• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Data

Dalam penelitian ini diajukan 11 alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR. Alasan-alasan tersebut meliputi suku bunga bank/BPR tinggi, jenis jaminan dianggap memberatkan, sudah mendapatkan modal dari LSM, usaha sudah dianggap berjalan baik tanpa kredit, tidak ada penawaran dari bank/BPR, lokasi bank/BPR jauh, proses kredit yang lama, prosedur kredit yang rumit, tidak ada balas jasa dari kredit, jangka waktu kredit terlalu singkat dan angsuran kredit yang memberatkan. Untuk mengetahui alasan-alasan manakah yang berpengaruh pada alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR maka akan dilakukan dengan analisis Cochran Q-Test.

kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak Ho adalah sebagai berikut:

Jika Q hitung > Q tabel, maka Ho ditolak Jika Q hitung ≤ Q tabel, maka Ho diterima

nilai Q tabel didapat dari tabel Chi Kuadrat. Dibawah ini merupakan rekapitulasi data dari alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR.

Tabel V.3. Tabel Rekapitulasi Alasan Pengrajin Batik

No Alasan Konsumen Ya Tidak

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 29 2 Jenis jaminan memberatkan 64 29 3 Mendapatkan modal dari LSM 38 55 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 19 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 22

6 Lokasi bank/BPR jauh 40 53

7 Proses kredit yang lama 38 55 8 Prosedur kredit yang rumit 38 55 9 Tidak ada balas jasa kredit 34 59 10 Jangka waktu kredit singkat 44 49 11 Angsuran kredit memberatkan 60 33

1. Tahap Pertama

Langkah pertama yaitu melakukan pengujian terhadap 11 alasan pengrajin batik. Sebelas alasan dan proporsi jawaban “Ya” antara lain adalah

Tabel V.4. Proporsi Jawaban “Ya” tahap pertama

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 3 Mendapatkan modal dari LSM 38 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 6 Lokasi bank/BPR jauh 40 7 Proses kredit yang lama 38 8 Prosedur kredit yang rumit 38 9 Tidak ada balas jasa kredit 34 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

Dari semua faktor penentu jawaban “Ya” dilakukan pengujian dengan menggunakan perhitungan statistik dengan menggunakan analisis Cochran Q Test, dengan hasil sebagai berikut:

1) Ho: alasan 1 – alasan 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil kredit di bank/BPR.

Ha: salah satu dari 11 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil kredit di bank/BPR

2) Alpha: 5%, dengan df = 10, sehingga Q tabel 18,307.

3) Kriteria: tolak Ho apabila Q hitung > 18,307, terima Ho apabila Q hitung≤ 18,307.

4) Q hitung: 156,524

5) Q hitung:(156, 524) > Q tabel (18,307) maka Ho ditolak.

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Tidak ada balas jasa kredit.

2. Tahap Kedua

Pada tahap kedua, alasan yang diuji sebanyak 10 alasan. Alasan-alasan yang diuji adalah sebagi berikut:

Tabel V.5. Proporsi Jawaban “Ya” tahap kedua

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 3 Mendapatkan modal dari LSM 38 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 6 Lokasi bank/BPR jauh 40

7 Proses kredit yang lama 38 8 Prosedur kredit yang rumit 38 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: alasan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 10 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 9, sehingga Q tabel = 16,919

3) kriteria: tolak Ho apabila Q hitung > 16,919, terima Ho apabila Q hitung≤ 16,919.

4) Q hitung: 131,476

5) Q hitung: (131,476) > Q tabel(16,919) maka Ho ditolak.

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Prosedur kredit yang rumit.

3. Tahap ketiga

Pada tahap ketiga, alasan yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel V.6. Proporsi Jawaban “Ya” tahap ketiga

No Alasan Konsumen Ya

2 Jenis jaminan memberatkan 64 3 Mendapatkan modal dari LSM 38 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 6 Lokasi bank/BPR jauh 40 7 Proses kredit yang lama 38 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: alasan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 9 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 8, sehingga Q tabel = 15,507

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q hitung > 15,507, terima Ho apabila Q hitung≤ 15,507.

4) Q hitung: 110,820

5) Q hitung: (110,820) > Q tabel (15,507) maka Ho ditolak.

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Proses kredit yang lama.

4. Tahap Keempat

Pada tahap keempat, alasan yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel V.7. Proporsi Jawaban “Ya” tahap keempat

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 3 Mendapatkan modal dari LSM 38 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 6 Lokasi bank/BPR jauh 40 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: alasan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 8 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 7, sehingga Q tabel = 14,017

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q hitung > 14,017, terima Ho apabila Q hitung≤ 14,017.

4) Q hitung: 87,065

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Mendapatkan modal dari LSM.

5. Tahap Kelima

Pada tahap kelima, alasan yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel V.8. Proporsi Jawaban “Ya” tahap kelima

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 6 Lokasi bank/BPR jauh 40 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: alasan 1, 2, 4, 5, 6, 10, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 7 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 6, sehingga Q tabel= 12,592

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q hitung > 12,592, terima Ho apabila Q hitung≤ 12,592.

5) Q hitung: (64,637) > Q tabel (12,592) maka Ho ditolak.

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Lokasi bank/BPR jauh.

6. Tahap Keenam

Pada tahap keenam, alasan yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel V.9. Proporsi Jawaban “Ya” tahap keenam

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 10 Jangka waktu kredit singkat 44 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: alasan 1, 2, 4, 5, 10, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 6 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 5, sehingga Q tabel = 11,070

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q hitung > 11,070, terima Ho apabila Q hitung≤ 11,070

5) Q hitung: (35,066) > Q tabel (11,070) maka Ho ditolak.

Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban “Ya” terendah yaitu Jangka waktu kredit singkat.

7. Tahap Ketujuh

Pada tahap ketujuh, alasan yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel V.10. Proporsi Jawaban “Ya” tahap ketujuh

No Alasan Konsumen Ya

1 Suku bunga bank/BPR tinggi 64 2 Jenis jaminan memberatkan 64 4 Usaha berjalan baik tanpa kredit 74 5 Tidak ada penawaran dari bank/ BPR 71 11 Angsuran kredit memberatkan 60

1) Ho: 1, 2, 4, 5, 11 menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

Ha: salah satu dari 5 alasan tidak menjadi alasan pengrajin batik tidak mengambil batik di bank/ BPR.

2) Alpha: 5%, dengan df = 4, sehingga Q tabel = 9,488

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q hitung > 9,488, terima Ho apabila Q hitung≤ 9,488

4) Q hitung: 7,711

Karena hasil dari uji Cochran pada tahap ketujuh menerima Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Suku bunga di bank/BPR tinggi, Jenis jaminan yang memberatkan, Usaha berjalan baik tanpa kredit dan Tidak ada penawaran dari bank/BPR menjadi alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit dibank/BPR. Keempat alasan inilah yang merupakan jawaban dari masalah penelitian.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengrajin batik Giriloyo dan mengetahui alasan-alasan pengrajin batik Giriloyo tidak mengambil kredit di Bank/ BPR.

Dari hasil karakteristik pengrajin batik, diketahui pengrajin batik perempuan merupakan responden terbanyak di dusun Giriloyo Bantul Yogyakartan dengan jumlah 85 orang. Berdasarkan penghasilan rata-rata, sebagian besar responden menjawab bahwa responden memiliki penghasilan rata-rata <Rp 500.000 per bulan.

Pada analisis masalah penelitian, penulis ingin mengetahui atribut apa saja yang menjadi alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bnatul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Cochran Q-Test untuk melakukan penelitian terhadap atribut-atribut yang dapat mempengaruhi pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kreidt di Bank/BPR. Setelah

melakukan analisis dengan menggunakan metode Cochran Q-Test maka didapat empat alasan pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR, antara lain sebagai berikut:

1. suku bunga bank yang tinggi, 2. jenis jaminan yang memberatkan,

3. usaha sudah dianggap berjalan dengan baik tanpa kredit, dan 4. tidak ada penawaran dari bank/BPR

Dengan melihat hasil analisis yang ada, dapat disimpulkan bahwa empat alasan tersebut menjadi jawaban dari penelitian ini.

Faktor pertama adalah suku bunga yang tinggi terpilih menjadi alasan tetap pengrajin batik dusun Giriloyo Bantul Yogyakarta tidak mengambil kredit di Bank/BPR karena suku bunga atau pinjaman dari para kreditur sangat besar dan tidak tetap. Serta cenderung meningkat sehingga membuat pengrajin batik tidak mampu membayar bunga kredit tersebut.

Faktor kedua yaitu jenis jaminan kredit yang memberatkan. Atribut ini terpilih menjadi alasan tetap pengrajin batik karena pengrajin batik merasa jaminan yang harus diberikan untuk memperoleh pinjaman dianggap menyulitkan mereka karena tidak semua pengrajin batik memiliki jaminan yang diminta oleh Bank. adapun jika pengrajin batik memiliki jaminan yang disyaratkan oleh Bank, belum pasti nasabah akan mendapatkan pinjamannya langsung karena dari pihak Bank sendiri masih harus menilai terlebih dahulu jaminan yang diberikan oleh nasabah. Dengan cara menilai dari kelayakannya sebagai jaminan utang yang baik dan berharga.

Faktor ketiga adalah usaha sudah dianggap berjalan dengan baik tanpa kredit. beberapa pengrajin batik Giriloyo sudah memiliki modal sendiri tanpa harus meminjam lagi ke Bank. Pengrajin batik juga sudah dapat menjalankan usahanya dengan baik sehingga mereka tetap mempunyai modal untuk menjalankan atau mengembangkan usahanya tersebut.

Kemudian faktor keempat adalah tidak ada penawaran dari bank/BPR. Menurut pengrajin batik, pihak Bank kurang memberikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat (pengrajin batik) sehingga membuat mereka kurang begitu mengetahui dan memahami akan pinjaman kredit yang ditawarkan oleh pihak Bank tersebut.

Dengan demikian untuk ketujuh faktor lainnya (mendapatkan modal dari LSM, lokasi bank/BPR jauh, proses kredit yang lama, prosedur kredit yang rumit, tidak ada balas jasa kredit, angsuran kredit yang memberatkan, jangka waktu kredit singkat) menjadi alasan pelengkap bagi pengrajin batik Giriloyo, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan pengrajin batik Giriloyo dalam mengambil keputusan untuk tidak mengambil kredit di Bank/BPR.

68

 

BAB VI

Dokumen terkait