• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN,

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Metode Student Teams

Achievement Divisons (STAD)

Analisis keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student

Teams Achievement Divisons (STAD) sesuai rumus:

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› =π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Ž π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› Γ— 100% sebagai berikut:

a. Pertemuan pertama

Skor terlaksana yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 13. Sedangkan skor terlaksana keseluruhan adalah 15.

Jadi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams

Achievement Divisons (STAD) sebagai berikut:

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› =13

15Γ— 100% = 86.67%

Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisons (STAD), maka keterlaksanaan pada

pertemuan pertama ini adalah sangat tinggi. b. Pertemuan kedua

Skor terlaksana yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 15. Sedangkan skor terlaksana keseluruhan adalah 15.

Jadi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams

Achievement Divisons (STAD) sebagai berikut:

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› =15

15Γ— 100% = 100%

Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisons (STAD), maka keterlaksanaan pada

pertemuan pertama ini adalah sangat tinggi. c. Pertemuan ketiga

Skor terlaksana yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 15. Sedangkan skor terlaksana keseluruhan adalah 16.

Jadi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams

Achievement Divisons (STAD) sebagai berikut:

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› =15

16Γ— 100% = 93.75%

Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisons (STAD), maka keterlaksanaan pada

pertemuan pertama ini adalah sangat tinggi. d. Pertemuan keempat

Skor terlaksana yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 7. Sedangkan skor terlaksana keseluruhan adalah 7.

Jadi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams

Achievement Divisons (STAD) sebagai berikut:

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› =7

7Γ— 100% = 100%

Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisons (STAD), maka keterlaksanaan pada

pertemuan pertama ini adalah sangat tinggi.

Dari rincian data keterlaksanan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisons (STAD) di atas, diperoleh keterlaksanaan

secara keseluruhan sebagai berikut: π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘›

=π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘’π‘Žπ‘› 𝐼 + π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘’π‘Žπ‘› 𝐼𝐼 + π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘’π‘Žπ‘› 𝐼𝐼𝐼 + π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘’π‘Žπ‘› 𝐼𝑉 4

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =86.67% + 100% + 93.75% + 100% 4

π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =389.42% 4 π‘˜π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘˜π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› = 95.105%

Berdasarkan kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat adalah sangat tinggi. Persentase untuk pertemuan pertama adalah 86,67% dan kedua adalah 100%, kemudian untuk pertemuan ketiga 93,75%, dan untuk pertemuan keempat adalah 100%. Pada pertemuan pertama, ada 2 indikator dari 15 indikator yang tidak terlaksana yaitu presentasi kelompok. Indikator tersebut tidak terlaksana karena waktu yang tidak memungkinkan, sehingga peneliti tidak dapat melaksanakannya. Peneliti kurang mampu mengalokasikan waktu dengan baik pada pertemuan pertama ini. Pada pertemuan ketiga ada 1 indikator dari 16 yang tidak terlaksana, yaitu siswa mengajukan pertanyaan terhadap penjelasan guru jika masih ada yang belum jelas. Peneliti sudah berusaha untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya namun tidak ada siswa yang mau bertanya. Kemudian pada pertemuan kedua peneliti belajar dari kekurangan pada pertemuan pertama, peneliti berusaha mengalokasikan waktu dengan baik sehingga indikator semua tercapai. Lalu untuk pertemuan keempat semua indikator tercapai.

2. Analisis hasil belajar

Tingkat keberhasilan siswa dapat diukur dengan menganalisis hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dan tes akhir kemampuan yaitu setelah menggunakan metode Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Berikut ini adalah tabel nilai hasil

belajar sebelum dan tes akhir kemampuan setelah menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan range nilai setiap siswa

0-100. Dari tabel dapat dianalisis data hasil belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75, sebagai berikut:

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan tes akhir

kemampuan yaitu setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Siswa Hasil belajar sebelum menggunakan STAD Kriteria ketuntasan Hasil belajar sesudah menggunakan STAD Kriteria ketuntasan

Siswa 1 79 Tuntas 85.7 Tuntas Siswa 2 63 Tidak tuntas 40 Tidak tuntas Siswa 3 38 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas Siswa 4 35 Tidak tuntas 48.57 Tidak tuntas Siswa 5 72 Tidak tuntas 75.71 Tuntas Siswa 6 33 Tidak tuntas 87.3 Tuntas Siswa 7 54 Tidak tuntas 80 Tuntas Siswa 8 79 Tuntas 92.14 Tuntas Siswa 9 30.5 Tidak tuntas 90 Tuntas Siswa 10 19 Tidak tuntas 32.85 Tidak tuntas Siswa 11 30 Tidak tuntas 74.3 Tidak tuntas Siswa 12 50 Tidak tuntas 68.57 Tidak tuntas Siswa 13 32 Tidak tuntas 48.57 Tidak tuntas Siswa 14 21 Tidak tuntas 77.14 Tuntas

Siswa 15 28 Tidak tuntas 58.57 Tidak tuntas Siswa 16 47 Tidak tuntas 90 Tuntas Siswa 17 32 Tidak tuntas 54.28 Tidak tuntas Siswa 18 84 Tuntas 80 Tuntas Siswa 19 10 Tidak tuntas 45.71 Tidak tuntas Siswa 20 18 Tidak tuntas 61.42 Tidak tuntas Siswa 21 16 Tidak tuntas 77.14 Tuntas Siswa 22 81 Tuntas 82.85 Tuntas Siswa 23 47 Tidak tuntas 87.3 Tuntas Siswa 24 50 Tidak tuntas 77.14 Tuntas Siswa 25 18 Tidak tuntas 75.71 Tuntas Siswa 26 20 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas Siswa 27 41 Tidak tuntas 95.7 Tuntas

Nilai tertinggi sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

84 Nilai terendah sebelum menggunakan

metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

9 Rata-rata sebelum menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD)

41.76 Nilai tertinggi setelah menggunakan

metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

95.7 Nilai terendah setelah menggunakan

metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

32.85 Rata-rata setelah menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD)

69.88

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas pada hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) mengalami peningkatan. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Siswa yang mendapatkan nilai tuntas pada hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD). Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas adalah 4 siswa.

Persentase siswa yang tuntas = 4

27Γ— 100% = 14.82 %

Jadi siswa yang mendapatkan nilai tuntas pada hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah 4 siswa atau 14.82 %.

b. Siswa yang mendapatkan nilai tuntas pada hasil belajar setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD). Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas adalah 15 siswa.

Persentase siswa yang tuntas = 15

27Γ— 100% = 55.55%

Berdasarkan analisis data hasil belajar, dapat diketahui terjadi peningkatan dari hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD). Jumlah siswa yang lebih dari

atau sama dengan KKM untuk hasil belajar sebelum menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD) berjumlah 4 siswa, dan ada 23

siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa yang lebih dari atau sama dengan KKM untuk hasil belajar setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) berjumlah 15 siswa, dan ada 12 siswa yang belum mencapai KKM. Persentase jumlah siswa untuk hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD adalah 14.82%. Kemudian persentase jumlah siswa untuk hasil belajar

setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah 55.55%. Berdasarkan persentase jumlah siswa, terjadi peningkatan sebesar 40.73%. Selain itu peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh. Rata-rata nilai sebelum menggunakan metode Student

Teams Achievement Divisions (STAD) adalah 41.76. Kemudian rata-rata nilai

setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah 69.88. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 28.12.

3. Analisis data kuesioner tanggapan siswa

Tanggapan siswa dapat dianalisis berdasarkan skala Likert. Berikut ini adalah tabel data kuesioner tanggapan siswa.

Tabel 4.9 Kuesioner Tanggapan Siswa

Siswa Persentase (%) Kriteria tanggapan siswa

Siswa 1 87.5 Sangat baik Siswa 2 78.75 Baik Siswa 3 78.75 Baik Siswa 4 81.25 Sangat baik

Siswa 5 76.25 Baik

Siswa 6 72.5 Baik

Siswa 7 80 Baik

Siswa 8 81.25 Baik

Siswa 9 82.5 Sangat baik Siswa 10 82.5 Sangat baik Siswa 11 85 Sangat baik Siswa 12 76.35 Baik Siswa 13 82.5 Sangat baik Siswa 14 85 Sangat baik

Siswa 15 80 Baik Siswa 16 76.25 Baik Siswa 17 86.25 Sangat baik

Siswa 18 70 Baik

Siswa 19 76.25 Baik Siswa 20 85 Sangat baik Siswa 21 81.25 Baik Siswa 22 98.75 Sangat baik Siswa 23 73.75 Baik Siswa 24 88.75 Sangat baik

Siswa 25 77.5 Baik

Siswa 26 88.75 Sangat baik Siswa 27 85 Sangat baik

Jumlah 2197.6

Dari rincian data tanggapan dari masing-masing siswa, dapat diperoleh tanggapan siswa secara keseluruhan sebagai berikut:

π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž

π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =2172.5 % 27 π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› = 80.47 %

Namun menurut analisis data kuesioner, terdapat 3 siswa yaitu siswa 2, siswa 19, dan siswa 23 yang mengisi kuesioner tanggapan siswa dengan tidak konsisten. Kejadian ini disebabkan siswa yang mengisi kuesioner hanya membaca keterangan saja, namun tidak membaca pernyataannya secara teliti. Peneliti memberikan pernyataan negatif dan positif sehingga terlihat jelas jika

ada siswa yang mengisi dengan tidak benar. Jadi perhitungan analisis kuesioner tanggapan siswa menjadi seperti berikut ini:

π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž

π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› =1978.85 % 24 π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› = 82.03%

Perhitungan tanggapan keseluruhan menjadi berubah disebabkan ketiga siswa tersebut dihilangkan dari perhitungan. Tanggapan siswa yang tidak konsisten menjadi data tidak valid, sehingga harus dihilangkan dalam perhitungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa secara keseluruhan adalah sangat baik, dengan persentase 82.03%.

4. Analisis wawancara

Wawancara dilakukan kepada 5 siswa, 3 siswa dipilih berdasarkan perbandingan hasil belajar sebelum dengan setelah menggunakan metode

Student Teams Achievement Divisions (STAD) serta 2 siswa dipilih dari hasil

belajar setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) saja yaitu hasil belajar tertinggi dan terendah. Siswa 1 yang mengalami

peningkatan yang tidak drastis, siswa 27 yang mengalami peningkatan, dan siswa 2 yang mengalami penurunan pada hasil belajarnya. Kemudian siswa 10

yang mendapatkan hasil belajar terendah serta siswa 27 yang mendapatkan hasil belajar tertinggi.

Analisis hasil wawancara kelima siswa tersebut adalah sebagai berikut: Pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) mengedepankan pembelajaran secara kelompok. Ketertarikan siswa

terhadap pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD) terlihat bahwa siswa tertarik karena pembelajaran kelompok

jarang atau bahkan tidak pernah dilakukan di kelas. Siswa merasa senang bisa belajar bersama teman dan dapat bekerjasama dalam kelompok serta tidak membosankan. Pendapat tersebut diperkuat dengan pernyataan siswa sebagai berikut:

Siswa 1

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu, pembelajaran

yang digunakan peneliti menarik atau tidak?

Menurutku sih menarik bu.

Kenapa? Soalnya kan jarang tuh waktu pelajaran terus disuruh kerja kelompok buat mecahin masalah, apalagi suruh nemuin rumus bareng sama temen kelompok.

Emangnya sebelum-sebelumnya gak pernah kerja kelompok gitu?

Jarang sih bu, atau malah gak pernah ya? Soalnya biasanya Cuma dikasih soal terus boleh ngerjain bareng temen gitu, gak kaya kerja kelompok yang kemaren itu.

Apakah menurutmu pembelajaran dalam kelompok membosankan?

Belajar kelompok sama sekali gak bosen bu, kan belajar bareng

temen-temen lebih menyenangkan gitu hehe

Siswa 2

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu, pembelajaran

yang digunakan peneliti menarik atau tidak?

Menurut aku menarik kok bu, gak pernah belajar kelompok sebelumnya gitu sih.

Apakah menurutmu pembelajaran dalam kelompok membosankan? Kenapa?

Enggak membosankan kok bu. Soalnya kita disuruh belajar dalam kelompok, jadi gak cuma duduk terus dengerin guru.

Siswa 10

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu, pembelajaran

yang digunakan peneliti menarik atau tidak?

Menurut aku menarik bu, karena bisa belajar bareng temen-temen.

Apakah menurutmu pembelajaran dalam kelompok membosankan? Kenapa?

Gak membosankan sih bu, kan ada temen ngobrol kalo kelompokan hehe

Siswa 25

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu, pembelajaran

yang digunakan peneliti menarik atau tidak? Kenapa?

Menarik. Karena beda aja dengan yang lain, lebih menyenangkan gitu.

Apakah menurutmu pembelajaran dalam kelompok membosankan? Kenapa?

Gak bosen bu, malah seneng kok.

Siswa 27

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu, pembelajaran

yang digunakan peneliti menarik atau tidak?

Menurutku sih menarik bu.

Kenapa kok menurutmu menarik?

Soalnya beda aja sama pelajaran kayak sebelum-sebelumnya. Jadi ngrasa baru aja kalo belajarnya kelompokan gitu. Apakah menurutmu

pembelajaran dalam kelompok membosankan?

Enggak lah bu, gak bosen. Soalnya kan belajarnya rame-rame sama temen kelompok.

Kemudian menurut pendapat siswa, dengan belajar kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Siswa dapat bertanya kepada teman kelompoknya ketika mengalami kesulitan. Pendapat siswa tersebut dapat dilihat dari pernyataan siswa sebagai berikut:

Siswa 1

Pertanyaan Jawaban siswa Pada pembelajaran kemarin

ada pembelajaran secara berkelompok, apakah kamu lebih memahami materinya?

Lebih paham sih bu,

Kok bisa lebih paham? Soalnya kan kalo ada yang bingung bisa langsung didiskusikan bareng temen kelompok.

Saat kamu mengalami kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru atau temanmu?

Pasti lah bu, pertama sih tanya ke temen-temen kelompok dulu. Kalo di kelompok gak bisa, baru deh nanya ke guru.

Siswa 2

Pertanyaan Jawaban siswa Pada pembelajaran kemarin

ada pembelajaran secara berkelompok, apakah kamu lebih memahami materinya?

Kalo aku sih lebih paham bu, tapi ya agak susah soalnya harus tanya temen yang bener-bener bisa jelasin yang sejelas-jelasnya.

Kok bisa lebih paham? Soalnya kan kalo ada yang bingung bisa langsung didiskusikan bareng temen kelompok.

Saat kamu mengalami kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru atau temanmu?

Bertanya bu, ke temen dulu kalo aku sih bu soalnya lebih gampang nanya ke temen hehe

Siswa 25

Pertanyaan Jawaban siswa Pada pembelajaran kemarin

ada pembelajaran secara berkelompok, apakah kamu lebih memahami materinya?

Iya, lebih memahami waktu belajar kelompok daripada waktu belajar sendiri.

Saat kamu mengalami kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru atau temanmu?

Iya bu, kalo aku nanya ke temen waktu ada yang gak paham.

Siswa 27

Pertanyaan Jawaban siswa Pada pembelajaran kemarin

ada pembelajaran secara berkelompok, apakah kamu lebih memahami materinya?

Kalo aku sih iya bu, soalnya kalo belajar di kelompok kan bareng-bareng sama temen bu, jadi kalo bingung ya gak sendiri, bisa tanya temen, jadi materi yang gak aku paham bisa jadi paham.

Saat kamu mengalami kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru atau temanmu?

Kalo aku lebih sering nanya ke temen sih bu, kalo masih gak paham baru nanya ke guru.

Namun pendapat siswa berbeda-beda, ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan ketika belajar dalam kelompok. Siswa harus bertanya kepada peneliti untuk lebih memahami materi tersebut, seperti pernyataan siswa berikut:

Siswa 10

Pertanyaan Jawaban siswa Pada pembelajaran kemarin

ada pembelajaran secara berkelompok, apakah kamu lebih memahami materinya?

Ada yang paham tapi ada yang enggak bu

Kenapa kok ada yang gak paham?

Soalnya waktu ngerjain soal-soal di kelompok, aku ada yang gak bisa bu.

Kamu gak tanya ke temen atau peneliti gitu?

Ya nanya bu tapi ke temen, tapi masih gak paham.

Kenapa gak tanya ke peneliti waktu itu?

Tanya kok bu, baru paham waktu tanya ke ibu.

Pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) terdapat poin khusus yaitu kuis. Peneliti memberikan kuis yang

diadakan secara mendadak dengan tujuan mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi tersebut. Pendapat siswa berbeda-beda, ada siswa yang setuju

dengan adanya kuis yang diadakan secara mendadak karena dapat melatih siswa untuk membiasakan diri belajar seperti pernyataan berikut ini:

Siswa 1

Pertanyaan Jawaban siswa Ketika peneliti memberikan

kuis dadakan, tanggapanmu gimana?

Kaget sih bu.

Lha kok kaget? Jarang atau bahkan gak pernah ada kuis dadakan kayak gitu soalnya.

Apakah kuis yang diberikan sulit?

Agak sulit bu, karna gak siap. Apakah kamu setuju ketika

kuis diberikan secara mendadak?

Setuju bu, soalnya kan nuntut kita buat belajar tiap hari biar kalo ada kuis dadakan lagi udah siap.

Siswa 25

Pertanyaan Jawaban siswa Ketika peneliti memberikan

kuis dadakan, tanggapanmu gimana? Kaget atau gimana?

Kaget bu, gak siap sih.

Apakah kuis yang diberikan sulit?

Sedikit sulit sih bu hehe gak ada persiapan bu.

Apakah kamu setuju ketika kuis diberikan secara mendadak?

Setuju banget bu, karena bisa buat latihan kita supaya belajar terus.

Siswa 27

Pertanyaan Jawaban siswa Ketika peneliti memberikan

kuis dadakan, tanggapanmu gimana? Kaget gak?

Agak kaget sih bu, soalnya kan gak biasa ada kuis dadakan gitu hehe

Apakah kuis yang diberikan sulit?

Sebenernya sih gak sulit bu, cuma agak lupa rumusnya, banyak sih hehe

Apakah kamu setuju ketika kuis diberikan secara mendadak?

Setuju kok bu, itu tandanya kan kita harus belajar walaupun gak ada ulangan.

Namun ada siswa yang tidak sependapat, siswa tidak setuju ketika peneliti memberikan kuis secara mendadak. Karena menurut siswa itu sulit untuk mereka, seperti pada pernyataan berikut:

Siswa 2

Pertanyaan Jawaban siswa Ketika peneliti memberikan

kuis dadakan, tanggapanmu gimana? Kaget?

Kaget banget bu, gak pernah ada kuis dadakan bu.

Apakah kuis yang diberikan sulit?

Sulit bu, gak kayak soal-soal biasanya.

Apakah kamu setuju ketika kuis diberikan secara mendadak?

Gak setuju bu.

Lho kok gak setuju sih? Yaaah susah bu, kuis dadakan kan nanti aku belum siap bu nanti nilainya jelek. Gak usah ada kuis dadakan aja bu hehe Siswa 10

Pertanyaan Jawaban siswa Ketika peneliti memberikan

kuis dadakan, tanggapanmu gimana? Kaget?

Kaget bu, biasanya gak ada kuis.

Apakah kamu setuju ketika kuis diberikan secara mendadak?

Sulit banget bu.

Apakah kamu setuju ketika kuis diberikan secara mendadak?

Agak gak setuju sih bu, kalo mau kuis mending ngasih tau dulu biar ada persiapan.

Peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja keras yang dilakukan siswa dengan memberikan predikat kelompok. Siswa merasa bangga dan senang dengan preedikat yang diterima oleh masing-masing kelompok. Mereka merasa dihargai atas kerja keras yang telah mereka lakukan selama berdinamika dalam kelompoknya masing-masing, seperti pada pernyataan berikut ini:

Siswa 1

Pertanyaan Jawaban siswa Apakah kamu senang dengan

predikat kelompok yang kamu terima?

Seneng dong bu dapet predikat kelompok hehe

Kamu dapet predikat apa? Tim hebat dong bu hehe Siswa 2

Pertanyaan Jawaban siswa Apakah kamu senang dengan

predikat kelompok yang kamu terima?

Seneng banget bu, apalagi dapet predikat bagus hehe

Predikat apa yang kamu dapet dengan kelompokmu kemarin?

Dapet tim hebat dong bu, hebat kan? Hehe

Siswa 10

Pertanyaan Jawaban siswa Kemarin kan peneliti

memberikan penghargaan untuk kelompok. Apakah kamu senang dengan predikat kelompok yang kamu terima?

Seneng bu, biar jadi motivasi buat lebih baik lagi.

Kelompokmu dapet predikat apa?

Kemarin jadi tim baik bu.

Siswa 25

Pertanyaan Jawaban siswa Apakah kamu senang dengan

predikat kelompok yang kamu terima?

Seneng bu, bisa buat motivasi juga bisa besok lagi dapet predikat paling baik.

Kelompokmu dapet predikat apa?

Kelompok baik bu.

Siswa 27

Pertanyaan Jawaban siswa Apakah kamu senang dengan

predikat kelompok yang kamu terima?

Seneng dong bu, bisa jadi pelajaran juga. Besok kalo ada pelajaran kaya gitu lagi, harus lebih serius biar jadi kelompok yang paling baik hehe

Kelompokmu dapet predikat apa?

Tim baik bu.

Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan tes akhir kemampuan kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara individu dan tidak diperolehkan membuka buku atau bertanya kepada teman. Tes akhir kemampuan diadakan untuk mengetahui apakah metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa mengalami

kesulitan namun beberapa siswa mampu mengatasi kesulitannya karena telah menyiapkan diri sebelumnya, seperti pernyataan berikut:

Siswa 1

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu soal tes akhir

kemampuan kemarin itu sulit gak?

Agak sulit bu, gak sama kaya soal-soal latihannya sih hehe Apakah kamu bisa

mengerjakannya?

Ada yang bisa ada yang gak bisa juga bu. Ada beberapa rumus yang ketuker-tuker bu.

Bagian mana yang menurutmu susah?

Yang suruh cari volume itu lho bu, terus diubah jadi liter. Kenapa kok menurutmu itu

susah?

Lupa caranya ngubah ke liternya itu bu hehe jadi menurutku susah.

Siswa 25

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu soal tes akhir

kemampuan kemarin itu sulit gak?

Sulit bu, apalagi uraian. Tapi gakpapa sih hehe ngajarin kita buat latihan kita juga.

Apakah kamu bisa mengerjakannya?

Sebagian bisa, tapi sebagian gak bisa hehe

Bagian mana yang gak bisa? Yang itu lho bu, yang ngitung luas permukaan. Lupa-lupa inget gitu rumusnya.

Siswa 27

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu soal tes akhir

kemampuan kemarin itu sulit gak?

Enggak sih bu, kan udah belajar bu hehe. Tapi ada jawaban yang salah deh.

Menurutmu bagian mana yang salah?

Pokoknya yang ngitung-ngitung itu, aku suka keburu-buru kalo ngitung jadi gak teliti gitu. Apakah kamu bisa

mengerjakannya?

Bisa sih bu. Tapi ya ada yang gak bisa juga sih bu, lupa pake rumus yang mana.

Bagian mana yang gak bisa? Yang nyebutin bagian kubus itu, ketuker tuker diagonal sisi atau apa gitu lho bu, sama nyari luasnya juga.

Namun ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan tes akhir kemampuan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kesiapan menghadapi tes akhir kemampuan, seperti pernyataan berikut ini:

Siswa 2

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu soal tes akhir

kemampuan kemarin itu sulit gak?

Sulit bu, gak bisa ngerjain kemarin.

Bagian mana yang menurutmu susah?

Hampir semuanya bu. Semuanya? Kenapa

semuanya? Kan sudah belajar to?

Ya belajar sih bu, tapi cuma baca-baca doang hehe

Siswa 10

Pertanyaan Jawaban siswa Menurutmu soal tes akhir

kemampuan kemarin itu sulit gak?

Susah bu soalnya.

Bagian mana yang menurutmu susah?

Hampir semuanya bu hehe Lha kok hampir semuanya?

Memangnya ndak belajar?

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan penerapan metode kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD). Dalam metode kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) ada komponen belajar kelompok, siswa merasa

Dokumen terkait