BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
Jumlah sampel 77 100% Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan 42 35 54,54% 45,45% Tingkat Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Diploma 5. Sarjana (S1/S2) 6. Lainnya (SMK) 0 0 15 27 29 6 0% 0% 19,5% 35% 37,7% 7,8% Sumber : data diperoleh tahun 2020
B. Analisis Data
1. Model Pengukuran (Uji Outer Model)
a. Uji Validitas Data
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan software SmartPLS 3.0 dengan melihat nilai validitas diskriminan dan validitas konvergen. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikut:
1) Validitas Diskriminan
“Validitas diskriminan berhubung dengan adanya prinsip pengukuran kontruk yang berbeda, seharusnya tidak berkorelasi
dengan tinggi” (Ghozali dan Latan, 2015:74). “Uji diskriminan dinilai dari cross loading > 0.7 dalam suatu variabel” (Hartono dan Abdillah, 2015:196). Nilai cross loading ditunjukkan dalam Tabel 5.3:
Tabel 5.3
Cross Loading
Cross Loading
sumber: data diolah tahun 2020
PU PEU ATUT BIU ATU
PU.1 0.729 0.804 0.661 0.680 0.693 PU.2 0.876 0.801 0.636 0.715 0.674 PU.3 0.796 0.851 0.732 0.767 0.794 PU.4 0.714 0.808 0.672 0.721 0.674 PU.5 0.748 0.769 0.709 0.699 0.651 PU.6 0.728 0.797 0.711 0.736 0.717 PEU.1 0.831 0.742 0.746 0.749 0.726 PEU.2 0.779 0.784 0.667 0.664 0.610 PEU.3 0.847 0.806 0.775 0.737 0.780 PEU.4 0.786 0.726 0.655 0.675 0.662 PEU.5 0.798 0.723 0.739 0.696 0.730 PEU.6 0.797 0.760 0.645 0.754 0.684 ATUT.1 0.698 0.691 0.832 0.680 0.644 ATUT.2 0.717 0.680 0.833 0.674 0.667 ATUT.3 0.702 0.706 0.732 0.679 0.662 ATUT.4 0.678 0.649 0.794 0694 0.652 BIU.1 0.728 0.738 0.670 0.843 0.750 BIU.2 0.710 0.706 0.720 0.815 0.718 BIU.3 0.732 0.742 0.738 0.820 0.687 BIU.4 0.762 0.755 0.691 0.810 0.720 BIU.5 0.703 0.739 0.698 0.827 0.702 ATU.1 0.722 0.749 0.728 0.710 0.848 ATU.2 0.750 0.739 0.720 0.737 0.843
“Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui hasil perhitungan dari SmartPLS 3.0 bahwa semua indikator dari masing-masing variabel dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat validitas diskriminan, yaitu nilai cross loading > 0.7” (Abdillah dan Hartono, 2015:196)
2). Validitas Konvergen
“Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukuran-pengukuran dari suatu kontruk seharusnya berkorelasi tinggi” (Ghozali dan Latan, 2015:74). Uji validitas konvergen dalam SmarrtPLS menggunakan indikator refletif yang dinilai pada loading factor (korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor konstruk). Indikator yang digunakan ntuk mengukur kontruk tersebut adalah rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen merupakan outer loading > 0.7. Berikut merupakan hasil outer loading untuk setiap indikator:
Tabel 5.4
Outer Loading
Variabel Kode Outer
Loading Keterangan Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullness) PU.1 0.804 Valid PU.2 0.801 Valid PU.3 0.851 Valid PU.4 0.808 Valid PU.5 0.769 Valid
PU.6 0.797 Valid Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) PEU.1 0.831 Valid PEU.2 0.779 Valid PEU.3 0.847 Valid PEU.4 0.786 Valid PEU.5 0.798 Valid PEU.6 0.797 Valid Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude Towards Using Technology) ATUT.1 0.832 Valid ATUT.2 0.833 Valid ATUT.3 0.732 Valid ATUT.4 0.794 Valid Minat perilaku menggunakan teknologi (Behavioral Intention to Use) BIU.1 0.843 Valid BIU.2 0.815 Valid BIU.3 0.820 Valid BIU.4 0.810 Valid BIU.5 0.827 Valid Penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual Technology Use) ATU.1 0.848 Valid ATU.2 0.843 Valid
Sumber: data diolah tahun 2020
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas, didapatkan hasil bahwa nilai outer loading untuk masing-masing indikator memiliki nilai lebih dari 0.7 (>0.7), hal ini menunjukkan bahwa semua indikator pada Tabel 5.4 telah memenuhi salah satu syarat dari validitas konvergen.
“Selain itu uji validiras konvergen dilihat dari nilai
Average Variance Extracted (AVE). Pada SmartPLS 3.0
konstruk dapat dikatakan valid jika nilai AVE > 0.5 “ (Hartono dan Abdillah, 2015:195). Nilai AVE dalam model dapat dilihat pada Tabel 5.5 sebagai berikut:
Tabel 5.5
Nilai AVE
Average Variance Extracted (AVE)
Perceived Usefullnes 0.651
Perceived Ease of Use 0.648
Attitute 0.638
Behavioral Intention 0.677
Actual technology Use 0.685 Sumber : data diolah tahun 2020
Berdasarkan hasil perhitungan dari SmartPLS 3.0 nilai masing-masing indikator pada Tabel 5.5 menunjukkan nilai
Average Variance Extracted (AVE) dengan kriteria > 0.5.
hasil pengujian pada Tabel 5.4 dan Tabel 5.5 menunjukkan hasil outer loading > 0.7 dan Average Variance Extracted (AVE) > 0.5 telah memenuhi syarat, maka validitas konvergen telah terpenuhi.
b. Uji Reabilitas Data
Uji reabilitas ditentukan dengan koefisien dari cronbach
alpha dan compositte reliablity. Pengujian ini menentukan
konsistensi jawaban reponden atas suatu instrumen penelitian.
Cronbach’s alpha untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas
pada suatu konstruk, sedangkan compositte reliability untuk mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas dari suatu konstruk. Nilai
cronbach alpha dan compositte reliablity dapat ditunjukkan pada
Tabel 5.6:
Tabel 5.6
Cornbach’s Alpha dan Composite Reliability
Variabel Cornbach’s Alpha Composite Reliability Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullnes) 0.893 0.918 Persepsi Kemudahaan (Perceived Ease of Use)
0.891 0.917
Sikap terhadap menggunakan (Attitude Towards Using Technology)
0.810 0.876
Minat perilaku menggunaan teknologi (Behavioral Intention
to Use)
0.881 0.913
Penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual to Use)
0.846 0.897
Sumber: data diolah tahun 2020
“Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai cornbach alpha dan composite reliability diatas 0.60” (Nunnaly, 1996 dalam Ghozali, 2011:43). Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan nilai yang memiliki reliabilitas yang baik.
2. Model Struktural ( Inner Model)
“Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan atau kekuatan dari estimasi antar variabel laten atau konstruk berdasarkan pada substantive theory” (Ghozali dan Latan, 2015:10). Model struktural dievaluasi dengan melihat nilai R-Square untuk setiap
variabel dependen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Nilai R-Square ditunjukkan pada Tabel 5.7 sebagai berikut:
Tabel 5.7
Laten Variabel Correlations
Variabel R-Square
Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullnes)
0.829 Persepsi Kemudahaan
(Perceived Ease of Use)
0.767 Sikap terhadap menggunakan
(Attitude Towards Using Technology)
0.786 Minat perilaku menggunaan teknologi
(Behavioral Intention to Use)
0.830 Penggunaan teknologi sesungguhnya
(Actual to Use)
0.813 Sumber: data diolah tahun 2020
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa:
a. Nilai Adjusted R-square Persepsi Kegunaan(Perceived
Usefullnes) sebesar 0,827. Hal ini memiliki arti bahwa
variabilitas konstruk Penggunaan dapat di jelaskan oleh variabilitas konstruk Kemudahan sebesar 82,7% sedangkan sisanya 17,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya. b. Nilai Adjusted R-square Persepsi Kemudahan (Perceived Ease
of Use) sebesar 0,767. Hal ini memiliki arti bahwa variabilitas
konstruk Kemudahan sebesar 76,7% sedangkan sisanya 23,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya. c. Nilai Adjusted R-square Attitude Toward Using sebesar 0,780.
Hal ini memiliki arti bahwa variabilitas konstruk Attitude
Toward Using dapat di jelaskan oleh variabilitas konstruk
Kemudahan dan Penggunaan sebesar 78,0% sedangkan sisanya 22% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.
d.
Nilai Adjusted R-square Behavioral Intention to Use sebesar 0,826. Hal ini memiliki arti bahwa variabilitas konstrukBehavioral Intention to Use dapat di jelaskan oleh variabilitas
konstruk Kemudahan dan Attitude Toward Using sebesar 82,6% sedangkan sisanya 17,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.
e.
Nilai Adjusted R-square Actual System to Use sebesar 0,806. Hal ini memiliki arti bahwa variabilitas konstruk Actual Systemto Use dapat di jelaskan oleh variabilitas konstruk Kemudahan,
Penggunaan, dan Behavioral Intention to Use sebesar 80,6% sedangkan sisanya 19,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Semakin besar angka Adjusted R-square menunjukan semakin besar variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.
3. Pengujian Hipotesis (Pengaruh antar Variabel)
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat path
coefficients yang menunjukkan koefisien parameter dan nilai signifikan
t statistik. Untuk tingkat keyakinan 95% dengan Alpha 5%, maka nilai t-statistik > 1,96. “Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikan dan hipotesis dapat diterima jika p-value <0.05” (Ghozali dan Latan, 2015:80). Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan untuk uji hipotesis:
Tabel 5.8
Path Coefficients dan P-Value
Keterangan T
Statistic
P
Value Hasil H1a PEU ATUT 5.399 0.000 Terdukung H1b PU ATUT 3.061 0.002 Terdukung
H2 PU PEU 5.803 0.000 Terdukung H3a PU BIU 6.469 0.000 Terdukung H3b ATUT BIU 3.396 0.001 Terdukung H4a PU ATU 2.336 0.020 Terdukung H4b BIU ATU 2.331 0.020 Terdukung H4c PEU ATU 2.051 0.041 Terdukung
Sumber: data diolah tahun 2020
Berdasrkan pada Tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa :
a Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 5.399 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan pengguna internet (perceived ease of use) memiliki pengaruh terhadap sikap pengguna internet (attitude toward using). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
b Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 3.061 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.002 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan pengguna internet (perceived usefulness) memiliki pengaruh terhadap pengguna
internet (attitude tpward using). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
c Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 5.803 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan pengguna internet (perceived usefulness) memiliki pengaruh terhadap kemudahan pengguna internet (perceived ease to use). Dengan demikian hipotesis 2 (H2) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
d Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 6.469 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan pengguna internet (perceived usefulness) memiliki pengaruh terhadap perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use). Dengan demikian hipotesis 3 (H3) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
e Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 3.396 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.001 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology) memiliki pengaruh terhadap
minat perliaku menggunakan teknologi (behavioral intention to
use). Dengan demikian hipotesis 3 (H3) terdukung atau
diterima.
f Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 2.336 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.020 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan pengguna internet (perceived usefulness) memiliki pengaruh terhadap menggunakan teknologi (actual system use). Dengan demikian hipotesis 4 (H4) dalam penelitian ini terdukung atau diterima.
g Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 2.331 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.020 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa minat perliaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use) memiliki pengaruh terhadap penggunaan tekonologi sesungguhnya (actual system use). Dengan demikian hipotesis 4 (H4) terdukung atau diterima.
h Data yang dihasilkan dari pengujian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa nilai t-statistik 2.051 > 1.96 dengan nilai p-value sebesar 0.041 < 0.05 sehingga Ho tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa minat perliaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use) memiliki pengaruh terhadap
penggunaan tekonologi sesungguhnya (actual system use). Dengan demikian hipotesis 4 (H4) terdukung atau diterima.