• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan peneliti kolaborator. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selama siswa melakukan pembelajaran IPS dengan model cooperatif learning tipe picture and picture, peneliti dan kolaborator melakukan monitoring pelaksanaan tindakan siklus I dengan mengamati aktifitas siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel. 4.2. Berikut:

Tabel 4.2.

Hasil Skor Lembar Observasi Siswa pada Siklus I

No Pertemuan

Hasil Observasi Siswa

Jumlah Skor Rata-rata Prosentase

1 Pertemuan 1 12 0.43 43% 2 Pertemuan 2 14 0.50 50% 3 Pertemuan 3 16 0.57 57% 4 Pertemuan 4 18 0.64 64% 5 Pertemuan 5 20 0.71 71% 6 Pertemuan 6 23 0.82 82%

Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I, aktifitas siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam.

Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa pada siklus I untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

46

1. Siswa tidak menyukai pelajaran IPS ketika disampaikan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Siswa tidak semangat dalam belajar IPS sehingga membuat siswa tidak berani untuk bertanya kepada peneliti.

3. Sebagian besar siswa masih takut untuk melakukan presentasi di depan kelas.

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan sebagai tahapan terakhir dari masing-masing pertemuan siklus, tahapan ini dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator untuk membahas kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran, yang telah dilaksankan pada pertemuan 1 s/d 6 dalam siklus I.

Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat kekurangan yang masih harus diperbaiki, karena belum memenuhi target keberhasilan belajar, dengan nilai rata-rata 66,14 nilai terendah 55, nilai tertinggi 80 dan presentase keberhasilan 59% dari jumlah siswa.

Hal ini terjadi karena ada beberapa hal yang menyebabkan hasil pembelajaran kurang optimal, beberapa di antaranya adalah:

(1) Kurang terbiasanya siswa menggunakan media pembelajaran

(2) Peneliti kurang berekspresi dengan baik dalam berkomunikasi dengan siswa

(3) Peneliti tidak memberikan penguatan yang baik pada siswa diakhir pembelajaran

(4) Kurang mengkondisikan kelas dengan baik

(5) Kurang membimbing siswa secara individu dalam proses belajar (6) Kurang menginformasikan dengan baik tema yang akan dipelajari

Kekurangan-kekurangan yang telah disebutkan di atas menyebabkan kondisi kelas menjadi ramai, masih banyak siswa yang mondar-mandir, mengganggu teman, bercanda bahkan sampai ada yang menangis dan lain-lain. Keadaan ini mengakibatkan hasil belajar pun kurang memuaskan. Dengan

demikian peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus 1 ini kegiatan belajar kurang kondusif. Dengan demikian untuk tahap siklus ke 2 peneliti harus melakukan kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus 1 dan peneliti harus lebih kreatif dalam merancang pembelajaran. Kemudian media pembelajaran harus dipersiapkan lebih lengkap lagi agar siswa lebih kreatif, interaktif dan senang dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dengan tujuan agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran IPS dengan baik.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa tahapan, antara lain:

a. Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siklus I, peneliti membuat perencanaan tindakan kelas yang meliputi:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

2) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar teknologi produksi

3) Lembar Kerja siswa. 4) Lembar soal evaluasi 5) Kunci jawaban Evaluasi

6) Kamera untuk mendokumentasikan gambar kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan.

b. Tahap Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan dari tanggal 27 Maret s/d 17 April 2013 dengan materi teknologi komunikasi dan transportasi

Siklus II

1)Pertemuan Pertama Rabu, 27 Maret 2013

Peneliti mengadakan apersepsi berupa tanya jawab untuk memotivasi siswa kearah pembelajaran yang diharapkan.

48

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang pengertian alat komunikasi dengan menggunakan gambar. Setelah menunjukkan beberapa gambar alat-alat komunikasi baik tradisonal maupun modern. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan pengertian dari alat komunikasi sesuai dengan gambar yang dilihat. Setelah diskusi peneliti meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

Siswa dan peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran, dilanjutkan dengan menulis pekerjaan rumah.

Pada saat KBM berlangsung siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Sebagian siswa masih banyak yang hanya menjadi pendengar bagi teman lainnya yang menjawab pertanyaan dan aktif di dalam kelas.

2)Pertemuan Kedua Kamis, 28 Maret 2013

Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran.

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang macam-macam alat komunikasi dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilkan berupa kentongan,pesawat telepon, handphone dan Surat. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

Peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran dan menuliskan pekerjaan rumah.

Pada saat KBM berlangsung siswa kurang fokus mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh peneliti. Siswa masih ada yang mengobrol dengan temannya, ada pula yang jalan-jalan di dalam kelas.

3)Pertemuan Ketiga Rabu, 3 April 2013

Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran.

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang penggolongan alat komunikasi tradisonal dan modern beserta cara penggunaannya dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilkan orang sedang menggunakan berbagai macam alat komunikasi. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

Peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran dan menuliskan pekerjaan rumah.

Pada saat KBM berlangsung siswa masih harus dibimbing dalam mencari jawaban pertanyaan yang diberikan. Siswa kurang mampu menyebutkan macam-macam benda koleksi.

4)Pertemuan Keempat Kamis, 4 April 2013

Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran.

50

Gambar 4 Guru sedang mengamati jalannya diskusi

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang pengertian transportasi dan macam-macam alat transportasi dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilkan adalah gambar alat-alat transportasi sederhana dan modern. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

Peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran dan menuliskan pekerjaan rumah.

Pada saat KBM berlangsung siswa sudah mulai fokus memperhatikan media gambar yang ditunjukkan peneliti.

5)Pertemuan Kelima Rabu, 10 April 2013

Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar

siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran.

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang penggolongan alat transportasi tradisonal dan modern dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilkan adalah macam-macam alat transportasi tradisional dan modern. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan tugas dan kemudian menutup pelajaran.

Pada saat KBM berlangsung siswa sudah mulai terampil belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang diberikan peneliti.

6)Pertemuan Keenam Kamis, 11 April 2013

Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran.

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang pengalaman siswa menggunakan alat transportasi dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilakan berupa orang yang sedang menggunakan macam-macam alat transportasi. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.

52

Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan tugas dan kemudian menutup pelajaran.

Pada saat KBM berlangsung siswa sudah terbiasa mengikuti jalannya KBM dengan metode pembelajaran kooperatif model pembelajaran picture and picture.

7)Pertemuan Ketujuh Rabu, 17 April 2013

Pada pertemuan ketuhuh ini peneliti memberikan soal latihan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama siklus I berlangsung.

Tabel 4.3.

Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Siklus II Nilai KKM 70 1 Siswa 1 80 Tuntas 2 Siswa 2 75 Tuntas 3 Siswa 3 70 Tuntas 4 Siswa 4 80 Tuntas 5 Siswa 5 75 Tuntas 6 Siswa 6 70 Tuntas 7 Siswa 7 85 Tuntas 8 Siswa 8 90 Tuntas 9 Siswa 9 85 Tuntas

No Nama Siswa

Siklus II

Nilai KKM 70

10 Siswa 10 95 Tuntas

11 Siswa 11 60 Tidak Tuntas

12 Siswa 12 65 Tidak Tuntas

13 Siswa 13 80 Tuntas 14 Siswa 14 90 Tuntas 15 Siswa 15 90 Tuntas 16 Siswa 16 95 Tuntas 17 Siswa 17 80 Tuntas 18 Siswa 18 80 Tuntas 19 Siswa 19 80 Tuntas 20 Siswa 20 80 Tuntas 21 Siswa 21 75 Tuntas 22 Siswa 22 80 Tuntas Jumlah 1760 Rata-rata 80,00 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 60

54

c. Analisis data Observasi, Wawancara dan Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus II

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan peneliti kolaborator. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selama siswa melakukan pembelajaran IPS dengan model cooperatif learning tipe picture and picture, peneliti dan kolaborator melakukan monitoring pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengamati aktifitas siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel. 4.4 Berikut:

Tabel 4.4

Hasil Skor Lembar Observasi Siswa pada Siklus II

No Pertemuan

Hasil Observasi Siswa

Jumlah Skor Rata-rata Prosentase

1 Pertemuan 1 18 0,64 64% 2 Pertemuan 2 20 0,71 71% 3 Pertemuan 3 22 0,79 79% 4 Pertemuan 4 23 0,82 82% 5 Pertemuan 5 25 0,89 89% 6 Pertemuan 6 26 0,93 93%

Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II, aktifitas siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam.

Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa pada siklus II untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1. Siswa mulai senang dengan pelajaran IPS ketika disampaikan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

2. Siswa lebih semangat dalam belajar IPS setelah menggunakan pembelajaran kooferatif tipe picture and picture sehingga membuat siswa mulai berani untuk bertanya kepada peneliti.

3. Sebagian besar siswa masih takut untuk melakukan presentasi di depan kelas.

Selama siswa melakukan pembelajaran IPS dengan model cooperatif learning tipe picture and picture, peneliti dan kolaborator melakukan monitoring pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengamati aktifitas siswa dalam pembelajaran. Pengamatan dilaksanakan pada saat penelitian tindakan kelas oleh teman sejawat sebagai kolaborator dan instrumen penilaian yang berisi 10 butir pertanyaan sebagai alat pengukur hasil belajar siswa.

d. Refleksi

Dalam siklus II ini peneliti dan kolaborator merefleksikan dari masing-masing pertemuan bahwa kegiatan proses pembelajaran sudah meningkat lebih jauh dibandingkan dengan silkus ke I, peneliti dan siswa sudah melakukan kegiatan di dalam proses kegiatan pembelajaran dengan baik di karenakan di siklus II ini peneliti dan siswa pun sudah terbiasa menggunakan media, sehingga suasana kelas lebih tertib, karena masing-masing kelompok mempunyai media yang di gunakan sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian hampir semua siswa dapat memahami materi pembelajaran IPS dengan baik.

Hasil belajar yang didapat oleh siswa-pun mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa setelah diberikan soal-soal pada siklus II, yaitu diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 60 dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 80.00. Tingkat keberhasilan siswa juga meningkat menjadi 91 % sedangkan di siklus I hanya mencapai 59%.

56

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil observasi dan wawancara siswa dicek berulang-ulang oleh peneliti dan dibandingkan dengan catatan harian peneliti. Setiap akhir siklus I dan II dilakukan akumulasi hasil lembar observasi, serta membandingkan dan menganalisis hasil siklus I dan II.

Hasil wawancara ditulis secara rinci dengan menggunakan pedoman wawancara sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisis wawancara.

Hasil catatan harian peneliti dilakukan pengecekan berulang-ulang dan membandingkan dengan observasi dan wawancara siswa dan mendiskusikannya dengan kolaborator.

C. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan analisis data melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi data dilaksanakan oleh peneliti dengan mengkonsentrasikan siswa pada situasi kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPS.

2. Paparan Data

Penelitian tindakan kelas ini memperoleh data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut mencakup pada perolehan nilai hasil belajar baik secara individu masing-masing siswa maupun rata-rata secara keseluruhan, selain itu juga mencakup peningkatan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas ini berlangsung :

Tabel 4.5

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

No Statistik

Hasil Belajar Siswa Setelah PTK

Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 55 60

2 Nilai Tertinggi 80 95

3 Rata-Rata 66,14 80.00

4 Prosentase Keberhasilan 59 % 91 %

Tabel di atas menunjukkan data peningkatan hasil belajar IPS siswa dalam Siklus I dan Siklus II. Setelah tindakan dilakukan dalam dua siklus, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar IPS pada siklus I adalah 66,14. Begitu pula pada siklus II, hasil belajar IPS siswa menunjukkan peningkatan yang semakin tinggi dari pada siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II yaitu 80.00. Begitu pula pada persentase keberhasilan siswa meningkat dari 59% pada siklus I menjadi 91% pada siklus II.

Dokumen terkait