• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

4. Analisis Data dan Pengujian Data

Statistik Deskriptif adalah metode statistik yang digunakan untuk menggambarkanatau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.

Pada penelitian ini, statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi) dengan N merupakan sampel atau banyaknya responden dalam penelitian.

Analisis deskriptif semua variabel yang digunakan disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Pendapatan 100 14 25 20.43 2.701

Kredit Usaha Rakyat 100 5 24 16.98 3.188

Modal Sendiri 100 10 25 21.26 2.747

Lama Usaha 100 10 25 22.10 2.787

Jumlah Tenaga Kerja 100 10 25 20.30 3.103

Valid N (listwise) 100

Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Tabel diatas menunjukkan statistik deskriptif variabel yang diteliti sebagai berikut:

a. Dari total 100 sampel, variabel Kredit Usaha Rakyat memiliki nilai minimum sebesar 5, nilai maksimum sebesar 24, rata-rata sebesar 16,43, dan standar deviasi sebesar 3,188.

b. Dari total 100 sampel, variabel Modal Sendiri memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 25, rata-rata sebesar 21,26 dan standar deviasi sebesar 2,747.

c. Dari total 100 sampel, variabel Lama Usaha memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 25, rata-rata sebesar 22,10 dan standar deviasi sebesar 2,787.

d. Dari total 100 sampel, variabel Jumlah Tenaga Kerja memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 25, rata-rata sebesar 20,30 dan standar deviasi sebesar 3,103.

e. Dari total 100 sampel, variabel Pendapatan memiliki nilai minimum sebesar 14, nilai maksimum sebesar 25, rata-rata sebesar 20,43 dan standar deviasi sebesar 2,701

2) Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Metode regresi

yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal (Umar, 2015).

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa distribusi penelitian tidak menyimpang secara signifikan dari distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov Test dalam aplikasi SPSS, jika nilai sig (signifikansi)

>0,05 maka data berdistribusi normal dan apabila nilai sig (signifikansi) <0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas (Uji Statistik)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.50302227

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .067

Negative -.074

Test Statistic .074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Bersadarkan hasil output pengolahan data uji normalitas dengan menggunakan rumus kolmogorov-smirnov Test sebagaimana tertera pada tabel 4.11, maka dapat diperoleh bahwa nilai Asymp.sig. (2-tailed) untuk variabel Kredit usaha rakyat, modal sendiri, lama usaha, jumlah tenaga kerja dan pendapatan

adalah 0,199 lebih besar dari 0,05 (0,199 > 0,05) sehingga data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian yang menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dengan angka 10. Jika nilai VIF < 10 atau memiliki Tolerance > 0,1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Kredit Usaha Rakyat .907 1.103

Modal Sendiri .388 2.576

Lama Usaha .417 2.397

Jumlah Tenaga Kerja .618 1.617

Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Dari hasil analisis pada tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Tolerance 0,907 > 0,1 serta nilai VIF 1,103 < 10,00 (variabel Kredit Usaha Rakyat ). Nilai Tolerance 0,388 > 0,1 serta nilai VIF 2,576 < 10,00 (variabel Modal Sendiri). Nilai Tolerance 0,417 > 0,1 serta nilai VIF 2,397 < 10,00 (variabel Lama Usaha).

Nilai Tolerance 0,618 > 0,1 serta nilai VIF 1,617 < 10,00 (variabel Jumlah Tenaga Kerja). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada masing-masing variabel.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi heterosdekastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan (Tedi Rusman 2015). Untuk mendeteksi ada tidaknya eteroskedastisitas pada suatu model, dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Tidak terdapat heteroskedastisitas jika penyebaran titiktitik data tidak berpola, titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 4.14 Scatterplot diatas menunjukkan bahwa titiktitik menyebar secara acak. Titik-titik data juga tidak mengumpul hanya diatas dan dibawah saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

3) Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (kredit usaha rakyat, modal sendiri, lama usaha dan jumlah tenaga kerja) terhadap variabel dependen (pendapatan). Adapun hasil dari pengolahan data dengan menggunakan progam SPSS dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Dari hasil analisis tabel 4.15 pada kolom Unstandardized Coefficients (B), tertera nilai constant B sebesar 1,606, koefisien

kredit usaha rakyat sebesar 0,155, koefisien modal sendiri sebesar 0,396, koefisien lama usaha sebesar 0,189, dan koefisien jumlah tenaga kerja sebesar 0,193. Dengan demikian dapat ditulis persamaan regresi menjadi bentuk persamaan regresi sebagai berikut :

Y = α + β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Y = 1,606+ 0,155 X1 + 0,396 X2 + 0,189 X3 + 0,193 X4 + e Berdasarkan hasil persamaan di atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 1,606 artinya jika Kredit Usaha Rakyat, Modal Sendiri, Lama Usaha, dan Jumlah Tenaga Kerja bernilai Nol maka Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal adalah sebesar 1,606 satuan.

b. Koefisien regresi untuk variabel Kredit Usaha Rakyat sebesar 0,155 artinya jika variabel Kredit Usaha Rakyat ditingkatkan sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap, maka akan menyebabkan peningkatan Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal sebesar 0,155%.

c. Koefisien regresi untuk variabel Modal Sendiri sebesar 0,396 artinya jika variabel Modal Sendiri ditingkatkan sebesar 1%

sedangkan variabel lain tetap, maka akan menyebabkan peningkatan Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal sebesar 0,396%.

d. Koefisien regresi untuk variabel Lama Usaha sebesar 0,189 artinya jika variabel Lama Usaha ditingkatkan sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap, maka akan menyebabkan peningkatan Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal sebesar 0,189%.

e. Koefisien regresi untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja sebesar 0,193 artinya jika variabel Jumlah Tenaga Kerja ditingkatkan

sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap, maka akan menyebabkan peningkatan Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal sebesar 0,193%.

4) Hasil Uji Hipotesis a. Uji F (Uji Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini, Uji f (uji simultan) digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel Kredit Usaha Rakyat (X1), Modal Sendiri (X2), Lama Usaha (X3) dan Jumlah Tenaga Kerja (X4), terhadap Pendapatan (Y). Kriteria pengujian simultan yaitu jika F hitung < F tabel maka tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan jika F hitung > F tabel maka ada pengaruh secara simultan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil pengujiannya sebagai berikut :

Tabel 4.15

Hasil Uji f (Uji Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 431.807 4 107.952 16.936 .000b

Residual 605.553 95 6.374

Total 1037.360 99

a. Dependent Variable: Pendapatan

b. Predictors: (Constant), Jumlah Tenaga Kerja, Kredit Usaha Rakyat, Lama Usaha, Modal Sendiri

Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Dari tabel di atas menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari 0,025, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kredit Usaha Rakyat, Modal Sendiri, Lama Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh terhadap Pendapatan UMKM.

b. Uji Persial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau secara individu antara Kredit Usaha Rakyat (X1) terhadap Pendapatan (Y), Modal Sendiri (X2) terhadap Pendapatan (Y) Lama Usaha (X3) terhadap Pendapatan (Y) dan Jumlah Tenaga Kerja (X4) terhadap Pendapatan (Y). Pada tingkat signifikansi (α) sebesar lima persen (2,5%), Kriteria penguji yang digunakan yaitu:

a) Jika Sig < 0,025 maka hipotesis diterima.

b) Jika Sig > 0,025 maka hipotesis ditolak.

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik t (Uji Persial)

Coefficientsa Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Persamaan regresi di atas memiliki makna sebagai berikut : 1. Nilai signifikan Kredit Usaha Rakyat (X1) sebesar 0,041, nilai

signifikan lebih besar dari 0,025. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kredit Usaha Rakyat tidak berpengaruh terhadap Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal.

2. Nilai signifikan Modal Sendiri (X2) sebesar 0,003, nilai signifikan lebih kecil dari 0,025. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Modal Sendiri berpengaruh positif terhadap Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal.

3. Nilai signifikan Lama Usaha (X3) sebesar 0,168, nilai signifikan lebih besar dari 0,025. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Lama Usaha tidak berpengaruh terhadap Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal.

4. Nilai signifikan Jumlah Tenaga Kerja (X4) sebesar 0,020, nilai signifikan lebih kecil dari 0,025. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap Pendapatan UMKM di Kabupaten Tegal.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Analisis koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

Berikut adalah hasil analisis koefisien determinasi.

Tabel 4.17

Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .645a .416 .392 2.525

a. Predictors: (Constant), Jumlah Tenaga Kerja, Kredit Usaha Rakyat, Lama Usaha, Modal Sendiri

Sumber: Olah Data SPSS Versi 22

Tabel 4.17 menunjukkan nilai ajusted R square sebesar 0,392 atau 39,2 % hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan usaha dapat dijelaskan oleh variabel kredit usaha rakyat (KUR), modal sendiri, lama usaha dan umlah tenaga kerja sebesar 39,2% sedangkan sisanya sebesar 60,8% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Dokumen terkait