• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Pelajaran

C. Analisis Data

2. Analisis Data Fungsi Campur Kode

Pada temuan data dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum Asshiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang terdapat

campur kode berupa empat ragam cakapan, yakni: serulah,

gimana, pokonya, dan menstop. Penulis menggunakan bentuk tersebut karena memiliki fungsi campur kode yaitu, untuk

5

melancarkan komunikasi dalam penyampaian maksud yang akan disampaikan.

Temuan data lainnya yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum Asshiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang terdapat campur kode sebanyak 17 data yang terdiri atas

ragam bahasa Inggris dan bahasa Arab, yakni: stand, prepare,

refreshing, the end, finish, always, mosque, for study, together, study, house, flashback, with, is the best, comeback, take a bath, dan ta’allum. Penulis menggunakan bentuk tersebut dengan tujuan untuk menunjukkan status keterpelajarannya sebagai siswa yang dapat berbahasa asing karena faktor kesehariannya siswa diwajibkan untuk berbahasa asing di dalam dan di luar lingkungan sekolah.

Adapun dalam temuan data, peneliti menemukan fungsi campur kode lainya, yaitu:

a. Kenyamanan penulis dalam berbahasa. Fungsi ini

berjumlah 93 data berupa ragam cakapan dan ragam

bahasa Arab, yakni: langsung, sholat, kadang-kadang,

balik, ngaji, main, mancing, siap-siap, taro, sama sampe, klompok, mesjid, cuman, kaya, bobo, udah, menaro dianjurin, karna, habis, hapalan, ganti, ngambil, lepas, tengah-tengah, malahan, dibangunin, saking, ngantuk, malem, capek, dimulain, sodara-sodaraku, bakar-bakar, kalo, ga, imamin, diasehatin, taiki, karna, keseringan, bareng, baca, bener-bener, ngisi, cowo, ngangkatin, ngomong, nyesek, pengen, banget, kerasa, beres-beres, soalnya, rame, nyalain, terus, milih, gelar, nyetel, trus, nyanyi, bikin, cape, kecapean, dicatet, paling, ngga, abis, kena, ngeluh, laper, abis, biar, engga, tetep, gapapa, ngadepin,

ngajarin, nyuci, ambil, foto-foto, motoin, nyalain, aja, ngeliat, nungguin, buat, berenti, disetelin, yaudah, dan ba’da.

b. Kebiasaan penulis dalam berbahasa. Fungsi ini dalam

karangan narasi siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshidiqiyah II Batu Ceper, Tangerang berjumlah 31 temuan data, terdiri dari ragam cakapan, bahasa Inggris, dan bahasa Arab yaitu: kitaban, madin, tahlilan, setoran, ngederes, pakistan, dita’zir, ngetem, takbiran, bontot, pas, bersih-bersih, pada, jones, mondok, tepar, ngejob, tuh, sholawatan, mistersleep, vocab, class meeting, after, turn off the lamp, muthoala’ah, muthollaa, majmu, minal aidzin wal faizin, haflah, ba’daki, dan murojaah.

c. Keterbatasan pengetahuan kebahasaan penulis. Fungsi

campur kode ini terdapat dalam karangan narasi siswa VIII MTs Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshidiqiyah II Batu Ceper, Tangerang sebanyak 29 temuan data yang terdiri dari ragam cakapan, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Berikut ini adalah temuan

datanya: istigosah, solat, istighosah, shalat, ustadz,

musholla, mushollah, istigoshah, adzan, istigotsah, musholah, aktifitas, rizky, rapih, berstudy tour, handfon, ijin, kali-kali, ditelfon, rilex, ofender, footsall, mother wash, study tour, rest area, momment, taxi, dan sexi.

45

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait fungsi campur kode dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum Assiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang dapat disimpulkan sebagai berikut: Fungsi campur kode yaitu, (1) melancarkan komunikasi dengan memudahkan penyampaian maksud yang akan disampaikan, (2) menunjukkan status keterpelajarannya, (3) kenyamanan berbahasa, (4) kebiasaan berbahasa, dan (5) keterbatasan pengetahuan berbahasa. Fungsi campur kode yang dominan dalam karangan narasi siswa yaitu, kenyamanan berbahasa sebanyak 93 data berupa ragam bahasa Indonesia cakapan dan ragam bahasa Arab.

B. Saran

Melalui penelitian ini dapat diketahui fungsi campur kode dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum Assiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang, peneliti memiliki beberapa saran yaitu:

1. Pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah, hendaknya guru

inovatif agar memiliki daya tarik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Guru hendaknya lebih memperhatikan pengetahuan siswa terkait

bahasa Indonesia.

3. Pada saat menulis karangan, hendaknya siswa diarahkan untuk

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak ada lagi unsur-unsur bahasa asing yang masuk ke dalam karangan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti terkait campur

46

Akhaidah, dkk. Materi Pokok Menulis II. Jakarta: Karunika Jakarta, 1986.

Aslinda dan Leni Syafyahya, Pengantar Soiolinguistik. Bandung: PT Refika

Aditama, 2014.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Danim, Sudarwan. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Dewi, Jayanti Puspita. Campur Kode Pada Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam

Karangan Narasi Siswa Kelas X MA (Madrasah Aliyah) Jabal Nur Cipondoh, Tangerang. Skripsi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Jakarta.

Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Gie, The Liang. Terampil Menulis. Yogyakarta: ANDI OFFSET,2002.

Hikmat, Ade dan Nani Solihati. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 &

Pascasarjana, Guru, Dosen, Praktisi, dan Umum). Jakarta: PT Grasindo, 2013.

Holmes, Janet. An Introduction to Sosiolinguistics. (London and New York:

Longman, 2008.

Idris, Amin. KH Noer Muhammad Iskandar SQ Pergulatan membangun Pondok

Pesantren. Bekasi : PT Mencari Ridho Gusti, 2003.

Jendra, Made Iwan Indrawan. Sosiolinguistics The Study of Societies’

Languanges. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

M. Echols, John dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia, Cet-25, 2003.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, 1989.

Laksono, Diduk Dwi. Penggunaan Kata Tidak Baku dan Campur Kode dalam

Naskah Drama SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatf, (Bandung : Remaja

Nababan, P.W.J. PELLDA 2 Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya: Kedua. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1989.

---, P.W.J. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia, 1984.

Pateda, Mansoer. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa, 1987.

Patmawati, Rrr. Prilliana Budi. Campur Kode dan Alih Kode Pada Acara Show

Imah di Trans Tv. Skripsi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, 2013.

Ohoiwutun, Paul. Sosiolinguistik memahami bahasa dalam konteks masyarakat

dan kebudayaan. Jakarta: Kesaint Blanc, 1997.

Pranowo, Teori Belajar Bahasa Untuk Guru Bahasa Dan Mahasiswa Jurusan

Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Shahrestani, Raisa. Campur Kode Dalam Buku Kampus Kabelnaya Karya

Koesalah Soebagyo Toer. Skripsi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Prodi Rusia, Universitas Indonesia, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung:

ALFABETA, 2014.

Suwandi, Sarwiji. Sebalinguistik Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa.

Surakarta: UNS Press, 2008.

Suwito, Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Henary Offset Solo, 1985.

Wibowo, Wahyu. Manajeman Bahasa Pengorganiasasian Karangan Pragmatik

dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Preaktisi Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Widagdho, Djoko. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Di

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994.

1 Februari 1994, biasa dipanggil Aufalina. Anak bungsu dari Bapak Emzamil dan Ibu Nur Asnifah ini mengawali pendidikannya di TK Az-zahrah pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SDN Tanah Tinggi 05 Pagi Jakarta pada 1999-2005. Pada saat berada di kelas II SD, ia mengikuti program akselerasi di MI Al-Ittihadiyah Jakarta pada 2000-2004. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di MTs Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang pada 2005-2008. Setelah itu, ia menamatkan sekolah menengah atas di SMA Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang pada 2008-2011. Ia juga sempat belajar non-formal di LBPP LIA sepanjang tahun 2011-2012. Pada tahun 2012 ia meneruskan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Semasa duduk di bangku menengah pertama, ia aktif dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS) sebagai ketua dalam departemen Pengembangan Minat dan Bakat (PMB). Sejak tahun 2006-2010 ia juga aktif dalam Organisasi Santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah (OSPA) selaku anggota yang kemudian menjadi ketua di departemen Olahraga. Perempuan yang gemar mendengarkan radio ini pernah tergabung dalam kepanitiaan Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada 2014. Semoga karya ilmiah

yang berjudul “Campur Kode dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Batu Ceper, Tangerang” dapat memberi manfaat kepada semua pihak.

Dokumen terkait