• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 sampel. Data tersebut dianalisis mengunakan SPPS 16.0 dengan melalui berbagai analisis meliputi pengujian instrumen dengan melakukan uji validitas data, uji reliabilitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis dengan melakukan uji statistik F, uji koefisien determinasi, dan uji signifikansi parameter individual.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen penelitian (Ghozali, 2006: 45). Dalam kuesioner penelitian terdapat 14 butir pertanyaan. Pengujian ini dilakukan pada 38 sampel data dengan nilai df (degree of freedom) = 38 – 2 = 36 dan α (taraf signifikansi) = 0,05. Maka diperoleh nilai r tabel = 0,3202. Apabila r hitung diperoleh nilai lebih besar daripada r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid, namun sebaliknya jika diperoleh nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian validitas variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel-Variabel Penelitian

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan Perceived Value (X1) X1.1 0,956 0,3202 Valid X1.2 0,983 0,3202 Valid X1.3 0,969 0,3202 Valid Switching Cost (X2) X2.1 0,618 0,3202 Valid X2.2 0,783 0,3202 Valid X2.3 0,800 0,3202 Valid X2.4 0,712 0,3202 Valid

Self-Efficacy for Change (X3)

X3.1 0,872 0,3202 Valid

X3.2 0,844 0,3202 Valid

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel-Variabel Penelitian (Lanjutan) Resistensi Pengguna (Y)

Y1 0,945 0,3202 Valid

Y2 0,959 0,3202 Valid

Y3 0,947 0,3202 Valid

Y4 0,951 0,3202 Valid

Sumber: Data diolah

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa r hitung pada tiap butir pertanyaan untuk semua variabel adalah bernilai lebih besar dari r tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada kuesioner penelitian ini adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiarto (2017: 208) reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi data dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel bila data tersebut konsisten dan menunjukkan adanya ketelitian serta apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Hasil pengujian reliabilitas variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel-Variabel Penelitian Variabel Jumlah

Pertanyaan

Cronbach’s Alpha

Keterangan

Perceived Value 3 0,968 Reliabel

Switching Cost 4 0,701 Reliabel

Self-Efficacy for Change

3 0,848 Reliabel

Resistensi Pengguna 4 0,963 Reliabel Sumber: Data diolah

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa semua instrumen penelitian memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Suatu model dikatakan normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas

Unstandarized Residual

N 38

Nilai Signifikansi 0,854

Sumber: Data diolah

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari pengujian uji normalitas menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,854, jadi dapat dinyatakan bahwa data penelitian berdistibusi normal karena signifikansi bernilai lebih dari 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui kesalahan standar estimasi model dalam penelitian (Gunawan, 2016: 102). Multikolinieritas dapat diuji dengan patokan nilai VIF dan Tolerance. Apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,10 maka model dinyatakan bebas dari kasus multikolinieritas.

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Penelitian Tolerance VIF

Perceived Value 0,659 1,518

Switching Cost 0,907 1,102

Self-Efficacy for Change

0,664 1,507

Sumber: Data diolah

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai Tolerance dari tiap variabel independen > 0,10 serta nilai VIF < 10, maka dapat dinyatakan bahwa model dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006: 105). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Apabila nilai signifikansi antar variabel > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Penelitian Nilai Signifikansi

Perceived Value 0,354

Switching Cost 0,338

Self-Efficacy for Change 0,339

Sumber: Data diolah

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan nilai signifikansi variabel independen > 0,05. Jadi dapat dinyatakan bahwa model dalam penelitian ini bebas dari masalah heteroskedastisitas.

4. Uji Statistik F

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, apabila F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y. Selain itu, dapat dilihat pula dengan perbandingan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka maka terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y. Nilai F tabel dapat dicari pada distribusi nilai F tabel dengan signifikansi 5% dengan menggunakan rumus F tabel = (k;n-k) dimana k adalah jumlah variabel independen dan n adalah jumlah data. Dalam penelitian ini maka F tabel = (3;35), angka tersebut dicari pada distribusi F tabel dan diperoleh nilai F tabel = 2,87.

Tabel 8. Hasil Uji F

Variabel Independen F Tabel F Hitung Nilai Signifikansi Perceived Value

Switching Cost

Self-Efficacy for Change

2,87 13,977 0,000

Sumber: Data diolah

Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen yaitu resistensi pengguna, karena F hitung 13,977 > F tabel 2,87 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar kontribusi pengaruh yang diberikan variabel-variabel independen secara stimulan terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 83).

Tabel 9. Hasil Uji R2

Model R R Square Adjusted R

Square

1 0,743 0,552 0,513

Sumber: Data diolah

Dari Tabel 9 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,552 atau sama dengan 55,2%, angka tersebut mengandung arti bahwa variabel independen perceived value, switching cost, dan self-efficacy for change dapat menjelaskan variabel dependen yaitu resistensi pengguna sebesar 55,2%, sedangkan untuk sisanya yaitu 44,8% (100% - 55,2%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi penelitian ini.

6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji signifikansi Parameter individual bertujuan untuk melihat seberapa jauh satu variabel independen secara individual berpengaruh dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 84). Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel serta membandingkan nilai signifikansi. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan apabila t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai t tabel dapat dicari pada distribusi nilai t tabel dengan signifikansi 5%, dengan df (degree of freedom) = (n-k-1) = 34, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 2,03224. Tabel 10. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

Variabel Independen Koefisien Regresi

(B)

t tabel t hitung Nilai Signifikans i Perceived Value -0,504 2,03224 -3,521 0,001 Switching Cost 0,357 2,03224 2,904 0,006 Self-Efficacy for Change -0,116 2,03224 -0,715 0,479 Variabel Dependen: Resistensi Pengguna

Sumber: Data diolah

Tabel 10 menunjukkan bahwa variabel perceived value dan switching cost berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu resistensi pengguna karena nilai t tabel > t hitung dan nilai signifikansi < 0,05. Sedangkan untuk variabel self-efficacy for change tidak memiliki pengaruh terhadap variabel resistensi pengguna karena t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > 0,05.

Dokumen terkait