak luar perusahaan yang independen dan kompeten

 - Pelaporan Quality Assurance.

Penanggung jawab fungsi audit internal melaporkan hasil reviu dari pihak eksternal kepada pimpinan dan Dewan

31 Pengawas Organisasi

- Pernyataan Kesesuaian dengan SPAI.

Auditor internal memuat pernyataan bahwa aktivitasnya dilaksanakan sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal

 - Pengungkapan atas ketidakpatuhan.

Adanya pengungkapan kepada Pimpinan dan Dewan pengawas organisasi atas adanya ketidakpatuhan terhadap SPAI dan Kode Etik yang mempengaruhi aktivitas fungsi audit secara signifikan

STANDAR KINERJA Ya Tidak

5. Pengelolaan Fungsi Audit Internal

- Perencanaan 

- Komunikasi dan Persetujuan 

- Pengelolaan Sumberdaya 

- Kebijakan dan prosedur 

- Koordinasi 

- Laporan Kepala Pimpinan dan Dewan Pengawas  6. Lingkup Penugasan

- Pengelolaan Resiko 

- Pengendalian

 Evaluasi sistem pengendalian intern harus mencakup

a. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi  b. Keandalan dan integritas informasi  c. Kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku 

d. Pengamanan aset organisasi 

 Fungsi audit internal memastikan sampai sejauh mana tujuan program telah sejalan dengan sasaran dan tujuan organisasi

  Auditor internal mereviu kegiatan operasi dan

program untuk memastikan sampai sejauh mana hasil-hasil yang diperoleh konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

  Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern

diperlukan kriteria yang memadai  - Proses governance

Fungsi audit internal menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk mencapai tujuan berikut:

a. Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai

dalam organisasi 

32 efektif dan akintabilitas

c. Secara efektif mengkomunikasikan risiko dan pengendalian kepada unit-unit yang tepat di dalam organisasi

 d. Secara efektif mengkoordinasikan kegiatan dari, dan

mengkomunikasikan informasi di antara, pimpinan, dewan pengawas, auditor internal dan eksternal serta manajemen

  Fungsi audit internal mengevaluasi rancangan,

implementasi dan efektivitas dari kegiatan, program dan sasaran organisasi yang berhubungan dengan etika organisasi.

 7. Perencanaan Penugasan

- Pertimbangan perencanaan. Auditor internal mempertimbangkan:

a. Sasaran dari kegiatan yang sedang direviu dan mekanisme yang digunakan kegiatan tersebut dalam mengendalikan kinerjanya

 b. Risiko signifikan atas kegiatan, sasaran, sumber

daya, dan operasi yang direviu serta pengendalian yang diperlukan untuk menekan dampak risiko ke tingkat yang dapat diterima organisasi

 c. Kecukupan dan efektivitas pengelolaan risiko dan

sistem pengendalian intern 

d. Peluang yang signifikan untuk meningkatkan

pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern  - Sasaran Penugasan ditetapkan oleh auditor internal  - Ruang Lingkup Penugasan yang memadai  - Alokasi Sumberdaya Penugasan ditentukan untuk

mencapai sasaran penugasan 

- Program Kerja Penugasan dilakukan dengan menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi,

menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi selama penugasan.

 8. Pelaksanaan Penugasan

- Mengidentifikasi Informasi 

- Analisis dan Evaluasi 

- Dokumentasi Informasi 

- Supervisi Penugasan 

9. Komunikasi Hasil Penugasan - Kriteria Komunikasi

 Komunikasi akhir hasil penugasan, bila

memungkinkan memuat opini keseluruhan dan kesimpulan auditor internal

33

 Auditor internal memberikan apresiasi dalam komunikasi hasil penugasan terhadap kinerja yang memuaskan dari kegiatan yang direviu

  Bilamana hasil penugasan disampaikan kepada

pihak luar organisasi, maka pihak yang berwenang menetapkan pembatasan dalam distribusi dan penggunaannya

 - Kualitas Komunikasi

 Jika komunikasi final mengandung kesalahan dan kealpaan, penanggungjawab fungsi audit internal mengkomunikasikan informasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang telah menerima

komunikasi sebelumnya

- Pengungkapan atas Ketidakpatuhan terhadap Standar. Komunikasi hasil-hasil penugasan mengungkapkan :

a. Standar yang tidak dipatuhi 

b. Alasan ketidakpatuhan 

c. Dampak dari ketidakpatuhan terhadap penugasan  - Penyampaian hasil-hasil Penugasan  10. Pemantauan Tindak Lanjut

- Penyusunan Prosedur Tindak Lanjut 

11. Resolusi Penerimaan Resiko oleh Manajemen 

1. Standar Atribut

a. Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab

Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab fungsi audit internal di PT Puhan Indonesia belum dinyatakan secara formal dalam Charter Audit Internal, dan belum konsisten dengan Standar Profesi Audit Internal (SPAI), namun telah mendapat persetujuan dari pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi. Hal tersebut dikarenakan PT Puhan Indonesia mempunyai standar perusahaan tersendiri dimana prosesnya masih dilakukan secara manual.

34 1) Independensi Organisasi

Fungsi audit internal PT Puhan telah berada pada posisi yang memungkinkan fungsi tersebut dapat memenuhi tanggungjawabnya. Meskipun tim auditor internal pada PT Puhan merupakan gabungan dari beberapa jabatan pada perusahaan, namun independensi dan profesionalitas sangat dijaga dan diutamakan termasuk dalam kegiatan audit internalnya.

2) Objektivitas

Auditor internal PT Puhan telah memiliki sikap mental yang objektif, tidak memihak dan menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan (conflict of interest).

3) Kendala terhadap Prinsip Independensi dan Objektivitas

Apabila prinsip independensi dan objektivitas tidak dapat dicapai baik secara fakta maupun kesan, maka hal ini akan diungkapkan kepada pihak yang berwenang. Meskipun selama audit internal diterapkan pada PT Puhan kendala tersebut belum pernah ditemui.

c. Keahlian dan Kecermatan Profesional

Penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian dan kecermatan profesional.

1) Keahlian

- Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan telah memperoleh saran dan asistensi dari pihak yang kompeten jika pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dari staf auditor

35

internal tidak memadai untuk pelaksanaan sebagian atau seluruh penugasannya. Hal ini mengingat bahwa pada dasarnya auditor internal PT Puhan bukan berasal dari latar belakang audit melainkan berasal karyawan yang dianggap berkompeten dan dipercaya oleh dewan direksi.

- Auditor internal PT Puhan telah memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan.

- Fungsi audit internal secara kolektif belum memiliki pengetahuan tentang resiko dan pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi yang tersedia.

2) Kecermatan Profesional

Dalam menerapkan kecermatan profesional auditor internal PT Puhan telah mempertimbangkan ruang lingkup penugasan; kompleksitas dan materialitas yang dicakup dalam penugasan; kecukupan dan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses governance; biaya dan manfaat penggunaan sumber daya dalam penugasan.

Kompetensi auditor yang masih belum dikembangkan oleh PT Puhan adalah penggunaan teknik-teknik audit berbantuan komputer dan teknik-teknik analisis lainnya.

36

Auditor internal pada PT Puhan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensinya melalui Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan.

d. Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal 1) Penilaian terhadap program Quality Assurance

Fungsi audit internal PT Puhan telah menyelenggarakan suatu proses untuk memonitor dan menilai efektivitas program Quality Assurance secara keseluruhan mencakup penilaian (assessment) internal maupun eksternal.

- Penilaian internal PT Puhan yang mencakup reviu yang berkesinambungan atas kegiatan dan kinerja fungsi audit internal; dan reviu berkala yang dilakukan melalui Self Assessment atau oleh pihak lain dari dalam organisasi yang memiliki pengetahuan tentang standar dan praktik audit internal.

- Penilaian eksternal PT Puhan dilakukan minimal sekali dalam setahun oleh pihak luar perusahaan yang independen dan kompeten.

2) Pelaporan Program Quality Assurance

Penanggungjawab fungsi audit internal PT Puhan melaporkan hasil reviu dari pihak eksternal kepada pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi.

37

Audit internal yang dilakukan oleh PT Puhan tidak mengacu pada SPAI. Sehingga dalam laporan kegiatan periodiknya tidak terdapat pernyataan bahwa aktivitasnya dilaksanakan sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal.

4) Pengungkapan atas Ketidakpatuhan

Dalam hal ketidakpatuhan terhadap Kode Etik yang mempengaruhi ruang lingkup dan aktivitas fungsi audit internal secara signifikan, maka hal ini akan diungkapkan kepada pimpinan dan Dewan Direksi. 2. Standar Kinerja

a. Pengelolaan Fungsi Audit Internal

Pengelolaan fungsi audit internal pada PT Puhan meliputi : 1) Perencanaan

Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan menyusun perencanaan dalam menetapkan proritas kegiatan audit internal, dan konsisten dengan tujuan organisasi.

2) Komunikasi dan Persetujuan

Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan mengkomunikasikan rencana kegiatan audit, dan kebutuhan sumber daya kepada Dewan Direksi untuk mendapat persetujuan. Selain itu penanggungjawab fungsi audit internal juga mengkomunikasikan dampak yang mungkin timbul karena adanya keterbatasan sumber daya.

38

Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan memastikan bahwa sumber daya fungsi audit internal telah sesuai, memadai, dan dapat digunakan secara efektif untuk mencapai rencana organisasi. 4) Kebijakan Prosedur

Kebijakan dan prosedur pada PT Puhan ditetapkan oleh penanggungjawab fungsi audit internal sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan fungsi audit internal.

5) Koordinasi

Koordinasi antar unit kerja pada PT Puhan telah dilakukan dengan baik dengan didasari profesionalitas dengan pihak internal maupun eksternal organisasi yang melakukan pekerjaan audit untuk memastikan bahwa lingkup seluruh penugasan tersebut sudah memadai dan meminimalkan duplikasi.

6) Laporan kepada Pimpinan dan Dewan Pengawas

Auditor internal PT Puhan menyampaikan laporan secara berkala kepada Dewan Direksi mengenai perbandingan rencana dan realisasi yang mencakup sasaran, wewenang, tanggung jawab, dan kinerja fungsi audit internal. Laporan tersebut memuat hal-hal yang dibutuhkan atau diminta oleh Pimpinan maupun Dewan Direksi. b. Lingkup Penugasan

Auditor internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan resiko, pengendalian, dan governance, dengan menggunakan pendekatan yag sistematis, teratur dan menyeluruh.

39 1) Pengelolaan Resiko

Fungsi audit internal pada PT Puhan membantu organiasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan resiko dan sistem pengendalian intern.

2) Pengendalian

Fungsi audit internal pada PT Puhan mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalain intern yang mencakup efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi, keandalan dan integritas informasi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pengamanan aset organisasi. Selain itu fungsi audit internal PT Puhan juga memastikan sampai sejauh mana tujuan program telah sejalan dengan sasaran dan tujuan organisasi. Penanggungjawab fungsi audit internal PT Puhan akan mereviu kegiatan operasi dan program untuk memastikan sampai sejauh mana hasil yang diperoleh konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kriteria yang memadai juga sangat diperlukan dalam mengevaluasi sistem pengendalian intern organisasi.

3) Proses Governance

Fungsi audit internal pada PT Puhan menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai dalam mencapai tujuan organisasi antara lain:

40

- Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai dalam organisasi.

- Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang efektif dan akuntabilitas.

- Secara efektif mengkoordinasikan kegiatan dari, dan mengkomunikasikan informasi di antara pimpinan, dewan pengawas, auditor internal dan eksternal serta manajemen.

Sehubungan dengan lingkup pengendalian, penanggungjawab fungsi audit internal PT Puhan melakukan evalusi atas rancangan, implementasi dan efektivitas dari kegiatan, program dan sasaran organisasi yang berhubungan dengan etika organisasi.

c. Perencanaa Penugasan

Dalam merencanakan penugasan, auditor internal PT Puhan mempertimbangkan :

- Sasaran dari kegiatan yang sedang direviu.

- Resiko signifikan atas kegiatan, sasaran, sumber daya, dan operasi yang direviu.

- Kecukupan dan efektivitas pengelolaan resiko dan sistem pengendalain intern.

- Peluang signifikan untuk meningkatkan pengelolaan resiko dan sistem pengendalian intern.

Penanggungjawab fungsi audit internal PT Puhan menetapkan sasaran untuk setiap penugasan. Agar sasaran penugasan dapat tercapai maka

41

ditetapkan pula ruang lingkup penugasan yang memadai dan penentuan sumber daya yang sesuai. Selain itu juga terdapat penyusunan dan pendokumentasian program kerja penugasan yang di dalamnya harus menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi selama penugasan. Program kerja ini harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Direksi sebelum dilaksanakan.

d. Pelaksanaan Penugasan

Dalam melaksanakan audit, auditor internal PT Puhan akan mengidentifikasi informasi yang memadai, handal, relevan dan berguna untuk mencapai sasaran penugasan. Kesimpulan dan hasil penugasan didasarkan pada analisis dan evaluasi yang tepat. Dalam mendukung kesimpulan dan hasil penugasan tersebut maka auditor internal PT Puhan akan mendokumentasikan informasi yang relevan. Untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya kemampuan staf maka pada setiap penugasan dilakukan disupervisi dengan tepat. e. Komunikasi Hasil Penugasan

1) Kriteria komunikasi

- Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan melakukan komunikasi akhir hasil penugasan yang di dalamnya memuat opini dan kesimpulan hasil audit.

- Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan tidak pernah memberikan apresiasi dalam komunikasi hasil penugasan

42

terhadap kinerja yang memuaskan dari kegiatan yang direviu. Hal ini dikarenakan kinerja yang baik sudah merupakan tanggung jawab dari setiap komponen dalam organisasi.

- Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan tidak pernah menyampaikan hasil penugasan kepada pihak luar organisasi. Penyampaian hasil penugasan kepada pihak luar hanya akan dilakukan apabila diperlukan sehubungan dengan kepentingan hukum maupun alasan profesional mengingat prinsip kerahasiaan audit internal.

2) Kualitas Komunikasi

Komunikasi yang disampaikan oleh auditor internal PT Puhan kepada Dewan Direksi berupa komunikasi lisan maupun tertulis yang bersifat akurat, obyektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu. Apabila komunikasi final mengandung kesalahan dan kealpaan, maka penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan akan mengkomunikasikan informasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang telah menerima komunikasi sebelumnya.

3) Pengungkapan atas Ketidakpatuhan terhadap Standar

Apabila terdapat ketidakpatuhan terhadap standar yang mempengaruhi penugasan tertentu pada PT Puhan, maka dalam komunikasi hasil-hasil penugasan akan mengungkapkan mengenai standar yang tidak dipatuhi, alasan ketidakpatuhan, serta dampak dari ketidakpatuhan terhadap penugasan.

43 4) Penyampaian hasil-hasil penugasan

Penanggungjawab fungsi audit internal pada PT Puhan akan

Dalam dokumen T1 232008210 Full text (Halaman 38-59)

Dokumen terkait