• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data dan Pembahasan

Dalam dokumen IMA RUSYANTI F3408052 (Halaman 49-58)

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

Pengalokasian DBH PBB ditetapkan oleh menteri keuangan sebagai pusat kebijakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tentang perkiraan alokasi dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan tahun anggaran 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.1

Alokasi DBH PBB Kota Surakarta

t.a perkiraan alokasi DBH PBB sesuai PMK

jumlah penerimaan DBH PBB

2009 25,509,654,931 24,894,371,741 2010 30,388,225,132 28,567,068,819

Sumber: PMK dan KPP Pratama Surakarta

Berdasarkan tabel di atas pembagian imbangan untuk Kota Surakarta sesuai PMK Nomor 23/PMK.07/2009 sebesar Rp25.509.654.931,- untuk tahun

2009 dan jumlah penerimaan DBH PBB kota Surakarta sebesar

Rp24.894.371.741,-, sedangkan tahun 2010 sesuai PMK Nomor

207/PMK.07/2009 mencapai Rp30.388.225.132,- dengan jumlah penerimaan DBH PBB sebesar Rp28.567.068.819,-.

Dengan gambaran seperti di atas dapat diketahui kendala yang menyebabkan rendahnya penerimaan sehingga tidak sesuai dengan PMK karena:

1) Kendati pajak daerah cukup beragam seperti Wajib pajak memanipulasi data

Obyek pajak menjadi lebih kecil sehingga pembayaran pajaknya juga sedikit.

2) SPPT PBB baru diterima pihak kantor pelayanan pajak setiap tahunnya antara

commit to user

3) Karena ketidaksiapan infrastruktur pemda untuk mengeksekusi

kewenangannya memajaki PBB sektor perkotaan.

4) Pemda secara langsung menikmati dana bagi hasil pajak tanpa upaya

pemungutan karena dilakukan pemerintah pusat.

5) Saat turun ke lapangan petugas penagih PBB dari Dispenda maupun dari KPP

tidak berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan, sehingga banyak warga yang menunda pembayaran saat ditagih pajak terutangnya.

Upaya peningkatan penerimaan PBB dapat dilakukan dengan:

1) Kanwil Pajak Surakarta meminta kepada sekda kota Surakarta selaku

penanggungjawab keuangan agar selalu mengawasi bendahara umum daerah (BUD) dan bendahara di tiap-tiap satker agar tidak ada hasil pemungutuan PBB yang belum disetorkan ke kas negara.

2) Pegawai pajak tidak hanya memungut pajak saja tetapi juga terjun langsung

ke lapangan untuk melihat kenyataan luas tanah yang dimiliki wajib pajak tersebut.

3) Setelah diterimanya SPPT PBB diharapakan secepatnya segera

mendistribusikan kepada wajib pajak untuk ditagih agar realisasi penerimaan dapat meningkat.

4) Dengan melakukan pendekatan persuasif yaitu baik melalui surat himbauan

ataupun telepon kepada Wajib Pajak potensial agar segera melunasi utang pajak yang telah melewati jatuh tempo pembayaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5) Segera menindaklanjuti dengan proses penagihan aktif sesuai ketentuan yang

berlaku.

Pajak Bumi dan Bangunan sebagai salah satu sumber dana pemasukan kota Surakarta dalam bentuk dana bagi hasil pajak/bukan pajak melalui dana perimbangan. Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak salah satunya merupakan Pajak Bumi dan Bangunan dari sektor pedesaan, perkotaan, perkebunan, pertambangan serta kelautan. Hal ini kota Surakarta hanya termasuk dalam sektor perkotaan dan pertambangan. Dari Dana Bagi Hasil tersebut kota Surakarta memiliki peranan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Dapat dilihat pada tabel berikut dijelaskan besar peranan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan daerah kota Surakarta.

Tabel II.2

Peranan Penerimaan DBH PBB terhadap Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2009-2010 t.a Penerimaan DBH PBB Jumlah BHP/BHBP Jumlah Dana perimbangan Pendapatan Daerah Peranan (%) 2009 24,894,371,741 61,481,691,439 513,400,412,439 751,268,361,957 3.3 2010 28,567,068,819 74,088,717,915 548,324,527,915 728,938,187,952 3.9

Sumber: DPPKAD Surakarta

Tahun 2009 anggaran DBH PBB di kota Surakarta sebesar Rp24.894.371.741,- dari total pendapatan daerah kota Surakarta sebesar Rp751.268.361.957,- DBH PBB menyumbang peranan 3,3%. Tahun 2010 peranan DBH PBB naik menjadi 3,9% dengan penerimaan DBH PBB sebesar

commit to user

Rp28.567.068.819,- dari jumlah pendapatan daerah sebanyak

Rp728.938.187.952,-.

Dari peranan penerimaan DBH PBB terhadap pendapatan daerah yang setiap tahun mengalami peningkatan maka, otonomi daerah Surakarta merupakan keluasan wewenang, hak, kewajiban, dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai keadaan dan kemampuan daerahnya sebagai wujud manifestasi dari desentralisasi (Halim, 2010:17). Otonomi daerah diwujudkan sebagai hasil dari pendelegasian sebagian urusan pusat kepada daerah yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan otonomi daerah pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam perekonomian daerah, serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara nyata, optimal, terpadu, dan bertanggung jawab.

Adapun anggaran dan realisasi penerimaan DBH PBB kota Surakarta dapat diringkas sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel II.3

Anggaran dan Realisasi DBH PBB Kota Surakarta

Tahun

Anggaran Anggaran Realisasi SiLPA

Pencapaian Realisasi (%) 2009 24,894,371,741 23,198,207,041 1,696,164,700 93.18 2010 28,567,068,819 25,209,792,993 3,357,275,826 88.24

Sumber: DPPKAD Surakarta

Dari tabel di atas dijelaskan tahun 2009 pencapaian realisasi 93,18%

dengan menunjukkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar

Rp1.696.164.700,- dimana angka tersebut akan diakumulasikan dengan pendapatan daerah tahun 2010 sesuai dengan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Tahun 2010 terealisasi sebesar

Rp25.209.792.993,- atau sebesar 88,24% dengan SiLPA sebesar

Rp3.357.275.826,- yang akan diakumulasikan di tahun 2011 yang masih berjalan dalam proses alokasi.

Penyaluran DBH PBB dilakukan berdasarkan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun anggaran berjalan. Kota Surakarta menggunakan alokasi DBH PBB untuk pelaksanaan pembangunan dengan bagian urusan pertanahan seperti untuk penyuluhan hukum pertanahan, program pembangunan sistem pendaftaran tanah. Urusan perumahan meliputi pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman, pembangunan searana dan prasarana rumah sederhana sehat. Program kerja seperti pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RHT) termasuk dalam urusan

commit to user

Lingkungan Hidup. Sedangkan pelaksanaan pembangunan dalam urusan perencanaan pembangunan terdiri antara lain untuk program perencanaan pengembangan kota, perencanaan pembangunan ekonomi.

Tabel berikut dijelaskan secara ringkas penggunaan alokasi DBH PBB tahun anggaran 2009 dan 2010.

Tabel II.4

Penggunaan alokasi DBH PBB Tahun Anggaran 2009 Kota Surakarta

Kegiatan

Pembangunan Anggaran Realisasi SiLPA

Pelaksanaan

Kegiatan (%) SKPD Urusan

Pertanahan 5,155,348,650 3,646,136,000 1,509,212,650 70,72

Bag. Hukum dan Perpu Bag. Perlengkapan Urusan Perumahan 2,253,085,000 2,142,776,500 110,308,500 95,10 Badan Perijinan Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Urusan Lingkungan Hidup 9,568,081,645 9,520,047,959 48,033,686 99,49 Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Urusan Perencanaan Pembangunan 7,917,856,446 7,889,246,946 28,609,500 99,63 Badan Perncanaan Pembangunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Total 24,894,371,741 23,198,207,405 1,696,164,336 93,18

Sumber: DPPKAD Surakarta

Data tabel menunjukkan Bagian Hukum dan Perpu dan bagian Perlengkapan mencapai pelaksanaan kegiatan pembangunan 70,72% dari anggaran sebesar Rp5.155.348.650,- dengan realisasi Rp3.646.136.000,-.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Badan Perijinan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial melaksanakan kegiatan dengan realisasi sebesar Rp2.142.776.500,- atau sebesar 95,10%.

Urusan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan SKPD seperti Badan Perijinan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial mencapai pelaksanaan kegiatan sebesar 99,49% atau sebesar Rp9.520.047.959,- dari anggaran yang dianggarkan.

Badan Perncanaan Pembangunan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melaksanakan kegiatan dalam urusan Perencanaan Pembangunan dengan realisasi sebesar Rp7.889.246.946,- dari anggaran yang dianggarkan atau sebesar 99,63%.

Alokasi DBH PBB tahun 2009 mencapai pelaksanaan kegiatan sebesar 93,18% dar anggaran sebesar Rp24.894.371.741,- dan terealisasi sebesar Rp23.198.207.405,-.

Penggunaan aloksi DBH PBB tahun anggaran 2010 dapat diringkas sebagai berikut:

commit to user Tabel II.5

Penggunaan alokasi DBH PBB Tahun Anggaran 2010 Kota Surakarta

Kegiatan

Pembangunan Anggaran Realisasi SiLPA

Pelaksanaan

Kegiatan (%) SKPD Urusan

Pertanahan 7,491,555,000 5,214,195,450 2,277,359,550 69,60

Bag. Hukum dan Perpu Bag. Perlengkapan Urusan Perumahan 2,500,830,000 2,500,830,000 0 100 Badan Perijinan, Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Urusan Lingkungan Hidup 10,616,115,695 9,554,504,126 1,061,611,569 90 Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Urusan Perencanaan Pembangunan 7,958,568,124 7,940,263,417 18,304,707 99,77 Badan Perncanaan Pembangunan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Total 28,567,068,819 25,209,792,993 3,357,275,826 88,24

Sumber: DPPKAD Surakarta

Data tabel di atas menjelaskan Bagian Hukum dan Perpu dan bagian Perlengkapan mencapai pelaksanaan kegiatan pembangunan 69,60% dari anggaran yang ditetapkan dengan realisasi Rp5.214.195.450,-.

Urusan perumahan dari SKPD Badan Perijinan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial melaksanakan kegiatan dengan capaian 100%.

Urusan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan SKPD seperti Badan Perijinan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mencapai pelaksanaan kegiatan sebesar 90% atau sebesar Rp9.554.504.126,- dari anggaran yang dianggarkan.

Badan Perncanaan Pembangunan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melaksanakan kegiatan dalam urusan Perencanaan Pembangunan dengan realisasi sebesar Rp7,940,263,417,- dari anggaran yang dianggarkan atau sebesar 99,77%.

Alokasi DBH PBB tahun 2010 mencapai pelaksanaan kegiatan sebesar 88,24% dar anggaran sebesar Rp28.567.068.819,- dan terealisasi sebesar Rp25.209.792.993,-.

commit to user

Dalam dokumen IMA RUSYANTI F3408052 (Halaman 49-58)

Dokumen terkait