• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB V Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berdasarkan metodologi penelitian yang telah di bahas pada bab III,

penulis telah melakukan kegiatan pengumpulan data dengan cara observasi yang

telah di terangkan pada BAB III bagian 3.2.1, studi pustaka bagian 3.2.2 dan studi

literatur pada bagain 3.2.3. Sedangkan untuk metode penerapan system PC

kloning penulis menggunakan tahap-tahap sebagai berikut.

4.1 Memahami sistem yang akan di bangun

Dalam memahami sistem yang akan di bangun ini, penulis melakukan

dua tahap yaitu identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru dan

Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi.

a. Indentifikasi terhadap tujuan pembuatan system baru

Sistem pembuatan PC kloning ini dibangun karena adanya beberapa

alasan yaitu :

1. Minimnya anggaran dana untuk membuat laboraturium computer.

BIC adalah sebuah lembaga pendidikan kecil yang berdiri sendiri

tanpa bantuan dana dari pemerintah. Sehingga anggaran dana

untuk kelangsungan bimbel ini tidaklah cukup besar.

2. Meningkatnya permintaan siswa bimbel komputer.

Dengan latar belakang yang telah di bahas pada BAB I dimana

permintaan dari pihak orang tua siswa yang meningkat dan

anjuran perusahaa agar pekerjanya mampu mengoperasikan

komputer menjadi sebab meningkatnya permintaan/pendaftaran

b. Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi

Berdasarkan tujuan-tujuan diatas maka penulis memberikan solusi

dengan membangun sistem PC cloning karena dengan system ini

dapat mengurangi anggaran dana untuk pengadaan unit computer

baru.

4.2 Mengembangkan model komputer dari sistem

Dalam tahap ini penulis melakukan beberapa hal untuk merancang

sistem PC kloning, berikut adalah tahap-tahapan yang penulis buat:

a. Mendisain tata letak komputer yang kondusif untuk proses belajar

mengajar. Berdasarkan ruangan yang ada penulis mendisain seperti

gambar berikut.

Gambar 4.1 Rancangan Disain Komputer BIC

b. Menentukan spesifikasi komputer/PC.

Kebutuhan dari spesifikasi komputer/PC yang harus disediakan dalam

pembuatan PCClonning diantaranya yaitu :

67

Client Client

Host

Tabel 4.1 Spesifikasi PC kloning

c. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun system PC Kloning.

Berdasarkan analisa spesifikasi kebutuhan sytem PC kloning diatas

kemudian penulis menghitung dan merinci berapa anggaran dana yang

harus dikeluarkan oleh pihak BIC untuk membuat system PC kloning

ini. Untuk rincian anggaran dananya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Anggaran Tiga PC

No. Jenis Barang Harga Total

1. PC Pentium Dual Core

• MB : Asus P5KPL –SE

• Pros : Intel Dual Core 1.6 GHz • HDD : Segeat 160G • RAM : V-Gen 1 G DDR2 Rp.2.350.000,-/pa ket x 3 PC Rp.7.050.000,- 2. Monitor 14“ • 3 unit monitor Rp. 300.000/unit Rp. 900.000,- 3. Paket mouse + keyboard

• 3 Paket

Rp.40.000/paket Rp. 120.000,-

Total Anggaran Dana Rp.8.070.000,-

No. Nama Barang Jumlah

1. CPU 1 unit 2. monitor 3 unit 3. keyboard 3 unit 4. mouse 3 unit 5. VGAcardPCI –E • PCI 1 unit 1 unit 6. Converter USB toPS2 2 unit

Tabel 4.3 Rincian Harga Spesifikasi PC Kloning

No. Jenis Barang Harga Total

1. PC Pentium Dual Core

• MB : Asus P5KPL –SE

• Pros : Intel Dual Core 1.6 GHz • HDD : Segeat 160G • RAM : V-Gen 1 G DDR2 Rp.2.350.000,-/pa ket Rp.2.350.000,- 2. Monitor 14“ • 3 unti monitor Rp. 300.000/unit Rp. 900.000,- 3. VGA Card • Nividia Gevorce 7300 GT

• Ati Radeon 128 Pro

Rp.345.000,- Rp.200.000,-

Rp. 545.000,-

4. Paket mouse + keyboard

• 3 Paket Rp.40.000/paket Rp. 120.000,- 5. USB HUB • 2 unit Rp. 30.000,- Rp. 60.000,- 6. Converter USBtoPS22 unit Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-

Total Anggaran Dana Rp.3.995.000,-

d. Menyiapkan tools-tools yang mendukung terbentuknya system Pc

Kloning.

Selain dari kebutuhan hardware sistem PC kloning ini juga

membutuhkan beberapa kebutuhan software pokok untuk melakukan

sistem ini. Kebutuhan dari perangkat lunak (software) yang harus

disediakan dalam pembuatan PCklonning adalah sebai berikut :

Tabel 4.4 Harga Windows dan Office

No. Jenis Barang Harga Total

1. Windows xp profesianal Rp 1.300.000/user x3 user Rp 3.900.000,- 2. Office 2007 Home Basic Rp 750.000,-/ 3user Rp 750.000,- Total Dana Rp.4.650.000,- 69

Tabel 4.5 Rincian Dana Kebutuhan Software PC Kloning

No. Jenis Barang Harga Total

1. Software Betwin Rp 900.000,-/user x3user Rp 1.800.000,- 2. Software Core temp Free

3. Windows xp profesianal Rp 1.300.000/user Rp 1.300.000,- 4. Office 2007 Home Basic Rp 750.000,-/ 3user Rp 750.000,- Total Dana Rp.3.850.000,-

4.3 Mengembangkan komputer untuk PC kloning

Dalam tahap ini, penulis akan melakukan beberapa hal diantaranya yaitu :

a. Menyiapkan kebutuhan system PC kloning sebelum instalasi.

Namun yang lebih utama sebelum melakukan instalasi betwin adalah

memasang kartu grafis dan mensetting system kloning pada kartu grafis.

Settingan ini dilakukan agar dua port pada kartu grafis mampu di gunakan

kedua-duanya (kartu grafis yang support multi chanel/dual layer).

Gambar 4.2 Pemasangan Kartu Grafis PCI Pada PC

b. Setting sytem kloning pada pada kartu gravis.

1. Setelah proses instalasi driver selesai lihat apakah monitor yang

terpasang pada VGA yang ditambahkan sudah nyala atau belum, untuk

melihatnya klick kanan pada desktop, kemudian klick “Setting” maka

Gambar 4.3 Monitoring tiga Monitor

2. Bila monitor belum nyala maka klick kotak gambar nomor dua yang

masih transparan tersebut, lalu beri centang pada “Extend my

Windows desktop onto this monitor” kemudian klick “Apply” dan

“OK”. Maka monitor pada client akan nyala.

Gambar 4.4 Extend Monitor di aktifkan

Settingan kloning inilah yang nantinya akan di gunakan sebagai

bahan pokok sitem kloning oleh software betwin. Karena tanpa adanya

settingan kloning pada kartu grafis maka secara otomatis kartu vga

yang dapat digunakan adalah kartu vga yang berada pada primari

(dapat dilihat di BIOS) vga saja. Selain itu juga apabila menggunakan

kartu grafis yang memiliki dua port vga maka hanya satu port saja

yang dapat di gunakan. Dengan demikian settingan kloning sebelum

instalasi betwin ini sangat penting karena setelah dilakukan instalasi

betwin menu kloning (extendet) tidak akan muncul lagi, dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.5 system extended yang telah mati

c. Membuat User logon pada Xp

Setelah semua hardware terdeteksi lalu buat User sesuai jumlah yang

diinginkan. Langkah membuat user pada windows XP adalah sebagai

berikut :

o Kemudian klick Control panel, klick pada icon User Account. o Klick Home dan pilih Create a new account.

o Ketik nama user yang diinginkan, lalu klick next. o Kemudian pilih status user sebagai admin atau client.

o Lakukan hal yang sama untuk menambah Client sesuai jumlah yang

dibutuhkan.

Gambar 4.6 Hasil User Account

4.4 Membuat program (software) komputer

a. Melakukan instalasi software Betwin.

1. Klik 2 kali program Be Twin.exe. Jika tampil dialog Welcome to the

InstallShield Wizard fot Be Twin 2000/XP, klik tombol Next untuk

memulai proses installasinya.

Gambar 4.7 Setup Betwin

2. Klik tombol Yes

Gambar 4.8 Menu Instalasi Betwin

3. Pada Choose Destination Location, biarkan pada kondisi default, klik

Next.

Gambar 4.9 Pemilihan Directori saat instal betwin

Gambar 4.10 Instal Betwin Pada Directori Terpilih

5. Tunggu hingga proses ini selesai.

Gambar 4.11 Proses Instalasi Betwin

6. Selanjutnya biarkan masih pada kondisi default, klik Next.

Gambar 4.12 Proses Instalasi Selesai

7. Terakhir restart komputer anda dengan cara mengklik tombol Finish.

Gambar 4.13 Restart Betwin

b. Melakukan settingan user pada Betwin.

Setelah semua proses instalasi betwin selesai, kemudian melakukan

settingan pada betwin. Adapun langkah-langkahnya adlah sebagai berikut:

1. Buka program betwin tersebut dengan cara, klik Start/All Programs/

betwin

2. Jika jendela BeTwin tampil, klik tombol Station Configuration

Gambar 4.15 Station Configurasi Betwin

3. Selanjutnya akan tampil dialog Station Configuration, klik tombol

Add Station

4. Pada New Station Name, masukkan nama station kemudian klik Ok.

Gambar 4.17 Memberi Nama Pada Client Baru

5. Jika dialog BeTwinini tampil, klik OK lagi.

Gambar 4.18 Client Baru Selesai

6. Maka pada bagian bawah komputer Host akan tampil komputer baru

dengan nama “Betwin station 1” sesuai dengan yang anda buat

sebelumnya. Klik komputer Betwin station 1 tersebut, lalu klik

Hardware Configuration

Gambar 4.19 Mengkonfigurasi Hardware

7. Sekarang pada dialog Hardware Configuration. Pilih hardware yang

ingin digunakan sebagai station dan yang ingin digunakan secara

bersama-sama (Free Hardware) dengan cara meng-klik tombol “ >>

atau << “. Jika telah selesai, klik tombol OK.

Gambar 4.20 Pemasukan Hardware Pada Client

8. Jika dialog Restart Windows tampil seperti gambar dibawah ini, klik saja OK.

Gambar 4.21 Proses Rebort

Sistem PC kloning ini berjalan dengan memangfaatkan sistem

extended pada setiap kartu grafis agar kartu grafis yang lain dapat di

gunakan. Software betwin akan membagi setiap device yang terhubung

jadikan sebagai bahan penelitian efisiensi VGA oleh penulis. Efisiensi

VGA disini adalah mendayagunakan slot VGA yang tak terpakai serta

mendayagunakan port pada kartu grafis dual chanel yang sering

terabaikan. Selain itu penulis juga menggunakan port USB yang sering

tidak terpakai terutama port USB bagian belakang. Pada penelitian ini

penulis menggunakan port USB pada PC bagian belakang untuk

menghubungann converter PS2 ke USB dimana converter ini berfungsi

sebagi penghubung alat input mouse dan keyboard.

c. Melakukan instalasi Core temp

1. Instal Core temp

Klik dua kali program Core temp.exe. Karena core temp bersifat

portable maka akan secara otomatis tampil seperti pada gambar

dibawah ini dan menandakan core temp siap di gunakan.

Gambar 4.22 Tampilan Core temp

2. Setelah core temp siap, kemudian setting core temp agar setiap restart

atu komputer mati ketika menyala core temp secara otomatis akan

mulai merecord suhu prosessor. Agar core temp berjalan sesuai

dengan yang diharapkan di atas user hanya menceklis pada menu Start

loging automatically.

Gambar 4.23 Settingan Core Temp

3. Lakukan settingan agar core temp mampu merecord suhu prosessor.

Settingan ini dapat dilakukan hanya dengan menekan tombol F4 atau

mengklik pada menu tools kemudian pilih Logging on. Penyimpanan

hasil record core temp akan secara otomatis tersimpan dimana tempat

Gambar 4.24 Menu LogOn

4. Delay pada CoreTemp adalah 10 second. Sebagai gambaran laporan

selisih waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Gambar 4.25 Delay Core Temp

Pada gambar diatas terlihat jelas interval waktu dari yang satu ke yang

lain adalah berjarak 10 detik. Sedangkan untuk pengaturan interval

waktunya tidak dapat diubah.

5. Untuk melihat lebih detail prosessor, user juga dapat melihat dengan

cara menekan menekan tombol F3.

Gambar 4.26 Monitoring Prosessor

6. CoreTemp juga memberikan menu untuk screnshot. Dengan menu ini

user dapat membuat semua informasi yang di tampilkan oleh

coretemp menjadi .png.

Gambar 4.27 Screenshot coretemp

d. Melakukan instalasi GPU-Z

1. Instal GPU-Z

Klik 2 kali program GPU-Z.exe. Karena GPU-Z bersifat portable

maka akan secara otomatis tampil seperti pada gambar dibawah ini

dan menandakan GPU-Z siap di gunakan.

Gambar 4.28 Tampilan GPU-Z Pada nVidia

2. Untuk melakukan perekaman suhu yang terjadi pada VGA card

ketika kita menceklis untuk pertama kali saat kita mengaktifan

menu ini, maka kita di perintahkan untuk memilih direktori mana

yang akan kita gunakan untuk menyimpan hasil perekaman suhu

VGA card.

Gambar 4.29 Proses Menyimpan Record GPU-Z

4.5 Menguji, memverifikasi dan menvalidasi PC kloning

Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung

sistem ini selesai di rancang dan di konfigurasi, maka tahap selanjutnya

adalah pengujian sistem, pada pengujian sistem ini dilakukan tes terhadap

beberapa kondisi dari aktivitas PC (Untuk Ms. Office, Multi media, dan

Koneksi Internet).

a. Menjalankan sistem PC kloning yang telah dibangun.

Setelah pembangunan sistem efisiensi VGA dan port USB menggunakan

PC kloning selesai dijalankan, ternyata sistem ini sangat efektif untuk

menekan dana anggaran yang harus dikeluarkan oleh pihak bimbel.

Dengan adanya sistem PC kloning ini sebuah komputer yang tadinya

hanya dapat digunakan oleh satu user saja kini telah dapat digunakan oleh

tiga orang secara bersamaan dan tidak mengalami gangguan(sukses).

Berikut adalah gambar sebelum dan sesudah dilakukan Kloning.

Gambar 4.30 Sebelum di Kloning

Tampilan Desktop pada setiap user setelah di lakukan kloning dapat di

lihat di bawah ini :

Gambar 4.31 Layar Desktop pada PC 1

Jam

0

C

Gambar 4.33 Layar Desktop pada PC 1

b. Merecord temperature suhu Prosessor dengan Core temp

Setelah perekaman suhu pada prosessor dilakukan ternyata efisiensi

penggunaan VGA dan port USB ini sangat efektif digunakan karna tidak

mengalami komputer hang dan lain sebagainya. Hasil suhu yang telah

direcord untuk dapat di lihat pada gambar diagram dibawah ini. Untuk

lebih detailnya dapat di lihat pada halaman lampiran.

1. Koneksi Internet

Pada koneksi internet ini penulis melakukan browsing pada

google.com dan membuka situs facebook.com. Koneksi internet yang

di jalankan baik setelah kloning maupun sebelum kloning adalah sama

seperti yang penulis jelaskan tadi.

Gambar 4.34 perkembangan suhu prosessor 0 sebelum di kloning

85

High Core 0 Low

Jam

0

C

Jam Gambar 4.35 perkembangan suhu prosessor 0 setelah di cloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu 0

C

Pada pengujian diatas ketika PC di gunakan untuk melakukan koneksi

internet, baik sebelum maupun sesudah dilakukan kloning perbedaan suhu

pada prosessor 0 tidak terlalu jauh berbeda. Ini di buktikan dengan adanya

laporan dari coretemp ketika sebelum di kloning suhu rata-rata pada

prosessor 0 adalah 39.50C, sedangkan setelah di kloning suhu rata-rata

pada prosessor 0 adalah 40.50C.jadi selisih antara sebelum dan sesudah di

kloning adalah 10C.

Gambar 4.36 Perkembangan Core Load pada Prosessor 0 Sebelum Di

Kloning

High Core 0 Low

Jam

Jam Gambar 4.37 Perkembangan Core Load pada Prosessor 0 Setelah Di

Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah persentase coreload.

Pada coreload prosessor 0 sebelum di kloning rata-rata mencapai 10%,

sedangkan sesudah di kloning 13%. Pada prosessor 0 coreload mengalami

peningkatan sebesar 3% dari sebelum di kloning. Namun peningkatan ini

tidak terlalu besar karena hanya naik 3% saja.

Gambar 4.38 Perkembangan Core Speed pada Prosessor 0 Sebelum Di

Kloning

87 %

o

C

Jam Jam

Gambar 4.39 Perkembangan Core Speed pada Prosessor 0 Setelah Di

Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.

Pada corespeed prosessor 0 keika di berikan peklerjaan saat koneksi

internet speed sebelum di cloning sebesar 1599.78MHz, sedangkan

setelah di cloning sebesar 1599.79MHz. pada core speed prosessor 0

ketika koneksi internet hanya meningkat 0.01MHz saja, sehingga tidak

berpengaruh besar untuk kinerja koneksi internet.

Gambar 4.40 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

High Core 0 Low MHz

o

C

Jam

Jam Gambar 4.41 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu 0C

Pada perkembangan suhu prosessor 1 sebelum dan sesudah tidak

mengalami perubahan pada suhu rata-rata yaitu berkisar pada 40.50C.

berbeda dengan prosessor 0 ketika mengolah data konekti suhu

meningkat sebesar 10C.

Gambar 4.42 Core Load Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

89

High Core 0 Low

Jam

Jam

Jam Gambar 4.43 Core Load Prosessor 1 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah persentase coreload.

Tidak jauh berbeda dengan prosessor 0, pada prosessor 1 Coreload

mengalami peningkatan sebesar 1.5% dari suhu rata-rata sebelum di

kloining 11%, dan setelah di cloning 12.50%.

Gambar 4.44 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.45 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning

%

MHz

Jam o C Jam o C

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.

Jika pada prosessor 0 ketika koneksi internet meningkat walau hanya

0.001MHz namun pada prosessor 1 tidak mengalami peningkaan sama

sekali. Pada prosessor 1 sore speed rata-rata mencapai 1599.78 MHz

baik sebelum maupun sesudah di cloning.

2. Untuk Office (Ms. Word)

Pada pengetikan ini penulis melakukan pengetikan standar. Semua

hasil laporan core temp dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 4.46 Perkembangan Suhu Prosessor 0 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.47 perkembangan suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning

91 High Core 0 Low High Core 0 Low

Jam

Jam

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu 0

C

Pada pengujian kali ini penulis menggunakan PC untuk kinerja office

(Ms. Word). Pada pengujian ini suhu prosessor sebelum di kloning

mencapai 370C, sedangkan setelah di kloning meningkat 1.50C

sehingga menjadi 38.50C. Memang peningkatan suhu pada pengujian

office memang lebih tinggi di bandingkan saat digunakan untuk

koneksi intenet. Pada saat koneksi internet peningkatan hanya

mencapai 10C, walaupun demikian suhu rata-rata saat koneksi sebelum

dan sesudah di kloning unutuk kinerja office lebih rendah dari pada

saat koneksi internet.

Gambar 4.48 Core Load Prosessor 0 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.49 Core Load Prosessor 0 Setelah Di Kloning

%

Jam Jam

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah persentase coreload.

Coreload pada prosessor 0 sebelum di kloning 5%, sedangkan

sesudah dikloning adalah sebesar 6%. Pada pengujian kali ini coreload

hanya meningkat 1% saja lebih rendah di bandingkan saat melakukan

koneksi internet yang meningkat sebesar 3% pada prosessor 0.

Gambar 4.50 Core Speed Prosessor 0 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.51 Core Speed Prosessor 0 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.

93

MHz MHz

Jam O C Jam O C

Speed pada prosessor 0 meningkat sebesar 200.06MHz dimana speed

sebelum di kloning sebesar 1399.82MHz, dan setelah di kloning

1599.76MHz. Pada kinerja office ini memang lebih tinggi di banding

saat melakukan koneksi internet, peningkatan ini terjadi karena pada

saat pengujian penulis memberikan tugas pada prosessor terus menerus

untuk melakukan pengolahan data, sehingga speed pada prosessor 0

meningkat.

Gambar 4.52 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.53 Perkembangan suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu 0C High Core 0 Low High Core 0 Low

Jam Jam Suhu yang terjadi pada prosessor 1 tidaklah jauh berbeda dengan

prosessor 0. Perubahan suhu yang terjadi pada saat sebelum di kloning

sebesar 370C, sedangkan setelah dikloning sebesar 38.50C.

Peningkatan pada prosessor 1 sama persis dengan prosessor 0 yaitu

sebesar 1.50C.

Gambar 4.54 Core Load Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.55 Core Load Prosessor 1 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah persentase coreload.

95 %

Jam Jam Coreload pada prosessor 1 meningkat lebih tinggi di bandingkan pada

sebelum di lakukan kloning. Coreload sebelum di lakukan kloning

adalah sebesar 9%, sedangkan setelah dilakukan kloning meningkat

menjadi 17%, jadi peningkatan pada prosessor 1 sebesar 5%.

Gambar 4.56 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning

Gambar 4.57 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning

Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.

MHz MHz

Jam O C O C Jam O C

Pada speed prosessor 1 hanya sedikit menglamai peningkatan di

bandingkan pada prosessor 0. Sebelum dilakukan kloning speed

prosessor 1 sebesar 1599.76 MHz, sedangkan setelah dilakukan

kloning meningkat sebesar 1599.79MHz. pengkatan ini sebesar

0.03Mhz.

3. Aplikasi Multi Media (Phootoshop)

Pada penggunaan multi media ini, penulis menggunakan photoshop

CS3, penulis melakukan pengeditan foto. Semua yang dilakukan pada

tahap sebelum dan sesudah koning adalah sama. Pada penggunaan

multimedia dibandingkan dengan penggunaan PC untuk standar Office

dan koneksi internet, suhu pada prosessor lebih tinggi, di buktikan

dengan adanya laporan dari coretemp dimana suhu prosessor sering

mencapai batas maximum atas pada batasan core temp. Untuk lebih

detailnya dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4.58 Perkembangan Prosessor 0 Sebelum Di Kloning

97

High Core 0 Low

Jam Gambar 4.59 Perkembangan suhu Prosessor 0 Setelah Di Kloning Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk

sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu 0

C

Peningkatan suhu prosessor pada saat dilakukan pengujian multimedia

memang tidaklah sangat besar yaitu berkisar hanya 0.50C. Dilihat dari

suhu rata-rata sebelum dikloning 390C dan setelah di kloning 39.50C.

Peningkatan ini lebih rendah dari pada peningkatan suhu rata-rata pada

pengujian ofiice. Namun biarpun peningkatan lebih kecil tapi suhu

rata-rata pada prosessor 0 ketika pengujian multi media sebesar 390C

Dokumen terkait