• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Ketaatan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan Tahun 2010 di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wonogiri

a. Alur dan Flowchart penyampaian SPT Masa Wajib Pajak Badan di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

Untuk Wajib Pajak Badan di Kabupaten Wonogiri pelayanan pelaporan SPT Masa dilakukan di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wonogiri. Alur pelaporannya dapat dilihat sebagai berikut.

Wajib Pajak Petugas

Ganbar 1.3 Flowchart Laporan SPT Masa Badan Mulai

WP mengambil SPT Masa Badan ke KPP

Mengisi, tanda tangan dan menyerahkan SPT Lampiran 1  SPT Masa Badan SPT Masa Badan 2 SSP SSP Paraf petugas Lampiran 2 KPP 1 T SPT Masa Badan 1 SSP SPT Masa Badan 2 SSP 2 A SPT Masa Badan SSP Selesai

b. Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan Di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

Tabel 1.1 Jumlah WP Badan Terdaftar di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

No Keterangan Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jumlah Wajib Pajak Badan 1435 1589

Sumber : Database KP2KP Wonogiri

Tabel 1.1 menunjukkan banyaknya jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar di wilayah kabupaten Wonogiri. Pada tahun 2010 terdapat kenaikan jumlah sebanyak 154 Wajib Pajak Badan yang terdaftar.

Tabel 1.2 Jumlah WP Badan Aktif di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

No Keterangan Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jumlah Wajib Pajak Badan 1135 1269

Sumber : Database KP2KP Wonogiri

Tabel 1.2 tersebut menunjukkan banyaknya jumlah Wajib Pajak Badan yang dinyatakan aktif sebagai Wajib Pajak Terdaftar di wilayah kabupaten Wonogiri selama tahun 2009 dan 2010 oleh KP2KP Wonogiri .

Tabel 1.3 Jumlah Wajib Pajak Badan yang melaporkan SPT Masa di KP2KP.

Bulan

Jumlah WP yang Lapor Tahun 2009 Tahun 2010

Januari 704 845

Maret 710 842 April 755 859 Mei 725 835 Juni 720 840 Juli 710 832 Agustus 703 844 September 688 832 Oktober 691 836 Nopember 702 837 Desember 717 848

Sumber : Database KP2KP Wonogiri

Tabel 1.3 tersebut menunjukkan jumlah Wajib Pajak Badan yang melaporkan SPT Masa Badan selama tahun 2009 dan 2010. Data tersebut menjadi acuan penulis untuk menghitung tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan dengan membandingkan penerimaan pelaporan SPT Masa Badan pada tahun 2010 dengan tahun 2009. Penghitungan sederhana untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan yaitu dengan membandingkan antara jumlah WP Badan Aktif dengan jumlah WP Badan yang melaporkan SPT Masa tiap bulan dikalikan 100%. Dari penghitungan tersebut maka penulis akan mengetahui prosentase tingkat efektifitas kepatuhan pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan di wilayah kabupaten Wonogiri.

Tabel 1.4 Tabel Standar Penilaian Efektifitas

Besarnya Prosentase Keterangan

Antara 0 ≥ 20 Antara 21 ≥ 40 Antara 41 ≥ 60 Antara 61 ≥ 80 Antara 81 ≥ 100

Sangar tidak efektif Tidak efektif Cukup efektif Efektif Sangat efektif

Tabel 1.4 Menunjukkan penilaian efefktifitas pelaporan SPT Masa yang dapat dijadikan dasar sebagai penilaian tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa bagi Wajib Pajak Badan Di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Tabel 1.5 Penerimaan pajak (realisasi) dan potensi pajak di KP2KP

Sumber : Database KP2KP Wonogiri

Dari tabel tersebut penulis juga dapat mengetahui penilaian tingkat efektifitas yaitu melalui penghitungan nominal penerimaan pajak (realisasi) dari pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan yang dinyatakan aktif dalam 1 tahun pajak dibandingkan dengan Wajib Pajak yang masih terdaftar sebagai pelapor SPT Masa Wajib Pajak Badan di KP2KP Wonogiri sebagai

KETERANGAN TAHUN 2009 TAHUN 2010

Penerimaan Pajak (realisasi) Rp 151.965.489.000,00 Rp 191.819.641.000,00

potensi pajak yanag ada, kemudian dikalikan seratus persen untuk mengetahui tingkat efektifitasnya.

Dari penghitungan yang penulis kerjakan maka dapat diketahui pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan pada tahun 2010 rata-rata tiap bulan mencapai 66,19%, dan pada tahun 2009 rata-rata tiap bulan mencapai 62,65%. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan kesadaran Wajib Pajak Badan dalam melaporkan SPT Masa sebesar 3,54%. Dari prosentase tersebut dapat diketahui tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan sudah efektif, tetapi masih harus ditingkatkan lebih baik lagi, hingga mencapai 100%.

2. Langkah yang Diambil Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) untuk Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan di Wilayah Kerjanya

a. Meningkatkan efktifitas penyuluhan

Sesuai dengan Tugas pokok dan fungsi KP2KP untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, telah disusun beberapa progam yang telah disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak seperti peningkatan frekuensi penayangan iklan layanan masyarakat di media cetak dan elektronik. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi peningkatan kepatuhan dapat dilaksanakan dengan efisiensi dan tepat sasaran karena media ini merupakan konsumsi masyarakat umum

sehingga Wajib Pajak dapat mengetahui kapan harus memenuhi kewajiban perpajakannya.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat perlu adanya peningkatan pembinaan dan pengawasan, khususnya kepada Wajib Pajak dalam membayarkan dan kemudian melaporkan agar hak dan kewajiban perpajakannya terpenuhi. Salah satu caranya dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan lebih menyeluruh kepada Wajib Pajak yang baru maupun yang lama agar dapat dipantau aktif tidaknya Wajib pajak tersebut.

c. Melaksanakan pemeriksaan pajak sebagai alat kendali pengamanan penerimaan negara.

Pemeriksaan pajak sangat berpengaruh terhadap konsekuensi Wajib Pajak terhadap kewajibannya di bidang perpajakan. Dengan adanya pemeriksaan pajak tersebut ada upaya untuk mengamankan penerimaan negara khususnya di bidang perpajakan. Karena penerimaan negara di sektor pajak sangatlah besar hasilnya untuk menunjang kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan 4K.

Pelayanan 4K yaitu keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum. Lebih meningkatkan kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang menjadi indikasi untuk memberikan kesan positif bagi Wajib Pajak. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan

pelayanan yang memuaskan, ramah, sopan, dan sikap dapat dipercaya dalam memberikan tanggapan maka dapan menimbulkan rasa kepercayaan yang lebih bagi Wajib Pajak untuk membayar dan melaporkan pajak terhutangnya.

BAB III

Dokumen terkait