BAB III METODE PENELITIAN
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.2 Analisis Data dengan Uji Perbedaan (Uji t)
Untuk pengetesan signifikan digunakan t-test untuk sampel-sampel yang berkorelasi dengan menggunakan rumus pendek. Karena rumus pendek adalah rumus yang dipersiapkan untuk menyelesaikan penyidikan dengan cara yang lebih singkat dan efisien (Sutrisno Hadi, 1996:278).
Untuk mengetahui pengolahan data selanjutnya maka diperlukan table persiapan perhitungan Statistik dengan data dengan menggunakan rumusan t-tes sebagai berikut :
Tabel 3.3 Tabel pengolahan data No Pasangan Subjek XA XB D (XA – XB) D (D-MD) d 2 Σ ? ΣXA ΣXB ΣD Σd Σd 2 Keterangan :
XA = Nilai kelompok eksperimen I XB = Nilai kelompok eksperimen II
D = Perbedaan dari tiap-tiap pasangan d = Deviasi perbedaan
Cara pengisian table tersebut :
Catat nomor subjek kolom 1; Pasangan subjek kolom 2; Nilai kelompok eksperimen 1 pada kolom 3; Nilai kelompok eksperimen 2 pada kolom 4; Selisih nilai XA dan XB pada kolom 5; Selisih antara D dan MD (Mean perbedaan) pada kolom 6; Kuadrat dari deviasi perbedaan pada kolom 7.
(Sutrisno Hadi, 2000 : 282)
Sebelum sampai pengolahan data terlebih dahulu harus diketahui nilai dari mean perbedaan (MD) yang harus dicari dengan rumus :
MD = ΣD
n
Dan perlu dibuktikan bahwa :
ΣD = X
A– X
Bdan d=0
Sebagai langkah untuk analisis data selanjutnya digunakan rumus t-test sebagai berikut :
t
=
√
=
√
Keterangan :MD = Mean defferent (semua dianggap positif)
Σd
2N
= Jumlah pasangan subjek
Σ
= Sigma / jumlah
(Sutrisno Hadi, 1990 : 455)
Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengubah hipotesis (Ha) menjadi Hipotesis nihil : “ada perbedaan antara push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap kemampuan passing atas Klub bolavoli IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015’”, diubah menjadi hipotesis nihil (HO) yaitu “tidak ada perbedaan antara push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap kemampuan passing atas Klub bolavoli IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015’”.
Untuk selanjutnya hipotesis nihil akan diuji kebenarannya berdasarkan taraf signifikan 5%. Hal ini berarti kita percaya bahwa 95% dari keputusan kita adalah benar dan kemungkinan akan menolak hipotesis yang benar 5 diantara 100. Menolak hipotesis atas dasar taraf signifikan 5% sama halnya menolak hipotesis atas dasar kepercayaan 95%. Jadi kita telah menolak hipotesis atas dasar taraf 5% atau dasar taraf kepercayaan 95%, berarti kita mengambil resiko salah dalam keputusan ini sebanyak – banyaknya 5% atau benar dalam keputusan sedikitnya 95%.
Dalam perhitungan ini kemungkinan hasilnya adalah sebagai berikut : a.) Apabila nilai t-hitung yang diperoleh sama besar atau lebih besar dari t-tabel maka hipotesis nihil ditolak (Sutrisno Hadi,1990:445). b.) Apabila nilai t-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t-tabel hipotesis nihil diterima (Sutrisno hadi, 1990 : 457).
Hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya pada penelitian ini adalah
3.7.2.1 Ada pengaruh latihan push up tangan menumpu bangku terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS Kabupaten Semarang.
Pertama rubahlah H1 berupa “ada pengaruh latihan push up tangan
menumpu bangku terhadap passing atas” di ubah menjadi H0 berupa “tidak ada pengaruh latihan push up tangan menumpu bangku terhadap passing atas”. Setelah itu cari nilai t hitung dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
MD = Mean pre-test EK I – Mean post-test EK I
Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai pre-test– nilai post-tes,
setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus inti yaitu :
t
=
√
Setelah ketemu nilai t hitung, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan (db) = N -1 = 10 – 1 = 9 pada taraf signifikansi 5% dengan nilai t tabel sebesar 2,262. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima selain itu jika t hitung > / = t tabel maka H0 ditolak.
3.7.2.2 Ada pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS Kabupaten Semarang.
Pertama rubahlah H1 berupa “ada pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas” di ubah menjadi H0 berupa “tidak ada pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas”. Setelah itu cari nilai t hitung dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai pre-test– nilai post-tes,
setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus inti yaitu :
t
=
√
Setelah ketemu nilai t hitung, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan (db) = N -1 = 10 – 1 = 9 pada taraf signifikansi 5% dengan nilai t tabel sebesar 2,262. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima selain itu jika t hitung > / = t tabel maka H0 ditolak.
3.7.2.3 Ada perbedaan antara latihan push up tangan menumpu bangku dan
push up kaki ditinggikan terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS
Kabupaten Semarang.
Pertama rubahlah H1 berupa “ada perbedaan antara latihan push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas” di ubah menjadi H0 berupa “tidak ada perbedaan antara latihan push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas”. Setelah itu cari nilai t hitung dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
MD = Mean post-test EK I – Mean post-test EK II
Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai, setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus inti yaitu :
t =
√ ΣSetelah ketemu nilai t hitung, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan (db) = N -1 = 10 – 1 = 9 pada taraf signifikansi
5% dengan nilai t tabel sebesar 2,262. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima selain itu jika t hitung > / = t tabel maka H0 ditolak.
3.7.2.4 Latihan push up kaki ditinggikan lebih baik daripada latihan push up
tangan menumpu bangku terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS Kabupaten Semarang.
Pertama cari dulu mean pre-test dan post-test masing kelompok kemudian cari selisihnya (cari MD-nya) kemudian masukkan kedalam rumus :
Presentase =
x 100 %
Setelah ketemu hasilnya maka dibandingkan, manakah yang lebih baik.