• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Data

4.2.2 Analisis Data

Pada analisi data ini peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil penyebaran angket kepada PUS Kecamatan Serang. Hal ini dimaksud untuk mengetahui jawaban mereka mengenai seberapa besar pengaruh

42 37 18 3 0 10 20 30 40 50 SD SMP SMA Perguruan tinggi

Jumlah Responden berdasarkan jenjang

pendidikan

Identitas responden berdasarkan jenjang pendidikan

95

sosialisasi KB terhadap efektivitas program KB di Kecamatan Serang. Dengan menggunakan data variabel, dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) pada variabel yaitu sosialisasi KB dan teori Efektivitas pada variabel yaitu efektivitas program KB, peneliti akan menguraikan lima dimensi pada variabel X (Sosialisasi KB) dan lima dimensi pada variabel Y (Efektifitas Program KB) yaitu sebagai berikut :

Lima dimensi pada variabel X (Sosialisasi KB) :

1. Pengirim pesan (sender), yakni orang yang mempunyai inisiatif menyampaikan pesan kepada orang lain dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Pengirim pesan akan menyampaikan stimulus berupa ide-ide ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh orang lain secara tepat. 2. Pesan (message), yakni informasi yang dikomunikasikan kepada orang

lain. Informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. Sedangkan proses intelektual adalah mengolah / memproses stimulus, yang masuk kedalam diri individu melalui panca indra, kemudian diteruskan ke otak / pusat syaraf untuk diolah / diproses dengan pengetahuan, pengalaman, selera, dan iman yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami pemrosesan, stimulus itu dapat dimengerti sebagai informasi. Dan informasi ini bisa diingat di otak, bila dikomunikasikan kepada individu

96

atau khalayak, maka akan berubah menjadi pesan. Dengan demikian semua pesan yang disampaikan adalah suatu informasi.

3. Saluran (channel) atau media, yakni sarana untuk menangkap lambang yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap suatu stimulus atau rangsangan.

4. Penerima pesan (receiver), yakni pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau informasi. Komunikan bisa merupakan individu, sekelompok orang, komunitas, organisasi atau masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi.

5. Umpan balik (feedback), yakni merupakan hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi rangsangan atau dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakann tanggapan langsung dari pengamatan sebagai hasil dari kelakuan individu terhadap individ

Lima dimensi pada variabel Y (Efektivitas Program KB) :

1. Keberhasilan program, merupakan keberhasilan lebih dari sekedar realisasi, realisasi itu penting bagi suatu program dan merupakan cara penting untung mengukur kemajuan program dalam suatu organisasi. 2. Keberhasilan sasaran, yakni sasaran dalam suatu organisasi merupakan

hasil yang akan dicapai nyata oleh organisasi dalam rumuan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

97

3. Kepuasan terhadap program, yakni suatu keadaan dimana semua keinginan, harapan dan kebutuhan organisasi dapat terpenuhi dengan baik.

4. Tingkat input dan output, merupakan hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan sebelumnya, menyeimbangi antara input dan output suatu organisasi.

5. Pencapaian tujuan menyeluruh, yakni adanya proses yang bertahap dari

mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

4.2.3 Deskripsi Analisis Data

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “Penyuluh KB merupakan orang yang menyampaikan pesan atau informasi tentang pengetahuan.”

Tabel 4.6

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.1 (Variabel X) Penerimaan Informasi KB

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 24 24

Setuju 63 63

Ragu-ragu 8 8

Tidak Setuju 5 5

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju 24 responden (24%), setuju sebanyak 63 responden (63%), menjawab ragu-ragu sebanyak 8 responden (8%), dan menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden(5%).

98

Menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan. Menurut Jane, komunikasi adalah proses yang sedang berlangsung, seri dinamis dari kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan arti dari pengirim pesan ke penerima pesan. Pengirim pesan atau informasi dalam hal ini adalah tenaga penyuluh atau pegawai yang memeberikan informasi tentang KB. Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan mayoritas responden Kec. Serang menyatakan kesetujuannya tentang penyuluh KB merupakan orang yang memberikan informasi. Namun beberapa dari responden masih ada yang menyatakan ragu-ragu dan ada pula yang menyatakan tidak setuju. Hal ini dimungkinkan beberapa responden memiliki anggapan bukan hanya penyuluh KB yang bertugas dalam memberikan informasi KB.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “tenaga penyuluh KB

menyampaikan informasi pengetahuan tentang KB dengan berkomunikasi tatap muka seperti pertemuan warga, kunjungan rumah, lokakarya, kunjungan ketempat-tempat berkumpulnya warga dan rapat evaluasi.”

Tabel 4.7

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.2 (Variabel X) Metode penyampaian informasi KB

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 10 10

Setuju 65 65

99

Tidak Setuju 14 14

Sangat Tidak Setuju 2 2

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden (10%), menjawab setuju sebanyak 65 responden (65%), ragu-ragu sebanyak 9 reesponden (9%), menjawab tidak setuju sebanyak 14 responden (14%), dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 responden (2%)

Sosialisasi dapat dilakukan melalui tiga metode1, salah satu metodenya yaitu komunikasi tatap muka seperti pertemuan warga (musyawarah dusun, musyawarah desa), kunjungan rumah, kunjungan ke tempat-tempat berkumpulnya warga, lokakarya dalam rangka CAP, rapat evaluasi Dari hasil jawaban di atas kesetujuan merupakan jawaban terbanyak, yang berarti bahwa tenaga penyuluh dapat menyampaikan informasi pengetahuan KB dengan bertemu warga, mengunjungi rumah-rumah dan tempat-tempat berkumpulnya warga, serta pengadaan lokakarya. Namun beberapa dari responden masih ada yang menyatakan ragu-ragu dan ada pula yang menyatakan tidak setuju. Hal ini dimungkinkan beberapa responden memiliki anggapan bahwa ada cara lain

1

Pusat data dan informasi Departemen Kesehatan Indonesia. Glosarium Data dan Informasi Kesehatan. 2005

100

yang dilakukan oleh tenaga penyuluh KB dalam penyampaian informasi KB.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “pesan atau informasi

yang disampaikan tenaga penyuluh berupa pengetahuan tentang KB, seperti pengenalan NKKBS, menjelaskan tujuan KB, manfaat KB,

penggunaan alat kontrasepsi, dsb.”

Tabel 4.8

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.3 (Variabel X) Isi dari sebuah Informasi

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 13 13

Setuju 68 68

Ragu-ragu 15 15

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 4 4

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 responden (13%), menjawab setuju sebanyak 68 responden (68%), menjawab ragu-ragu 15 responden (15%), dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 responden (4%).

Dari jawaban di atas, lebih banyak yang menjawab bahwa pesan atau informasi berupa pengetahuan tentang KB, seperti pengenalan NKKBS, menjelaskan tujuan KB, manfaat KB, penggunaan alat kontrasepsi. Hal ini berarti pesan atau informasi yang diberikan oleh tenaga penyuluh sesuai dengan penyampaian informasi yang diharuskan. Namun

101

ada beberapa yang menjawab ragu-ragu dan sangat tidak setuju, hal ini dimungkinkan bahwa ada responden yang tidak pernah didatangi oleh petugas penyuluh dan mungkin ada yang tidak mengerti dengan penjelasan dari petugas penyuluh KB oleh responden Kecamatan Serang. Sehingga dapat merubah pengetahuan mereka mengenai pentingnya program KB bagi mereka kedepannya.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “apakah dengan adanya

penyebaran informasi tentang KB dapat menciptakan perubahan

pengetahuan untuk bapak/ibu?”

Tabel 4.9

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.4 (Variabel X) Perubahan Pengetahuan

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 17 17

Setuju 68 68

Ragu-ragu 2 2

Tidak Setuju 13 13

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 responden (17%), menjawab setuju sebanyak 68 responden (68%), menjawab ragu-ragu 2 responden (2%), dan menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden (13%).

Sosialisasi merupakan aktifitas komuniasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pengetahuan, sikap mental dan perilaku khalayak

102

sasaran terhadap ide pembaruan yang ditawarkan.2 Dari jawaban di atas, lebih banyak yang menjawab menyatakan kesetujuannya dengan adanya penyampaian informasi tentang KB dapat menciptakan perubahan pengetahuan. Hal ini berarti penyampaian informasi KB yang dilakukan dapat dengan mudah dimengerti oleh PUS Kecamatan Serang. Sehingga dapat merubah pengetahuan mereka mengenai pentingnya program KB bagi mereka kedepannya.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “apakah media

penyuluhan seperti media cetak (pamflet, poster, leaflet, komik, koran) dan media elektronik (iklan, pemutaran film) dapat memudahkan penyebaran informasi tentang KB.”

Tabel 4.10

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.5 (Variabel X) Media informasi secara tidak langsung

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Memudahkan 12 12

Memudahkan 63 63

Ragu-ragu 22 22

Tidak Memudahkan 3 3

Sangat Tidak memudahkan 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat memudahkan sebanyak 12 responden (12%), menjawab

2

103

memudahkan sebanyak 63 responden (63%), menjawab ragu-ragu 22 responden (22%), dan menjawab tidak memudahkan sebanyak 3 responden (3%).

Dalam blogspot KIE, salah satu faktor penghambat KIE adalah media yang digunakan tidak sesuai dengan topik permasalahan yang disampaikan. Informasi yang disampaikan melalui media diharuskan dapat dimengerti dan dipahami oleh peserta penyuluhan KB. PUS Kecamatan Serang sering melihat adanya spanduk atau gambar-gambar di jalan dan juga iklan-iklan di radio dan televisi mengenai program KB. Dari hasil pertanyaan di atas, 75% beranggapan bahwa media tersebut dapat memudahkan mereka mengetahui dan memahami informasi informasi tentang KB. Tetapi 23% menjawab ragu-ragu dan 3% menjawab tidak memudahkan, mungkin mereka lebih memahami mengenai program KB jika sosialisasi dilakukan secara face to face karena jika dilakukan hanya dengan iklan, pesan yang disampaikan biasanya hanya berupa ajakan agar mengikuti program KB dan informasi mengenai program KB tidak disampaikan secara detail.

Hasil dari jawaban responden dari pertanyaan “dengan penggunaan

alat peraga yang menarik dan pemberian contoh sesuai kehidupan

sehari-hari dapat memudahkan bapak/ibu dalam mencerna informasi tentang KB.”

Tabel 4.11

104

Media informasi secara tidak langsung

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Memudahkan 17 17

Memudahkan 74 74

Ragu-ragu 8 8

Tidak Memudahkan 1 1

Sangat Tidak Memudahkan 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat memudahkan sebanyak 17 responden (17%), menjawab memudahkan sebanyak 74 responden (74%), menjawab ragu-ragu 8 responden (8%), dan menjawab tidak memudahkan sebanyak 1 responden (1%).

Hal ini tidak berbeda jauh dengan hasil pertanyaan sebelumnya. Bedanya dalam pertanyaan sebelumnya yaitu penyampaian pesan dengan secara tidak langsung bertemu dengan warga tapi dalam pertanyaan ini yaitu penyampaian pesan dengan secara langsung langsung bertemu dengan warga. Hasil dari pertanyaan tersebut bahwa mayoritas beranggapan akan lebih memahami mengenai program KB jika sosialisasi dilakukan secara face to face karena jika dilakukan hanya dengan iklan, pesan yang disampaikan biasanya hanya berupa ajakan agar mengikuti program KB dan informasi mengenai program KB tidak disampaikan secara detail. Jika dikaitkan dengan jawaban pertanyan sebelumnya,

105

responden Kecamatan Serang lebih memilih sosialisasi dilakukan secara langsung daripada secara tidak langsung.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “pasangan usia subur

Subur (PUS) adalah pihak yang diajak berkomunikasi, yang merupakan

sasaran dalam kegiatan program KB.”

Tabel 4.12

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.7 (Variabel X) Sasaran program KB

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 12 12

Setuju 67 67

Ragu-ragu 12 12

Tidak Setuju 9 9

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden (12%), menjawab setuju sebanyak 67 responden (67%), menjawab ragu-ragu 12 responden (12%), dan menjawab tidak setuju sebanyak 9 responden (9%).

Menurut Arni, komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau informasi. Dari hasil pertanyaan di atas bahwa 79% responden Kecamatan Serang menyatakan setuju dengan mereka dijadikannya sasaran program KB. Namun ada yang menyatakan ketidak setujuannya karena mereka beranggapan bahwa sasaran program

106

KB bukan saja untuk yang sudah menikah karena fakta banyak yang hamil diluar nikah.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “pemberian pesan atau informasi tentang KB melalui individu, sekelompok orang, komunitas, dan

masyarakat yang menjadi sasaran penyuluh KB”

Tabel 4.13

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.8 (Variabel X)

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden (12%), setuju sebanyak 77 responden (77%), menjawab ragu-ragu sebanyak 7 responden (7%), dan menjawab tidak setuju 4 responden (4%).

Menurut Arni, komunikan bisa merupakan individu, sekelompok orang, komunitas, organisasi atau masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi. Hasil jawaban responden dari pertanyaan tersebut adalah mayoritas menjawab kesetujuannya karena pemberian pesan atau informasi tidak hanya pada individu saja tetapi bisa pada sekelompok orang juga dari individu ke individu yang penting proses penyampaian informasi tepat

Penerima Informasi KB

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat setuju 12 12

Setuju 77 77

Ragu-ragu 7 7

Tidak Setuju 4 4

Sangat Tidak Setuju 0 0

107

pada sasaran yang dituju. Namun ada yang beranggapan ragu-ragu dan tidak setuju, mungkin ada sebagian responden beranggapan bahwa penyampaian informasi yang lebih efektif yaitu dengan penyampaian pada perorangan atau individu.

Jawaban responden dari pertanyaan “dengan bapak/ibu diberikan

informasi mengenai program KB, bapak/ibu ingin mengikuti program

KB?”

Tabel 4.14

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.9 (Variabel X) Hasil penyampaian informasi

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 9 9

Setuju 82 67

Ragu-ragu 6 6

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 responden (9%), setuju sebanyak 82 responden (82%), menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden (6%), dan menjawab tidak setuju 3 responden (3%).

Hasil dari pertanyaan di atas, dengan diberikan informasi tentang program KB secara langsung kepada responden Kecamatan Serang akan membuat minat mereka mengikuti program KB lebih besar. Hal ini mungkin disebabkan dengan pemberian informasi dan banyaknya

108

pengetahuan yang mereka dapat secara langsung akan membuat mereka lebih mengerti akan pentingnya program KB bagi mereka kedepannya. Namun ada yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju, hal ini dimungkinkan bahwa mereka kurang menanggapi program tersebut dan mereka kurang dorongan dari tokoh agama setempat, jadi membuat mereka ragu untuk mengikuti program KB.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “Berapakah anak yang bapak/ibu miliki?”

Tabel 4.15

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.10 (Variabel Y) Membatasi kelahiran anak

Jawaban Frekuensi Persen (%)

2 orang anak 17 17

3 orang anak 41 41

4 orang anak 10 10

Lebih dari 4 orang anak 29 29

Tidak memiliki anak 3 3

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah responden yang memiliki 2 orang anak sebanyak 17 responden (17%), yang memiliki 3 orang anak sebanyak 41 responden (41%), memiliki 4 orang anak 10 responden (10%), memiliki lebih dari 4 orang anak sebanyak 30 responden (30%), dan yang tidak memiliki anak sebanyak 3 responden (3%).

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

109

perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk membantu pasangan suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal, memiliki jumlah anak, dan mengatur jarak kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi.3 Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan bahwa 58 responden memiliki 2 orang anak dan 3 orang anak karena alasan mereka menjawab pertanyaan tersebut karena mereka berfikir jika memiliki anak yang sedikit agar mereka dapat mencukupi kebutuhan anaknya dan dapat membahagiakan dan mensejahterakan anaknya. Namun 42 responden ada yang menjawab tidak memiliki anak, ingin mempunyai 4 orang anak dan ingin memiliki lebih dari 4 orang anak. Mereka memiliki anggapan bahwa dalam pemahaman ajaran agama Islam tidak diperbolehkan untuk membatasi kelahiran anak, dan ada pula beberapa responden yang termasuk pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anak.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “Bapak/ibu sudah

menggunakan metode kontrasepsi seperti pil, suntik, kondom , IUD/spiral,

metode kalender, metode lendir, metode pengukuran suhu tubuh”.

Tabel 4.16

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.11 (Variabel Y) PUS yang menggunakan alat kontrasepsi

Jawaban Frekuensi Persen (%)

3

110

Sangat Setuju 7 7

Setuju 66 66

Ragu-ragu 11 11

Tidak Setuju 13 13

Sangat Tidak Setuju 3 3

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden (7%), menjawab setuju sebanyak 66 responden (66%), menjawab ragu-ragu sebanyak 11 responden (11%), menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden (13%), dan menjawab sangat tidak setuju 3 responden (3%).

Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan 73 responden menyatakan sudah menggunakan metode kontrasepsi seperti pil, suntik, kondom , IUD/spiral, metode kalender, metode lendir, metode pengukuran suhu tubuh. Namun beberapa dari mereka masih ada yang menyatakan ragu-ragu dan ada pula yang menyatakan tidak setuju. Hal ini bisa dikarenakan oleh tingkat pendidikan responden yang rendah sehingga belum mengerti mengenai pentingnya KB dalam kehidupan berkeluarga dikemudian hari.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “bapak/ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi pada saat awal menikah”.

Tabel 4.17

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.12 (Variabel Y) Pencapaian pemakaian alat kontrasepsi

111

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden (8%), menjawab setuju sebanyak 32 responden (32%), menjawab ragu-ragu 16 responden (13%), dan menjawab tidak setuju sebanyak 44 responden (44%).

Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan 60% responden menjawab tidak setuju menggunakan alat kontrasepsi pada saat awal menikah karena mereka beranggapan bahwa pada saat awal menikah mereka ingin segera memiliki anak dan belum menginginkan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kelahiran anak. Namun 40% dari responden mengatakan ragu-ragu dan ada pula yang menyatakan tidak setuju. Hal ini memungkinkan beberapa PUS menginginkan penundaan kelahiran anak dikarenakan faktor kesibukan mereka yang sudah bekerja, yang menghambat keinginan untuk segera memiliki anak.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “dengan partisipasi

masyarakat khususnya PUS yang mengikuti program dapat mempercepat

keberhasilan sasaran program KB”.

Tabel 4.18

Sangat Setuju 8 8

Setuju 32 32

Ragu-ragu 16 16

Tidak Setuju 44 44

Sangat Tidak Setuju 0 0

112

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.13 (Variabel Y) Pencapaian Sasaran Program KB

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 25 25

Setuju 49 49

Ragu-ragu 12 12

Tidak Setuju 11 11

Sangat Tidak Setuju 3 3

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah menjawab sangat setuju sebanyak 25 responden (25%), menjawab setuju sebanyak 49 responden (49%), menjawab ragu-ragu sebanyak 12 responden (12%), menjawab tidak setuju sebanyak 11 responden (11%), dan menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (3%).

Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan 74% responden menyatakan kesetujuannya dengan adanya partisipasi masyarakat dapat mempercepat keberhasilan sasaran program KB. Dapat dikatakan bahwa mayoritas jumlah responden sudah mengerti peranan mereka dalam mempercepat keberhasilan program KB, hal ini dilihat banyaknya jumlah total responden yang sangat setuju dan setuju. Sisanya mungkin belum mengerti pentingnya program KB untuk kedepannya.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “apakah menurut

bapak/ibu pelayanan yang diberikan petugas posyandu dalam pemberian alat kontrasepsi sudah memuaskan?”

113

Tabel Skor hasil Pertanyaan No.14 (Variabel Y) Kepuasan terhadap pelayanan petugas posyandu

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat memuaskan 22 22

Memuaskan 32 32

Kurang Memuaskan 25 25

Tidak Memuaskan 21 21

Sangat Tidak Memuaskan 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah menjawab sangat memuaskan sebanyak 22 responden (22%), menjawab memuaskan sebanyak 32 responden (32%), menjawab kurang memuaskan sebanyak 25 responden (25%), dan menjawab tidak memuaskan sebanyak 21 responden (21%).

Posyandu merupakan sarana bagi mayarakat dalam penggunaan metode kontrasepsi. Dari hasil jawaban tersebut 54% responden menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan petugas posyandu tetapi 46% responden menjawab tidak setuju dan kurang memuaskan. 21% responden menjawab tidak setuju karena mereka merasa tidak puas dengan pelayanan posyandu. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas yang terdapat di posyandu tersebut.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “apakah menurut bapak/ibu merasa nyaman dengan alat kontrasepsi yang bapak/ibu pakai?”

Tabel 4.20

114

Kepuasan terhadap alat kontrasepsi yang dipakai

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat nyaman 16 16

Nyaman 62 62

Kurang Nyaman 22 22

Tidak nyaman 0 0

Sangat tidak nyaman 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah menjawab sangat nyaman sebanyak 16 responden (3%), menjawab nyaman sebanyak responden responden (62%), dan menjawab kurang nyaman sebanyak 22 responden (22%).

Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan 78% responden menyatakan puas dengan dengan alat kontrasepsi yang mereka gunakan, hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya pilihan alat kontrasepsi yang tersedia, sehingga PUS dapat memilih sesuai dengan keinginan mereka yang mereka anggap nyaman untuk mereka gunakan. 22% responden yang menjawab kurang memuaskan hal ini disebabkan karena mereka yang belum menggunakan alat kontrasepsi dan enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti spriral dan semacamnya.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “apakah menurut

bapak/ibu tenaga penyuluh atau petugas pemberi informasi KB dan penyebar informasi perlu ditingkatkan lagi?”

Tabel 4.21

115

Penambahan jumlah petugas

Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Setuju 12 12

Setuju 67 67

Ragu-ragu 18 18

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Sumber: data yang diolah tahun 2011

Jawaban responden untuk pertanyaan tersebut adalah menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden (10%), menjawab setuju sebanyak 67 respon (67%), menjawab ragu-ragu sebanyak 18 responden (18%), dan menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden (3%).

Dari hasil jawaban tersebut dapat dijabarkan 79% responden menyatakan kesetujuannya dalam meningkatkan tenaga penyuluh atau penyebar informasi tentang KB dikarenakan masih kurangnya tenaga penyuluh terutama di Kecamatan Serang. 21% responden menjawab tidak setuju dan ragu-ragu disebabkan karena mereka belum memahami peran pentingnya tenaga peyuluh bagi keberhasilan KB. Maka dari itu masih perlunya peningkatan jumlah petugas atau tenaga penyuluh, hal ini dilihat dari mayoritas responden menjawab setuju dengan ditambahnya jumlah personil petugas.

Hasil jawaban responden dari pertanyaan “ apakah bapak/ibu akan

Dokumen terkait