commit to user
DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh : Tanti Prasanti
F3308113
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alfa Edison)
v Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama. ( Penulis )
v Jangan meminta beban yang ringan dalam menjalani kehidupan,namun mintalah bahu yang lebih kuat. (My beloved ‘’ Danang’’)
v Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
(Confusius)
Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada :
v Bapak dan ibu, My best Parents
v Danang’s My beloved n Familiy
v My brothers , Aji n Bayu
v My Big Family
v My Friendship
v AlmamaterKu
v Solo Yogya Ku KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
commit to user
Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta”.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat Tugas Akhir
perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari proses penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
tentunya bukan hanya karena usaha penulis sendiri, tetapi juga atas bantuan,
kerjasama, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si., Ak selaku Pembimbing
commit to user yang membantu penulisan tugas akhir.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan
teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian
pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan
kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
9. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo.
10. Bapak Heru Setiyanto dan Ibu Dyah Respatiworo H selaku Asisten
Manager, Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak
Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari selaku penanggung jawab
pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
yang telah memberikan pengarahan serta atas waktu yang telah
diluangkan guna memberikan informasi yang dibutuhkan, nasehat,
dan saran-saran.
11. Bapak, Ibu tercinta, dek Aji, dek Bayu, Eyang Ti di desa yang saya
sayangi yang telah memberi dorongan serta bantuannya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir dan atas segala kasih sayang yang
commit to user
ikut berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan selalu
memberikan semangat, motivasi, menemani saat suka maupun duka
dan yang selalu senantiasa ada saat dibutuhkan.
13. Buat orang-orang tersayang yang lebih dahulu dipanggil Allah :
Eyang Kung Suhardiman Wigyobasonto ( Alm ), Eyang Ti Suki
(Alm), Eyang Kung Asmo( Alm ), Tante Murwani ( Alm ), Bude Sri
Murti ( Alm ), Pakde Unang ( Alm ).
14. Yogyaz Family : Ibu Lilik, Bapak Trizz, Mas Whin, Mba’ Wulan,
Dek Apin, Mas Very, Mbak Pipin, Dek Sultan yang saya sayangi
yang telah memberi bantuan dalam mencari referensi buku-bukunya
serta tempat berbagi cerita menghilangkan penat, dukungan dan
motivasinya.
15. My best friends whenay, Toyirr, Menyuu, Mba’ Unee, Sara sarwet at
Kampus FE UNS terimakasih banyak kawan telah menjadi tempat
berbagi cerita, tempat menggila, atas dukungannya, dan
kerjasamanya and Mami Shinta, Arum, Fara, Rini yang magang di
PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk Kacab Surakarta.
16. Buat teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2008, Terima kasih
atas kerjasamanya dan persaudaraan yang indah dan manis serta atas
commit to user
persatu, terimakasih atas kebaikan yang pernah diberikan. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga persembahan kecil ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan
serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, Juni 2011
commit to user
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRACT... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
B. Latar Belakang Masalah ... 29
C. Perumusan Masalah ... 31
D. Tujuan Penelitian ... 32
E. Manfaat Penelitian ... 32
II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 34
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 34
commit to user
4. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 36
5. Jenis Kredit... 38
6. Prinsip Kredit ... 41
7. Manfaat Kredit ... 43
8. Prosedur Kredit ... 44
9. Kredit Griya Utama... 46
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 47
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 47
2. Fungsi yang Terkait... 53
3. Dokumen yang Digunakan... 57
4. Catatan Akuntansi ... 60
5. Prosedur Pelaksanaan dan Bagan Alir (Flowchart) ... 60
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta ... 76
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit ... 76
2. Fungsi yang Terkait... 76
3. Dokumen yang Digunakan... 82
4. Catatan Akuntansi ... 89
commit to user
A. Kelebihan ... 129
B. Kelemahan ... 131
IV PENUTUP
A. Simpulan ... 134
B. Rekomendasi ... 136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
Halaman
I.1 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jumlah ... 12
I.2 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut
Pendidikan ... 13
commit to user
Halaman
1.1 Struktur Organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
Kantor Cabang Surakarta ... 15
2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Langsung Kepada Bank BTN ... 63
2.2 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis Kredit Melalui Developer... 65
2.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Permohonan Kredit ... 70
2.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Kredit ... 73
commit to user Lampiran 1. Surat Ijin Magang
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang
Lampiran 3 Brosur/Leaflet Kredit Griya Utama
Lampiran 4. Simulasi Bunga Kredit Griya Utama
Lampiran 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit
Lampiran 6. Formulir Permohonan Kredit Perorangan
Lampiran 7. Formulir Wawancara
Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan
Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan
Lampiran 10. Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah (Format C)
Lampiran 11. Surat Penyataan Mengenai Harga Rumah (Format D)
Lampiran 12. Surat Penyataan Verifikasi Debitur Individual
Lampiran 13. Daftar Realisasi KPR
Lampiran 14. Memo Pemblokiran/ Dasar Pembebanan Biaya Realisasi
commit to user
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
Tanti Prasanti F3308113
Credit Griya Main products are non-credit home ownership subsidy (commercial) provided by the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk to the debtor to purchase a house (new or second).
The objective of this research is to understand and evaluate the procedures in the system of Credit the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk whether in accordance with the standards and conditions of the Bank Indonesia. From the results of the research system of Credit Griya Utama, authors obtain the advantages and disadvantages of the procedure performed. Some of the benefits, the system of Credit Griya Utama, among others, credit application procedures of investigation and credit analysis, credit application decision-making procedures, the realization of the credit procedures, credit and satisfaction procedures, which have been thoroughly in accordance with the provisions of the credit standards set by Bank Indonesia. The weakness of the forms and there are documents that have not been numbered series printed, the queue is still going payment Credit Griya Utama between customers and the lack of the implementation of the audit still get the notification from the external auditor.
commit to user 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung,
Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Belsuit No. 27 tanggal 16
Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan
berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang
yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya
terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang
mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif
singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih
kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah
Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan
TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana
masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintahan Jepang ini tidak sukses
karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu
commit to user
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan
informasi kepada Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi
Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah
melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indoneia (ORI).
Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena
agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor
termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun
1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK
TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK
TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah kementrian
Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif
bagi sejarah BTN adalah di keluarkannya UU Darurat N0. 9 Februari 1950
yang mengubah nama “POSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan
staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan
memindahkan induk kementrian dari Kementerian Perhubungan ke
Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun
dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi
tanggal 9 Februari 1950 di tetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK
TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut
commit to user
tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS
menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4
tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dengan UU No.2 tahun 1964
tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank Milik
Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968
yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA
menjadi BTN unit V, jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK
(1987) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah
bergerak dengan lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan,
maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA diambil tugasnya
yaitu memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) terjadi pada
tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati
sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu
dengan di keluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang
merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun1992 bentuk hukum BTN
berubah menjadi Perusahaan Persero. Sejak itu nama BTN menjadi PT
BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) dengan call name Bank BTN.
commit to user
Pemerintah melalui Menteri BUMN dan surat nomor
S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank
Umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dari tahun ke tahun, Bank Tabungan Negara berupaya untuk
melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara
pembukaan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surakarta.
Kemudian di tingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu
(KCP) di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur,
KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.
2. Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990
yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai
mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mengalami perpindahan
sebanyak tiga kali.
Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.
commit to user
pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami
perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten
Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plasa
sampai dengan November 1997.
Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet
Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271)
726931, 226931, email : btn-solo@slo.meganet.id. Kepindahan kantor pusat
pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.
3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta
PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jl.
Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax
(0271) 726931, 226939, email btn-solo@slo.meganet.id.
Bank tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mempunyai luas tanah
±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.
Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service dan
Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer, ruang
commit to user
Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris,
Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General Branch
Administration dan Mushola.
Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen,
dan gudang ATK.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan,
Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur,
Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.
4. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka
dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA
PRIMA” dengan kepanjangan:
a. POLA PRIMA
(1) Melayani dengan “PRIMA”
POLA PRIMA
PELAYANAN PRIMA (Service Excellence)
(a) Ramah, sopan, dan bersahabat
(b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal
commit to user
(2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH”
POLA PRIMA
INOVASI (Innovation)
(a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan
(b) Berorientasi menciptakan nilai tambah
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan
berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.
(3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA”
POLA PRIMA
KETELADANAN (Exemplary Behavior)
(a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar
(b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang
mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank
BTN dan pihak-pihak yang terkait.
(4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN
PERUSAHAAN”.
POLA PRIMA
PROFESIONALISME (Profesionalism)
(a) Kompenten dan bertanggung jawab
commit to user
Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri
sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah
bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.
(5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES”
POLA PRIMA
INTEGRITAS (integrity)
(a) Konsisten Disiplin
(b) Jujur dan Berdedikasi
Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan
ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran
yang terpuji.
(6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA”
POLA PRIMA
KERJASAMA
(a) Tulus dan terbuka
(b) Saling percaya dan menghargai
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan
Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan
menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
commit to user
a. Nilai-nilai Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
Surakarta
Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mewujudkan dan
melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:
(1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat
melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing
secara khusuk.
(2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.
(3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan
kinerja yang terbaik.
(4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas
bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari
pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban
tanpa pamrih pribadi.
(5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang
commit to user
b. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Surakarta
Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku.
(2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang
berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.
(3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
(4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.
(5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan.
(6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.
(7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan
yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan
lingkungannya.
(8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri
maupun keluarganya.
(9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra
commit to user
c. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Surakarta
Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua
langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA.
(2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:
(a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA
Pekerjaan.
(b) Jangan membuat KESALAHAN
(c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau
MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.
(3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara
PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG,
SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan
keluarga MENINGKAT.
d. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
Surakarta
Keadaan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Cabang Surakarta mempunyai pegawai sebanyak 42 orang
commit to user (1) Menurut Jumlah
TABEL I.1
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
Laki-laki 23
Perempuan 19
Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang
Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja di PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas
berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan pegawai
yang dicari oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor
Cabang Surakarta adalah Laki-laki khususnya pada posisi Collection
Work Out karena bagian tersebut spesifik menangani dalam bidang
commit to user (2) Menurut pendidikan
TABEL I.2
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)
Pasca Sarjana (S2) 1 Sarjana (S1) 17 Ahli Madya (D3) 13 SMA 11 SMP -
SD - Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
cabang Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas jenjang pendidikan
pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang
Surakarta adalah Sarjana (S1) namun PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta tetap membuka peluang bagi
commit to user (3) Menurut Jabatan
TABEL I.3
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
commit to user
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jabatan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas Staff
Collection Work Out (CWO)
5. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan
Berikut ini struktur organisasi Bank BTN Kacab Solo :
GAMBAR I.1
Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta
commit to user
Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada
dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:
a. Branch Manager
(1) . Pengembangan bisnis cabang.
(a). Mengelola hubungan dengan nasabah.
(b). Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.
(c). Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya
pemasaran.
(2). Perencanaan dan penyusunan kebijakan.
(a). Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat.
(b). Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang.
(c). Membuat perencanaan sumber daya manusia.
(3). Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang.
(a). Mengambil keputusan bisnis.
(b). Memotivasi bawahaan dan rekan kerja.
b. Retail Service
(1). Loan Service.
(a). Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan
penyelesaian klaim debitur.
commit to user
(c). Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran extra
dan advance.
(d). Menangani alih debitur.
(e). Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata usahakan
berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.
(f). Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan
internal.
(g). Menyelenggarakan realisasi kredit.
(2). Teller Service
(a). Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun
cabang lain.
(b). Mengelola proses kas cabang.
(c). Melayani setoran dan pembayaran deposito.
(d). Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai.
(e). Menerima transaksi giro.
(3). Customer Service
(a). Memberikan informasi kepada nasabah.
(b). Memberikan pelayanan tabungan.
(c). Memberikan pembayaran bunga deposito.
(d). Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas
commit to user c. Operation
(1). Personalia
(a). Melakukan manajemen personalia dan administrasi
pajak karyawan.
(b). Melakukan logistik, perawatan dan pemeliharaan gedung.
(c). Memastikan cabang mengikuti kebijaksanaan dan prosedur.
(2). Loan Administration
(a). Mendokumentasikan kredit.
(b). Administrasi Negara.
(c). Administrasi kredit umum.
(d). Memproses aplikasi kredit.
(e). Laporan pemeriksaan akhir.
(3). Transaction Processing
(a). Melakukan proses transaksi operasional non tunai.
(b). Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas
transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain.
(4). Kliring
(a). Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank
Indonesia atau bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring,
commit to user
(b). Entry dan warkat kliring keluar pada system kliring Bank
Indonesia
(c). Melakukan proses efektif kliring.
(d). Proses laporan kliring harian untuk cash flow.
d. Accounting & Control
(1). Bookeping control
(a). Mengontrol data transaksi harian.
(b). Mengelola buku besar cabang.
(c). Mengelola pembukuan transaksi.
(d). Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan.
(e). Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.
(2). Reporting Control
(a). Mempersiapkan laporan keuangan.
(b). Menganalisa laporan keuangan
(c). Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan ke kantor
pusat dan Bank Indonesia
(d). Mengadministrasikan pelaporan cabang.
e. Collection Work Out
(a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.
(b) Melakukan pembinaan kredit retail.
commit to user
(d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.
(e) Memberikan alternatif pembinaan kredit.
(f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan
dengan kebutuhan pembinaan.
(g) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit
umum.
f. Legal
(a). Melakukan upaya hukum guna penyelamatan kredit mulai dari
pemberkasan hingga lelang
(b). Memastikan semua langkah penyelesaian kredit bermasalah
sesuai dengan ketentuan bank dan sesuai ketentuan hukum
yang berlaku.
g. Kolektif
(a). Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan
penagihan kepada debitur kolektif.
(b). Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif
(c). Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang
dilakukan teller / back office.
h. Staff Pembinaan
(a). Membuat kronologis pembinaan berikut rekomendasi usulan
commit to user
(b). Melakukan negosiasi akhir sebelum eksekusi pemasangan
plang/stiker berdasarkan keputusan rekomendasi.
(c). Memproses pemasangan plang/ stiker pengawasan agunan
(d). Memberikan usulan alternative penyelamatan kredit ke bagian
penyelamatan.
6. Produk Dan Layanan PT. Bank Tabungan Negara
PT. Bank Tabungan Negara menyediakan beberapa produk dan
jasa,antara lain sebagai berikut :
a. Produk Dana
(1). Tabungan Batara
Tabungan Batara adalah tabungan bebas yang berfungsi multiguna
dan fleksibel yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat
baik perorangan maupun kolektif.
(2). Tabungan E-Batara Pos
Tabungan E-Batara Pos merupakan produk tabungan yang
diselenggarakan atas kerjasama antara PT.Bank Tabungan
Negara(Persero) dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui
seluruh loket kantor pos yang telah on-line di seluruh Indonesia.
(3). Tabungan Haji Nawaitu
Tabungan Haji Nawaitu merupakan tabungan yang
commit to user
biaya perjalanan ibadah haji.Manfaatnya adalah memperoleh
nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji, dapat dibuka di
loket Bank BTN yang terhubung dengan Siskohat Departemen
Agama dan penarikan serta penyetoran dapat dilakukan di seluruh
loket Bank BTN.
(4). Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Prima merupakan produk tabungan yang banyak
memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri bagi
nasabah.Manfaatnya antara lain adalah bunga bersaing,
memperoleh bonus,memperoleh fasilitas point reward dan
memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung
perseorangan
(5). Giro
Giro merupakan simpanan di bank yang penarikanya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
surat pembayaran lainya atau dengan pemindahbukuan.
(6). Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikanya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
commit to user
bersangkutan. Jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.
(7). Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito merupakan simpanan berbentuk
deposito berjangka yang bukti simpananya dapat
diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.
(8). TabunganKu
Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan yang
mudah dan ringan yang di terbitkan secara bersama oleh bank –
bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(9). Tabungan Batara Junior
Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan
peruntukkan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif
terhadap biaya administrasi bulanan.
b. Jasa dan Layanan
(1). ATM Batara
ATM Batara adalah fasilitas yang diberikan bank berbentuk
kartu dengan berbagai kemudahan penggunanya untuk penarikan
secara tunai, transfer, pembayaran tagihan dan dapat digunakan
commit to user (2). Inkaso
Inkaso adalah penagihan warkat kliring melalui kantor
cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar
wilayah kliring.Warkat inkaso di Bank BTN terdiri dari warkat
inkaso sendiri dan warkat inkaso bank lain.
(3). Money Changer
Money Changer merupakan layanan jual / beli uang asing
tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
(4). Inkaso Luar Negeri
Inkaso Luar Negeri terdiri dari inkaso keluar (Outward
Collection) yaitu pengirim warkat-warkat valas dari kantor
cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri
untuk ditagihkan kepada bank penerbit. Sedangkan inkaso
masuk (Inward Collection) adalah penerimaan warkat-warkat
valas dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri untuk
ditagihkan pembayaranya kepada bank tertarik di dalam negeri.
(5). Safe Deposit Box
Safe Deposit Box merupakan sarana penyimpanan barang
atau surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko
commit to user (6). Bank Garansi
Bank Garansi merupakan sertifikat jaminan yang diberikan
oleh bank kepada pemilik proyek atas nama kontraktor,
nilai bank garansi harus sama dengan nilai proyek yang dijamin.
(7). RTGS (Real Time Gross Settlement)
RTGS adalah sistem transfer dana on-line dalam mata uang
rupiah yang penyelesaianya dilakukan per transaksi secara
individual.jenis layanan ini terdiri dari single kredit transaction
dan multiplecredit transaction.
(8). Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
BPIH merupakan layanan yang diberikan Bank BTN
untuk memberikan kepastian keberangakatan ibadah haji
dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.
(9). SMS Batara
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan
yang dapat diakses dari telepon seluler dengan cukup mengetik
SMS ke nomor 3555.
(10). Batara Payroll
Batara Payroll merupakan layanan Bank BTN bagi pengguna
commit to user
mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan
financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.
(11). Payment Point
Payment Point merupakan fasilitas layanan Bank BTN
atas Penerimaan pembayaran tagihan maupun pajak secara on-line.
(12). SPP Online
Yaitu layanan yang di berikan untuk pembayaran uang sekolah
atau kuliah yang dapat dilakukan dengan mudah dengan system
Real Time Online.
c. Produk Kredit
(1) KPR Bersubsidi
Fasilitas kredit subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah
untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSS).
(2) KPR Griya Utama
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah baru
maupun rumah lama ( second ).
(3) KPR Platinum
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah atau
apartemen, termasuk take over dengan nilai kredit kurang dari Rp.
commit to user (4) Kredit Kepemilikan Rumah (KPA)
Fasilitas kredit untuk membeli apartemen jadi ( baru atau bekas ),
apartemen indent atau take over dari bank lain.
(5) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli rumah
toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios.
(6) Kredit Griya Multi (KGM)
Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti
renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif
lainnya.
(7) Kredit Swa Griya
Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun
rumah di atas lahan milik sendiri.
(8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)
Fasilitas kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil
terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal
kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.
(9) Kredit Ringan Batara (KRB)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan
commit to user (10) Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan
investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi, maupun
rehabilitasi.
(11) Kredit Swadana
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan
dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang
ditempatkan di Bank BTN.
(12) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk
penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas
pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama Bank
BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.
(13) Kredit Yasa Griya
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal
kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan
(14) Kredit Pendukung Perumahan
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal
kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industri yang
commit to user (15) Kredit Modal Kerja Kontraktor
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.
B. Latar Belakang Masalah
Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern
dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan
kebutuhan menjadi lebih kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap individu
mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi
sandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan
sekunder antara lain mobil, televisi, telepon merupakan kebutuhan pelengkap.
Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk
memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan primer yaitu papan (perumahan)
khususnya bagi rakyat kecil.
Perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan Bank.
Seperti pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat
dilakukan oleh sebuah Bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 atas
perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud
dengan kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
commit to user
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( dalam Wikipedia,
2011). Menurut Undang – Undang tersebut, penyediaan dana untuk nasabah
bukan hanya dalam bentuk kredit . Penyediaan dana tersebut dapat berupa
pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Bank Indonesia.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank
yang bekerja sama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon
debitur dalam pembiayaan kepemilikan perumahan seperti Kredit Griya
Utama (KGU). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan
prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau
dalam Kredit Griya Utama (KGU). Hal ini terbukti dengan berbagai
penghargaan yang diterima oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
karena prestasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah seperti Kredit Griya
Utama (KGU). Alasan penulis memilih Kredit Griya Utama (KGU) karena
kredit tersebut diposisikan Bank sebagai produk kredit komersial andalan
dalam pembiayaan rumah yang debiturnya mencapai lebih dari 2000 debitur
dengan penyaluran kredit komersial hingga mencapai kurang lebih 80 %
(dalam forum detik : 2011). Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
adalah menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan
mengutamakan nasabah. Berbekal pengalaman yang sekian lama dalam
commit to user
(Persero) Tbk disebut sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan perumahan
bagi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan bank-bank lainnya.
Pembiayaan oleh Bank tidak lepas dari resiko kegagalan dalam
pelunasannya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan Bank, sehingga
dalam pelaksanaan Bank harus memperhatikan asas perkreditan yang sehat
yaitu kehati-hatian. Mengingat pentingnya prinsip kehati-hatian diharapkan
pembiayaan kredit dapat dilaksanakan dengan konsisten agar mampu
meminimalisir kredit yang bermasalah.
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka
penulis menyusun Tugas akhir dengan judul
“
EVALUASI SISTEMPENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN
KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA.”
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas , maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara
commit to user
b. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai
dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih
spesifikasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengajuan kredit, realisasi sampai
dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi
sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah :
(a) Bagi Penulis
Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori
Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program
Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja serta
menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan sistem pengajuan kredit,
commit to user
ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Surakarta.
(b) Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan
dalam mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) serta dapat menanggulangi
kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Agar dapat meningkatkan efektivitas sistem
tersebut serta dapat menjaga kelangsungan dan kemajuan PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta di masa yang
akan datang.
(c) Bagi Pembaca
Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan,
wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas
commit to user 34 BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain
menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,
2001: 5).
Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
(Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
2. Pengertian Kredit
Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti
kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust)
commit to user
percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup
memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang
ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun
1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998
tentang Perbankan :
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan
untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman
dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu
tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).
3. Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu
fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati
commit to user
suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk
bunga dan biaya administrasi kredit.
4. Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi
tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) ,
khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai
Agent Of Development adalah sebagai berikut :
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
dapat memperluas usahanya.
Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97)
antara lain:
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.
Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang
tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh
commit to user
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari
satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.
c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.
Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah
satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar
tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.
e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas
ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.
f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama
dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk
membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan
tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja
mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi
commit to user
Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena
pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk
membangun usaha tersebut
h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.
Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat
mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai
merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari
beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara.
5. Jenis-jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai
jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir
(2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara
lain:
a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan
menjadi :
(1). Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai
keperluan konsumsi secara pribadi.
(2). Kredit produktif
Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
commit to user
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.
b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut:
(1). Kredit kecil
Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha kecil.
(2). Kredit menengah
Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha
yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.
(3). Kredit besar
Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha besar.
c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
(1). Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu maksimum satu tahun.
(2). Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan
commit to user
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit
investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal
suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan
pendirian proyek baru.
d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu:
(1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).
Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa
penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit
ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji
kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam
kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.
(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)
Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan
penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah,
bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur
apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan
hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.
e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam
commit to user
Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang
diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan
dengan lancar.
(2). Kredit investasi
Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang
yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk
melakukan investasi atau penanaman modal.
6. Prinsip-prinsip Kredit
Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank
harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan
kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah
dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut:
a. Character
Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari
pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun
sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung
jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian
dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk
mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat
seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari
commit to user
dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem
Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon
debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter
seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.
b. Capacity
Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan
usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai
kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk
pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.
c. Capital
Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon
debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya
kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi
modal tersebut.
d. Collateral
Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur
sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat
pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.
commit to user
mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang
kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit
yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai
hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit
yang muncul relatif kecil.
f. Constraint
Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun
semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat
menjadi pertimbangan.
7. Manfaat Kredit
Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi,
kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit
dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut:
(1). Memperoleh keuntungan.
(2). Dapat mengembangkan usaha.
(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur.
(4). Dapat merebut pasar.
(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.
b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut:
commit to user (3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.
c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut:
(1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.
(2). Membuka kesempatan kerja.
(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi.
(4). Tabungan masyarakat terjamin.
(5). Terbayarnya barang dengan pasti.
d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah
(1). Penghasilan negara bertambah.
(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan.
(3). Membuka kesempatan kerja.
(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi.
8. Prosedur Kredit
Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi
prosedur-prosedur sebagai berikut:
a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:
(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit.
(2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit
yang telah berakhir jangka waktunya.
(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit
commit to user b. Penyidikan dan analisis kredit
Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:
(1) Wawancara dengan pemohon kredit.
(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit
yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.
(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai
hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang
diperoleh.
(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah
dilaksanakan.
Prosedur analisis kredit sebagai berikut:
(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek
baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.
(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan
kredit debitur.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan
menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit
kepada pejabat yang lebih tinggi.
commit to user
bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang
telah ditetapkan oleh bank.
e. Persetujuan permohonan kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan
sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.
f. Realisasi kredit
Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh
pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas
beban rekening pinjaman.
g. Pelunasan kredit
Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang
mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.
9. Kredit Griya Utama
Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal
Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam
rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank
dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan
prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang
Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu
dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk
commit to user
pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama
merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang
diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk
membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang
mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian
Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara
Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan.
Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu
perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran
kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara
perusahaan/instansi.
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama
(KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta
1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit
Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang
Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama
berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan
yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:
(a).Warga Negara Indonesia
(b).Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI
commit to user
berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut
hukum dan tidak berada dalam pengampunan).
(d).Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.
(e).Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat
menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok
dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat
tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan
bebas).
(f).Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan
lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya
sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.
(g).Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank
lain.
(h).Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis
kredit apapun,disyaratkan ;
(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk
membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas
seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan
diminta);
(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan
selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak
commit to user
> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan
jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 jutaatau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai
berikut :
a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan
Pasangan (suami/istri) yang terbaru;
(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat
Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;
(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;
(6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran
kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap.
b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan