• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Pada bagian ini teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah dengan melakukan deskripsi penghitungan biaya produksi pada jamu “Bu Tini”. Penulis menjabarkan secara rinci biaya produksi yang dikeluarkan oleh Perusahaan beserta penghitungannya. Selanjutnya, peneliti akan melakukan analisis terhadap penentuan harga pokok produksi Jamu “Bu Tini” dengan menggunakan metode Full Costing.

1. Penentuan Harga Pokok Produksi menurut Perusahaan a. Biaya Bahan Baku

1. Kencur

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 17.000 x (0,5 kg x 30 hari)

= Rp 17.000 x 15 kg = Rp 225.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 225.000 / 1.200 unit = Rp 212,5 per unit 2. Beras

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 10.000 x (0,5 kg x 30 hari)

= Rp 10.000 x 15 kg = Rp 150.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 150.000 / 1.200 unit = Rp 125 per unit 3. Kunyit

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 6.000 x (0,25 kg x 30 hari)

= Rp 6.000 x 7,5 kg = Rp 45.000

Tarif biaya bahan baku per unit

4. Kayu Manis

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 10.000 x (0,5 ons x 30 hari)

= Rp 10.000 x 15 ons = Rp 150.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 150.000 / 1.200 unit = Rp 125 per unit 5. Jeruk nipis

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 15.000 x (1 kg x 30 hari)

= Rp 15.000 x 30 kg = Rp 450.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 450.000 / 1.200 unit = Rp 375 per unit 6. Gula jawa

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 11.000 x (4 kg x 30 hari)

= Rp 1.320.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 1.320.000 / 1.200 unit = Rp 1.100 per unit 7. Aqua galon

Jumlah biaya bahan baku untuk 1.200 unit jamu = Rp 16.000 x (1 galon x 30 hari)

= Rp 16.000 x 30 galon = Rp 480.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 480.000 / 1.200 unit = Rp 400 per unit

Data biaya bahan baku yang dipergunakan oleh tempat produksi jamu bu tini dalam 1 kali (40 botol) produksi untuk dua varian jamu dapat diperhatikan pada tabel 5.1

Tabel 5.1

Penghitungan Biaya Bahan Baku Jamu Per Unit

Jenis Biaya

Kuantitas Harga PerSatuan (Rp)

Jumlah Biaya

(Rp) Tarif Per Unit (1) (2) (1)*(2) = (3) (3)/1.200 unit =(4) Kencur 15 Kg 17.000 255.000 212,5 Beras 15 Kg 10.000 150.000 125 Kunyit 7,5 Kg 6.000 45.000 37,5 Kayu Manis 15 Kg 10.000 150.000 125

Tabel 5.1 (Lanjutan)

Penghitungan Biaya Bahan Baku Jamu Per Unit

Jenis Biaya

Kuantitas Harga PerSatuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Tarif Per Unit (1) (2) (1)*(2)=(3) (3)/1.200 unit= (4) Jeruk Nipis 30 Kg 15.000 450.000 375 Gula Jawa 120 Kg 11.000 1.320.000 1.100 Aqua 30 Liter 16.000 480.000 400 Total 2.850.000 2.375

Sumber : Tempat Pengelola Jamu Bu Tini b. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga Kerja yang melakukan proses produksi berjumlah dua orang. Dalam perusahaan ini pemilik bertanggungjawab dalam pembelian bahan baku serta dalam pengemasan, sedangkan istrinya bertanggungjawab dalam pengolahan bahan baku. Meskipun dalam perusahaan ini tidak memiliki tenaga kerja, namun pemilik beserta istrinya telah memperkirakan gaji atau pendapatan mereka setiap bulannya, mereka memperkirakan dalam satu bulan mendapat gaji sebesar Rp 1.200.000 untuk satu orang. Biaya tenaga kerja langsung selama satu bulan dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2

Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Semua Kemasan Bulan Oktober 2017

Penanggungjawab Karyawan

Gaji

(Rp) Jumlahunit Produksi(Hari) Gaji perunit (1) (2) (3) (1)/(2)/(3) =(4) Peracikan bumbu

dan memasak 1 orang 1.200.000 40 30 1.000 Beli bumbu dan

packing 1 orang 1.200.000 40 30 1.000 Biaya TKL per

unit 2.400.000 2.000

Sumber: Tempat pengelola Jamu Bu Tini c. Biaya Overhead Pabrik

1. Biaya Gas

Untuk memproduksi jamu memerlukan proses perebusan untuk merebus mencampur bahan baku utama pembuatan jamu beserta air aqua Untuk proses perebusan perusahaan menggunakan 4 tabung gas tiap bulannya. Biaya yang dikeluarkan untuk 1 tabung gas adalah Rp 20.000, maka jika dalam 1 bulan menggunakan 4 tabung gas biaya yang dikeluarkan adalah 4 tabung gas x Rp 20.000 = Rp 80.000. 2. Biaya Listrik

Perusahaan memerlukan listrik untuk proses mencampur bumbu-bumbu dapur menggunakan blender dan lampu di rumah produksi. Biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan adalah Rp 100.000 dengan membayar tagihan di PLN.

3. Biaya Bahan Penolong

Selain bahan baku utama yaitu bumbu-bumbu dapur dan yang lainnya, perusahaan juga menggunakan bahan tambahan seperti botol dan sticker.

a. Botol

Jumlah biaya bahan penolong untuk 1.200 unit jamu = Rp 500 x (40 botol x 30 hari)

= Rp 500 x 1.200 botol = Rp 600.000

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 600.000 / 1.200 unit = Rp 500 per unit b. Sticker

Didalam 1 (satu) lembar HVS terdapat 32 sticker. 1 (satu) HVS @ Rp 200

= Rp 200 / 32 sticker = Rp 6,25

Jumlah biaya bahan penolong untuk 1.200 unit jamu = Rp 6,25 x (40 botol x 30 hari)

= Rp 6,25 x 1.200 botol = Rp 7.500

Tarif biaya bahan baku per unit

= Rp 7.500 / 1.200 unit = Rp 6,25 per unit

Perhitungan biaya bahan penolong dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3

Penghitungan Biaya Bahan Penolong

Jenis Biaya Kuantitas Harga Perolehan per satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Unit Dihasilkan (Botol) Biaya per Botol (Rp) (1) (2) (1)*(2) =(3) (4) (3) / (4) =(5) Gas 4 20.000 80.000 1.200 83,33 Listrik 1 100.000 100.000 1.200 66,67 Botol 1.200 500 600.000 1.200 500,00 Sticker 1.200 6,25 7.500 1.200 6,25 Total 787.500

Biaya Bahan Baku Penolong

Per unit 656,25

Sumber: Tempat Pengelolaan Jamu Bu Tini

Sebelumnya perusahaan sudah memiliki taksiran penghitungan biaya produksi untuk setiap kemasan. Taksiran biaya produksi untuk tiap kemasan menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4

Penghitungan Harga Pokok Produksi menurut Perusahaan

Sumber: Tempat Pengelolaan Jamu Bu Tini

2. Deskripsi Penghitungan Biaya Produksi menurut Full Costing a) Biaya Produksi

1) Biaya Bahan Baku

Secara umum dalam 1 kali (40 botol) proses produksi dibutuhkan sebanyak 0.543 kg kencur, 0,669 kg beras, 0,669 ons kayu manis, 0,8 kg jeruk nipis, 4 kg gula jawa, 0,25 kg kunyit dan 24 liter air tetapi dalam pelaksanaannya semua bahan baku tersebut dibagi menjadi 2 bagian. Pertama, kemasan beras kencur dalam 1 kali (25 botol) proses produksi membutuhkan : - Kencur : 0,418 kg sehingga untuk produksi 30 hari

memerlukan sebanyak 12,54 kg.

- Beras : 0,418 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 12,54 kg.

- Kayu manis : 0,418 ons sehingga untuk produksi 30 hari Elemen Biaya Jumlah biaya (Rp) Unit diproduksi (botol) Biaya per botol (Rp) (1) (2) (1) / (2) = (3) Biaya Bahan Baku Rp2.850.000 1.200 Rp2.375 Tenaga Kerja Langsung Rp2.400.000 1.200 Rp2.000 Biaya Overhead Pabrik Rp787.500 1.200 Rp656 Total Rp6.037.500 Rp5.031

memerlukan sebanyak 12,54 ons.

- Jeruk nipis : 0,5 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 15 kg.

- Gula jawa : 2,5 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 75 kg.

- Aqua : 15 liter sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 450 liter.

- Unit yang di produksi : 25 botol sehingga untuk produksi 30 hari menghasilkan 750 botol

Penghitungan biaya bahan baku beras kencur disajikan pada tabel 5.5 Tabel 5.5

Biaya Bahan Baku Beras Kencur Bulan Oktober 2017

Jenis Biaya Kuantitas

Harga Per satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Unit Diproduksi (botol) Biaya per botol (Rp) (1) (2) (1)*(2) =(3) (4) (3)/(4) =(5) Kencur 12,54 17.000 213.180 750 284,24 Beras 12,54 10.000 125.400 750 167,2 Kayu Manis 12,54 10.000 125.400 750 167,2 Jeruk Nipis 15 15.000 225.000 750 300 Gula Jawa 75 11.000 825.000 750 1.100 Aqua 450 842 378.900 750 505,2 Total 1.892.880 2.524

Kedua, kemasan kunyit asem dalam 1 kali (15 botol) proses produksi membutuhkan :

- Kencur : 0,125 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 3,75 kg.

- Beras : 0,25 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 7,5 kg.

- Kayu manis : 0,25 ons sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 7,5 ons.

- Jeruk nipis : 0,3 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 9 kg.

- Gula jawa : 1,5 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 45 kg.

- Kunyit : 0,25 kg sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 7,5 kg.

- Aqua : 9 liter sehingga untuk produksi 30 hari memerlukan sebanyak 270 liter.

- Unit yang di produksi : 15 botol sehingga untuk produksi 30 hari menghasilkan 450 botol

Perhitungan biaya bahan baku kunyit asem disajikan pada tabel 5.6 Tabel 5.6

Penghitungan Biaya Bahan Baku Kunir Asem Bulan Oktober 2017 Jenis Biaya Kuantitas Harga Per satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Unit Diproduksi (botol) Biaya per botol (Rp) (1) (2) (1)*(2) =(3) (4) (3)/(4) = (5) Kencur 3,75 17.000 63.750 450 141,67 Beras 7,5 10.000 75.000 450 166,67 Kayu Manis 7,5 10.000 75.000 450 166,67 Jeruk Nipis 9 15.000 135.000 450 300 Gula Jawa 45 11.000 495.000 450 1100 Kunyit 7,5 6.000 45.000 450 100 Aqua 270 842 227.340 450 505,2 Total 1.116.090 2.480

Sumber : Data diolah

2) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlah tenaga kerja langsung yang melakukan proses produksi berjumlah 2 orang. Gaji yang diberikan berupa gaji pokok tetap dan tidak berpengaruh pada jumlah variable unit yang diproduksi. Tenaga kerja tersebut mendapat gaji per bulan sebesar Rp 1.200.000. Selain dua tenaga kerja, dalam kemasan ini terdapat dua rasa berbeda pula. Dengan demikian untuk kedua rasa yang berbeda ini dapat kita akumulasikan sebagai berikut:

b) Kunyit Asem : 15 botol / 40 botol = 37,5 %

Penghitungan biaya tenaga kerja per bulan untuk setiap jamu, yaitu : 1. Beras Kencur : 62,5 % x Rp 1.200.000 = Rp 750.000

2. Kunyit Asem : 37,5 % x Rp 1.200.000 = Rp 450.000

Biaya tenaga kerja langsung selama satu bulan dapat dilihat pada tabel 5.7 dan tabel 5.8

Tabel 5.7

Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Beras Kencur

Penanggungjawab Karyawan Gaji Biaya TKLper rasa Peracikan bumbu dan memasak 1 orang 1.200.000 750.000 Beli bumbu dan packing 1 orang 1.200.000 750.000

Biaya TKL per unit 1.500.000

Sumber : data diolah Tabel 5.8

Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kunir Asem

Penanggungjawab Karyawan Gaji Biaya TKLper rasa Peracikan bumbu dan memasak 1 orang 1.200.000 450.000 Beli bumbu dan packing 1 orang 1.200.000 450.000

Biaya TKL per unit 900.000

Sumber : data diolah 3) Biaya Overhead Pabrik

a) Biaya Gas

Biaya gas yang dikeluarkan oleh pengusaha jamu Bu Tini berupa biaya yang ditetapkan di akhir, tetapi rata-rata

penggunaan tiap bulannya yaitu 4 tabung gas. Biaya yang dikeluarkan untuk 4 tabung gas adalah Rp 80.000. Berhubung terdapat dua kemasan dalam produksi jamu, maka dapat diakumulasikan sebagai berikut:

1. Beras kencur : 600 ml x 25 botol = 15.000 ml (15 liter) 2. Kunyit asem : 600 ml x 15 botol = 9.000 ml (9 liter) +

24.000 ml (24 liter) Perhitungan biaya gas per bulan untuk setiap rasa:

1) Beras kencur : 15 liter/24 liter x Rp 80.000 = Rp 50.000 2) Kunyit asem : 9 liter/24 liter x Rp 80.000 = Rp 30.000 Tabel 5.9

Biaya Gas per Jamu Bulan Oktober 2017

Kemasan (Mililiter) BotolAir Kebutuhan air 1bulan (liter) Biaya per bulan Beras kencur 600 25 15 50.000 Kunyit asem 600 15 9 30.000 Jumlah 24 80.000

Sumber : Data diolah b) Biaya Listrik

Biaya listrik yang dikeluarkan oleh pengelola jamu Bu Tini berupa biaya yang ditetapkan diakhir karena tidak menggunakan voucher listrik pra bayar dari PLN, melainkan menggunakan tagihan yang dari PLN. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar tagihan tersebut adalah Rp 100.000 per bulan. Berhubung terdapat dua kemasan dalam produksi jamu, maka

dapat diakumulasikan sebagai berikut:

1. Beras kencur : 600 ml x 25 botol = 15.000 ml (15 liter) 2. Kunyit asem : 600 ml x 15 botol = 9.000 ml (9 liter) +

24.000 ml (24 liter) Perhitungan biaya listrik per bulan untuk setiap rasa:

1) Beras kencur : 15 liter/24 liter x Rp 100.000 = Rp 62.500 2) Kunyit asem : 9 liter/24 liter x Rp 100.000 = Rp 37.500 Tabel 5.10

Biaya Listrik per Jamu Bulan Oktober 2017

Kemasan (mililiter) BotolAir Kebutuhan air 1bulan (liter) Biaya per bulan Beras Kencur 600 25 15 62.500 Kunyit Asem 600 15 9 37.500 Jumlah 24 100.000

Sumber : Data diolah c) Biaya Depresiasi

1. Biaya depresiasi gedung

Gedung produksi Jamu Bu Tini menjadi satu dengan rumah pemilik usaha. Harga perolehan rumah sebesar Rp 300.000.000,00 dan taksiran nilai residu sebesar Rp 100.000.000,00 dengan masa manfaat 20 tahun. Luas bangunan 8 x 10 m2, luas ruang produksi dan pengemasan 3 x 10 m2 digunakan untuk produksi dan pengemasan jamu. Depresiasi gedung menggunakan metode garis lurus.

Biaya perolehan didepresiasi Masa manfaat Rp 200.000.000,00 20 tahun Rp 10.000.000,00 12 bulan

Total beban depresiasi per bulan Total luas gedung Masa manfaat

Rp 833.333,00 80 m2

Rp 312.510,00 1200 unit Perhitungan biaya depresiasi gedung sebagai berikut :

Biaya perolehan didepresiasi = biaya perolehan - nilai residu

= Rp 300.000.000,00 - Rp 100.000.000,00 = Rp 200.000.000,00

Beban depresiasi per tahun =

= = Rp 10.000.000,00 Beban depresiasi per bulan =

= Rp 833.333,00 Tarif beban depresiasi gedung

= =

= Rp 10.417,00 per m2

Tarif beban depresiasi ruang produksi dan pengemasan = Rp 10.417,00 x 30 m2= Rp 312.510,00 Tarif per unit depresiasi ruang produksi =

Biaya perolehan didepresiasi Masa manfaat Rp 250.000,00 2 tahun Rp 125.000,00 12 bulan

Total beban depresiasi per bulan unit yang dihasilkan

Rp 10.417,00 1.200 unit 2. Biaya depresiasi alat kerja

a. Biaya depresiasi blender

Perhitungan biaya depresiasi blender sebagai berikut: Biaya perolehan didepresiasi

= biaya perolehan - nilai residu = Rp 300.000,00 - 50.000,00 = Rp 250.000,00

Beban depresiasi per tahun =

=

= Rp 125.000,00

Beban depresiasi per bulan =

= Rp 10.417,00 Tarif beban depresiasi blender

=

Rp 250.000,00 2 tahun

Biaya perolehan didepresiasi Masa manfaat

Total beban depresiasi per bulan unit yang dihasilkan

Rp 10.417,00 1.200 unit

Rp 125.000,00 12 bulan b. Biaya depresiasi kompor

Perhitungan biaya depresiasi kompor sebagai berikut: Biaya perolehan didepresiasi

= biaya perolehan - nilai residu = Rp 350.000,00 - 100.000,00 = Rp 250.000,00

Beban depresiasi per tahun =

=

= Rp 125.000,00 Beban depresiasi per bulan =

= Rp 10.417,00 Tarif beban depresiasi kompor

=

= = Rp 8,68 per unit d) Biaya Bahan Penolong

Selain bahan baku utama, perusahaan juga memiliki bahan penolong. Bahan penolong beras kencur dan kunir asem dibedakan

dari segi kuantitasnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.11 dan tabel 5.12

Tabel 5.11

Bahan Penolong Jamu Beras Kencur Bulan Oktober 2017

Jenis Biaya Kuantitas Harga Perolehan per satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Unit Dihasilkan (Botol) Biaya per Botol (Rp) (1) (2) (1)*(2) = (3) (4) (3)/(4) = (5) Botol 750 500 375.000 750 500,00 Sticker 750 6,25 4.688 750 6,25 Total 379.688

Biaya Bahan Baku Penolong

Per unit 506,25

Sumber: Data diolah Tabel 5.12

Bahan Penolong Kunir Asem Bulan Oktober 2017

Jenis Biaya Kuantitas Harga Perolehan per satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Unit Dihasilkan (Botol) Biaya per Botol (Rp) (1) (2) (1)*(2) = (3) (4) (3)/(4) = (5) Botol 450 500 225.000 450 500,00 Sticker 450 6,25 2.813 450 6,25 Total 227.813

Biaya Bahan Baku Penolong

Per unit 506,25

Total keseluruhan dari biaya overhead pabrik selama satu tahun dapat di lihat pada tabel 5.13

Tabel 5.13

Biaya Overhead Pabrik Bulan Oktober 2017

Elemen Jumlah Biaya (Rp)

Beras Kencur (Rp) Kunir Asem (Rp)

Biaya Gas 50.000 30.000

Biaya Listrik 62.500 37.500

Biaya Depresiasi

Bangunan 162,5 97,5

Biaya Depresiasi Blender 5,43 3,26 Biaya Depresiasi Kompor 5,43 3,26 Biaya Bahan Penolong 379.688 227.813

Total 492.361,36 295.417,02

Sumber: Data diolah

Biaya overhead pabrik dialokasikan berdasarkan jam kerja langsung, dimana anggaran jam kerja langsung selama bulan Oktober 2017 dan jam kerja langsung sesungguhnya selama bulan Otober 2017 telah diketahui. Berikut perhitungan biaya overhead pabrik dibebankan selama bulan Oktober 2017 untuk semua jamu.

Biaya Overhead Pabrik Beras Kencur

Total BOP = =

Tarif BOP = Rp 6.564,82

Biaya Overhead Pabrik Estimasi Jam Kerja Langsung Rp 492.361,36

BOP dibebankan = Tarif BOP x Jam Kerja Langsung Aktual = Rp 6.564,82 x 56,25 Jam

= Rp 369.271,02 Biaya Overhead Pabrik Kunir Asem

Tarif BOP = =

Tarif BOP = Rp 6.564,82

BOP dibebankan = Tarif BOP x Jam Kerja Langsung Aktual = Rp 6.564,82 x 33,75

= Rp 221.562,68 b) Biaya Non Produksi

1. Biaya Transportasi

Terdapat biaya angkut untuk membawa jamu dari tempat produksi ke mitra kerja. Biaya ini digunakan untuk membeli bahan bakar bensin karena kendaraan menggunakan milik pribadi yaitu motor, untuk motor dalam tujuh hari kerja biaya perjalanan pulang pergi diberikan uang bensin Rp 14.000,00. Jadi biaya transportasi seama satu bulan (30 hari) untuk motor adalah Rp 420.000,00.

Setelah seluruh biaya produksi diketahui, langkah selanjutnya yaitu menghitung harga pokok produksi. Tabel 5.14 menyajikan

Biaya Overhead Pabrik Estimasi Jam Kerja Langsung

Rp 295.417,02 45 Jam

perhitungan harga pokok produksi jamu beras kencur dan tabel 5.15 menyajikan perhitungan harga pokok produksi jamu kunir asem. Penyimpanan persediaan pada Jamu BU TINI tidak berlangsung lama karena semua produk yang selesai diproduksi langsung didistribusikan.

Tabel 5.14

Penghitungan Harga Pokok Produksi Jamu Beras Kencur dan Kunir Asem menurut Metode Full Costing Bulan Oktober 2017

Nama Beras Kencur Kunir Asem

Bahan Baku 2.523,84 2.480,2

Tenaga Kerja Langsung 2.000 2.000

Biaya Overhead Pabrik 492,36 492,36

Total Biaya Produksi 5.025,2 4.972,56 Produk dalam Proses (Awal) 0 0 Prodsuk dalam Proses 5.025,2 4.972,56 Produk dalam Proses (Akhir) 0 0 Harga Pokok Produksi 5.025,2 4.972,56 Sumber: Data diolah

3. Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Menurut Full Costing

Harga pokok produksi yang dihitung dengan metode full costing menghasilkan angka yang lebih rendah. Ini dikarenakan metode full costing menggunakan tarif BOP yang dibebankan, sementara menurut perusahaan penghitungan biaya overhead pabrik menggunakan BOP sesungguhnya.

Perbandingan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan menurut metode full costing dapat dilihat dalam tabel 5.15.

Tabel 5.15

Pembanding Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing

Menurut Perusahaan

Menurut Metode

Full Costing Selisih Presentase

Beras

Kencur KunirAsem KencurBeras KunirAsem KencurBeras KunirAsem Rp 5.031 Rp 5.025 Rp 4.972 Rp 6 Rp 59 0,11 % 1,19 % Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada selisih antara penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga pokok produksi menurut metode full costing. Selisih penghitungan pokok produksi menurut perusahaan dan menurut metode full costing untuk jamu beras kencur yaitu Rp 6,00 dengan presentase perbedaan 0,11%. Sedangkan untuk jamu kunir asem yaitu Rp 59,00 dengan presentase perbedaan 1,19%.

Dokumen terkait