• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu terhadap hasil penelitian. Seperti uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Adapun uji prasyarat analisis dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas Pre test dan Post test

Dalam pengukuran ini, uji normalitas diperoleh dengan menggunakan uji

chi-kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria x2hitung x2tabel diukur pada taraf signifikansi dan

tingkat kepercayaan tertentu.

Hasil uji normalitas pre test dan post test kedua kelas sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Data Pre test Post test Pre test Post test Kesimpulan

N 30 30 30 30 X 37,43 74,30 40,03 63,83 S 13,53 11,04 12,42 9,24 X2hit 8,74 9,38 4,22 7,26 X2tabel 11,07 11,07 Data Berdistribusi Normal

Pengujian pre test dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) dengan derajat kebebasan (dk) = 5. Untuk kedua kelas sampel penelitian, tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa kedua kelas penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria x2hitung x2tabel atau untuk kelas eksperimen 8.74 < 11.07,

sedangkan untuk kelas Kontrol 9,38 < 11.07. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Sedangkan pengujian Post test dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0.05) dengan derajat kebebasan (dk) = 5 untuk kedua sampel penelitian. Dari table 4.5 dapat disimpulkan bahwa kedua kelas penelitian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria x2hitung x2tabel

atau untuk kelas eksperimen 4,22 < 11.07, sedangkan untuk kelas kontrol 7.26 < 11.07

2) Uji Homogenitas Pre test dan Post test

Setelah kedua kelompok sampel penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya di cari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas di dapat dengan menggunakan uji Bartlet. Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu kedua kelas sample dinyatakan homogen apabila

x2hitungx2tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.

Hasil uji homogenitas pre test dan post test kedua kelas sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel berikut, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil uji homogenitas pre test kedua kelas sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pre test Statistik S2eksperimen 183,10 S2kontrol 154,20 S2gabungan 168,65 x2hitung 0,667 X2tabel 3,841 Kesimpulan Homogen

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 1 untuk kedua kelas sampel penelitian. Dari tabel di

atas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria x2hitung < x2tabel.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Post test Statistik S2eksperimen 121,80 S2kontrol 85,32 S2gabungan 103,56 x2hitung 1,334 x2tabel 3,841 Kesimpulan Homogen

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 1 untuk kedua kelas sampel penelitian. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria x2hitung < x2tabel.

3) Pengujian Hipotesis

a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil Pre test

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre test kelas eksperimen dengan skor pre test kelas kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Ha : X ≠ Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

b) Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95

Tabel 4.9 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pre test Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Sampel 30 30 X 37,43 40,03 S2 183,10 154,20 thitung -0,768 ttabel 2,00

Kesimpulan Tidak berbeda

Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -0,768 dan ttabel 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung ada di daerah penerimaan Ho, yaitu –ttabel < thitung < ttabel atau -2,00 < -0,768 < 2,00. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima pada taraf kepercayaan 0,95, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test

kelas eksperimen dengan rata-rata skor pre test kelas kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pre test dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji kesamaan dua rata-rata hasil post test

Perolehan hasil uji hipotesis dari dua rata-rata hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Post test Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Sampel 30 30 X 74,30 63,83 S2 121,80 85,32 thitung 3,90 ttabel 2,00 Kesimpulan Berbeda

Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 3,90 dan ttabel 2,00. Hasil

pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung ada di daerah penerimaan

Ha, yaitu –ttabel < thitung < ttabel atau -2,00 < 3,90 < 2,00. Dengan demikian Ha

ditolak dan Ho diterima pada taraf kepercayaan 0,95, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dengan rata-rata skor post test kelas kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil post test dapat dilihat pada lampiran.

4) Uji Normalitas Gain

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test-post test desain, untuk mengetahui hasil penelitian maka perlu di adakan perbandingan hasil pre test dengan hasil post test dari kedua kelas sampel, serta membandingkan normal gain dari kedua kelas tersebut. Dari hasil perhitungan normal gain, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil N-Gain

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Sampel 30 30 X 0,61 0,32 S2 0,02 0,25 thitung 6,24 ttabel 2,00 Kesimpulan Berbeda

Peningkatan pemahaman atau hasil belajar fisika siswa diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai rata-rata normal gain dari hasil belajar siswa kelas eksperimen diperoleh nilai sebesar 0,61 dan kelas kontrol sebesar 0,32. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Selain itu, berdasarkan hasil uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), diperoleh kelas gain pada kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan kelas kontrol (thitung = 6,24 dan

ttabel = 2,00). Untuk perhitungan lengkap uji normal gain dapat dilihat pada lampiran.

Kategori peningkatan hasil belajar diperoleh dari perhitungan normal gain. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,61 secara umum termasuk kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,32 secara umum termasuk kategori sedang pula. Maka hasil analisis dengan menggunakan statistik uji-t diperoleh nilai thitung = 3,00 sementara nilai ttabel = 2,00 pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) yaitu 2,00. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada konsep wujud zat terintegrasi nilai keagamaan yang melalui pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan menggunakan model pembelajaran berbasis inkuiri. Hanya saja peningkatan hasil belajar ini tidak terlalu signifikan. Dilihat dari kategori rata-rata nilai N-Gain masing-masing kelas termasuk kategori sedang.

Dokumen terkait