Data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif, dengan cara menguraikan kenyataan-kenyataan yang ada berdasarkan hasil penelitian.
Kemudian diinterpretasikan secara sistematis dengan persoalan yang ada, terutama yang mengatur tentang penal mediasi dalam menunjang penyelesaian perkara pidana yang dilakukan dalam keadaan apa pun, untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan. Metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan adalah metode induktif yaitu suatu cara berfikir yang didasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum sehingga kesimpulan tersebut dapat diberikan saran
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Dampak kriminalisasi pers terhadap kemerdekaan pers yang bertanggung jawab adalah dengan adanya kriminalisasi pers maka dapat mengendurkan upaya pers untuk mengungkap dan memberitakan penyimpangan yang dilakukan oleh pengusaha dan pihak-pihak tertentu yang telah merugikan negara dan masyarakat. Pers tidak lagi dapat kritis, dan akan berpikir seribu kali untuk menginvestigasi atau membongkar praktek kejahatan, padahal harus diakui bahwa pers memiliki peran yang sangat penting dalam upaya membongkar praktek kejahatan dan penyimpangan di negara tertentu. jika kriminalisasi ini terus berlangsung, akan terjadi pemasungan kebebasan pers. Nilai-nilai demokrasi akan ternafikan dan berpotensi merampas hak informasi publik. Jika hak informasi publik sudah terampas, maka pastilah akan terjadi tirani informasi dan monopoli kebenaran.
2. Kriminalisasi hanyalah istilah yang digunakan pers, sebenarnya kriminalisasi Pers tersebut tidak ada karena semua perbuatan yang dilakukan pers sudah ada wadahnya yang mengatur seperti hak jawab dan
hak koreksi karena dari kode etik jurnalistik sebelum berita dimuat harus berkoordinasi dengan sumber. Jika tidak berkoordinasi dahulu berarti sudah termasuk tindak pidana umum. Jika insan jurnalistik masih beranggapan tentang kriminalisasi pers berarti semua perbuatan pers masuk dalam tindak pidana. Jadi istilah kriminalisasi pers tersebut tidak tepat untuk digunakan. Dari sisi jurnalistik, disini kriminalisasi pers dimaksudkan sebagai kehadiran berbagai undang-undang baru yang disertai ancaman pidanan yang lebih berat dan lebih keras, yang dapat dikenakan kepada pers. Kriminalisasi pers dapat menjadi sarana membelenggu kemerdekaan pers.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Setiap komplain yang terjadi antara pihak juranlistik dan publik harus segera ditanggapi dengan serius
2. Perlu ditawarkan hak jawab, hak koreksi, klarifikasi, jasa ombudsman atau penyelesaian melalui Dewan Pers jika terjadi konflik antara pers dan publik 3. Perlunya mencantumkan dalam Undang-undang Pers No. 40 tahun 1999
tentang Pers yang menyatakan bahwa Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers adalah lex specialis
4. Perlunya kerjasama yang baik antara pers dan publik agar terciptanya pemberitaan yang selaras sesuai dengan tujuan dari pemberitaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Abdullah, Ahmed An-Naim. Dekonstruksi Syari’ah. LkiS dan Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 1990
Andrisman, Tri. Hukum Pidana Asas-Asas dan Dasar Aturan Umum Hukum
Pidana Indonesia. Fakultas Hukum UNILA. Bandar Lampung. 2007
Aruan Sakidjo dan Bambang Poernomo. Hukum Pidana. Ghalia Indonesia, Jakarta. 1990
Atmasasmita, Ramli. Perbandingan Hukum Pidana. Fikahati Aneska. Bandung, 1996
Dirjdjosiswori, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta, 1986 ---, Synopsis Kriminologi Indonesia. Mandar Maju, Bandung, 1994 Effendy, Marwan, Kapita Selekta Hukum Pidana. Referensi, Jakarta, 2012
Hamzah, Ali, Asas-Asas Hukum Pidana (Edisi Revisi). Refika Aditama, Bandung, 2006
Harapan, Krisna, Pasang Surut Kemerdekaan Pers Di Indonesia. Grafitri, Bandung, 2003
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan
Praktek, Remaja Rosda karya, Bandung, 2005
J.E. Sahetapy (Ed.), Hukum Pidana, Liberty, Yogyakarta, 1996
Koentjaraningrat, “Pergeseran Nilai-Nilai Budaya dalam Masa Transisi” dalam
BPHN, Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Masa Transisi. Binacipta,
Jakarta, tanpa tahun
Manan, Bagir, Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusaran Hukum. Dewan Pers, Jakarta, 2010
Bandung.2004
Nawawi Arief, Barda, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1996
Muis, A, Jurnalistik Hukum Komunikasi Massa. PT.Dharu Anuttama, Jakarta, 1999
Peter W. Low, dkk., Criminal Law: Cases and Materials. The Foundation Press,. Inc., New York, 1986
Poernomo, Bambang. Asas-Asas Hukum Pidana. Yudhistira. Yogyakarta. 1985 Prakoso, Djoko. Perkembangan Delik Pers di Indonesia. Liberty Offset.
Yogyakarta. 1988
Rusli, Effendi dkk, “Masalah Kriminalisasi dan Dekriminalisasi dalam Rangka
Pembaruan Hukum Nasional” dalam BPHN, Simposium Pembaruan
Hukum Pidana Nasional Indonesia, Binacipta, Jakarta, 1986
Roeslan, Saleh,bAsas Hukum Pidana Dalam Perspektif. Aksara Baru, Jakarta, 1981
Seno adji, Oemar, Mass Media dan Hukum. Erlangga, Jakarta, 1973
Sadono, Bambang. Penyelesaian Delik Pers Secara Politis. Sinar Harapan. Jakarta. 1993
Soebjakto, R. Delik Pers (Suatu Pengantar). INDHILL CO. Jakarta. 1990 Soekanto, Soerjono, Kriminologi: Suatu Pengantar. Cetakan Pertama, Ghalia
Indonesia, Jakarta: 1981
---, Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia, Jakarta, 1986 Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana. Alumni, Bandung. 1986
Susanto, Edy, dkk, Hukum Pers di Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta, 2010 Universitas Lampung. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung,
Bandar Lampung, 2007.
Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1990
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1970 tentang Dewan Pers
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 37/Pid.B/2003/PN.Jak.Sel.
C.SUMBER LAINNYA
Koran Rakyat Merdeka, Edisi 8 Januari 2002 dan Edisi 10 Januari 2002 http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/fileku/dokumen/JDHvol112011/11.pdf diakses tanggal 16 Agustus 2013 pukul 11.50 Wib
http://luvitaoby.blogspot.com/2012/06/contoh-makalah-pkn-tentang-peranan- pers.html diakses tanggal 19 September 2013, pukul 16:28 Wib
http://formatnews.com/v1/view.php?newsid=46095 di akses pada Selasa, 13 Agustus 2013, pukul 21.05 Wib
http://www.antikorupsi.org/id/content/ancaman-bagi-kebebasan-pers, di akses tanggal 23 September 2013 pukul 11.38 Wib