• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

KANTOR CABANG SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh : Tanti Prasanti

F3308113

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alfa Edison)

v Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama. ( Penulis )

v Jangan meminta beban yang ringan dalam menjalani kehidupan,namun mintalah bahu yang lebih kuat. (My beloved ‘’ Danang’’)

v Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada :

v Bapak dan ibu, My best Parents

v Danang’s My beloved n Familiy

v My brothers , Aji n Bayu

v My Big Family

v My Friendship

v AlmamaterKu

v Solo Yogya Ku KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

(5)

commit to user

Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta”.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat Tugas Akhir

perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari proses penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

tentunya bukan hanya karena usaha penulis sendiri, tetapi juga atas bantuan,

kerjasama, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Program

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si., Ak selaku Pembimbing

(6)

commit to user yang membantu penulisan tugas akhir.

7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan

teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian

pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan

kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

9. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo.

10. Bapak Heru Setiyanto dan Ibu Dyah Respatiworo H selaku Asisten

Manager, Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak

Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari selaku penanggung jawab

pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta

yang telah memberikan pengarahan serta atas waktu yang telah

diluangkan guna memberikan informasi yang dibutuhkan, nasehat,

dan saran-saran.

11. Bapak, Ibu tercinta, dek Aji, dek Bayu, Eyang Ti di desa yang saya

sayangi yang telah memberi dorongan serta bantuannya dalam

menyelesaikan Tugas Akhir dan atas segala kasih sayang yang

(7)

commit to user

ikut berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan selalu

memberikan semangat, motivasi, menemani saat suka maupun duka

dan yang selalu senantiasa ada saat dibutuhkan.

13. Buat orang-orang tersayang yang lebih dahulu dipanggil Allah :

Eyang Kung Suhardiman Wigyobasonto ( Alm ), Eyang Ti Suki

(Alm), Eyang Kung Asmo( Alm ), Tante Murwani ( Alm ), Bude Sri

Murti ( Alm ), Pakde Unang ( Alm ).

14. Yogyaz Family : Ibu Lilik, Bapak Trizz, Mas Whin, Mba’ Wulan,

Dek Apin, Mas Very, Mbak Pipin, Dek Sultan yang saya sayangi

yang telah memberi bantuan dalam mencari referensi buku-bukunya

serta tempat berbagi cerita menghilangkan penat, dukungan dan

motivasinya.

15. My best friends whenay, Toyirr, Menyuu, Mba’ Unee, Sara sarwet at

Kampus FE UNS terimakasih banyak kawan telah menjadi tempat

berbagi cerita, tempat menggila, atas dukungannya, dan

kerjasamanya and Mami Shinta, Arum, Fara, Rini yang magang di

PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk Kacab Surakarta.

16. Buat teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2008, Terima kasih

atas kerjasamanya dan persaudaraan yang indah dan manis serta atas

(8)

commit to user

persatu, terimakasih atas kebaikan yang pernah diberikan. Semoga

Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga persembahan kecil ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan

serta para pembaca yang budiman.

Surakarta, Juni 2011

(9)

commit to user

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 29

C. Perumusan Masalah ... 31

D. Tujuan Penelitian ... 32

E. Manfaat Penelitian ... 32

II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 34

1. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 34

(10)

commit to user

4. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 36

5. Jenis Kredit... 38

6. Prinsip Kredit ... 41

7. Manfaat Kredit ... 43

8. Prosedur Kredit ... 44

9. Kredit Griya Utama... 46

B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 47

1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 47

2. Fungsi yang Terkait... 53

3. Dokumen yang Digunakan... 57

4. Catatan Akuntansi ... 60

5. Prosedur Pelaksanaan dan Bagan Alir (Flowchart) ... 60

C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 76

1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 76

2. Fungsi yang Terkait... 76

3. Dokumen yang Digunakan... 82

4. Catatan Akuntansi ... 89

(11)

commit to user

A. Kelebihan ... 129

B. Kelemahan ... 131

IV PENUTUP

A. Simpulan ... 134

B. Rekomendasi ... 136

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

commit to user

Halaman

I.1 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jumlah ... 12

I.2 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut

Pendidikan ... 13

(13)

commit to user

Halaman

1.1 Struktur Organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,

Kantor Cabang Surakarta ... 15

2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Langsung Kepada Bank BTN ... 63

2.2 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Melalui Developer... 65

2.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Permohonan Kredit ... 70

2.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Kredit ... 73

(14)

commit to user Lampiran 1. Surat Ijin Magang

Lampiran 2. Surat Keterangan Magang

Lampiran 3 Brosur/Leaflet Kredit Griya Utama

Lampiran 4. Simulasi Bunga Kredit Griya Utama

Lampiran 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit

Lampiran 6. Formulir Permohonan Kredit Perorangan

Lampiran 7. Formulir Wawancara

Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan

Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan

Lampiran 10. Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah (Format C)

Lampiran 11. Surat Penyataan Mengenai Harga Rumah (Format D)

Lampiran 12. Surat Penyataan Verifikasi Debitur Individual

Lampiran 13. Daftar Realisasi KPR

Lampiran 14. Memo Pemblokiran/ Dasar Pembebanan Biaya Realisasi

(15)

commit to user

EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA

Tanti Prasanti F3308113

Credit Griya Main products are non-credit home ownership subsidy (commercial) provided by the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk to the debtor to purchase a house (new or second).

The objective of this research is to understand and evaluate the procedures in the system of Credit the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk whether in accordance with the standards and conditions of the Bank Indonesia. From the results of the research system of Credit Griya Utama, authors obtain the advantages and disadvantages of the procedure performed. Some of the benefits, the system of Credit Griya Utama, among others, credit application procedures of investigation and credit analysis, credit application decision-making procedures, the realization of the credit procedures, credit and satisfaction procedures, which have been thoroughly in accordance with the provisions of the credit standards set by Bank Indonesia. The weakness of the forms and there are documents that have not been numbered series printed, the queue is still going payment Credit Griya Utama between customers and the lack of the implementation of the audit still get the notification from the external auditor.

(16)

commit to user 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung,

Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Belsuit No. 27 tanggal 16

Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan

berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang

yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya

terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang

mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif

singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih

kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah

Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan

TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana

masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintahan Jepang ini tidak sukses

karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu

(17)

commit to user

Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan

informasi kepada Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi

Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah

melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indoneia (ORI).

Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena

agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor

termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun

1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK

TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK

TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah kementrian

Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif

bagi sejarah BTN adalah di keluarkannya UU Darurat N0. 9 Februari 1950

yang mengubah nama “POSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan

staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan

memindahkan induk kementrian dari Kementerian Perhubungan ke

Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun

dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi

tanggal 9 Februari 1950 di tetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK

TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut

(18)

commit to user

tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS

menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4

tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dengan UU No.2 tahun 1964

tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank Milik

Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968

yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA

menjadi BTN unit V, jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK

(1987) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah

bergerak dengan lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan,

maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA diambil tugasnya

yaitu memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) terjadi pada

tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati

sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu

dengan di keluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun1992 bentuk hukum BTN

berubah menjadi Perusahaan Persero. Sejak itu nama BTN menjadi PT

BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) dengan call name Bank BTN.

(19)

commit to user

Pemerintah melalui Menteri BUMN dan surat nomor

S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank

Umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Dari tahun ke tahun, Bank Tabungan Negara berupaya untuk

melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara

pembukaan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surakarta.

Kemudian di tingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu

(KCP) di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur,

KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.

2. Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta

merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990

yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang

Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai

mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990

Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mengalami perpindahan

sebanyak tiga kali.

Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

(20)

commit to user

pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami

perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten

Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plasa

sampai dengan November 1997.

Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet

Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271)

726931, 226931, email : btn-solo@slo.meganet.id. Kepindahan kantor pusat

pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank

Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.

3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta

PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jl.

Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax

(0271) 726931, 226939, email btn-solo@slo.meganet.id.

Bank tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mempunyai luas tanah

±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.

Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service dan

Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer, ruang

(21)

commit to user

Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris,

Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General Branch

Administration dan Mushola.

Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen,

dan gudang ATK.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta

memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan,

Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur,

Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.

4. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta

Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka

dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA

PRIMA” dengan kepanjangan:

a. POLA PRIMA

(1) Melayani dengan “PRIMA”

POLA PRIMA

PELAYANAN PRIMA (Service Excellence)

(a) Ramah, sopan, dan bersahabat

(b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap

Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal

(22)

commit to user

(2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH”

POLA PRIMA

INOVASI (Innovation)

(a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan

(b) Berorientasi menciptakan nilai tambah

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan

berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

(3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA”

POLA PRIMA

KETELADANAN (Exemplary Behavior)

(a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar

(b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang

mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank

BTN dan pihak-pihak yang terkait.

(4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN

PERUSAHAAN”.

POLA PRIMA

PROFESIONALISME (Profesionalism)

(a) Kompenten dan bertanggung jawab

(23)

commit to user

Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri

sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah

bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.

(5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES”

POLA PRIMA

INTEGRITAS (integrity)

(a) Konsisten Disiplin

(b) Jujur dan Berdedikasi

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan

ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran

yang terpuji.

(6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA”

POLA PRIMA

KERJASAMA

(a) Tulus dan terbuka

(b) Saling percaya dan menghargai

Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan

Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan

menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

(24)

commit to user

a. Nilai-nilai Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

Surakarta

Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mewujudkan dan

melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:

(1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat

melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing

secara khusuk.

(2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.

(3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam

melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan

kinerja yang terbaik.

(4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas

bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari

pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban

tanpa pamrih pribadi.

(5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang

(25)

commit to user

b. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Surakarta

Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :

(1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang

berlaku.

(2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang

berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.

(3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

(4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.

(5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan

keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan.

(6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.

(7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan

yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan

lingkungannya.

(8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri

maupun keluarganya.

(9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

(26)

commit to user

c. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Surakarta

Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :

(1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua

langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA.

(2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:

(a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA

Pekerjaan.

(b) Jangan membuat KESALAHAN

(c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau

MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.

(3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara

PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG,

SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan

keluarga MENINGKAT.

d. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

Surakarta

Keadaan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kantor Cabang Surakarta mempunyai pegawai sebanyak 42 orang

(27)

commit to user (1) Menurut Jumlah

TABEL I.1

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

Laki-laki 23

Perempuan 19

Jumlah 42

Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang

Surakarta , diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja di PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas

berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan pegawai

yang dicari oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor

Cabang Surakarta adalah Laki-laki khususnya pada posisi Collection

Work Out karena bagian tersebut spesifik menangani dalam bidang

(28)

commit to user (2) Menurut pendidikan

TABEL I.2

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)

Pasca Sarjana (S2) 1 Sarjana (S1) 17 Ahli Madya (D3) 13 SMA 11 SMP -

SD - Jumlah 42

Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

cabang Surakarta , diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas jenjang pendidikan

pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang

Surakarta adalah Sarjana (S1) namun PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta tetap membuka peluang bagi

(29)

commit to user (3) Menurut Jabatan

TABEL I.3

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

(30)

commit to user

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jabatan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas Staff

Collection Work Out (CWO)

5. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan

Berikut ini struktur organisasi Bank BTN Kacab Solo :

GAMBAR I.1

Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta

(31)

commit to user

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada

dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:

a. Branch Manager

(1) . Pengembangan bisnis cabang.

(a). Mengelola hubungan dengan nasabah.

(b). Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.

(c). Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya

pemasaran.

(2). Perencanaan dan penyusunan kebijakan.

(a). Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat.

(b). Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang.

(c). Membuat perencanaan sumber daya manusia.

(3). Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang.

(a). Mengambil keputusan bisnis.

(b). Memotivasi bawahaan dan rekan kerja.

b. Retail Service

(1). Loan Service.

(a). Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan

penyelesaian klaim debitur.

(32)

commit to user

(c). Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran extra

dan advance.

(d). Menangani alih debitur.

(e). Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata usahakan

berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.

(f). Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan

internal.

(g). Menyelenggarakan realisasi kredit.

(2). Teller Service

(a). Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun

cabang lain.

(b). Mengelola proses kas cabang.

(c). Melayani setoran dan pembayaran deposito.

(d). Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai.

(e). Menerima transaksi giro.

(3). Customer Service

(a). Memberikan informasi kepada nasabah.

(b). Memberikan pelayanan tabungan.

(c). Memberikan pembayaran bunga deposito.

(d). Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas

(33)

commit to user c. Operation

(1). Personalia

(a). Melakukan manajemen personalia dan administrasi

pajak karyawan.

(b). Melakukan logistik, perawatan dan pemeliharaan gedung.

(c). Memastikan cabang mengikuti kebijaksanaan dan prosedur.

(2). Loan Administration

(a). Mendokumentasikan kredit.

(b). Administrasi Negara.

(c). Administrasi kredit umum.

(d). Memproses aplikasi kredit.

(e). Laporan pemeriksaan akhir.

(3). Transaction Processing

(a). Melakukan proses transaksi operasional non tunai.

(b). Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas

transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain.

(4). Kliring

(a). Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank

Indonesia atau bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring,

(34)

commit to user

(b). Entry dan warkat kliring keluar pada system kliring Bank

Indonesia

(c). Melakukan proses efektif kliring.

(d). Proses laporan kliring harian untuk cash flow.

d. Accounting & Control

(1). Bookeping control

(a). Mengontrol data transaksi harian.

(b). Mengelola buku besar cabang.

(c). Mengelola pembukuan transaksi.

(d). Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan.

(e). Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.

(2). Reporting Control

(a). Mempersiapkan laporan keuangan.

(b). Menganalisa laporan keuangan

(c). Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan ke kantor

pusat dan Bank Indonesia

(d). Mengadministrasikan pelaporan cabang.

e. Collection Work Out

(a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.

(b) Melakukan pembinaan kredit retail.

(35)

commit to user

(d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.

(e) Memberikan alternatif pembinaan kredit.

(f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan

dengan kebutuhan pembinaan.

(g) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit

umum.

f. Legal

(a). Melakukan upaya hukum guna penyelamatan kredit mulai dari

pemberkasan hingga lelang

(b). Memastikan semua langkah penyelesaian kredit bermasalah

sesuai dengan ketentuan bank dan sesuai ketentuan hukum

yang berlaku.

g. Kolektif

(a). Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan

penagihan kepada debitur kolektif.

(b). Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif

(c). Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang

dilakukan teller / back office.

h. Staff Pembinaan

(a). Membuat kronologis pembinaan berikut rekomendasi usulan

(36)

commit to user

(b). Melakukan negosiasi akhir sebelum eksekusi pemasangan

plang/stiker berdasarkan keputusan rekomendasi.

(c). Memproses pemasangan plang/ stiker pengawasan agunan

(d). Memberikan usulan alternative penyelamatan kredit ke bagian

penyelamatan.

6. Produk Dan Layanan PT. Bank Tabungan Negara

PT. Bank Tabungan Negara menyediakan beberapa produk dan

jasa,antara lain sebagai berikut :

a. Produk Dana

(1). Tabungan Batara

Tabungan Batara adalah tabungan bebas yang berfungsi multiguna

dan fleksibel yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat

baik perorangan maupun kolektif.

(2). Tabungan E-Batara Pos

Tabungan E-Batara Pos merupakan produk tabungan yang

diselenggarakan atas kerjasama antara PT.Bank Tabungan

Negara(Persero) dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui

seluruh loket kantor pos yang telah on-line di seluruh Indonesia.

(3). Tabungan Haji Nawaitu

Tabungan Haji Nawaitu merupakan tabungan yang

(37)

commit to user

biaya perjalanan ibadah haji.Manfaatnya adalah memperoleh

nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji, dapat dibuka di

loket Bank BTN yang terhubung dengan Siskohat Departemen

Agama dan penarikan serta penyetoran dapat dilakukan di seluruh

loket Bank BTN.

(4). Tabungan Batara Prima

Tabungan Batara Prima merupakan produk tabungan yang banyak

memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri bagi

nasabah.Manfaatnya antara lain adalah bunga bersaing,

memperoleh bonus,memperoleh fasilitas point reward dan

memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung

perseorangan

(5). Giro

Giro merupakan simpanan di bank yang penarikanya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau

surat pembayaran lainya atau dengan pemindahbukuan.

(6). Deposito Berjangka

Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikanya

hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

(38)

commit to user

bersangkutan. Jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan,

6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.

(7). Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito merupakan simpanan berbentuk

deposito berjangka yang bukti simpananya dapat

diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.

(8). TabunganKu

Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan yang

mudah dan ringan yang di terbitkan secara bersama oleh bank –

bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(9). Tabungan Batara Junior

Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan

peruntukkan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif

terhadap biaya administrasi bulanan.

b. Jasa dan Layanan

(1). ATM Batara

ATM Batara adalah fasilitas yang diberikan bank berbentuk

kartu dengan berbagai kemudahan penggunanya untuk penarikan

secara tunai, transfer, pembayaran tagihan dan dapat digunakan

(39)

commit to user (2). Inkaso

Inkaso adalah penagihan warkat kliring melalui kantor

cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar

wilayah kliring.Warkat inkaso di Bank BTN terdiri dari warkat

inkaso sendiri dan warkat inkaso bank lain.

(3). Money Changer

Money Changer merupakan layanan jual / beli uang asing

tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.

(4). Inkaso Luar Negeri

Inkaso Luar Negeri terdiri dari inkaso keluar (Outward

Collection) yaitu pengirim warkat-warkat valas dari kantor

cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri

untuk ditagihkan kepada bank penerbit. Sedangkan inkaso

masuk (Inward Collection) adalah penerimaan warkat-warkat

valas dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri untuk

ditagihkan pembayaranya kepada bank tertarik di dalam negeri.

(5). Safe Deposit Box

Safe Deposit Box merupakan sarana penyimpanan barang

atau surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko

(40)

commit to user (6). Bank Garansi

Bank Garansi merupakan sertifikat jaminan yang diberikan

oleh bank kepada pemilik proyek atas nama kontraktor,

nilai bank garansi harus sama dengan nilai proyek yang dijamin.

(7). RTGS (Real Time Gross Settlement)

RTGS adalah sistem transfer dana on-line dalam mata uang

rupiah yang penyelesaianya dilakukan per transaksi secara

individual.jenis layanan ini terdiri dari single kredit transaction

dan multiplecredit transaction.

(8). Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)

BPIH merupakan layanan yang diberikan Bank BTN

untuk memberikan kepastian keberangakatan ibadah haji

dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.

(9). SMS Batara

SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan

yang dapat diakses dari telepon seluler dengan cukup mengetik

SMS ke nomor 3555.

(10). Batara Payroll

Batara Payroll merupakan layanan Bank BTN bagi pengguna

(41)

commit to user

mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan

financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.

(11). Payment Point

Payment Point merupakan fasilitas layanan Bank BTN

atas Penerimaan pembayaran tagihan maupun pajak secara on-line.

(12). SPP Online

Yaitu layanan yang di berikan untuk pembayaran uang sekolah

atau kuliah yang dapat dilakukan dengan mudah dengan system

Real Time Online.

c. Produk Kredit

(1) KPR Bersubsidi

Fasilitas kredit subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah

untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSS).

(2) KPR Griya Utama

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah baru

maupun rumah lama ( second ).

(3) KPR Platinum

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah atau

apartemen, termasuk take over dengan nilai kredit kurang dari Rp.

(42)

commit to user (4) Kredit Kepemilikan Rumah (KPA)

Fasilitas kredit untuk membeli apartemen jadi ( baru atau bekas ),

apartemen indent atau take over dari bank lain.

(5) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)

Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli rumah

toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios.

(6) Kredit Griya Multi (KGM)

Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti

renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif

lainnya.

(7) Kredit Swa Griya

Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun

rumah di atas lahan milik sendiri.

(8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)

Fasilitas kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil

terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal

kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.

(9) Kredit Ringan Batara (KRB)

Fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan

(43)

commit to user (10) Kredit Investasi

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan

investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi, maupun

rehabilitasi.

(11) Kredit Swadana

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan

dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang

ditempatkan di Bank BTN.

(12) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)

Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk

penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas

pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama Bank

BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.

(13) Kredit Yasa Griya

Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal

kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan

(14) Kredit Pendukung Perumahan

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal

kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industri yang

(44)

commit to user (15) Kredit Modal Kerja Kontraktor

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan

pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.

B. Latar Belakang Masalah

Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern

dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan

kebutuhan menjadi lebih kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap individu

mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi

sandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan

sekunder antara lain mobil, televisi, telepon merupakan kebutuhan pelengkap.

Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk

memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan primer yaitu papan (perumahan)

khususnya bagi rakyat kecil.

Perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan Bank.

Seperti pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat

dilakukan oleh sebuah Bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 atas

perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud

dengan kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

(45)

commit to user

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( dalam Wikipedia,

2011). Menurut Undang – Undang tersebut, penyediaan dana untuk nasabah

bukan hanya dalam bentuk kredit . Penyediaan dana tersebut dapat berupa

pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Bank Indonesia.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank

yang bekerja sama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon

debitur dalam pembiayaan kepemilikan perumahan seperti Kredit Griya

Utama (KGU). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan

prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau

dalam Kredit Griya Utama (KGU). Hal ini terbukti dengan berbagai

penghargaan yang diterima oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

karena prestasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah seperti Kredit Griya

Utama (KGU). Alasan penulis memilih Kredit Griya Utama (KGU) karena

kredit tersebut diposisikan Bank sebagai produk kredit komersial andalan

dalam pembiayaan rumah yang debiturnya mencapai lebih dari 2000 debitur

dengan penyaluran kredit komersial hingga mencapai kurang lebih 80 %

(dalam forum detik : 2011). Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

adalah menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan

mengutamakan nasabah. Berbekal pengalaman yang sekian lama dalam

(46)

commit to user

(Persero) Tbk disebut sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan perumahan

bagi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan bank-bank lainnya.

Pembiayaan oleh Bank tidak lepas dari resiko kegagalan dalam

pelunasannya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan Bank, sehingga

dalam pelaksanaan Bank harus memperhatikan asas perkreditan yang sehat

yaitu kehati-hatian. Mengingat pentingnya prinsip kehati-hatian diharapkan

pembiayaan kredit dapat dilaksanakan dengan konsisten agar mampu

meminimalisir kredit yang bermasalah.

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka

penulis menyusun Tugas akhir dengan judul

EVALUASI SISTEM

PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN

KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN

NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA.”

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas , maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara

(47)

commit to user

b. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai

dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih

spesifikasi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengajuan kredit, realisasi sampai

dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.

b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi

sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah :

(a) Bagi Penulis

Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori

Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program

Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja serta

menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan sistem pengajuan kredit,

(48)

commit to user

ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Surakarta.

(b) Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan

dalam mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) serta dapat menanggulangi

kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Agar dapat meningkatkan efektivitas sistem

tersebut serta dapat menjaga kelangsungan dan kemajuan PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta di masa yang

akan datang.

(c) Bagi Pembaca

Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan,

wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas

(49)

commit to user 34 BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang

bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain

menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,

2001: 5).

Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

(Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi,

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).

2. Pengertian Kredit

Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust)

(50)

commit to user

percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup

memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang

ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun

1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998

tentang Perbankan :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.

Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan

untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman

dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu

tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).

3. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu

fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang

diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima

kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati

(51)

commit to user

suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.

e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk

bunga dan biaya administrasi kredit.

4. Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi

tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) ,

khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai

Agent Of Development adalah sebagai berikut :

a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya

guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan

dapat memperluas usahanya.

Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97)

antara lain:

a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.

Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan

menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang

tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh

(52)

commit to user

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari

satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang

kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.

c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.

Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.

Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah

satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar

tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.

e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.

Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas

ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah

jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama

dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk

membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan

tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja

mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi

(53)

commit to user

Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena

pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk

membangun usaha tersebut

h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.

Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat

mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai

merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari

beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara.

5. Jenis-jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai

jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir

(2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara

lain:

a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan

menjadi :

(1). Kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai

keperluan konsumsi secara pribadi.

(2). Kredit produktif

Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

(54)

commit to user

Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan

untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.

b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga

yaitu sebagai berikut:

(1). Kredit kecil

Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang

digolongkan sebagai pengusaha kecil.

(2). Kredit menengah

Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha

yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.

(3). Kredit besar

Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang

digolongkan sebagai pengusaha besar.

c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam

yaitu:

(1). Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka

waktu maksimum satu tahun.

(2). Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan

(55)

commit to user

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka

waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit

investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal

suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan

pendirian proyek baru.

d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu:

(1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).

Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa

penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit

ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji

kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam

kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.

(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)

Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan

penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah,

bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur

apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan

hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.

e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam

(56)

commit to user

Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan

dengan lancar.

(2). Kredit investasi

Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang

yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk

melakukan investasi atau penanaman modal.

6. Prinsip-prinsip Kredit

Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank

harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan

kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah

dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut:

a. Character

Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari

pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun

sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung

jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian

dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk

mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat

seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari

(57)

commit to user

dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem

Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon

debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter

seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.

b. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai

kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan

usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai

kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk

pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.

c. Capital

Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon

debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon

debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya

kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan

untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi

modal tersebut.

d. Collateral

Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur

sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat

pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.

(58)

commit to user

mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang

kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit

yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai

hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit

yang muncul relatif kecil.

f. Constraint

Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak

memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun

semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat

menjadi pertimbangan.

7. Manfaat Kredit

Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi,

kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit

dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut:

(1). Memperoleh keuntungan.

(2). Dapat mengembangkan usaha.

(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur.

(4). Dapat merebut pasar.

(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.

b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut:

(59)

commit to user (3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.

c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut:

(1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.

(2). Membuka kesempatan kerja.

(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi.

(4). Tabungan masyarakat terjamin.

(5). Terbayarnya barang dengan pasti.

d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah

(1). Penghasilan negara bertambah.

(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan.

(3). Membuka kesempatan kerja.

(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi.

8. Prosedur Kredit

Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi

prosedur-prosedur sebagai berikut:

a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:

(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit.

(2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit

yang telah berakhir jangka waktunya.

(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit

(60)

commit to user b. Penyidikan dan analisis kredit

Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:

(1) Wawancara dengan pemohon kredit.

(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit

yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.

(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai

hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang

diperoleh.

(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah

dilaksanakan.

Prosedur analisis kredit sebagai berikut:

(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek

baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui

kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.

(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan

kredit debitur.

c. Keputusan atas permohonan kredit

Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan

menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit

kepada pejabat yang lebih tinggi.

(61)

commit to user

bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang

telah ditetapkan oleh bank.

e. Persetujuan permohonan kredit

Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan

sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.

f. Realisasi kredit

Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh

pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas

beban rekening pinjaman.

g. Pelunasan kredit

Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang

mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.

9. Kredit Griya Utama

Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal

Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam

rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank

dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan

prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang

Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu

dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk

(62)

commit to user

pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama

merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang

diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk

membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang

mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian

Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara

Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan.

Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu

perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran

kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara

perusahaan/instansi.

B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama

(KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta

1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit

Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang

Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama

berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan

yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:

(a).Warga Negara Indonesia

(b).Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI

(63)

commit to user

berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut

hukum dan tidak berada dalam pengampunan).

(d).Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.

(e).Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat

menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok

dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat

tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan

bebas).

(f).Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan

lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya

sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.

(g).Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank

lain.

(h).Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis

kredit apapun,disyaratkan ;

(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk

membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas

seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan

diminta);

(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan

selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak

(64)

commit to user

> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan

jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 jutaatau sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai

berikut :

a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan

Pasangan (suami/istri) yang terbaru;

(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat

Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;

(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;

(6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran

kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap.

b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan

Gambar

  TABEL I.1
   TABEL I.2
  TABEL I.3
Gambar 2.1   Prosedur permohonan kredit dan penyidikan analisis commit to user  kredit langsung kepada BTN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pembahasan adalah faktor-faktor yang menyebabkan belum tercapainya kredit ringan (kring) BTN pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kantor cabang Bandar lampung

kredit macet pada Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dapat. disimpulkan

Dalam penelitian ini penulis meneliti terkait aspek hukum yang berkaitan dengan perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) antara PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) sistem dan prosedur yang digunakan oleh Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta sudah sesuai dengan ketentuan yang

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri telah melakukan upaya pengawasan kredit secara preventif merupakan usaha pengendalian intern kredit yang dilakukan

Jaringan prosedur pemberian kredit yang telah diterapkan oleh pihak PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih terdapat kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan dengan

yasa griya yang berstatus badan usaha “Perorangan” dan/atau “CV”, dapat mengajukan permohonan kredit yasa griya ke Bank Tabungan Negara. Dalam pengajuan kredit

Prosedur pemberian kredit pada Bank Tabungan Negara Persero, Tbk Cabang Medan meliputi beberapa tahapan, meliputi : 1 Memeriksa Kelengkapan Berkas Permohonan Kredit dan Legalitas