• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3.1 Analisis Peta Kontrol

Untuk peta kontrol, data yang digunakan meliputi diameter kabel, diameter konduktor, ketebalan outer sheating, dan ketebalan isolator. Dari peta kontrol yang dibuat, dapat diketahui ukuran yang untuk masing-masing variabel yang diteliti. Antara lain diameter kabel sebesar 25.583 mm, diameter konduktor sebesar 5.01064 mm, ketebalan outer sheating sebesar 2.014 mm dan ketebalan isolator sebesar 1.0435 mm. Ukuran ini didapat dari rata-rata data variabel yang diamati / central line dari peta kontrol yang dibuat.

Untuk data diameter kabel, dari pengamatan tidak terdapat data yang berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control) dan tidak ada penyimpangan data yang terlihat baik pada peta kendali X maupun pada peta kendali RM .

Untuk data ketebalan outer sheating, dari pengamatan tidak terdapat data yang berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control) dan tidak ada penyimpangan data yang terlihat baik pada peta kendali X maupun pada peta kendali RM .

Untuk data diameter konduktor, terdapat data yang berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control) pada peta kendali X yaitu pada data ke 25. Sedangkan pada peta kendali R , terdapat data yang menyimpang yaitu data ke 11 sampai data ke 24 dan data ke 38 sampai dengan data ke 48.

Penyimpangannya adalah data terdapat di bawah R lebih dari 8 kali berturut-turut Setelah data yang berada diluar batas pengendali statistik dihilangkan dan dibuat peta kendali baru, tidak terdapat data yang keluar batas pengendali statistik baik pada peta kendali X maupun pada peta kendali R tetapi terjadi penyimpangan data pada data ke 11 sampai data ke 24 dan data ke 38 sampai dengan data ke 48 pada peta kendali R . Penyimpangannya adalah data terdapat di bawah R lebih dari 8 kali berturut-turut. Penyimpangan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi nilai Cp dan Cpk dari data diameter konduktor tersebut. Untuk mengetahui penyebab adanya data yang berada diluar batas pengendali statistik, dapat digunakan diagram sebab akibat yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Untuk data ketebalan isolasi, dari pengamatan tidak terdapat data yang berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control), tetapi terdapat data yang menyimpang yaitu pada data ke 30 dan data ke 31 pada kedua peta kendali. Penyimpangannya adalah data terdapat di bawah X lebih dari 8 kali berturut-turut. Penyimpangan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi nilai Cp dan Cpk dari data diameter konduktor tersebut. Untuk mengetahui penyebab adanya data yang berada diluar batas pengendali statistik, dapat digunakan diagram sebab akibat yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

4.3.2 Analisis Cp dan Cpk

Untuk mengetahui kemampuan proses untuk menghasilkan produk dengan variabilitas yang rendah maka dilakukan perhitungan Cp dan Cpk dari setiap variabel yang diteliti. Untuk diameter kabel nilai Cp dan Cpk = 1, untuk diameter konduktor Cp dan Cpk = 0.296, untuk ketebalan outer sheating Cp dan Cpk = 1 dan untuk ketebalan isolator Cp dan Cpk = 0.27. Dari hasil perhitungan Cp dan Cpk dapat disimpulkan bahwa untuk diameter kabel (proses secara keseluruhan) dan Ketebalan outer sheating (proses armouring) sudah cukup baik sehingga penulis merasa tidak diperlukan analisa lebih lanjut untuk kedua variabel ini. Sedangkan Cp dan Cpk untuk diameter konduktor (proses drawing) dan ketebalan isolator (proses ekstrusi) <1 sehingga dapat dikatakan kedua proses ini memiliki variabiltas yang tinggi sehingga perlu adanya analisa lebih lanjut untuk kedua variabel ini. Untuk itu penulis menggunakan diagram sebab akibat dan DOE untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mempengaruhi output dari proses drawing dan proses ekstrusi.

4.3.3 Analisis Diagram Sebab Akibat

Untuk menghasilkan diameter konduktor yang sesuai dengan spesifikasi dan dengan variasi yang rendah, penulis mengelompokkan permasalahan menjadi 5 kelompok permasalahan yaitu dari faktor manusia,

mesin, lingkungan, metode kerja dan material. Dari faktor manusia, hal-hal yang sering menjadi masalah adalah kurangnya kepedulian dari operator untuk selalu mengecek keadaan mesin. Hal ini juga sering disebabkan karena operator sudah terlalu lelah. Dari faktor mesin hal yang perlu diperhatikan adalah umur mesin yang sudah tua sehingga perlu adanya peningkatan pemeliharaan mesin sehingga mesin dapat bekerja secara optimal setiap saat. Dari segi lingkungan, suhu udara yang panas juga mempengaruhi kinerja mesin dan operator sehingga secara tidak langsung mempengaruhi hasil dari permesinan juga. Dari segi metode kerja, setting mesin yang dilakukan operator terkadang tidak sesuai dengan spesifikasi, sehingga mampengaruhi hasil permesinan. Dari faktor material, tidak semua material yang didapat dari supplier memiliki kualitas yang sama, sehingga mempengaruhi hasil permesinan juga.

Untuk menghasilkan Ketebalan Isolasi yang sesuai dengan spesifikasi dan dengan variasi yang rendah, penulis mengelompokkan permasalahan menjadi 5 kelompok permasalahan yaitu dari faktor manusia, mesin, lingkungan, metode kerja dan material. Dari faktor manusia, hal-hal yang sering menjadi masalah adalah kurangnya kepedulian dari operator untuk selalu mengecek keadaan mesin. Hal ini juga sering disebabkan karena operator sudah terlalu lelah. Dari faktor mesin hal yang perlu diperhatikan adalah umur mesin yang sudah tua sehingga perlu adanya peningkatan

pemeliharaan mesin sehingga mesin dapat bekerja secara optimal setiap saat. Dari segi lingkungan, suhu udara yang panas juga mempengaruhi kinerja mesin dan operator sehingga secara tidak langsung mempengaruhi hasil dari permesinan juga. Lingkungan yang berdebu juga dapat mempengaruhi kualitas dari isolator kabel. Dari segi metode kerja, setting mesin yang dilakukan operator terkadang tidak sesuai dengan spesifikasi, sehingga mampengaruhi hasil permesinan. Dari faktor material, tidak semua material yang didapat dari supplier memiliki kualitas yang sama, sehingga mampengaruhi hasil permesinan juga.

4.3.4 Analisis DOE

Metode DOE (Design of Experiment) digunakan untuk menganalisa variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi output dari proses dan juga menentukan nilai dari variabel yang berpengaruh untuk menghasikan response yang terbaik. Variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan

DOE hanya variabel yang dapat diukur (memiliki besaran) sedangkan banyak variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi response. Variabel-variabel yang tidak dapat diukur ini dapat di lihat pada diagram sebab akibat yang telah dibuat. Faktor-faktor lain yang berpengaruh antara lain ketelitian operator, umur mesin, maintenance mesin, setting mesin, kualitas material, dan kondisi lingkungan.

Untuk proses drawing, terdapat dua variabel yang diamati, yaitu konsentrasi lubrik dan suhu lubrik. Kedua variabel ini dipilih karena kedua variabel ini dapat diukur dan juga berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan operator dan staff bagian pengendalian kualitas kedua faktor inilah yang paling berpengaruh terhadap output. Variabel yang paling berpengaruh adalah suhu lubrik kemudian konsentrasi lubrik, oleh karena itu untuk memperbaiki kualitas dapat dimulai dengan lebih memperhatikan faktor yang paling berpengaruh (suhu lubrik). Sedangkan kombinasi yang menghasilkan response terbaik (yang mendekati rata-rata data variabel) adalah konsentrasi dengan level tinggi (12%) dan suhu pada level tinggi (50OC).

Untuk proses ekstrusi, terdapat dua variabel yang diamati, yaitu kecepatan lini dan suhu bahan pembungkus. Kedua variabel ini dipilih karena kedua variabel ini dapat diukur dan juga berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan operator dan staff bagian pengendalian kualitas kedua faktor ini yang paling berpengaruh terhadap output. Variabel yang paling berpengaruh adalah kecepatan lini kemudian suhu bahan pembungkus, oleh karena itu untuk memperbaiki kualitas dapat dimulai dengan lebih memperhatikan faktor yang paling berpengaruh (kecepatan lini). Sedangkan kombinasi yang menghasilkan response terbaik (yang mendekati rata-rata variabel) adalah kecepatan lini dengan level rendah (18 m/menit) dan suhu pada level tinggi(160OC).

Dokumen terkait