• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data dilakukan secara kualitatif, komprehensif, dan lengkap. Analisis kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman secara induktif3 Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai keefiktivitasan pemidanaan, sehinga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang akan diteliti. Dari hasil efektivitas tersebut dapat dilanjutkan dengan metode penarikan kesimpulan secara induktif, yaitu cara berpikir dalam menarik kesimpulan yang didasarkan fakta-fakta yang

3

bersifat khusus, kemudian dilanjutkan dalam pengambilan kesimpulan yang bersifat umum, serta dapat diajukan saran-saran.

V. PENUTUP

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik Simpulan sebagai berikut:

1. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana mati terhadap pelaku tindak pidana narkotika oleh warga Negara asing adalah berdasarkan aspek yuridis yaitu keterangan saksi antara lain petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno Hatta, keterangan ahli di bidang narkotika yaitu BNN, keterangan terdakwa Gareth Dane Cashmore, dan barang bukti berupa narkotika golongan 1 seberat 6500 gram. Aspek non yuridis dipergunakan untuk mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan ataupun meringankan pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa. Selain itu juga hakim dalam memutus mengacu pada teori retributive (teori absolut atau teori pembalasan).

2. Penjatuhan pidana mati dilihat dari segi masyarakat sudah memenuhi rasa keadilan karena narkotika yang dibawa oleh terdakwa adalah narkotika golongan 1 seberat 6500 gram dan berpotensi merusak generasi bangsa sehingga penjatuhan pidana mati layak dijatuhkan untuk terdakwa, tetapi bagi terdakwa pidana mati belum memenuhi rasa keadilan. Terdakwa merupakan

kurir serta peran terdakwa cukup ringan dibandingkan dengan Bandar narkotika selain itu terdakwa baru pertama kali melakukan tindak pidana.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pada perkara pidana narkotika dimana pelakunya akan dijatuhi hukuman pidana mati, seharusnya hakim lebih cermat dalam menghadapi ini, tidak lagi terjadi perbedaan penjatuhan hukuman di pengadilan negeri yang sebelumnya menjatuhkan hukuman pidana seumur hidup kemudian pengadilan tinggi dan mahkamah agung menjatuhkan hukuman pidana mati karena hanya pidana matilah yang cocok untuk tindak pidana penyalahgunaan narkotika, narkotika juga merupakan kejahatan luar biasa sehingga penanganan terhadap kejahatan narkotika harus dengan cara yang luar biasa pula.

2. seharusnya hakim dalam menjatuhkan putusan harus melihat sisi keadilan bagi terdakwa maupun masyarakat, agar tidak ada yang merasa dirugikan atau merasa tidak adil terhadap putusan hakim. Dalam perkara pidana narkotika dimana pelaku akan dijatuhkan pidana mati memang adil bagi masyarakat dan tidak adil bagi terdakwa, tetapi narkotika merupakan kejahatan luar biasa karena berpotensi merusak generasi bangsa sehingga pidana mati dirasa adil untuk terdakwa.

A. Literatur

Andrisman, Tri. 2011. Hukum Pidana: Asas-asas dan Dasar Aturan Umum Hukum Pidana Indonesia.Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung. Arief, Barda Nawawi. 2005. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung:

Citra Aditya Bakti.

Chazawi, Adam. 2002. Pelajaran Hukum Pidana bagian I. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dewantara, Nanda Agung. 1987.Masalah Kebebasan Hakim dalam Menangani Suatu Masalah Perkara Pidana,Jakarta: Aksara Persada Indonesia.

Friedrich, Carl Joachim. 2004. Filsafat Hukum Perspektif Historis Bandung: Nuansa dan Nusamedia.

Hamzah, Andi. 1993. Stelsel Pidana dan Pemidanaan di Indonesia. Jakarta: PT. Pradya Paramita.

---. 1994. Kejahatan Narkotika dan Psikotropika. Jakarta: PT. Karya Unipress.

---. 1996.Hukum Acara Pidana Indonesia.Jakarta: Sinar Grafika.

---.1986. Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana. 2006.Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya.Jakarta: Balai Pustaka.

Mertokusumo, Sudikno. 1993.Mengenal Hukum (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Liberty.

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 2.

Prakoso, Djoko dan Nurwachid. 1983. Studi tentang Pendapat-Pendapat Mengenai Efektivitas Pidana Mati di Indonesia Dewasa ini, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahardjo, Satjipto. 1998. Bunga Rampai Permasalahan Dalam Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum.

R. Soesilo, 1996.Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia Bogor, hlm. 35.

Rifai, Ahmad. 2011. Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif Hukum Progresif.Jakarta: Sinar Grafika.

Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Bandung: Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. 1983. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegak Hukum. Jakarta: Bumi Aksara.

---. 2007.Pengantar Penelitian Hukum.Jakarta: UI-Pres.

Soesilo, R. 1994. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentar Lengkap Pasal Demi Pasal,Bogor: Politea.

Subekti dan Tjitrosoedibio. 1980.Kamus Hukum. Jakarta : Pradnya Paramita. Sudarto. 1973.Masalah-Masalah Hukum.Semarang: Fakultas Hukum Undip. ---. 1986.Hukum dan Hukum Pidana. Bandung: Alumni.

---. 1986.Kapita Selekta Hukum Pidana.Bandung: Alumni

Tongat. 2009. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia dalam Perspektif Pembaharuan.Malang: UMM Press.

B. Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946joUndang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 Tentang Pemberlakuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

http://internasional.kompas.com/read/2012/10/10/20353083/Hukuman.Mati.Lang gar.Konstitusi http://hadisiti.blogspot.com/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-ahli.html http://digilib.unila.ac.id http://areiinlander.blogspot.com/2010/11/hukum-pidana-mati-dalam-perspektif-ham.htm http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20995/4/Chapter%20II.pdf

Dokumen terkait