• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ini yaitu peneliti mempersiapkan RPP, silabus, instrumen (pretest, posttest, dan jurnal siswa), penataan ruang kelas dan materi pembelajaran. Seluruh siswa memahami pengertian membaca kritis artikel dengan metode inquiry.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan guru membaca doa sebagai membuka pelajaran, mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kemudian guru mengisi daftar hadir siswa, dan memberikan pretest kepada siswa.

Langkah awal sebelum masuk ke materi pelajaran guru, guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan tentang materi artikel kepada siswa. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini dan mengarahkan siswa untuk membuat kelompok.

Pada materi pertemuan pertama, guru mengerahkan siswa untuk mengidentifikasi tentang media artikel. Sebelum menutup pembelajaran memberikan tugas sebagai bentuk proses untuk media fase belajar selama

mempelajari pemahaman membaca kritis melalui artikel agar mencapai KKM yaitu 70.

Langkah kegiatan : 1. Tujuan pembelajaran

a) Siswa mampu membaca dan membuat artikel yang dibuat berdasarkan karangan sendiri maupun melalui media cetak dengan memperhatikan ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, dan kepaduan dalam membaca artikel.

b)Siswa mampu memperoleh informasi dari bahan tertulis atau lisan (pengetahuan, gagasan, pendapat, permasalahan, pesan, ungkapan, peristiwa, dan sebagainya) dan memberikan tanggapan dalam berbagai bentuk.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

a) Siswa dapat menyebutkan definisi membaca kritis dengan tepat. b)Siswa dapat melihat contoh bentuk artikel yang disediakan oleh guru. 3. Materi pelajaran

a) Definisi Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (infomatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)”

Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci. Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai analisis dan opini penulisannya.

Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan utuh di luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh penulis dari luar (bukan pekerja media tersebut). Ini mencakup buku, film, pertunjukan seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular (iptek, analisis, how-to, dan sebagainya), dan profil (aneka bentuk biografi, kisah-kisah perjalanan, kajian-kajian organisasi, dan sebagainya).

b) Contoh Artikel

Siswa SMA Langsung Ambil Peminatan

JAKARTA, KOMPAS – Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan mulai mematangkan penerapan kurikulum baru salah satunya pembedaan kelas melalui jalur peminatan siswa SMA kelas satu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang pendidikan Musliar Kasim mengatakan, peminatan khusus akan dibantu guru

Bimbingan Konseling (BK). “Guru BK akan menentukan siswa itu berpontemsi masuk di IPA, IPS, atau Bahasa,’ katanya seusai pelepasan

mantan Dirjen Dikdasmen Suyanto di Jakarta kemarin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada kurikulum baru ini siswa akan diwawancarai terlebih dahulu. Selanjutnya akan ada psikotes sederhana untuk melihat bakat terpendam dari mereka. Setelah itu akan dilihat penentu akhir peminatan siswa.

Menurut dia, guru BK memiliki peranan penting untuk mengarahkan siswa dalam peminatan jurusan.Dengan begitu, tidak ada peminatan tertentu misalnya hanya peminatan IPA atau IPS, sementara peminatan bahasa kurang siswa.

Kondisi itu yang nantinya juga ditentukan guru BK. Tapi saya yakin tidak akan ada kelas yang kosong karena siswa sekarang yang berhak

memilihnya”, katanya.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menambahkan, selain boleh memilih peminatan yang sesuai dengan kemampuan dirinya, siswa juga boleh memilih mata pelajaran lain diluar mata pelajaran wajib di kelasnya. Misalnya, kelas peminatan yang dipilih IPA, namun dia boleh memilih dua mata pelajaran lain yang disukai seperti Ekonomi dan Geografi. Menurut dia, siswa juga boleh menukar kelas minat yang dia masuki pada akhir satu semester atau dua minggu setelah masuk sekolah.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan, pada dasarnya kelompok peminatan yang akan dilaksanakan pada jenjang SMA telah

diajarkan pada sekolah menengah pertama. “Kalau di SMP kan sudah ada IPA, IPS, atau Bahasa. Tapi kalau di SMA nanti akan lebih fokus. Saya rasa tidak aka nada masalah karena semua ilmu dasarnya sudah diajarkan di

SMP,’ ungkap Didik. (Jakarta: Jumat, 05 April 2013). c) Ciri-ciri artikel

1. Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai yang pokok yang penting dan perlu saja

2. Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal. 3. Tuntas artinya selesai secara menyeluruh

4. Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan atau pandangan pribadi

5. Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian. d) Ketepatan penggunaan diksi, ejaan, dan tanda baca.

e) Memahami kalimat dalam paragraf, menentukan kalimat utama dan penjelas, menentukan gagasan, menentukan tema, dan memahai isi artikel. f) Siswa mengingat peristiwa yang pernah terdapat dalam artikel.

Berdasarkan hasil dari membaca, siswa memilih salah satu bahan bacaan yang diperoleh untuk dijadikan tema dalam membuat artikel dan mencatat situasi atau tindakan dari peristiwa dengan cermat.

c. Pengamatan (observing)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran diperoleh catatan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama pada siklus I, perhatian siswa pada awal menerima pembukaan materi dari guru masih kurang.

2) Ketika mengerjakan tugas kelompok, dan menjawab kuis dari guru siswa agak kesulitan karena kurang memiliki referensi.

3) Ketika dalam proses berdiskusi siswa lebih banyak bertanya pada guru dan dijawab oleh sebagian siswa lain.

4) Pada awal pembagian kelompok siswa masih terlihat kurang melakukan kerjasama yang baik antarteman.

5) Siswa belum dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

6) Pada awalnya siswa masih kurang memahami materi yang diberikan oleh guru, namun ketika guru memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi pelajaran siswa menjadi lebih paham.

7) Dalam mendengarkan diskusi siswa belum kondusif, dan masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan tugasnya ketika diskusi berlangsung. Saat berlangsungnya diskusi siswa mencatat hasil diskusi, namun tidak semua anggota mencatat hasil diskusi.

8) Kemampuan siswa dalam membuat rangkuman pada awal latihan masih kurang.

9) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi sudah cukup baik, walaupun ada kelompok yang belum siap.

Hasil belajar siswa dari pretest diperoleh nilai sebagai berikut :

Tabel (1)

Hasil Pretest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

A. Sahruna 20 Juniarsih 30 Muh. Fajar S 30 Muh. Saepulloh 30

Valia Mardika 40 Robby 40 Dhonny Fikhri 50 Muh. Taufiq 50

M. Andika 50 Desi Putri 50 Muh.Reza. A 50 M. Alief Novreza 50 Ariska Septian 60 Nadya Amalia 60 Citra Novianti 60 Muh. Ramadhani 60

Muh. Taufiq 60 Debora Margaretha

70 Aliyafie 70 Aninda Fitria 70

Elva Rosdiana 70 Aditya Oktafiano

70 Ega Reani Hermawan

70 Fitriah Sriwijaya 70

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh siswa yaitu 20, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 70.

Tabel (2)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Pretest No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 20 1 2 30 3 3 40 2 4 50 6 5 60 5 6 70 7 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan a. Nilai Tertinggi = 70 b. Nilai Terendah = 20 c. R = dt– dr = 70 – 20 = 50 2. Banyak Kelas K = 1 + 3,322 Log N K = 1 + 3,322 Log 24 K = 1 + 3,322 (1.38) K = 1 + 3.8 K = 4,8 ~ 5 3. Interval Kelas C = C = C = 10

Tabel (3)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Pretest

No Interval kelas Fi Fr Fk+ F k-1 20 – 29 1 3.3 24 1 2 30 – 39 3 10 23 4 3 40 – 49 2 7 20 6 4 50 – 59 6 19 18 12 5 60 – 69 5 16 12 17 6 70 – 79 7 23 7 24 24

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi data kelompok soal pretest

dapat diketahui banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 10 dengan nilai tertinggi yaitu 70 dan nilai terendah yaitu 20.

Tabel (4)

Populasi dari Data Kelompok

No Interval kelas Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2 1 20 – 29 1 24.5 600.25 24.5 600.25 2 30 – 39 3 34.5 1190.5 103.5 3571.5 3 40 – 49 2 44.5 1980.5 89 3961 4 50 – 59 6 54.5 2970.5 327 17823 5 60 – 69 5 64.5 4160.5 322.5 20802.5 6 70 – 79 7 74.5 5550.25 521.5 38851.75 ∑ 24 1388 85610

Langkah-langkah populasi dari data kelompok 1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 = = 24,5

Me = =

=

57,83 3. Menentukan Median Median = BO + C.

-

∑fo fmed = 59,5 + 10. = 59,5 + 10.

=

59.5 + 10 = 69.5 4. Menentukan Modus Modus = BO + C. = 59,5 + 10

.

= 59.5 + 8 = 67.5

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak 67.5 dan nilai tersebut di bawah nilai KKM yaitu 70.

5. Menentukan Simpangan S =

=

=

=

= √ = 14.9

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest

terendah adalah 20, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi adalah 70. Dengan mean 53.3 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM, median 69.5 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM dan modus 67.5 yang belum mencapai KKM. Jadi, nilai tersebut masih di bawah nilai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 70.

d. Reflecting

Pada perencanaan ini guru dan siswa mengadakan refleksi selama proses pembelajaran yang berlangsung dengan memecahkan kesulitan siswa dalam memahami materi. Guru juga memberikan penguatan pada kelompok yang mendapat skor tinggi. Hasil posttest atau kemampuan siswa dalam pemahaman membaca kritis artikel sudah baik, sehingga skor yang di dapat mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dari posttest diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel (5)

Hasil Posttest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

Muh. Ramadhani

55 Nadya Amalia 55 Muh. Fajar S 55 Aliyafie 60

Ariska Septian 60 Robby 65 Dhonny Fikhri 65 Muh.Reza. A 65 Desi Putri 65 Muh.Reza. A 65 M. Alief Novreza 70 Muh. Taufiq 70

Ariska Septian 70 Debora Margaretha

70 Aninda Fitria 70 Muh. Saepulloh 70

Muh. Taufik 75 Nadya Amalia 75 Fitriah Sriwijaya 75 Citra Novianti 75

Elva Rosdiana 75 Aditya Oktafiano

75 Ega Reani Hermawan

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai posttest terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai posttest terendah yang diperoleh siswa yaitu 55, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80.

Tabel (6)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Posttest No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 55 3 2 60 2 3 65 5 4 70 7 5 75 4 6 80 3 ∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan a. Nilai Tertinggi = 80 b. Nilai Terendah = 55 c. R = dt– dr = 80 – 55 = 25 2. Banyak Kelas K = 1 + 3,322 Log N K = 1 + 3,322 Log 24 K = 1 + 3,322 (1.38) K = 1 + 3.8 K = 4,8 ~ 5 3. Interval Kelas C = C = C = 5

Tabel (7)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Posttest

No Interval kelas Fi Fr Fk+ F k-1 55 – 59 3 10 24 3 2 60 – 64 2 7 21 5 3 65 – 69 5 17 19 10 4 70 – 74 7 23 14 17 5 75 – 79 4 13 7 21 6 80 – 84 3 10 3 24 ∑ 24

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi data kelompok soal posttest

dapat diketahui banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 5 dengan nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 55.

Tabel (8)

Populasi dari Data Kelompok

NO Interval Kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi2 1 55 – 59 3 57 3249 171 9747 2 60 – 64 2 63 3969 126 7392 3 65 – 69 5 67 4489 335 22445 4 70 – 74 7 72 5184 504 36288 5 75 – 79 4 77 5929 308 23716 6 80 – 84 3 82 6724 246 20172 ∑ 24 1689 119760

1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 = = 54,5

2. Menentukan Mean Data Kelompok

Me =

=

3. Menentukan Median Median : BO + C.

-

∑fo fmed 69,5 + 5. 69,5 + 5.

69,5 + 1.42 = 70.92 4. Menentukan Modus Modus : BO + C. 69.5 + 5. 69,5 + 5. = 69,5 + 2 = 71.5

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak 70,25 dan nilai tersebut sudah memenuhi nilai KKM yaitu 70. Namun, angka tersebut masih dirasa kurang memuaskan.

5. Menentukan Simpangan

S =

=

=

= = √ = 6.11

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest

terendah adalah 55, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi adalah 80. Dengan mean 70.38 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM, median 70.92 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM dan modus 71.07 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode inquiry cukup efektif pada materi membaca kritis artikel.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ini yaitu guru mengingatkan kembali mengenai materi membaca kritis artikel melalui metode inquiry. Siswa diberikan tugas sebagai

pretest yang akan dijadikan tolok ukur selama pembelajaran membaca kriris artikel dengan dengan metode inquiry.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan guru membaca doa sebagai membuka pelajaran, mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kemudian guru mengisi daftar hadir siswa, dan memberikan pretest kepada siswa.

Langkah awal sebelum masuk ke materi pelajaran guru, guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan tentang materi artikel kepada siswa. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini dan mengarahkan siswa untuk membuat kelompok.

Pada materi pertemuan pertama, guru mengerahkan siswa untuk mengidentifikasi tentang membaca kritis. Sebelum menutup pembelajaran memberikan tugas sebagai bentuk proses untuk media fase belajar selama mempelajari pemahaman membaca kritis melalui artikel.

Langkah kegiatan : 1.Tujuan pembelajaran

a) Siswa mampu membaca dan membuat artikel yang dibuat berdasarkan karangan sendiri maupun melalui media cetak dengan memperhatikan ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, dan kepaduan dalam membaca artikel.

b) Siswa mampu memperoleh informasi dari bahan tertulis atau lisan (pengetahuan, gagasan, pendapat, permasalahan, pesan, ungkapan, peristiwa, dan sebagainya) dan memberikan tanggapan dalam berbagai bentuk.

2. Tujuan pembelajaran khusus

a) Siswa dapat menyebutkan definisi membaca kritis dengan tepat. b)Siswa dapat melihat contoh bentuk artikel yang disediakan oleh guru. c) Siswa dapat menyebutkan tiga ciri membaca kritis berdasarkan contoh

membaca artikel. 3.Materi pelajaran a. Definisi Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (infomatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)

Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci. Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai analisis dan opini penulisannya.

Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan utuh di luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh penulis dari

luar (bukan pekerja media tersebut). Ini mencakup buku, film, pertunjukan seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular (iptek, analisis, how-to, dan sebagainya), dan profil (aneka bentuk biografi, kisah-kisah perjalanan, kajian-kajian organisasi, dan sebagainya).

b. Contoh Artikel

Siswa SMA Langsung Ambil Peminatan

JAKARTA, KOMPAS – Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan mulai mematangkan penerapan kurikulum baru salah satunya pembedaan kelas melalui jalur peminatan siswa SMA kelas satu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang pendidikan Musliar Kasim mengatakan, peminatan khusus akan dibantu guru

Bimbingan Konseling (BK).“Guru BK akan menentukan siswa itu

berpontemsi masuk di IPA, IPS, atau Bahasa,’ katanya seusai pelepasan

mantan Dirjen Dikdasmen Suyanto di Jakarta kemarin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada kurikulum baru ini siswa akan diwawancarai terlebih dahulu. Selanjutnya akan ada psikotes sederhana untuk melihat bakat terpendam dari mereka. Setelah itu akan dilihat penentu akhir peminatan siswa.

Menurut dia, guru BK memiliki peranan penting untuk mengarahkan siswa dalam peminatan jurusan. Dengan begitu, tidak ada peminatan tertentu misalnya hanya peminatan IPA atau IPS, sementara peminatan bahasa kurang siswa.

Kondisi itu yang nantinya juga ditentukan guru BK. Tapi saya yakin tidak

akan ada kelas yang kosong karena siswa sekarang yang berhak memilihnya”,

katanya.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menambahkan, selain boleh memilih peminatan yang sesuai dengan kemampuan dirinya, siswa juga boleh memilih mata pelajaran lain diluar mata pelajaran wajib di kelasnya. Misalnya, kelas peminatan yang dipilih IPA, namun dia boleh memilih dua mata pelajaran lain yang disukai seperti Ekonomi dan Geografi. Menurut dia,

siswa juga boleh menukar kelas minat yang dia masuki pada akhir satu semester atau dua minggu setelah masuk sekolah.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan, pada dasarnya kelompok peminatan yang akan dilaksanakan pada jenjang SMA telah

diajarkan pada sekolah menengah pertama. “Kalau di SMP kan sudah ada

IPA, IPS, atau Bahasa. Tapi kalau di SMA nanti akan lebih fokus. Saya rasa

tidak aka nada masalah karena semua ilmu dasarnya sudah diajarkan di SMP,’

ungkap Didik. (Jakarta: Jumat, 05 April 2013) c. Ciri-ciri artikel

1)Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai yang pokok yang penting dan perlu saja

2)Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal. 3)Tuntas artinya selesai secara menyeluruh

4)Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan atau pandangan pribadi

5)Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian. d. Ketepatan penggunaan diksi, ejaan, dan tanda baca.

e. Memahami kalimat dalam paragraf, menentukan kalimat utama dan penjelas, menentukan gagasan, menentukan tema, dan memahami isi artikel.

f. Siswa mengingat peristiwa yang terdapat dalam artikel. Berdasarkan hasil dari membaca, siswa memilih salah satu bahan bacaan yang diperoleh untuk dijadikan tema dalam membuat artikel dan mencatat situasi atau tindakan dari peristiwa dengan cermat.

c. Pengamatan (observing)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran diperoleh catatan sebagai berikut :

1. Pertemuan pertama pada siklus I, perhatian siswa pada awal menerima pembukaan materi dari guru masih kurang, namun pada penyampaian

materi siklus II perhatian siswa sudah mulai meningkat, siswa memperhatikan dan menjalankan sesuai yang diperintahkan guru 2. Ketika dalam proses berdiskusi siswa lebih banyak bertanya pada guru

dan dijawab oleh sebagian siswa lain.

3. Pada awal siklus I pembagian kelompok siswa masih terlihat kurang melakukan kerjasama yang baik antarteman dalam menjawab soal kelompok atau kuis. Namun ketika pada siklus II dalam menjawab latihan, dan siswa sudah bersosialisasi lebih baik sehingga dapat bekerjasama dengan baik dalam menjawab soal maupun kuis.

4. Siswa sudah dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

5. Pada siklus I dalam mendengarkan diskusi siswa sudah cukup kondusif, walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan tugasnya ketika diskusi berlangsung. Saat berlangsungnya diskusi siswa mencatat hasil diskusi, namun tidak semua anggota mencatat hasil diskusi. Ketika pada siklus II pada latihan berikutnya, semua siswa mendengarkan secara seksama dan mencatat hasil diskusi. 6. Kemampuan siswa dalam membuat rangkuman pada awal latihan

masih kurang. Pada siklus II semua siswa dalam kelompok membuat laporan

7. Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi pada siklus I sudah cukup baik, walaupun ada kelompok yang belum siap. Ketika latihan pada siklus II kelompok kedua kemampuan siswa dalam mempersentasikan hasil diskusi lebih baik dan terjalin kerjasama yang baik antar kelompok.

Tabel (9)

Hasil Pretest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

Muh. Ramadhani 50 Muh. Fajar S 60 M. Andika 60 Muh. Saepulloh 60

A. Sahruna 60 Muh.Reza. A 70 Dhonny Fikhri 70 Juniarsih 70 Moh. TaufiK 70 M. Alief. N 70 Robby 80 Muh. Taufiq 80

Nadya Amalia 80 Aditya Oktafiano

80 Desi Putri 80 Muh. Fajar S 80

Ariska Septian 80 Aninda Fitria 80 Elva Rosdiana 90 Ega Reani.h 90

Citra Novianti 90 Aliyafie 90 Valia Mardika 90 Debora Margaretha 90

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh siswa yaitu 50 sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90.

Tabel (10)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Pretest No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 50 – 56 1 2 57 – 63 4 3 64 – 70 5 4 71 – 77 0 5 78 – 84 8 6 85 – 91 6 ∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan

a.Nilai Tertinggi = 90 b. Nilai Terendah = 50

2. Banyak Kelas K = 1 + 3,322 Log N K = 1 + 3,322 Log 24 K = 1 + 3,322 (1.38) K = 1 + 3.8 K = 4,8 ~ 5 3. Interval Kelas C = C = C = 8 Tabel (11)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Pretest

NO Interval Kelas Fi Fr Fk+ F k-1 50 – 57 1 3.3 24 1 2 58 – 65 4 13 23 5 3 66 – 73 5 17 19 10 4 74 – 81 0 0 14 10 5 82 – 89 8 25 14 18 6 90– 97 6 20 6 24 ∑ 24

Berdasarkan distribusi data kelompok soal pretest dapat dilihat banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 8 dengan nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 50.

Tabel (12)

Populasi dari Data Kelompok

NO Interval Kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi2 1 55 – 60 1 53 2809 53 2809 2 61 – 65 4 60 3600 240 14400 3 67 – 70 5 67 4489 335 22445 4 71 – 77 0 74 5376 0 0 5 78 – 84 8 81 6561 648 52488 6 85 – 91 6 84 7056 504 41376 ∑ 24 1780 133528

Langkah-langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 =

= 53

2. Menentukan Mean Data Kelompok

Me = =

=

74,16 3. Menentukan Median Median : BO + C.

-

∑fo fmed 77.5 + 8. 77.5 + 8.

77.5 + 2 = 79.5

4. Menentukan Modus Modus : BO + C. 77.5 + 8. 77.5 + 8. = 77.5 + 5.3 = 82.8

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui modus dari distribusi data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak yaitu 82.8 dan nilai tersebut sudah mencapai nilai KKM yaitu 70, dan dianggap memuaskan. 5. Menentukan Simpangan S =

=

=

= = √ = 7,93

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui perolehan nilai pretest

terendah adalah 50, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi adalah 90. Dengan mean 74.16, median 79.5, dan modus 82.8. Maka, pada materi artikel selanjutnya akan menggunakan metode inquiry yang diharapkan dapat efektif pada materi membaca kritis artikel dengan metode inquiry.

d. Reflecting

Pada perencanaan ini guru dan siswa mengadakan refleksi selama proses pembelajaran yang berlangsung dengan memecahkan kesulitan siswa dalam memahami materi. Guru juga memberikan penguatan pada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.

Hasil posttest atau kemampuan siswa dalam pemahaman membaca kritis artikel sudah baik, sehingga skor yang didapat mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dari posttest diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel (13)

Hasil Posttest Membaca Kritis Melalui Artikel

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh siswa yaitu 75, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100.

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

A. Sahruna 75 Juniarsih 75 Dhonny Fikhri 75 Muh. Ramadhani

75

Muh. Saepulloh 75 M. Alief. N 75 Muh. Fajar S 80 Robby 80

Aliyafie 80 Aditya Oktafiano 85 Muh.Reza.A 85 Muh. Taufiq 85 Nadya Amalia 85 Ega Reani.h 90 M.Andika 90 Citra Novianti 90

Ariska Septian 90 Moh. TaufiK 90 Aninda Fitria 90 Valia Mardika

90

Desi Putri 90 Fitriah Sriwijaya 95 Debora Margaretha

Tabel (14)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Posttest

No Data Frekuensi (f) 1 75 – 79 6 2 80 – 84 3 3 85 - 89 4 4 90 – 94 8 5 95 – 99 2 6 100 – 104 1 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan a. Nilai Tertinggi = 100 b. Nilai Terendah = 75 c. R = dt– dr = 100 – 75 = 25 2. Banyak Kelas K = 1 + 3,322 Log N K = 1 + 3,322 Log 24 K = 1 + 3,322 (1.38) K = 1 + 3.8 K = 4,8 ~ 5 3. Interval Kelas C = C = C = 5

Tabel (15)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Posttest

NO Interval Kelas Fi Fr Fk+ F k-1 75 – 79 1 3.3 24 1 2 80 – 84 3 10 21 4 3 85 - 89 2 7 18 6 4 90 – 94 6 19 16 12 5 95 – 99 5 16 12 17 6 100 – 104 7 23 7 24 24

Berdasarkan distribusi data kelompok soal posttest dapat dilihat banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 5 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yaitu 75.

Tabel (16)

Populasi dari Data Kelompok L a n g k a L

angkah-langkah Distribusi Data Tunggal 1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 = = 77

2. Menentukan Mean Data Kelompok

No Interval kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi2 1 75 – 79 1 77 5929 231 17787 2 80 – 84 3 82 6724 164 13448 3 85 - 89 2 87 7569 435 37845 4 90 – 94 6 92 8464 552 50784 5 95 – 99 5 97 9409 582 56454 6 100 – 104 7 102 10404 102 10404 24 2066 186722

Me = =

=

91.6 3. Menentukan Median Median = BO + C.

-

∑fo fmed = 89.5 + 5. = 89.5 + 5.

=

89.5 + 0 = 89.5 4. Menentukan Modus Modus = BO + C. = 89.5 + 5. = 89.5 + 5. = 89.5 + 1.6 = 91.1

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak

Dokumen terkait