• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen RISSA MARINA WIDODO S4310027 (Halaman 71-91)

A. HASIL PENGUMPULAN DATA

Dalam rangka analisis dan uji hipotesis dilakukan pengumpulan data berupa daftar perusahaan yang terdaftar di BEI, laporan tahunan perusahaan, dan laporan keuangan perusahaan. Data tersebut digunakan dalam melakukan analisis dan pengujian hipotesis dalam penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data berupa www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory, dan website resmi perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

Metode pengambilan anggota sampel ini menggunakan dasar beberapa kriteria sebagai berikut ini:

1. Perusahaan go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut- turut pada tahun 2008-2010 dan melaksanakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada periode 2008-2010.

2. Perusahaan tersebut menerbitkan secara berturut-turut laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan tahunan (financial report) untuk tahun 2008-2010.

3. Perusahaan tersebut menyajikan secara berturut-turut seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam pengukuran variabel pada laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan.

Proses pemilihan sampel dapat dirangkum dalam tabel, yaitu pada tabel 1 berikut ini:

commit to user

56 Tabel 1 Populasi Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2008-2010 dan melaksanakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada periode 2008-2010

379

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan tahunan (financial report) untuk tahun 2008-2010

(0)

3 Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang tidak mencantumkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam pengukuran variabel pada laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan

(0)

4 Total perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 379

Penentuan jumlah sampel menurut Hair (1995) yang memegang peran penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka, ukuran sampel yang ideal dan representatif adalah tergabung pada jumlah indikator variabel observasi dikalikan 5 sampai 10. Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki indikator variabel sebanyak 70 adalah 7 x 10, Dengan jumlah observasinya sebanyak 210 perusahaan (70 x 3). Dari populasi yang ada sebesar 379 perusahaan dipilih secara acak untuk mendapatkan sampel sejumlah 70 perusahaan. Diawali dengan membuat nomer urut dari angka 1- 379 didalam lembar kertas yang kemudian di lipat lalu dimasukkan kedalam toples. Langkah selanjutnya ambil secara acak sebanyak 70 kali.

B. ANALISIS DATA

Analisis data dalam penelitian ini meliputi dua tahapan yaitu uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan model regresi berganda.

commit to user

57 1. Statistik deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran umum mengenai data dan penyebaran data yang digunakan dalam penelitian ini. Penggambaran data yang dimaksud meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum) serta nilai standar deviasi yang menggambarkan penyebaran data penelitian ini. Berikut ini disajikan tabel deskripsi data penelitian.

Tabel 2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 210 -48.04 23.71 -.0266 6.54498 CSRi 210 .17 .76 .4744 .11269 COMPEN 210 .00 1.00 .0381 .19188 LN_SIZE 210 8.15 19.92 13.3743 2.58212 LEV 210 .00 7.42 .3117 .56297 ROA 210 -1.30 3.53 .0955 .32245 GROWTH 210 -.74 53.33 .6448 3.89653 Valid N (listwise) 210

DA = Discretionary Accrual (proksi dari manajemen laba) CSRi = Corporate Social Responsibility index

COMPEN = Kompensasi Manajemen LN_SIZE = LN_Ukuran Perusahaan

LEV = Utang Jangka Panjang dibagi dengan Total Aset ROA = Laba Bersih dari keseluruhan Aset

GROWTH = Pertumbuhan Perusahaan Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai variabel DA terendah adalah – 48,04 dengan nilai tertinggi 23,71. Standar devisiasi untuk variabel ini adalah sebesar 6,54498 dengan nilai rata-rata -0,0266. Nilai variabel CSR perusahaan

commit to user

58

memiliki nilai minimum sebesar 0,17 dengan nilai tertinggi 0,76. Standar devisiasinya adalah sebesar -0,11269 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4744.

Nilai variabel COMPEN memiliki nilai terendah sebesar 0,00 dengan nilai tertinggi sebesar 1,00 mengingat bahwa variabel ini menggunakan dummy variabel dengan skala 0 dan 1. Standar devisiasi COMPEN adalah 0,19188 dengan nilai rata-rata 0,0381 maka distribusi data berkisar 0,0381 – 0,19188 sampai dengan 0,0381+ 0,19188.

Nilai variabel LN_SIZE, ukuran perusahaan memiliki nilai terendah 8,15 dengan nilai tertinggi 19,92. Standar devisiasi variabel ini adalah 2,58212 dengan nilai rata-rata 13,3743 maka distribusi data berkisar 13,3743- 2,58212 sampai dengan 13,3743 + 2,58212. Nilai variabel LEV memiliki nilai terendah 0,00 dengan nilai tertinggi sebesar 7,42. Standar devisiasi variabel ini adalah sebesar 0,56297 dengan nilai rata-rata sebesar 0,3117. Nilai variabel ROA memiliki nilai terendah sebesar -1,30 dengan nilai tertinggi sebesar 3,53. Nilai variabel ROA memiliki nilai standar devisiasi sebesar 0,32245 dengan nila rata-rata sebesar 0,0955 maka distribusi data sebesar 0,0955 - 0,32245 sampai dengan 0,0955 + 0,32245.

Nilai variabel GROWTH memiliki nilai terendah sebesar-0,74 dengan nilai tertinggi sebesar 53,33. Variabel GROWTH ini memiliki nilai standar devisiasi sebesar 3,89653 dan nilai rata-rata sebesar 0,6448 maka distribusi data untuk variabel GROWTH ini adalah sebesar 0,6448 – 3,89653 sampai dengan 0,6448 + 3,89653.

commit to user

59 2. Uji asumsi klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika data yang digunakan mempunyai kualitas tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, multikolinearitas autokorelasi, dan heterokedastisitas.

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi nilai residual normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai residu atas persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value yang diperoleh dengan pedoman pengambilan keputusan bahwa: jika probability value > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini:

commit to user

60 Tabel 3

Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Outlier Unstandardized Residual

N 210

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 6.01982324 Most Extreme Differences Absolute .349 Positive .277 Negative -.349 Kolmogorov-Smirnov Z 5.061

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data

Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi tidak normal dengan dibuktikan oleh nilai Asymp. Sig. yang lebih kecil dari tingkat signifikasi penelitian 5%. Oleh karena data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan proses outlier dengan mengeluarkan data yang bernilai ekstrim dari data penelitian. Proses outlier dilakukan dengan menggunakan dasar Z-score atas data dalam penelitian. Dengan mengeluarkan nilai ekstrem dalam data penelitian berdasar Z-score diharapkan dapat diperoleh data penelitian terdistribusi normal sehingga proses regresi dapat dilakukan.

Setelah melakukan proses outlier diperoleh data penelitian yang berdistribusi normal sejumlah 181 data yang berarti terdapat 29 data ekstrem yang dikeluarkan dari data penelitian ini. Berikut disajikan hasil uji normalitas data setelah dilakukan proses outlier data.

commit to user

61 Tabel 4

Hasil Uji Normalitas DataSetelah Outlier

Unstandardized Residual

N 181

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .41863622 Most Extreme Differences Absolute .085 Positive .085 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z 1.148

Asymp. Sig. (2-tailed) .143

a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data

Hasil uji normalitas seperti tersaji di atas menunjukkan bahwa data penelitian telah teredistribusi normal yang dibuktikan dengan asymp sig. sebesar 0,143 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%. Oleh karena data penelitian telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan dalam pengujian dengan model regresi berganda.

b. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier di antara variabel-variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria, jika tolerance value < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas dan jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

commit to user

62 Tabel 5

Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF CSRi .873 1.145 COMPEN .845 1.184 LN_SIZE .920 1.087 LEV .909 1.100 ROA .953 1.050 GROWTH .957 1.045 a. Dependent variable: DA Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai value inflating factor untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih kecil dari 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model-model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinieritas.

c. Uji autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota- anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu (untuk time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross sectional). Pada penelitian ini menggunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak yang didasarkan pada nilai Asymp. Sig dalam uji run test. Apabila Asymp. Sig. lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika Asymp. Sig lebih kecil 5% maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam

commit to user

63

penelitian ini. Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan asumsi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 6

Hasil UjiAutokorelasi

Unstandardized Residual

Test Valuea .00511

Cases < Test Value 90

Cases > = Test Value 91 Total Cases 181 Number of Runs 84 Z -1.118 Asymp. Sig. (2- tailed) .264 a. Median

Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. dalam runs-test atas seluruh model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,265 (diatas 5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi.

d. Uji heterokedastisitas

Heterokedastisitas merupakan keadaan yang menggambarkan seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama untuk seluruh pengamatan atas variabel independen. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya Heterokedastisitas dalam model regresi adalah metode Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai dari seluruh variabel independen dengan nilai mutlak (absolute) dari nilai residual sehingga dihasilkan probability value. Kriteria pengujiannya adalah jika probability value < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas

commit to user

64

dan jika probability value > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7

Hasil Uji heterokedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .350 .117 2.986 .003 CSRi .162 .132 .092 1.232 .220 COMPEN .207 .050 .312 2.129 .070 LN_SIZE -.015 .007 -.157 -2.162 .062 LEV -.007 .058 -.008 -.116 .908 ROA .138 .153 .064 .900 .369 GROWTH .003 .024 .009 .129 .898

a. Dependent variable: ABS_RES Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas (sig) dalam tiap model regresi yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam semua model regresi penelitian ini.

3. Pengujian hipotesis

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan dan kompensasi manajemen terhadap manajemen laba. Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi-f, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi yang dipaparkan seperti di bawah ini.

commit to user

65 a. Uji signifikansi-f

Uji signifikansi-f dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 1%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian dan sebaliknya jika probability value lebih besar dari 1%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi-f dalam penelitian ini.

Tabel 8

Hasil Uji Signifikansi –F Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.120 6 8.520 46.994 .000*

Residual 31.546 174 .181

Total 82.666 180

a. Predictors: (Constant), GROWTH, LN_SIZE, CSRi, ROA, LEV, COMPEN

b. Dependent Variable: DA Sumber: hasil pengolahan data *) Signifikan pada a = 1%

Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value dari model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 1% sebesar 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi pengujian hipotesis.

commit to user

66

b. Uji koefisien regresi parsial ( uji signifikansi-t)

Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari 1%, 5%, 10% maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian, sebaliknya jika probability value (sig)-t lebih besar dari 1%, 5%, 10% maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh pada variabel dependen dan hipotesis yang diajukan tidak diterima atau tidak didukung oleh data penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini:

commit to user

67 Tabel 9

Uji Koefisien Regresi Parsial Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1.299 .251 5.166 .000 CSRi 1.408 .282 .250 4.987 .000* COMPEN .965 .108 .457 8.979 .000* LN_SIZE -.124 .014 -.422 -8.639 .000* LEV -.247 .124 -.098 -1.988 .048** ROA -.639 .328 -.093 -1.949 .053*** GROWTH .038 .051 .036 .756 .451

Sumber: hasil pengolahan data *) Signifikan pada a = 1% **) Signifikan pada a = 5% ***) Signifikan pada a = 10%

Hasil pengujian data seperti tersaji di atas mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian baik CSRi, COMPEN serta variabel kontrol yang terdiri dari LN_SIZE berpengaruh terhadap manajemen laba yang terbukti dengan nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi 1%. Sedangkan variabel kontrol lainnya yaitu LEV berpengaruh terhadap manajemen laba yang terbukti dengan nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%. Nilai sig. untuk variabel CSRi, variabel COMPEN, variabel LN-SIZE adalah 0,000. Untuk variabel LEV memiliki nilai signifikansi sebesar 0,048. Variabel kontrol ROA berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba yang terbukti dengan nilai probabilitas ROA lebih kecil dari tingkat signifikansi 10% yaitu 0,053. nilai signifikansi variabel GROWTH sebesar 0,451 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 1%, 5%, maupun 10% sehingga GROWTH tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

commit to user

68 c. Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian ini menggunakan nilai adj R2.

Nilai adj R2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila adj R2 mendekati 1, ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai adj R2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien regresi untuk kelima model regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 10

Uji Koefesien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .786a .618 .605 .42579 1.748

a. Predictors: (Constant), GROWTH, LN_SIZE, CSRi, ROA, LEV, COMPEN

b. Dependent Variable: DA Sumber: hasil pengolahan data

Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0.605 yang menunjukkan bahwa 60,5%. Hasil uji koefesien determinasi ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari CSRi dan COMPEN serta variabel kontrol yang terdiri dari GROWTH, LN_SIZE,

commit to user

69

ROA dan LEV mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen manajemen laba sebesar 60,5%. Sementara itu, sisanya sebesar 39,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

C. PEMBAHASAN

Dalam pengujian model regresi yang menggunakan mananajemen laba sebagai variabel dependen dan variabel independen tanggung jawab sosial perusahaan dan kompensasi manajemen menunjukkan hasil bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dan kompensasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa penelitian ini berhasil membuktikan secara empiris semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Variabel kontrol size dan laverage dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa size dan laverage, serta ROA berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, namun dalam penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa growth berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap manajemen laba

Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini konsisten dengan penelitian Erika et al. (2009) bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi perusahaan menerapkan tanggung jawab sosial sesuai standar pada perusahaannya, maka akan dapat mengurangi terjadinya manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan Prior et al. (2008) meneliti hubungan tanggung jawab sosial perusahaan dan manajemen laba.

commit to user

70

Untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan kepuasan stakeholder perusahaan melakukan praktek tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini membuktikan adanya hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan manajemen laba. Karena laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen dan dibaca oleh banyak stakeholder, maka manajemen dituntut untuk membuat laporan secara jujur. Tanggung jawab sosial perusahaan melibatkan banyak stakeholder, tanggung jawab sosial perusahaan berperan sebagai alat kontrol untuk pihak manajemen agar tidak melakukan manajemen laba karena dapat merugikan pihak stakeholder.

2. Kompensasi Manajemen terhadap manajemen laba

Kompensasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng et al. (2005) menunjukkan bahwa manajer dengan insentif ekuitas yang tinggi lebih mungkin untuk meratakan laba. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Johnson (2007) yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi manajemen atau insentif berupa saham atau option dapat mengurangi kemungkinan fraud yang dilakukan oleh manajer atau eksekutif. Arya et al. (1997) menunjukkan bahwa pemilik dapat memberikan kontrak yang lebih efesien melalui eksploitasi kemampuan setiap manajer untuk saling dapat mengamati usaha satu dengan lainnya. Eksploitasi kemampuan manajer-manajer untuk saling memonitor satu dengan lainnya dapat mengurangi biaya keagenan dari moral hazard. Model yang diusulkan menyarankan bahwa suatu kontrak insentif untuk manajer tingkat bawah masih diperlukan.

commit to user

71

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shatila (2008) yang menyatakan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi terhadap manajemen yang berprestasi, maka semakin sedikit tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen pada perusahaannya. Seorang manajer yang sudah terpenuhi kebutuhannya melalui kompensasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap manajer tersebut akan mampu menekan perilakunya untuk tidak melakukan manajemen laba yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Kompensasi mampu memberikan motivasi kepada manajemen untuk melaporkan labanya secara jujur. Menurut Kaplan, et al (1998) menyatakan bahwa kompensasi memotivasi para eksekutif perusahaan sehingga program kompensasi eksekutif seharusnya cukup kompetitif untuk menarik dan mempertahankan manajer berkualitas tinggi, menghubungkan bonus dengan kinerja dan mampu mengembangkan iklim yang berorientas kinerja dalam perusahaan dengan memberikan imbalan terhadap kinerja yang dinilai baik. Menurut Scott (2003), program kompensasi eksekutif berdasarkan pembayaran gaji (pay-off) atau hasil yang dicapai perusahaan (net income dan share price) merupakan cara yang layak untuk memotivasi para manajer dan eksekutif menghindari moral hazard dan meningkatkan value of the firm.

3. Ukuran Perusahaan, Laverage, ROA dan Growth terhadap manajemen

laba

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

commit to user

72

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar dkk. (2005) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan natural logaritma nilai pasar ekuitas perusahaan pada akhir tahun berpengaruh signifikan negatif terhadap besaran pengelolaan laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil indikasi pengelolaan labanya. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar biasanya memiliki peran sebagai pemegang kepentingan yang luas sehingga lebih diperhatikan oleh masyarakat. Akibatnya, perusahaan akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan untuk menghasilkan laporan yang akurat. Peasnell et al. (1998) menunjukkan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dan manajemen laba di Inggris. Dengan ini disimpulkan bahwa manajer yang memimpin perusahaan yang lebih besar memiliki kesempatan yang lebih kecil dalam memanipulasi laba dibandingkan dengan manajer di perusahaan kecil.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Choutrou et al. (2001) menemukan bahwa ukuran perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Richardson (1998) dan Lee & Choi (2002) menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar. Karena itu, diduga bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi manajemen laba perusahaan, dimana jika manajemen laba tersebut oportunis maka semakin besar perusahaan semakin kecil manajemen

commit to user

73

laba (berhubungan negatif). Di dukung oleh penelitian Halim, dkk (2005) yang menyatakan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen laba dimana semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar juga kesempatan manajemen untuk melakukan manajemen laba. Selain itu semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan juga semakin dituntut untuk memenuhi ekpektasi investor yang tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan risiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin meningkat. Lee and Rosett (2005) menganalisis faktor-faktor ekonomi termasuk karakteristik perusahaan yaitu leverage terhadap variabel akrual. Hasil penelitian mereka sejalan dengan penelitian ini yakni menemukan bahwa variabel akrual dipengaruhi secara signifikan oleh leverage. Achmad et al. (2007) menunjukkan

Dalam dokumen RISSA MARINA WIDODO S4310027 (Halaman 71-91)

Dokumen terkait