• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Aspek profitabilitas

a. ROE/imbalan kepada pemegang saham Tabel 5.1.1

Perhitungan ROE PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun Laba setelah pajak Modal sendiri ROE (%) 2000 2001 2002 2003 2004 383.154.961 358.155.343 202.022.820 226.550.749 807.108.655 1.750.306.982 1.919.725.155 1.939.342.400 1.783.511.688 2.478.140.709 21,89 18,66 10,42 12,70 32,57

ROE dari PT Aneka Tambang selama 5 tahun mulai tahun 2000-2004 berturut-turut 21,89 % , 18,66 % , 10,42 % , 12,70 % , dan 32,57 %.

ROE sebesar 21.89 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat menghasilkan laba setelah dikurangi pajak sebesar Rp 0,2189. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan

No.198/KMK.016/1998, maka ROE sebesar 21,89 % pada tahun 2000 berada pada skor 20. ROE sebesar 18,66 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan laba setelah dikurangi pajak sebesar Rp 0,1866. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan, maka ROE sebesar 18,66 % pada tahun 2001 berada pada skor 20. ROE sebesar 10,42 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat menghasilkan laba setelah dikurangi pajak sebesar Rp 0,1042. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan, maka ROE sebesar 10,42 % pada tahun 2002 berada pada skor 14. ROE sebesar 12,70 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan laba setelah dikurangi pajak sebesar Rp 0,1270 dan sesuai SK Menteri Keuangan maka ROE sebesar itu berada pada skor 16. ROE sebesar 32,57 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,3257 dan sesuai SK Menteri Keuangan maka ROE sebesar itu berada pada skor 20.

Secara umum ROE PT Aneka Tambang Tbk dari tahun 2000-2004 dapat dilaksanakan dengan baik pada skor antara 14-20.

b. ROI/imbalan investasi

Tabel 5.1.2

Perhitungan ROI PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun EBIT + penyusutan Capital employed ROI (%)

2001 2002 2003 2004 1.008.164.889 907.631.110 1.148.017.821 2.147.271.335 2.555.510.854 2.487.110.019 4.326.884.058 6.042.567.861 39,45 36,49 26,53 35,54

ROI dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun mulai dari tahun 2000- 2004 berturut-turut 37,94 %, 39,45 %, 36,49 %, 26,53 %, dan 35,54 %. ROI sebesar 37,94 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba sebelum dikurangi bunga dan pajak sebesar Rp 0,3794. ROI sebesar 37,94 % pada tahun 2000 menurut SK Menteri Keuangan No 198/KMK.016/1998 berada pada skor 15, demikian juga untuk ROI tahun 2001-2004 menurut SK Menteri Keuangan berada pada skor 15. Secara umum ROI PT Aneka Tambang Tbk dari tahun 2000-2004 dapat dikatakan sangat baik karena dalam waktu 5 tahun berturut-turut pada skor 15.

2. Aspek likuiditas a. Cash ratio

Tabel 5.2.1

Perhitungan Cash Ratio PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004 Tahun Kas+bank+surat berharga jangka pendek Current liabilities Cash ratio (%) 2000 2001 2002 871.804.376 877.391.222 689.213.913 498.934.775 433.364.546 399.250.965 174,73 202,46 172,63

2003 2004 1.977.446.280 2.045.001.871 448.718.751 1.040.423.469 440,69 196,56

Cash Ratio dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut-turut mulai tahun 2000-2004 adalah 174,73 %, 202,46 %, 172,63 %, 440,69 %, dan 196,56 %. Cash ratio sebesar 174,73 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin dengan Rp 1,7473 investasi yang sangat likuid yang berupa kas, bank, dan surat berharga jangka pendek. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan No 198/KMK.016/1998 maka cash ratio sebesar 174,73 % berada pada skor 5. Demikian juga untuk cash ratio tahun 2001-2004 berada pada skor 5. Secara umum PT Aneka Tambang Tbk merupakan perusahaan yang sangat baik karena mampu menjaga likuiditas perusahaan dengan stabil.

b. Current ratio

Tabel 5.2.2

Perhitungan Current Ratio PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun Current asset Current liabilities Current ratio(%)

2000 2001 2002 2003 2004 1.261.971.744 1.328.031.335 1.256.790.318 2.548.841.363 2.992.479.777 498.934.775 433.364.546 399.250.965 448.718.751 1.040.423.469 252,93 306,45 314,79 568,03 287,62

Current ratio dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2000-2004 adalah 252,93 %, 306,45 %, 314,79 %, 568,03 %, 287,62 %. Current ratio sebesar 252,93 % berarti bahwa setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin dengan Rp 2,5293 aktiva lancar. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka current ratio sebesar 252,93 % pada tahun 2000 berada pada skor 5, demikian juga untuk current ratio dari tahun 2001-2004 berada pada skor 5. Secara umum PT Aneka Tambang Tbk merupakan perusahaan yang sangat baik karena mampu menjaga likuiditas perusahaan dengan stabil.

3. Aspek aktivitas a. Collection periods

Tabel 5.3.1

Perhitungan Collection Periods PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun Total piutang usaha Total pendapatan usaha CP (hari) Perbaikan (hari) 2000 2001 2002 2003 2004 79.873.967 136.157.051 138.611.155 131.403.702 281.993.825 1.566.308.952 1.735.224.110 1.711.399.817 2.138.811.462 2.858.537.505 18,61 28,64 29,56 22,43 36,00 - - - 7,13 -

Collection periods dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut- turut mulai dari tahun 2000-2004 adalah 18,64 hari, 28,64 hari, 29,56 hari, 22,43 hari, dan 36,00 hari.

Collection periods sebesar 18,61 hari berarti bahwa dana perusahaan yang ditanamkan dalam bentuk piutang dapat ditagih dalam waktu 18,61 hari. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka

collection periods sebesar 18,61 hari untuk tahun 2000 berada pada skor 5.

Untuk tahun 2001-2002, collection periods berada pada skor 5 dan waktu penagihan piutang menjadi lebih lama, sedangkan pada tahun 2003 terjadi percepatan waktu penagihan piutang. Hal ini baik bagi perusahaan karena piutang yang sudah ditagih dapat diputarkan kembali untuk peningkatan perusahaan. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka skor collection periods sebesar 5 dan perbaikan yang terjadi menunjukkan skor 1,8. Namun skor yang akan digunakan untuk menilai kesehatan perusahaan sebesar 5 karena skor 5 merupakan skor terbaik.

Untuk tahun 2004 terjadi perlambatan waktu penagihan piutang dan berada pada skor 5.

Secara umum PT Aneka Tambang masih bisa dikatakan lumayan dalam hal penagihan piutang karena waktu yang paling lama untuk menagih piutang adalah 36 hari. Akan lebih baik lagi jika perusahaan mampu memperkecil waktu penagihan utang.

b. Perputaran persediaan

Tabel 5.3.2

Perhitungan Perputaran Persediaan PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun Total persediaan

Total pendapatan usaha PP (hari) Perbaikan (hari) 2000 2001 2002 2003 2004 238.948.732 256.503.829 336.080.092 334.442.039 396.065.076 1.566.308.952 1.735.224.110 1.711.399.817 2.138.811.462 2.858.537.505 55,68 53,95 71,68 57,07 50,57 - 1,73 - 14,61 6,5

Perputaran persediaan dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2000-2004 adalah 55,68 hari, 53,95 hari, 71,68 hari, 57,07 hari, dan 50,57 hari. Perputaran persediaan sebesar 55,68 hari berarti bahwa dana yang ditanam oleh perusahaan dalam wujud persediaan dapat berputar sebesar 55,68 kali dalam 1 tahun. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka perputaran persediaan untuk tahun 2000 berada pada skor 5. Tahun 2001 perputaran persediaan berada pada skor 5 dan terjadi perbaikan sebesar 1,73 hari yang berada pada skor 0,6. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka skor yang digunakan adalah skor terbaik yaitu 5. Tahun 2002 perputaran persediaan mengalami perpanjangan waktu dari tahun sebelumnya sehingga berada pada skor 4,5.

Tahun 2003 perputaran persediaan berada pada skor 5 dan terjadi perbaikan sebesar 14,61 hari yang berada pada skor 2,4. Sesuai dengan SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka dipilih skor terbaik yaitu 5. Tahun 2004 perputaran persediaan berada pada skor 5 dan terjadi perbaikan sebesar 6,5 hari yang berada pada skor 1,8. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka dipilih skor terbaik yaitu 5. Secara umum perputaran persediaan PT Aneka Tambang Tbk dalam keadaan baik karena banyak terjadi perbaikan meskipun tidak terlalu mencolok.

c. TATO

Tabel 5.3.3

Perhitungan TATO PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun

Total

pendapatan Capital employed

TATO (%) Perbaikan (%) 2000 2001 2002 2003 2004 1.637.945.912 1.802.906.376 1.783.795.358 2.159.252.225 2.938.053.063 2.516.337.078 2.555.510.854 2.487.110.019 4.326.884.058 6.042.567.861 65,09 70,55 71,72 49,90 48,62 - 5,46 1,17 - -

TATO dari PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berurut-turut mulai dari tahun 2000-2004 adalah 65,09 %, 70,55 %, 71,72 %, 49,90 %,

48,62 %.

TATO sebesar 65,09 % berarti bahwa dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam 1 tahun berputar 0,6509 kali. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998, maka TATO pada tahun 2000

berada pada skor 3. Tahun 2001 TATO berada pada skor 3 dan terjadi perbaikan sebesar 5,46 % yang berada pada skor 3,5. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 dipilih skor terbaik yaitu 3,5.

Tahun 2002 TATO berada pada skor 3 dan terjadi perbaikan sebesar 1,17 % yang berada pada skor 3, karena skor TATO dan perbaikannya sama yaitu 3 maka digunakan skor 3 sebab keduanya merupakan skor terbaik. Untuk tahun 2003-2004 TATO berada pada skor 2,5. Secara umum TATO PT Aneka Tambang Tbk dalam posisi yang lumayan baik karena mampu memutar dana yang tertanam dalam bentuk aktiva secara baik.

4. Aspek financial laverage ratio

TMS terhadap TA/Proprietory ratio (PR) Tabel 5.4

Perhitungan Proprietory ratio PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Tahun Total modal sendiri Total aset PR (%) 2000 2001 2002 2003 2004 1.750.306.982 1.919.725.155 1.939.342.400 1.783.511.688 2.478.140.709 2.516.337.078 2.555.510.854 2.487.110.019 4.326.884.058 6.042.567.861 69,56 75,12 77,96 41,22 41,01

PR PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut-turut mulai dari tahun 200-2004 adalah 69,56 %, 75,12 %, 41,22 %, dan 41,01 %.

PR sebesar 69,56 % berarti bahwa 30,44 % aktiva dibiayai oleh utang dan 69,56 % menggunakan modal sendiri. Sesuai SK Menteri Keuangan No.198/KMK.016/1998 maka PR perusahaan pada tahun 2000 berada pada skor 8. Tahun 2001-2002 skor PR berada pada angka 7,5. Tahun 2003-2004 skor PR berada pada angka 9. Secara umum PR PT Aneka Tambang Tbk pada posisi yang baik tetapi akan lebih baik lagi jika perusahaan mampu memperbesar rasio karena akan menguntungkan bagi perusahaan.

5. Keseluruhan aspek

Keseluruhan aspek ini merupakan penjumlahan skor-skor dari setiap aspek. Tabel 5.5

Perhitungan Keseluruhan Aspek PT Aneka Tambang Tbk Tahun 2000-2004

Profitabilitas Likuiditas Aktivitas F.L.R Tahun ROE ROI Cash ratio Current ratio CP PP TATO PR Jumlah 2000 2001 2002 2003 2004 20 20 14 16 20 15 15 15 15 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4, 5 5 3 3,5 3 2,5 2,5 8 7,5 7,5 9 9 66 66 59 62,5 66,5

Skor secara keseluruhan aspek PT Aneka Tambang Tbk dalam waktu 5 tahun berturut-turut mulai tahun 2000-2004 adalah 66, 66, 59, 62,5,

dan 66,5.

Skor sebesar 59 pada tahun 2002 berarti perusahaan dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

Skor 62,5 pada tahun 2003 dan 66,5 pada tahun 2004 juga menunjukkan bahwa perusahaan dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

Secara umum PT Aneka Tambang Tbk selama 5 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2000-2004 dalam kriteria sehat dengan point “AA” karena perusahaan mampu menjaga kestabilan keuangan. Akan lebih baik jika perusahaan lebih meningkatkan kinerja sehingga mampu menaikkan point dari “AA” menjadi “AAA”.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan PT Aneka Tambang pada tahun 2000-2001 adalah sehat (skor 66), pada tahun 2002 adalah sehat (skor 59), pada tahun 2003 adalah sehat (skor 62,5), dan pada tahun 2004 adalah sehat (skor 66,5).

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kondisi perusahaan sehat adalah:

1. Tahun 2000, aspek profitabilitas yang terdiri dari ROE sebesar 21,89 % berada pada skor 20. Hal-hal yang mendukung pencapaian ROE adalah laba setelah pajak sebesar 383.154.961 (penjualan bersih – HPP + beban-beban + pajak) dan modal sendiri sebesar 1.750.306.982 (jumlah ekuitas). ROI sebesar 37,94 % yang berada pada skor 15. Hal-hal yang mendukung pencapaian ROI adalah EBIT + penyusutan sebesar 954.741.075 (laba

sebelum taksiran pajak + akumulasi penyusutan/amortisasi) dan capital employed sebesar 2.516.337.078 (jumlah kewajiban + ekuitas). Aspek likuiditas yang terdiri cash ratio sebesar174,73 % berada pada skor 5. Hal-hal yang mendukung pencapaian cash ratio adalah kas, bank, dan surat berharga jangka pendek sebesar 871.804.376 dan current liabilities sebesar 498.934.775 (kewajiban lancar). Current ratio sebesar 252,93 % berada pada skor 5. Hal-hal yang mendukung pencapaian current ratio adalah current assets sebesar 1.261.971.744 (aktiva lancar) dan current liabilities sebesar 498.934.775 (kewajiban lancar). Aspek aktivitas yang terdiri dari collection periods sebesar 18,61 hari berada pada skor 5. Hal-hal yang mendukung pencapaian CP adalah total piutang usaha sebesar 79.873.967 dan total pendapatan usaha sebesar 1.566.308.952 (penjualan bersih). Perputaran persediaan sebesar 55,68 hari berada pada skor 5. Hal-hal yang mendukung pencapaian PP adalah total persediaan sebesar 238.948.732 (persediaan) dan total pendapatan usaha sebesar 1.566.308.952 (penjualan bersih). TATO sebesar 65,09 % berada pada skor 3. Hal-hal yang mendukung pencapaian TATO adalah total pendapatan sebesar 1.637.945.912 (penjualan bersih + penghasilan bunga) dan capital employed sebesar 2.516.337.078 (jumlah kewajiban + ekuitas). Aspek financial leverage ratio, proprietory ratio

sebesar 69,56 % berada pada skor 8. Hal-hal yang mendukung pencapaian PR adalah total modal sendiri sebesar 1.750.306.982 (jumlah ekuitas) dan total aset sebesar 2.516.337.078 (jumlah kewajiban + ekuitas). Secara keseluruhan

total skor untuk tahun 2000 adalah 66, sehingga masuk dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

2. Tahun 2001, aspek profitabilitas yang terdiri dari ROE sebesar 18,66 % (turun sebesar 3,23 % dari tahun 2000) berada pada skor 20. Hal-hal yang menyebabkan penurunan ROE adalah laba setelah pajak turun sebesar 24.999.618 dari tahun 2000 dikarenakan penjualan bersih naik sebesar 168.915.158 sedangkan HPP naik sebesar 230.823.974 dan modal sendiri naik sebesar 169.418.173 dari tahun 2000 dikarenakan jumlah aktiva naik sebesar 39.173.776 dari tahun 2000. ROI sebesar 39,45 % (naik sebesar 2,51 % dari tahun 2000) yang berada pada skor 15. Hal-hal yang menyebabkan ROI naik adalah EBIT + penyusutan naik sebesar 53.423.814 dari tahun 2000 dan capital employed naik sebesar 39.173.776 dari tahun 2000 dikarenakan jumlah piutang usaha naik sebesar 56.283.084 dari tahun 2000. Aspek likuiditas yang terdiri dari cash ratio sebesar 202,46 % (naik sebesar 27,73 % dari tahun 2000) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan

cash ratio adalah kas, bank, surat berharga jangka pendek naik sebesar 5.586.846 dan current liabilities turun sebesar 65.570.229 dari tahun 2000.

Current ratio sebesar 306,45 % (naik sebesar 53,52 %) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan current ratio adalah current assets naik sebesar 66.059.591 dan current liabilities turun sebesar 65.570.229 dari tahun 2000. Aspek aktivitas yang terdiri dari collection periods sebesar 28,64 hari (lebih lambat 10,03 hari dari tahun 2000) berada pada skor 5. Hal-hal yang

menyebabkan keterlambatan CP adalah jumlah piutang usaha naik sebesar 56.283.084 dan total pendapatan usaha naik sebesar 169.915.158 dari tahun 2000. Perputaran persediaan sebesar 53,95 hari (terjadi perbaikan sebesar 1,73 hari dari tahun 2000) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan PP adalah total persediaan naik sebesar 17.555.097 dan total pendapatan usaha turun sebesar 168.915.158 dari tahun 2000. TATO sebesar 70,55 % dengan perbaikan sebesar 5,46 % berada pada skor 3,5. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan TATO adalah total pendapatan naik sebesar 164.960.460 dan capital employed naik sebesar 39.173.776 dari tahun 2000. Aspek financial leverage ratio, proprietory ratio sebesar 75,12 % (naik sebesar 5,56 % dari tahun 2000) berada pada skor 7,5. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan PR adalah total modal sendiri naik sebesar 169.418.173 dan total aset naik sebesar 39.173.776 dari tahun 2000. Secara keseluruhan total skor untuk tahun 2001 adalah 66, sehingga masuk dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

3. Tahun 2002, aspek profitabilitas yang terdiri dari ROE sebesar 10,42 % (turun sebesar 8,24 % dari tahun 2001) berada pada skor 14. Hal-hal yang menyebabkan ROE turun adalah laba setelah pajak turun sebesar 156.132.523 dan modal sendiri naik sebesar 19.617.245 dari tahun 2001. ROI sebesar 36,49 % (turun sebesar 2,96 % dari tahun 2001) berada pada skor 15. Hal-hal yang menyebabkan ROI turun adalah EBIT + penyusutan turun sebesar 100.533.779 dan capital employed turun sebesar 68.400.835 dari tahun 2001. Aspek likuiditas yang terdiri dari cash ratio sebesar 172,63 % (turun sebesar

29,83 % dari tahun 2001) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya penurunan cash ratio adalah kas, bank, surat berharga jangka pendek turun sebesar 188.177.309 dan current liabilities turun sebesar 34.113.581 dari tahun 2001. Current ratio sebesar 314,79 % (naik sebesar 8,34 % dari tahun 2001) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan current ratio adalah current assets turun sebesar 71.241.017 dan

current liabilities turun sebesar 34.113.581 dari tahun 2001. Aspek aktivitas yang terdiri dari CP sebesar 29,56 hari (terjadi penambahan waktu penagihan piutang sebesar 0,92 hari dari tahun 2001) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan waktu penagihan piutang bertambah adalah total piutang usaha naik sebesar 2.454.104 dan total pendapatan turun sebesar 23.824.293 dari tahun 2001. PP sebesar 71,07 hari (terjadi penambahan waktu dalam perputaran persediaan sebesar 17,73 hari dari tahun 2001) berada pada skor 4. Hal-hal yang menyebabkan waktu perputaran persediaan bertambah adalah total persediaan naik sebesar 79.576.263 dan total pendapatan usaha turun sebesar 23.824.293 dari tahun 2001. TATO sebesar 71,72 % dengan perbaikan sebesar 1,17 % berada pada 3. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan TATO adalah total persediaan turun sebesar 19.111.018 dan capital employed turun sebesar 68.400.835 dari tahun 2001. Aspek

financial leverage ratio, PR sebesar 77,96 % (naik sebesar 2,88 %) berada pada skor 7,5. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan PR adalah total modal sendiri naik sebesar 19.617.245 dan total aset turun sebesar 68.400.835 dari

tahun 2001. Secara keseluruhan total skor untuk tahun 2002 adalah 59, sehingga masuk dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

4. Tahun 2003, aspek profitabilitas yang terdiri dari ROE sebesar 12,70 % (naik sebesar 2,28 % dari tahun 2002) berada pada skor 16. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan ROE adalah laba setelah pajak naik sebesar 24.527.929 dan modal sendiri turun sebesar 155.830.712 dari tahun 2002. ROI sebesar 26,53 % (turun sebesar 10,16 % dari tahun 2002) berada pada skor 15. Hal-hal yang menyebabkan penurunan ROI adalah EBIT + penyusutan naik sebesar 240.386.711 dan capital employed naik sebesar 1.839.774.039 dari tahun 2002. Aspek likuiditas yang terdiri dari cash ratio

sebesar 440,69 % (naik sebesar 268,06 % dari tahun 2002) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan cash ratio mengalami kenaikan adalah kas, bank, surat berharga jangka pendek naik sebesar 1.288.232.367 dan current liabilities naik sebesar 49.467.786 dari tahun 2002. Current ratio sebesar 568,03 % (naik sebesar 253,24 % dari tahun 2002) berada pada skor 5. Hal- hal yang menyebabkan kenaikan current ratio adalah current assets naik sebesar 1.292.051.045 dan current liabilities naik sebesar 49.467.786 dari tahun 2002. Aspek aktivitas yang terdiri dari CP sebesar 22,43 hari dengan perbaikan sebesar 71,13 hari berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan CP adalah penurunan jumlah total piutang usaha sebesar 7.207.453 dan kenaikan total pendapatan usaha sebesar 427.411.645 dari tahun 2002. PP sebesar 57,07 hari dengan perbaikan sebesar 14,61 hari

berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan PP adalah total persediaan turun sebesar 1.638.053 dan penurunan total pendapatan usaha sebesar 427.411.645 dari tahun 2002. TATO sebesar 49,90 % (terjadi penurunan sebesar 21,82 % dari tahun 2002) berada pada skor 2,5. Hal-hal yang menyebabkan TATO turun adalah total pendapatan naik sebesar 375.456.867 dan capital employed naik sebesar 1.839.774.039 dari tahun 2002. Aspek financial leverage ratio, PR sebesar 41,22 % (terjadi penurunan sebesar 36,74 %) berada pada skor 9. Hal-hal yang menyebabkan penurunan PR adalah total modal sendiri turun sebesar 155.830.712 dan kenaikan total aset sebesar 1.839.774.039 dari tahun 2002. Secara keseluruhan total skor untuk tahun 2003 adalah 62,5 masuk dalam kriteria sehat dengan point “AA”. 5. Tahun 2004, aspek profitabilitas yang terdiri dari ROE sebesar 32,57 % (naik

sebesar 19,87 % dari tahun 2003) berada pada skor 20. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan ROE adalah kenaikan laba setelah pajak sebesar 580.557.906 dan kenaikan modal sendiri sebesar 694.629.021 dari tahun 2003. ROI sebesar 35,54 % (naik sebesar 9,01 % dari tahun 2003) berada pada skor 15. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan ROI adalah EBIT + penyusutan naik sebesar 999.253.514 dan kenaikan capital employed

sebesar 1.715.683.803 dari tahun 2003. Aspek likuiditas yang terdiri dari

cash ratio sebesar 196,56 % (turun sebesar 244,13 % dar tahun 2003) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan penurunan cash ratio adalah kas, bank, surat berharga jangka pendek naik sebesar 67.555.591 dan kenaikan

287,62 % (turun sebesar 287,62 % dari tahun 2003) berada pada skor 5. Hal- hal yang menyebabkan penurunan current ratio adalah terjadinya kenaikan

current assets sebesar 443.638.414 dan kenaikan current liabilities sebesar 591.704.718 dari tahun 2003. Aspek aktivitas yang terdiri dari CP sebesar 36,00 hari (terjadi penambahan CP sebesar 13,57 hari dari tahun 2003) berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya penambahan CP adalah terjadinya kenaikan total piutang sebesar 150.590.123 dan kenaikan total pendapatan usaha sebesar 719.726.042 dari tahun 2003. PP sebesar 50,57 hari dengan perbaikan sebesar 6,5 hari berada pada skor 5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perbaikan PP adalah total persediaan naik sebesar 61.623.037 dan kenaikan total pendapatan usaha sebesar 719.726.042 dari tahun 2003. TATO sebesar 48,62 % (terjadi penurunan sebesar 1,28 %) berada pada skor 2,5. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya penurunan TATO adalah kenaikan total pendapatan sebesar 778.800.838 dan kenaikan

capital employed sebesar 1.715.683.803 dari tahun 2003. Aspek financial leverage ratio, PR sebesar 41,01 % (turun sebesar 0,21 % dari tahun 2003) berada pada skor 9. Hal-hal yang menyebabkan penurunan PR adalah kenaikan total modal sendiri sebesar 694.629.021 dan kenaikan total aset sebesar 1.715.683 dari tahun 2003 Secara keseluruhan total skor untuk tahun 2004 adalah 66,5 masuk dalam kriteria sehat dengan point “AA”.

BAB VI

Dokumen terkait