• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.3 Analisis Data Akhir

Analisis data akhir merupakan analisis terhadap data hasil post test yang diperoleh kelas sampel, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Analisis tersebut meliputi uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis penelitian.

4.1.3.1Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

1: data sampel berasal dari populasi yang tidak distribusi normal.

Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika �2 >�2 dengan mengambil = 0,05 dan derajat kebebasan 5. Dalam hal lainnya, H0 diterima.

Dari hasil analisis uji normalitas data akhir kelas eksperimen diperoleh 2 = 4,422. Dengan dk = (6-1) = 5 dan α = 5% diperoleh 2 = 11,070. Hasil analisis uji normalitas data akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen

Data Kriteria Nilai Kemampuan Berpikir Kritis 4,422 11,070 Normal 2 hitung

2 tabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data akhir kelas eksperimen diperoleh 2 < 2 , maka 0 diterima. Jadi, data hasil post test berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 20.

4.1.3.2Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

1: data sampel berasal dari populasi yang tidak distribusi normal.

Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika �2 >�2 dengan mengambil = 0,05 dan derajat kebebasan 5. Dalam hal lainnya, H0 diterima.

Dari hasil analisis uji normalitas data akhir kelas kontrol diperoleh 2 = 5,728. Dengan dk = (6-1) = 5 dan α = 5% diperoleh 2 = 11,070. Hasil analisis uji normalitas data akhir kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol

Data Kriteria

Nilai Kemampuan

Berpikir Kritis 5,728

11,070 Normal

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data akhir kelas kontrol diperoleh 2 < 2 , maka 0 diterima. Jadi, data hasil post test

2

hitung

2

tabel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 21.

4.1.3.3Uji Homogenitas Data Akhir

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai akhir dari kedua kelas mempunyai varians yang sama (homogen). Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

0: �12 = �22, yang berarti data akhir bersifat homogen.

1: �12 ≠ �22, yang berarti data akhir tidak homogen atau menyebar.

Kriteria pengujiannya adalah jika ( 1, 2)dengan 1 adalah dk pembilang dengan rumus 1−1 dan 2 adalah dk penyebut dengan rumus 2−1 maka tolak 0 dan sebaliknya.

Dari hasil perhitungan, diperoleh = 1,413 dengan α = 5%, 1 = 32, 2 = 31, serta dk pembilang 1−1 = 31 dan dk penyebut 2−1 = 30 diperoleh = 1,794. Hasil analisis uji homogenitas data akhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir

Data � �� Kriteria

Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

1,413 1,794 Homogen

Karena < akibatnya H0 diterima. Artinya data akhir yang diperoleh baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang digunakan dalam penelitian mempunyai varians yang homogen. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 22.

4.1.3.4Uji Hipotesis I (Uji Kriteria Ketuntasan)

4.1.3.4.1 Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Eksperimen (Uji Proporsi) Berdasarkan perhitungan secara manual, diperoleh hasil ketuntasan secara klasikal mencapai 90,32%. Untuk memperkuat hasil tersebut dilakukan uji ketuntasan belajar klasikal (uji proporsi). Uji ketuntasan belajar klasikal digunakan untuk mengetahui apakah persentase ketuntasan belajar klasikal peserta didik kelas eksperimen mencapai persentase yang telah ditetapkan di SMA Negeri 1 Temanggung untuk mata pelajaran matematika yaitu 76%. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

0 : � 75,5%; Hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran TTW berbantuan LKPD belum mencapai ketuntasan klasikal.

1 : �> 75,5% ; Hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran TTW berbantuan LKPD sudah mencapai ketuntasan klasikal.

Kriteria pengujian untuk ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen adalah tolak H0 jika (0,5−∝)di mana (0,5−∝) = (0,45) = 1,64.

Dari hasil perhitungan uji proporsi satu pihak diperoleh kelas eksperimen = 1,867. Karena > (0,5−∝), maka H0 ditolak. Jadi, persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai ≥ 76 sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 23.

4.1.3.5Uji Hipotesis II (Uji Perbedaan Dua Rata-rata)

Berdasarkan perhitungan secara manual, diperoleh rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen sebesar 83, sedangkan rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas kontrol sebesar 68. Untuk memperkuat hasil tersebut dilakukan uji perbedaan dua rata-rata (uji pihak kanan). Uji perbedaan dua rata-rata (uji pihak kanan) digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X dengan strategi pembelajaran Think Talk Write pada materi jarak lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas kontrol. Adapaun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

H0 : �1 �2, artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran TTW berbantuan LKPD tidak lebih baik dari rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran ekspositori.

H1 : �1 >�2, artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran TTW berbantuan LKPD lebih baik dari rata- rata hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pembelajaran ekspositori.

Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika < 1− 1+ 2−2 . Dalam hal

lainnya H0 ditolak. Harga t1− dapat diperoleh dari daftar distribusi t dengan menggunakan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang (1− ).

Dari hasil perhitungan diperoleh = 7,065. Dengan menggunakan = 5%, 1 = 31, 2 = 32 diperoleh = (0,95)(61) = 1,998. Hasil analisis

uji perbedaan dua rata-rata (uji pihak kanan) dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata (Uji Pihak Kanan)

Kelas N Rata-

rata s

2

sgabungan thitung ttabel

Kontrol 32 68 85,419

73,138 7,065 1,998 Eksperimen 31 83 60,447

Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji pihak kanan) diperoleh bahwa > , maka ditolak. Jadi, rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 24.

Dokumen terkait