• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

Dalam dokumen LOCUS OF CONTROL DAN MASA KERJA (Halaman 82-89)

METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel locus of control, masa kerja, kecerdasan emosional, dan profesionalisme guru. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov Smirnov (lampiran 7, halaman 124).

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Normalitas

Profesionalisme Guru ( Y ) Locus of Control ( X1 ) Masa Kerja ( X2 ) Kecerdasan Emosional ( X3 ) N 171 171 171 171 97,33 110,04 219,78 91,46 Normal Parametersa.b Means

Std. Deviation 5,129 8,857 119,187 6,040 Most Extreme Differences Absolute ,063 ,057 ,100 ,097

,063 ,035 ,078 ,097

Positive

Negative -,059 -,057 -,100 -,057

Kolmogorov-Smirnov Z ,830 ,752 1,301 1,266

Asymp. Sig. (2-tailed) ,496 ,624 ,068 ,081

Test distribution is Normal

Calculated from data

Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance (Asymp.Sig.) untuk distribusi data variabel locus of control 0,624; masa kerja 0,068; kecerdasan emosional 0,081; dan profesionalisme guru adalah 0,496 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel locus of control, masa kerja, kecerdasan emosional, dan profesionalisme guru adalah normal.

b. Pengujian Linieritas

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan statistik Uji F pada tingkat signifikansi 5 %. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel kecerdasan emosional dengan profesionalisme guru. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas (lampiran 7, halaman 124):

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Linieritas

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig. Between (Combined) 1022,375 25 40,895 1,719 ,026

168,440 1 168,440 7,081 ,009 Groups Linear Term Weighted

Deviation 853,935 24 35,581 1,496 ,077 Within Groups 3449,286 145 23,788

Total 4471,661 170

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kecerdasan emosional (X3) dengan profesionalisme guru (Y) pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan pembilang 24 dan derajat kebebasan penyebut 145 adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai Fhitung = 1,496 yang lebih kecil dari nilai Ftabel = 1,592

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512).

a. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of control

1) Rumusan Hipotesis I

H0 = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of Control

Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of Control

)

2) Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut (lampiran 9, halaman 126) :

i

Υ = -89,845 + 1,832 X1 + 1,547 X2 - 0,015 (X1X2 ) Keterangan:

i

Υ = Variabel profesionalisme guru

1

Χ = Variabel kecerdasan emosional

2

Χ = Variabel locus of control

2 1Χ

Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel locus of control

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi

(

β3 dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel locus of control adalah -0,015. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperlemah derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru. Nilai signifikansi koefisien regresi (ρ) dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel locus of control terhadap profesionalisme guru sebesar 0,023 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha (0,050) yang digunakan dalam penelitian ini

) 050 , 0 023 , 0

(ρ = <α = . Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of control adalah signifikan. Artinya, semakin internal locus of control guru semakin lemah derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru. Nilai

koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru pada guru dengan locus of control eksternal adalah 0,497. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sedang. Sementara, pada guru yang memiliki kecenderungan locus of control rentang eksternal dan internal, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,047. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sangat rendah. Sedangkan pada guru yang memiliki locus of control internal, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,001. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sangat rendah. Sedangkan pada guru yang memiliki locus of control sangat internal, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,103. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan rendah. Hasil perhitungan ini mendukung hasil pengujian hipotesis interaksi variabel locus of control dengan variabel kecerdasan

emosional memperlemah pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru.

b. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari masa kerja.

1) Rumusan Hipotesis II

H0 = Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari masa kerja

Ha = Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari masa kerja.

)

2) Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut (lampiran 9, halaman 127) :

i

Υ = 105,254 – 0,066 X1 – 0,106 X2 + 0,001 (X1X2 ) Keterangan:

i

Υ = Variabel profesionalisme guru

1

Χ = Variabel kecerdasan emosional

2

Χ = Variabel masa kerja

2 1Χ

Χ = Nilai interaksi antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel masa kerja

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi

(

β3 dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel masa kerja adalah 0,001. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel menguatkan derajat pengaruh kecerdasan emosional dengan variabel profesionalisme guru. Nilai

signifikansi koefisien regresi (ρ) dari interaksi variabel kecerdasan emosional dengan variabel masa kerja terhadap profesionalisme guru sebesar 0,041 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha (0,050) yang digunakan dalam penelitian ini

) 050 , 0 041 , 0

(ρ = <α = . Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari masa kerja adalah signifikan. Artinya, semakin banyak masa kerja seorang guru semakin kuat derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru.

Nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional dengan variabel profesionalisme guru pada guru yang memiliki masa kerja

≤ 5 tahun adalah sebesar 0,001. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sangat rendah. Sementara, pada guru yang memiliki masa kerja 6-15 tahun, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,001. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sangat rendah. Sementara, pada guru yang memiliki masa kerja 16-25 tahun, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,005. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel

kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan sangat rendah. Sementara, pada guru yang memiliki masa kerja >25 tahun, nilai koefisien determinasi variabel kecerdasan emosional terhadap variabel profesionalisme guru adalah sebesar 0,273. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru dikategorikan rendah. Hasil perhitungan ini mendukung hasil pengujian hipotesis interaksi variabel masa kerja dengan variabel kecerdasan emosional menguatkan pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Profesionalisme Guru Ditinjau dari Locus of Control

Hasil pengujian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of control. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai koefisien regresi

( )

β3 sebesar -0,015 dan hasil perhitungan nilai signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka sebesar 0,023 yang lebih kecil dari nilai alpha (ρ =0,023<α =0,050). Artinya semakin locus of control guru cenderung internal, maka semakin lemah pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru.

Dalam dokumen LOCUS OF CONTROL DAN MASA KERJA (Halaman 82-89)

Dokumen terkait