• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Data Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghazali, 2013:19). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah free cash flow, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, kebijakan hutang sebagai variabel dependennya dan investment opportunity set sebagai variabel moderating. Statistik deskriptif variabel tersebut dari sampel perusahaan sektor jasa, investasi dan perdagangan yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2011 hingga tahun 2013 disajikan dalam Tabel 4.1:

Tabel 4.1

Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 72 .14 3.34 1.0762 .89694 FCF 72 -.53 .13 -.2054 .16909 MAN 72 .01 40.33 7.3188 8.53585 INST 72 16.99 99.99 64.9425 21.84325 SIZE 72 15.14 29.74 24.0638 4.33909 MBVE 72 .43 5.59 1.6760 1.25014 Valid N (listwise) 72

72 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel kebijakan hutang (dependen) yang di proksi kan oleh debt to equity ratio (DER) memiliki jumlah sampel 72, nilai minimum sebesar 0,14, nilai maximum sebesar 3,34, mean (nilai rata-rata) sebesar 1,0762 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 0,89694.

2. Variabel free cash flow (independen) memiliki jumlah sampel 72, dengan nilai minimun sebesar -0,53, nilai maksimum sebesar 0,13, mean (nilai rata-rata) sebesar -0,2054 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 0,16909.

3. Variabel struktur kepemilikan manajerial (independen) memiliki jumlah sampel 72, dengan nilai minimum sebesar 0,01, nilai maksimum sebesar 40,33, mean (nilai rata-rata) sebesar 7,3188 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 8,53585.

4. Variabel struktur kepemilikan institusional (independen) memiliki jumlah sampel 72, dengan nilai minimum sebesar 16,99, nilai maksimum sebesar 99,99, mean (nilai rata-rata) sebesar 64,9425 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 21,84325.

5. Variabel ukuran perusahaan (independen) memiliki jumlah sampel 72, dengan nilai minimum sebesar 15,14, nilai maksimum sebesar 29,74, mean (nilai rata-rata) sebesar 24,0638 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 4,33909.

73 6. Variabel Investment Opportunity Set (moderating) yang di proksi kan oleh market to book value of equity (MBVE) memiliki jumlah sampel 72, dengan nilai minimum sebesar 0,43, nilai maksimum sebesar 5,59, mean (nilai rata-rata) sebesar 1,6760 dan standart deviation (simpangan baku) sebesar 1,25014.

4.2.2 Pengujian Data

Sebelum dilakukannya uji asumsi klasik maka penelitian ini melakukan pembersihan data terlebih dahulu yaitu dengan mengoutlier data penelitian. Setelah data dioutlier maka data penelitian yang awalnya berjumlah 81 menjadi 72. Adapun langkah-langkah dalam melakukan outlier tersebut adalah (www.widhiarso.staff.ugm.ac.id) :

a. Tambahkan satu kolom pada data view dengan memberi nomor subjek b. Kemudian pilih analyze – regression - liniear kemudian masukkan

nomor subjek menjadi variabel dependen dan variabel x, y dan z pada variabel independen. Kemudian klik save dan checklist deleted pada bagian residual dan pada bagian distance checklist mahalanobis, kemudian klik continue dan ok. Maka akan muncul kolom baru pada data view yaitu kolom mahal.

c. Lihat hasil output pada tabel residual statistic data (angka) pada bagian mahal maksimum, data yang tertera pada tabel tersebut kemudian dihapus pada data view kolom mahal.

74 4.2.3 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas, heteroskedasitas, dan autokorelasi atau tidak.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Cara yang digunakan untuk mendekteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desain grafik dan uji Kolmogorov - Smirnov.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Gambar 4.1

75 Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut memberikan pola distribusi yang normal, karena kurvanya tidak miring ke kiri atau ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Gambar 4.2

Grafik Normal Plot

Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%, maka jika nilai Asymp Sig. (2-tailed) diatas 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2

76 Tabel 4.2

Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .83206653

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .145

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z 1.233

Asymp. Sig. (2-tailed) .096

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2 memperlihatkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) adalah 0,096 dan diatas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikoloniearitas

Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolarance dan variance inflation factor (VIF) (Ghazali, 2013:105). Multikolonieritas tidak terjadi jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10.

77 Tabel 4.3

Hasi Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.682 .655 2.567 .013 FCF .786 .627 .148 1.253 .215 .932 1.072 MAN -.038 .016 -.358 -2.425 .018 .599 1.669 INST -.003 .006 -.073 -.464 .644 .524 1.909 SIZE .005 .026 .022 .177 .860 .853 1.173 MBVE -.049 .085 -.069 -.579 .564 .928 1.078

a. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Dapat dilihat pada Tabel 4.3 hasil perhitungan tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heterokdesitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013:139). Beberapa cara untuk mendekteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas dengan cara melihat Grafik Plot dan Uji Glejser.

78 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Gambar 4.3 Grafik Scatter Plot

Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan.

Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.181 .359 3.293 .002 FCF .399 .343 .141 1.162 .249 MAN -.009 .008 -.161 -1.064 .291 INST .002 .004 .089 .548 .585 SIZE -.020 .014 -.180 -1.418 .161 MBVE -.003 .047 -.008 -.067 .947

79 Berdasarkan hasil Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga pada kelima variabel independen tersebut tidak terjadi heteroskedasitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Ghazali (2013:110) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Tabel 4.5

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .373a .139 .074 .86301 1.583

a. Predictors: (Constant), MBVE, SIZE, MAN, FCF, INST

b. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,583. Nilai d dibandingkan dengan nilai dl dan du pada n = 72 dan k = 5 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,464 dan du sebesar 1,768. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan du < d < (4-du), yaitu 1,768 < 1,583 < 2,232 yang menunjukkan bahwa tidak terdefinisi, maka jika DW tidak dapat menyimpulkan maka dilakukan Run-Test.

80 Tabel 4.6 Uji Run-Test Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea -.25617

Cases < Test Value 36

Cases >= Test Value 36

Total Cases 72

Number of Runs 31

Z -1.424

Asymp. Sig. (2-tailed) .154

a. Median

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Dapat dilihat dari Tabel 4.6 bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi (0,05) yaitu sebesar 0,154. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

4.2.4 Moderate Regression Analysis (MRA)

Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA kita harus membandingkan tiga persamaan regresi untuk menentukan jenis variabel moderator (Ghozali, 2013:229).

81 Tabel 4.7

Koefisien Regresi Persamaan 1

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.630 .646 2.524 .014 FCF .860 .611 .162 1.408 .164 MAN -.038 .015 -.365 -2.499 .015 INST -.004 .006 -.087 -.564 .575 SIZE .006 .025 .028 .225 .822

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk kebijakan hutang pada perusahaan jasa, investasi dan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2013 adalah sebagai berikut:

Y = 1,630 + 0,860X1– 0,038X2– 0,004X3 + 0,006X4 + e ... (1) Dimana:

Y = Kebijakan Hutang (Debt to Equity Ratio) X1 = Rasio Free Cash Flow

X2 = Presentase Kepemilikan Manajerial X3 = Presentase Kepemilikan Institosional X4 = Ukuran Perusahaan

82 Koefisien-koefisien dalam persamaan moderated regression analysis (MRA) memiliki arti sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,630 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen free cash flow (FCF), struktur kepemilikan manajerial (MAN), struktur kepemilikan institusional (INST), dan ukuran perusahaan (SIZE) bernilai nol maka variabel dependen kebijakan hutang (DER) akan meningkat sebesar 1,630.

2. Koefisien regresi free cash flow (FCF) sebesar 0,860 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel free cash flow (FCF) sebesar 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,860.

3. Koefisien regresi struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar -0,038 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,038.

4. Koefisien regresi struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar -0,004 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,004.

5. Koefisien regresi ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,006 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,006.

83 Tabel 4.8

Koefisien Regresi Persamaan 2

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.682 .655 2.567 .013 FCF .786 .627 .148 1.253 .215 MAN -.038 .016 -.358 -2.425 .018 INST -.003 .006 -.073 -.464 .644 SIZE .005 .026 .022 .177 .860 MBVE -.049 .085 -.069 -.579 .564

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi dengan penambahan variabel moderating untuk kebijakan hutang pada perusahaan jasa, investasi dan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2013 adalah sebagai berikut:

Y = 1,682 + 0,786X1– 0,038X2– 0,003X3 + 0,005X4 - 0,049Z + e ... (2) Dimana:

Y = Kebijakan Hutang (Debt to Equity Ratio) X1 = Rasio Free Cash Flow

X2 = Presentase Kepemilikan Manajerial X3 = Presentase Kepemilikan Institosional X4 = Ukuran Perusahaan

Z = Rasio Investment Opportunity Set (Market to Book Value of Equity) e = Standart Error

84 Koefisien-koefisien dalam persamaan moderated regression analysis (MRA) memiliki arti sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,682 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen free cash flow (FCF), struktur kepemilikan manajerial (MAN), struktur kepemilikan institusional (INST) dan ukuran perusahaan (SIZE) dan variabel moderating investment opportunity set (MBVE) bernilai nol maka variabel dependen kebijakan hutang (DER) akan meningkat sebesar 1,682.

2. Koefisien regresi free cash flow (FCF) sebesar 0,786 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel free cash flow (FCF) sebesar 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,786.

3. Koefisien regresi struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar -0,038 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,038.

4. Koefisien regresi struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar -0,003 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,003.

5. Koefisien regresi ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,005 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar

85 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,005.

6. Koefisien regresi investment opportunity set (MBVE) sebesar -0,049 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel investment opportunity set (MBVE) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,049.

Tabel 4.9

Koefisien Regresi Persamaan 3

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.460 1.006 5.427 .000 FCF 2.709 .897 .511 3.020 .004 MBVE -2.154 .487 -3.002 -4.423 .000 moderat_1 -1.628 .448 -.889 -3.638 .001 MAN -.086 .029 -.818 -2.983 .004 moderat_2 .010 .013 .256 .779 .439 INST -.003 .009 -.084 -.382 .704 moderat_3 -.006 .006 -.674 -.962 .340 SIZE -.125 .036 -.604 -3.490 .001 moderat_4 .088 .019 3.088 4.664 .000

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi dengan penambahan variabel moderating dan interaksi antara variabel independen dengan variabel moderating untuk kebijakan hutang pada perusahaan

86 jasa, investasi dan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2013 adalah sebagai berikut:

Y = 5,460 + 2,709X1– 2,154Z – 1,628X1*Z – 0,086X2 + 0,010X2*Z – 0,003X3 – 0,006X3*Z – 0,125X4 + 0,088X4*Z +e ... (3)

Dimana:

Y = Kebijakan Hutang (Debt to Equity Ratio) X1 = Rasio Free Cash Flow

X2 = Presentase Kepemilikan Manajerial X3 = Presentase Kepemilikan Institosional X4 = Ukuran Perusahaan

Z = Rasio Investment Opportunity Set (Market to Book Value of Equity) X1*Z = Rasio moderating free cash flow dengan investment opportunity set X2*Z = Rasio moderating kepemilikan manajerial dengan IOS

X3*Z = Rasio moderating kepemilikan institusional dengan IOS X4*Z = Rasio moderating Ukuran Perusahaan dengan IOS e = standart error

Koefisien-koefisien dalam persamaan moderated regression analysis (MRA) memiliki arti sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) sebesar 5,460 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen free cash flow (FCF), struktur kepemilikan manajerial (MAN), struktur kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan dan variabel moderatinginvestment oppotyunity set (MBVE) bernilai nol maka variabel dependen kebijakan hutang (DER) akan meningkat sebesar 5,460.

87 2. Koefisien regresi free cash flow (FCF) sebesar 2,709 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel free cash flow (FCF) sebesar 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 2,709.

3. Koefisien regresi investment opportunity set (MBVE) sebesar -2,154 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel investment opportunity set (MBVE) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 2,154.

4. Koefisien regresi interaksi free cash flow (FCF) dan investment opportunity set (MBVE) sebesar -1,628 memberikan pengertian bahwa perubahan interaksi free cash flow dan investment opportunity set sebesaar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 1,628.

5. Koefisien regresi struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar -0,086 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan manajerial (MAN) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,086.

6. Koefisien regresi interaksi struktur kepemilikan manajerial (MAN) dan investment opportunity set (MBVE) sebesar 0,010 memberikan pengertian bahwa perubahan interaksi struktur kepemilikan manajerial dan investment opportunity set sebesaar 1% akan memberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,010.

88 7. Koefisien regresi struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar -0,003 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel struktur kepemilikan institusional (INST) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,003.

8. Koefisien regresi interaksi struktur kepemilikan institusional (INST) dan investment opportunity set (MBVE) sebesar -0,006 memberikan pengertian bahwa perubahan interaksi struktur kepemilikan institusional dan investment opportunity set sebesaar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,006.

9. Koefisien regresi ukuran perusahaan (SIZE) sebesar -0,125 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,125.

10.Koefisien regresi interaksi ukuran perusahaan (SIZE) dan investment opportunity set (MBVE) sebesar 0,088 memberikan pengertian bahwa perubahan interaksi ukuran perusahaan dan investment opportunity set sebesaar 1% akan memeberikan dampak peningkatan kebijakan hutang (DER) sebesar 0,088.

89 4.2.5 Uji Statistik F, Uji Statistik t dan Koefisien Determinasi (R2)

sebelum di Moderasi 1. Uji Statistik F

Pengujian uji F statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan yang menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan invesment opportunity set terhadap kebijakan hutang.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan invesment opportunity set terhadap kebijakan hutang.

Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5% untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut:

a. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, atau terletak didaerah peneriamaan Ho, maka Ho diterima.

b. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak didaerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.

90 Tabel 4.10

Hasil Uji F statistik

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.964 5 1.593 2.139 .072a

Residual 49.156 66 .745

Total 57.120 71

a. Predictors: (Constant), MBVE, SIZE, MAN, FCF, INST

b. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Tabel 4.10 adalah hasil dari uji statistik simultan (uji-F) memperlihatkan nilai Fhitung adalah 2,139 dengan tingkat signifikasi 0,072, sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,354. Karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung (2,139) < Ftabel (2,354) dan tingkat signifikansinya 0,072 > 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan) dan variabel moderating (investment opportunity set) tidak berpengaruh dan signifikan secara serempak terhadap kebijakan hutang, dan menunjukkan bahwasannya H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki pengaruh satu dengan lainnya, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan.

91 Kriteria pengujian yaitu :

4. Jika tingkat signifikansi < α 0,05, t tabel < t hitung, maka hipotesis diterima.

5. Jika tingkat signifikansi > α 0,05, t tabel > t hitung, maka hipotesis ditolak.

Tabel 4.11 Hasil Uji t Statistik

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.682 .655 2.567 .013 FCF .786 .627 .148 1.253 .215 MAN -.038 .016 -.358 -2.425 .018 INST -.003 .006 -.073 -.464 .644 SIZE .005 .026 .022 .177 .860 MBVE -.049 .085 -.069 -.579 .564

a. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Nilai ttabel dalam penelitian ini sebesar 1,995. Tabel 4.11 memperlihatkan hasil uji statistik parsial (uji-t) maka diketahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu:

a.Variabel free cash flow berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,215 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung (1,253) < 1,995. Dengan ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima.

92 b.Variabel struktur kepemilikan manajerial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,018 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (-2,425) > 1,995. Dengan ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

c.Variabel struktur kepemilikan institusional berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,644 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung (0,464) < 1,995. Dengan ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.

d.Variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,860 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung (0,177) < 1,995. Dengan ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima.

e.Variabel investment opportunity set berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,564 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung (0,579) < 1,995. Dengan ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka berarti semakin baik model regresi yang digunakan karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar, demikian pula apabila yang terjadi sebaliknya. Nilai R2 besarnya antara nol dan satu (0 ≤ R2 ≤ 1), jika

93 mendekati satu maka kecocokan model dikatakan cukup untuk menjelaskan variabel dependen.

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .373a .139 .074 .86301

a. Predictors: (Constant), MBVE, SIZE, MAN, FCF, INST

b. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Pada Tabel 4.12 memperlihatkan hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,373 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara kebijakan hutang dengan free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan investment opportunity set mempunyai hubungan yang kurang erat yaitu sebesar 37,3%. Dapat diketahui Adjusted R Square sebesar 0,074 yang berarti 7,4% faktor-faktor kebijakan hutang dapat dijelaskan oleh free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan investment opportunity set, sedangkan sisanya sebesar 92,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada peneltian ini.

4.2.6 Uji Statistik F, Uji Statistik t dan Koefisien Determinasi (R2) sesudah di Moderasi

94 Pengujian uji F statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan yang menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan invesment opportunity set terhadap kebijakan hutang.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan invesment opportunity set terhadap kebijakan hutang.

Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5% untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut:

c. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, atau terletak didaerah peneriamaan Ho, maka Ho diterima.

d. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak didaerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.

Tabel 4.13

Hasil Uji F Statistik dengan Variabel Moderating

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

95 Residual 32.298 62 .521

Total 57.120 71

a. Predictors: (Constant), moderat_4, MAN, FCF, SIZE, INST, moderat_1, moderat_2, MBVE, moderat_3

b. Dependent Variable: DER

Tabel 4.13 adalah hasil dari uji statistik simultan (uji-F) dengan variabel moderating memperlihatkan nilai Fhitung sebesar 5,294 dengan tingkat signifikasi 0,000, sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,035. Karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung (5,294) > Ftabel (2,035) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan), variabel moderating (investment opportunity set) dan interaksi variabel independen dengan variabel moderating (moderat1, moderat2, moderat3 dan moderat4) secara serempak adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, dan menunjukkan bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki pengaruh satu dengan lainnya, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan.

96 1. Jika tingkat signifikansi < α 0,05, t tabel < t hitung, maka hipotesis

diterima.

2. Jika tingkat signifikansi > α 0,05, t tabel > t hitung, maka hipotesis ditolak.

Tabel 4.14

Hasil Uji t Statistik dengan Variabel Moderating

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.460 1.006 5.427 .000 FCF 2.709 .897 .511 3.020 .004 MAN -.086 .029 -.818 -2.983 .004 INST -.003 .009 -.084 -.382 .704 SIZE -.125 .036 -.604 -3.490 .001 MBVE -2.154 .487 -3.002 -4.423 .000 moderat_1 -1.628 .448 -.889 -3.638 .001 moderat_2 .010 .013 .256 .779 .439 moderat_3 -.006 .006 -.674 -.962 .340 moderat_4 .088 .019 3.088 4.664 .000

a. Dependent Variable: DER

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Nilai ttabel dalam penelitian ini sebesar 1,995. Tabel 4.14 memperlihatkan hasil uji statistik parsial (uji-t) maka diketahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu:

a. Variabel free cash flow berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,004 lebih kecil dari

Dokumen terkait