• Tidak ada hasil yang ditemukan

Branch Manager

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).

2. Pengertian Kredit

Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust) atau kebenaran. Oleh karena itu, dasar dari kredit ialah

commit to user

percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.

Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).

3. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati yang bisa berbentuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang.

commit to user

suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.

e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk bunga dan biaya administrasi kredit.

4. Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) , khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai Agent Of Development adalah sebagai berikut :

a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.

Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97) antara lain:

a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.

Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh debitur.

commit to user

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.

c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.

Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.

Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.

e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.

Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja

mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi

commit to user

Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk membangun usaha tersebut

h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.

Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat

mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara. 5. Jenis-jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir (2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara lain:

a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan

menjadi :

(1). Kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai keperluan konsumsi secara pribadi.

(2). Kredit produktif

Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

commit to user

Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.

b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

(1). Kredit kecil

Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha kecil.

(2). Kredit menengah

Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.

(3). Kredit besar

Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha besar.

c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam yaitu:

(1). Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimum satu tahun.

(2). Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.

commit to user

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan pendirian proyek baru.

d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu: (1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).

Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.

(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)

Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah, bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.

e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam yaitu :

commit to user

Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

(2). Kredit investasi

Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.

6. Prinsip-prinsip Kredit

Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut: a. Character

Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari lingkungan calon debitur bertempat tinggal dan melakukan kegiatan

commit to user

dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.

b. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.

c. Capital

Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi modal tersebut.

d. Collateral

Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.

commit to user

mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang

kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit yang muncul relatif kecil.

f. Constraint

Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat menjadi pertimbangan.

7. Manfaat Kredit

Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi, kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut: (1). Memperoleh keuntungan.

(2). Dapat mengembangkan usaha.

(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur. (4). Dapat merebut pasar.

(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.

b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut: (1). Dapat mengembangkan usaha.

commit to user (3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.

c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut: (1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.

(2). Membuka kesempatan kerja.

(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi. (4). Tabungan masyarakat terjamin.

(5). Terbayarnya barang dengan pasti.

d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah (1). Penghasilan negara bertambah.

(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan. (3). Membuka kesempatan kerja.

(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi. 8. Prosedur Kredit

Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi prosedur-prosedur sebagai berikut:

a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:

(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit. (2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan antara lain pertukaran jaminan, perubahan atau

commit to user b. Penyidikan dan analisis kredit

Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:

(1) Wawancara dengan pemohon kredit.

(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit

yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.

(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang diperoleh.

(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.

Prosedur analisis kredit sebagai berikut:

(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek

baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui

kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.

(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit debitur.

c. Keputusan atas permohonan kredit

Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

commit to user

bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank.

e. Persetujuan permohonan kredit

Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.

f. Realisasi kredit

Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas beban rekening pinjaman.

g. Pelunasan kredit

Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.

9. Kredit Griya Utama

Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk teknis pelaksanaan, standarisasi dan keseragaman sistem dan administrasi

commit to user

pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan. Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara perusahaan/instansi.

B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta 1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit

Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:

(a).Warga Negara Indonesia

(b).Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI

commit to user

berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut hukum dan tidak berada dalam pengampunan).

(d).Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.

(e).Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat

menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan bebas).

(f).Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun. (g).Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank

lain.

(h).Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis kredit apapun,disyaratkan ;

(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan diminta);

(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak pernah menunggak.

commit to user

> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 jutaatau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai berikut :

a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/istri) yang terbaru;

(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;

(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain; (6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran

kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap. b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/istri) yang terbaru;

commit to user

(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain; (6) Copy Akta Perusahaan, ijin Usaha; SIUP/TDP; Izin praktek.

(7) Laporan keuangan perusahaan;

Ketentuan-ketentuan dalam permohonan Kredit Griya Utama adalah sebagai berikut:

a. Legalitas dan perizinan lengkap agunan kredit berupa sertifikat Hak Guna Bangunan / Hak Milik (tidak dalam sengketa / masalah, dapat dialihkan ke atas nama calon pembeli / debitur ) dan ada Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

b. Jangka waktu maksimal 15 tahun dan tidak melebihi umur sertifikat minus 1 tahun dan pada saat lunas usia pemohon maksimal 65 tahun. c. Maksimal Kredit Griya Utama yang dapat diberikan adalah sebesar 80 % untuk debitur Non-Kolektif dan sebesar 90 % untuk debitur Kolektif, besaran tersebut dari harga jual setelah discount atau nilai taksasi pasar wajar yang dilakukan oleh penilai (appraisal independent). Dalam hal terdapat perbedaan antara keduanya oleh karena itu, Bank akan mengambil harga yang terendah.

d. Kemampuan mengangsur (re-payment capacity) tidak melebihi 70 %

dari sisa penghasilan bersih usaha per bulan dan atau penghasilan bersih keluarga (Take Home Pay) yang merupakan penghasilan keluarga ( suami dan istri) setelah dikurangi potongan-potongan (dalam strook gaji maupun diluar strook gaji), termasuk kewajiban

commit to user

biaya rutin dan bersifat tetap setiap bulannya, misal : biaya pendidikan, transportasi, makan, utilities (Listrik, PDAM, Telepon), sewa / kontrakan, dan lain-lain.

e. Dalam perhitungan bunga untuk Kredit Griya Utama menggunakan Sistem Bunga Anuitas sebagai berikut :

(1) Suku bunga : 12,50 % ( Maksimal Kredit s/d Rp 75 juta ) (2) Suku bunga : 12,00 % ( Maksimal Kredit Rp 75 juta s/d Rp

150 juta )

(3) Suku bunga : 11,25 % ( Maksimal Kredit Rp 150 juta s/d Rp 350 juta )

(4) Suku bunga : 10,75 % ( Maksimal Kredit diatas Rp350 juta) (5) Suku bunga : 13,95 % ( > Rp 150 juta fixed 2 tahun ) f. Debitur dikenakan biaya pemrosesan sebelum akad kredit yang

disiapkan dalam tabungan / giro, antar lain : Angsuran Bulan Pertama sesuai tabel simulasi, Provisi sebesar 1 % dari maksimal kredit, Biaya Notaris sebesar Rp 250.000,00 , Biaya Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) tergantung pinjaman, Biaya Appraisal (Penilai) minimal sebesar Rp 150.000,00 , Premi asuransi jiwa sesuai Maksimal Kredit, Premi asuransi kebakaran sesuai Maksimal Kredit dan harga bangunan, saldo tabungan mengendap sebesar Rp 500.000,00 dan Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 yang

commit to user

g. Debitur Kredit Griya Utama (KGU) dicover dengan Asuransi Jiwa Kredit dan Agunan Kredit Griya Utama dicover dengan Asuransi Kebakaran. Khusus untuk daerah-daerah rawan gempa bumi dan bencana-bencana lain, agunan Kredit Griya Utama wajib dicover dengan asuransi yang mencakup risiko-risiko yang akan timbul akibat adanya bencana alam.

h. Khusus untuk bangunan/rumah yang dibiayai dengan fasilitas Kredit Griya Utama dengan Kriteria :

(1) Luas tanah > 90 ( Sembilan puluh ) m2 , (2) Luas bangunan > 75 ( Tujuh puluh lima ) m2 ,

(3) Kondisi dan lokasi rumah dalam kondisi layak huni, dilengkapi fasilitas listrik, air minum dan saluran pembuangan yang telah berfungsi dengan baik serta terletak di wilayah permukiman sesuai Rancangan Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) yang sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan serta bebas banjir .

(4) Untuk rumah tinggal yang berada di luar kawasan

perumahan, jalan lingkungan depan rumah yang dijadikan agunan minimal dapat dilalui kendaraan roda empat.

(5) Bangunan / rumah yang akan diagunkan terletak di areal yang menurut penilaian Bank memiliki kemudahan untuk dijual kembali dan memiliki kemudahan untuk dijangkau.

commit to user

Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sesuai dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit Griya Utama pada BTN cabang Surakarta sebagai berikut:

a. Retail Service Section Head

Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai penyimpan aktiva.

b. Loan Service Unit

Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam pemrosesan kredit dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:

(1) Memproses permohonan kredit debitur.

(2) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan

data calon debitur.

(3) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan wawancara

calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot dan

menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari wawancara tersebut.

commit to user

Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.

(6) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5 (SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit. (7) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut:

(a). Membuat jadwal akad/realisasi kredit

Calon debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya kemudian membayar biaya proses realisasi kredit melalui tabungan Bank BTN pada saat 3 hari sebelum pra realisasi yang meliputi:

(1). Angsuran bulan pertama.

(2). Biaya provisi bank sebesar 1 % dari maksimal kredit.

Biaya provisi adalah biaya untuk menaksir harga rumah

atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan

Administration Unit. (3). Biaya appraisal.

Biaya appraisal adalah biaya yang dikeluarkan untuk penilaian atas kelayakan harga jual tanah dan bangunan

dimaksud dilakukan oleh penilai intern Bank atau

Appraisal Independent. (4). Biaya notaris.

commit to user

dengan Bank dan memiliki wewenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau

Dokumen terkait