BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Analisis Data
Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan atau gangguan terhadap variabel-variabel yang ada dalam
model (Algifari, 2000). Uji persyaratan analisis korelasi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran atau distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test. Kenormalan distribusi data dapat dinilai dari KS-Z dengan asymp.sig lebih besar dari 0,05 (p>0,05).
b. Uji linearitas
Uji linearitas berujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test of linearity. Linear tidaknya variabel-variabel penelitian dapat dilihat dari nilai F hitung dan nilai signifikansi (p<0,05).
2. Uji hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Product Moment, dengan bantuan SPSS versi 13.00.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pangudi Luhur van Lith, khususnya siswa laki-laki. Pemilihan subyek dikarenakan atas dasar beberapa pertimbangan atau alasan, yaitu pertama menyangkut tujuan awal penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan kualitas tidur dengan perilaku agresif pada remaja pada sekolah dengan sistem asrama; kedua, siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini dan jumlahnya memadai.
SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan adalah salah satu sekolah menengah atas di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Kampus SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan sebelumnya pernah digunakan untuk mendidik calon guru SD dengan sistem asrama yang didirikan oleh Pastor Fransiskus Gregorius Yosephus van Lith, SJ pada tahun 1904. Pada tahun 1952 sekolah tersebut diserahkan kepada Kongregasi Bruder FIC, yang dalam perkembangannya menjadi SGB, SMP, dan kemudian SGA Xaverius. Pada tahun 1966 SGA Xaverius berganti nama menjadi SPG van Lith. Tahun 1991 Pemerintah menutup semua SPG di seluruh Indonesia dan SPG van Lith berubah
fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur van Lith Berasrama dengan status disamakan berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.488/ C/ Kep/ I/ 92 tanggal 31 Desember 1992.
Visi SMA Pangudi Luhur van Lith adalah semangat yang berintikan keselamatan bagi semua orang "terutama yang menderita dan terlupakan", yang diharapkan menjadi kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat tersebut diharapkan merasuki seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan usaha mewujudkannya terbuka untuk bekerjasama dengan semua saudara yang berkehendak baik. Misi SMA Pangudi Luhur van Lith adalah mendampingi kaum muda dengan mendahulukan yang miskin, melalui pendidikan sekolah berasrama. Proses pendidikan tersebut memadukan unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal yang mencakup segi-segi religiusitas, humanitas, sosialitas, dan intelektualitas. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang luwes dalam suasana persaudaraan sejati yang saling asih, asah dan asuh.
2. Administrasi dan Perizinan
Persiapan adminstrasi dilakukan dengan mengajukan ijin permohonan survey dan pengambilan data penelitian dengan pihak SMA Pangudi Luhur van Lith, dengan disertai surat keterangan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan nomor surat
18b/D/KP/Psi/USD/III/2011, tanggal 29 Maret 2011. Dikarenakan subyek penelitian hanya siswa laki-laki, maka pelaksanaan penelitian dilakukan di dalam lingkup asrama putra. Kemudian bersama pihak SMA Pangudi Luhur van Lith, dalam hal ini kepala asrama putra menentukan waktu penelitian.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode try out
terpakai yang dilaksanakan satu kali pada hari senin, tanggal 4 April 2011. Data penelitian diperoleh dengan membagikan skala kualitas tidur dan skala kecenderungan berperilaku agresif kepada subyek penelitian yang hadir pada waktu pelaksanaan penelitian. Sebelum subyek mulai mengisi, terlebih dahulu peneliti memberikan instruksi tentang cara pengisian kedua skala tersebut. Waktu pengerjaan skala kurang lebih setengah jam. Dari 91 skala yang dibagikan, terdapat 83 skala yang memenuhi syarat. 8 skala tidak memenuhi syarat karena tidak terisi secara lengkap, dan juga tidak memenuhi kriteria subyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, terdapat 83 skala yang akan diolah secara statistik.
C. Deskripsi Data Subyek
Pada dasarnya kriteria subyek sudah ditentukan sebelumnya sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, subyek yang tidak memenuhi kriteria tidak akan diikutsertakan dalam analisis data. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith dengan jumlah 91, namun 8 diantaranya tidak memenuhi kriteria sehingga harus digugurkan. Berikut deskripsi usia subyek penelitian.
Tabel 4.1Deskripsi Data Subyek Usia Subyek Jumlah
14 tahun 2
15 tahun 49
16 tahun 28
17 tahun 4
Total 83
D. Deskripsi Data Penelitian 1. Skala Kualitas Tidur
Dalam melakukan skoring skala kualitas tidur ini, peneliti terpaksa menghilangkan item pertanyaan nomor 2, dikarenakan adanya kesalahan dalam proses adaptasi (kesalahan dalam menterjemahkan). Setelah data dari Skala kualitas tidur atau PSQI diskoring tanpa item nomor 2 maka dapat diketahui bagaimana kualitas tidur dari masing-masing subyek
penelitian. Selain itu, masing-masing komponen dalam kualitas tidur itu sendiri juga dapat diketahui.
Dalam PSQI, perolehan skor (Global Score) akan berada dalamrange
0 sampai dengan 21. Dengan interpretasi, semakin tinggi skor globalnya maka akan semakin buruk kualitas tidurnya. Kualitas tidur dinilai baik jika total nilai (global score) ≤ 5 sedangkan kualitas tidur dinilai buruk jika total nilai (global score) > 5 (Backhaus et al., 2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memiliki skor global < 5, dan hanya 2 orang yang memiliki skor global≥5.
Berikut ini adalah tabel perolehan global score dari variabel kualitas tidur prosentase global score subyek secara keseluruhan yang disajikan dalam bentuk diagram.
Tabel 4.2DeskripsiGlobal ScoreKeseluruhan Subyek
Global Score Jumlah Subyek
0 3 1 12 2 28 3 27 4 7 5 4 6 2 TOTAL 83
2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
Deskripsi hasil penelitian dari skala berperilaku agresif dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.3Deskripsi Data Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif
Variabel Skor Teoritik Skor Empirik
Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax
Kecenderungan Berperilaku Agresif
200 40 80 320 112.47 20.084 65 192 Mean teoritik adalah rata-rata skor dari alat penelitian yang diperoleh dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian. Sedangkan mean empirik merupakan rata-rata skor dari data penelitian yang diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata data hasil penelitian.
Pada hasil penelitian pada tabel di atas dapat dilihat hasil penelitian dari skala kecenderungan berperilaku agresif. Dari data tersebut diketahui bahwa mean empiriknya lebih kecil daripada mean teoritiknya, 112.47 berbanding 200. Hal ini berarti bahwa subyek penelitian memiliki kecenderungan berperilaku agresif yang cenderung rendah. Dari hasil uji t (one sample t-test) juga terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua mean, dengan hasil 0.000 < 0.005.
E. Analisis Data 1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran variabel tergantung (kecenderungan berperilaku agresif) normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan tehnik
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dimana nilai p > 0.05 maka data terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p < 0.05 maka data tidak terdistribusi dengan normal (Hadi, 2001). Uji normalitas akan dilakukan dengan programSPSS for Windows versi 13. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.4Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa distribusi sebaran TOTAL N 83 Normal Parameters(a,b) Mean 112.47 Std. Deviation 20.084 Most Extreme Differences Absolute .094 Positive .094 Negative -.077 Kolmogorov-Smirnov Z .853
variabel kecenderungan berperilaku agresif bersifat normal karena signifikansi variabel lebih besar daripada 0.05 (p>0.05), yaitu 0.460.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel kualitas tidur dan skor variabel kecenderungan berperilaku agresif merupakan garis lurus atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan test for linearity dari program SPSS for Windows versi 13, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5Uji Linearitas
F Sig Perilakuagresi f*kualitas tidur (Combined) .727 .847 Linearity .485 .491 Deviation from Linearity .732 .840
Dari tabel tersebut, dapat diketahui hubungan antara kecenderungan berperilaku agresif dan kualitas tidur menghasilkan nilai F =0.485 dengan nilai p = 0.491. Hal ini berarti terjadi penyimpangan signifikan terhadap linearitas karena p > 0.05. Dari grafik Scatter Plot pun dapat dilihat hubungan antara kedua variabel tidak membentuk pola linear. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan
atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Korelasiproduct moment
dan turunannya, mengasumsikan hubungan antar variabelnya bersifat linear. Jika ternyata pola hubungannya tidak linear, maka teknik korelasi product moment akan cenderung melakukan underestimasi kekuatan hubungan antara dua variabel. Jadi sangat mungkin sebenarnya kedua variabel memiliki hubungan yang kuat tetapi diestimasi oleh product moment sebagai tidak ada hubungan atau memiliki hubungan yang lemah, hanya karena pola hubungannya tidak linear.
Gambar 4.1Scatter Plot
75 100 125 150 175 TOTAL 0 2 4 6 P S Q I
2. Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi
Spearman dalam program SPSS for Windows versi 16. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi untuk variabel kualitas tidur dan variabel kecenderungan berperilaku agresif adalah 0.068 dengan taraf signifikansi 0.01 (p<0.01). Analisis data ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan negatif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Berikut ini adalah tabel hasil uji hipotesis.
Tabel 4.6Uji Hipotesis
TOTAL PSQI Spearman's rho TOTAL Correlation Coefficient 1.000 .068 Sig. (1-tailed) . .270 N 83 83 PSQI Correlation Coefficient .068 1.000 Sig. (1-tailed) .270 . N 83 83