• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji Regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikoliniearitas, dan autokorelasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

1. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran setiap variabel yang ada di dalam penelitian. Statistik deskriptif yang disajikan terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi setiap variabel disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Statistik Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Perputaran Kas 1,04 8,25 2,6168 1,63682

Perputaran Piutang 1,03 4,18 2,0208 0,89941

Rentabilitas Ekonomi 0,00 0,03 0,0151 0,00482

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil deskriptif digunakan untuk melihat gambaran variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan rentabilitas ekonomi yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Berdasarkan hasil pada tabel 5 di atas diketahui bahwa nilai minimum perputaran kas sebesar 1,04 dan nilai maksimum sebesar 8,25 dengan rata-rata sebesar 2,62 dan standar deviasi sebesar 1,64. Nilai minimum variabel perputaran piutang sebesar 1,03 dan nilai maksimum sebesar 4,18 dengan

rata-rata sebesar 2,02 dan standar deviasi sebesar 0,90. Variabel terakhir yaitu rentabilitas ekonomi memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,03 dengan rata-rata sebesar 0,02 dan standar deviasi sebesar 0,01.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang dilakukan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan Kolmogorov Sminov test yang terdapat pada program SPSS. Distribusi data dikatakan normal apabila signifikasi > 0,05.

Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,00261511 Most Extreme Differences

Absolute ,084

Positive ,037

Negative -,084

Kolmogorov-Smirnov Z ,649

Asymp. Sig. (2-tailed) ,794

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer Diolah 2019.

Berdasarkan tabel 5.2 diatas mengenai uji normalitas data menggunakan alat uji Kolmogorov Smirnov, dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi Asymp.Sig2-tailed) sebesar 0,794. Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,794 > 0,05), maka nilai residual tersebut lebih normal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diambil terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel bebas (independen). Deteksi dilakukan dengan

Collinearity Diagnostic, yaitu melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan nilai Tolerance dari variabel independen. Jika nilai tolerance variabel independen > 0,10 dan nilai VIF < 10, menunjukkan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang terbaik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5.3:

Tabel 5.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,007 ,001 7,662 ,000

X1 ,001 ,000 ,407 3,907 ,000 ,474 2,109

X2 ,003 ,001 ,497 4,763 ,000 ,474 2,109

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer Diolah 2019.

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai VIF pada model regresi, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 10,

maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Dari hasil diatas dapat diketahui nilai VIF (Variable Inflation Factor) kedua variabel yaitu perputaran kas (X1) sebesar 2,109 dan perputaran piutang (X2) sebesar 2,109 yang berarti VIF < 10. Tolerance untuk perputaran kas (X1) dan perputaran piutang (X2) sebesar 0,474 > 0,1 maka dapat dinyatakan antara variabel independen tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah terdapat korelasi atau hubungan antara kesalahan pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode lainnya. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin Watson.

Tabel 5.4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 1,348

Sumber : Data Primer Diolah 2019.

Berdasarkan tabel diatas, tabel uji Durbin-Watson menunjukkan besarnya nilai Durbin-Watson hasil uji autokorelasi sebesar 1,348. Menggunakan dua proksi variabel independen dan sampel berjumlah 60.

Dari tabel Durbin-Watson untuk n=60 dan k=2 maka didapatkan nilai dL = 1,5144 dan nilai Du = 1,6518, 4-DW = 2,652 . berdasarkan output

SPSS diatas, diketahui nilai DW = 1,348 yang berarti 1,5144 < 2,652 > 1,6518 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

gejala autokorelasi dan layak untuk digunakan. Sehingga dari penelitian ini data yang digunakan terbebas dari autokorelasi.

5.Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Berdasarkan estimasi regresi berganda diperoleh hasil seperti tabel berikut ini:

Tabel 5.5 Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,007 ,001 7,662 ,000 X1 ,001 ,000 ,407 3,907 ,000 X2 ,003 ,001 ,497 4,763 ,000 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan hasil pada tabel di atas dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y = 0,007 + 0,001 X1 + 0,003 X2

Keterangan: Y = Rentabilitas X1 = Perputaran kas X2 = Perputaran piutang

Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1) Konstanta = 0,007

Konstanta merupakan angka tanpa adanya variabel, nilai konstanta sebesar 0,007 menunjukkan bahwa rentabilitas ekonomi akan sebesar 0,007 tanpa adanya pengaruh variabel perputaran kas dan perputaran piutang. 2) Koefisien regresi variabel perputaran kas = 0,001

Artinya perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, yang berarti apabila perputaran kas meningkat lebih baik satu satuan, maka akan terjadi kenaikan rentabilitas ekonomi sebesar 0,001 satuan.

3) Koefisien regresi variabel perputaran piutang = 0,003

Nilai koefisien sebesar 0,003 artinya perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, apabila perputaran piutang naik satu satuan, maka akan terjadi peningkatan rentabilitas ekonomi sebesar 0,003 satuan.

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5.6 Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,840a ,706 ,696 ,00266

a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan pada tabel 5.6 di atas dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) regresi berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,706. Hal ini menunjukan Perputaran kas dan perputaran piutang secara bersama-sama memengaruhi rentabilitas ekonomi PT Metropolitan Megah Sarana, Semarang sebesar 70,6% dan sisanya 29,4% rentabilitas dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Hasil Uji Hipotesis

1) Hasil Uji F

Tabel 5.7 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,001 2 ,000 68,498 ,000b Residual ,000 57 ,000 Total ,001 59 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber: Data Primer Diolah 2019

Uji F digunakan untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang berarti bahwa

perputaran kas dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Apabila nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% (p<0,05), maka model regresi signifikan secara statistik. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5.8 yang ditampilkan di atas.

Berdasarkan hasil pengujian statistik F diperoleh signifikansi uji F (rentabilitas ekonomi) sebesar 0,000 (p<0,05) dan nilai F hitung sebesar 68,498 yang lebih besar dari F tabel (3,16), artinya perputaran kas dan perputaran piutang secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada PT Metropolitan Megah Sarana, Semarang. Sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi PT Metropolitan Megah Sarana diterima oleh hasil penelitian empiris.

2) Hasil Uji t

Tabel 5.8 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,007 ,001 7,662 ,000 X1 ,001 ,000 ,407 3,907 ,000 X2 ,003 ,001 ,497 4,763 ,000 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Primer Diolah 2019

a) Uji Pengaruh Perputaran kas Terhadap Rentabilitas Ekonomi

Hasil penelitian menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Berdasarkan dari hasil uji

hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat Tabel 5.8 yang menunjukan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 3,907 yang lebih besar dari t tabel (2,00247) dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi PT Metropolitan Megah Sarana diterima.

b) Uji Pengaruh Perputaran piutang Terhadap Rentabilitas

Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4,763 yang lebih besar dari t tabel (2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi PT Metropolitan Megah Sarana diterima.

Dokumen terkait