• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

4.3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen

berdistribusi normal, yaitu menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Apabila nilai signifikannya < 0,05, maka H0 ditolak, sedangkan

apabila nilai signifikannya > 0,05, maka H0 diterima.

Tabel 4.3 Kolmogorof-Smirnov Test

Hasil dari analisis Kolmogorov-Smirnov, menunjukkan bahwa nilai

signifikannya > 0,05 yaitu 0.09, maka data tersebut terdistribusi secara

normal. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat juga dengan menggunakan

analisis normal probability plot dan grafik histogram berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 64

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .69378702

Most Extreme Differences Absolute .205

Positive .205

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z 1.636

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS 16

58 Gambar 4.1 Normal P-Plot

Sumber: Output SPSS 16, data diolah

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai sumbu X melawan

nilai-nilai yang ada pada sumbu Y. Apabila plot dari keduanya berbentuk

linier (dapat didekati oleh garis lurus), hal ini berarti variabel residual

berdistribusi normal. Namun, jika data menyebar jauh dari garis diagonal

atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa

data tidak berdistribusi normal. Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa

titik-titik pada scatter plot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal

59 Gambar 4.2 Grafik Histogram

Sumber: Output SPSS 16, data diolah

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa grafik histogram berdistribusi normal

yang ditunjukan oleh data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke

kanan.

4.3.1.2 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Ada tidaknya

autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji

Durbin-Watson. Tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan harga koefisien Durbin-Watson dengan menggunakan SPSS 16 yaitu sebagai berikut:

60 Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .797a .635 .611 .71692 1.791

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, LDR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output Spss 16, data diolah

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model

regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu

dengan periode sebelumnya. Cara mendeteksinya melalui uji Durbin

Watson dengan ketentuan :

1) Angka DW berada dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3) Angka DW berada diatas +2, berarti ada autokorelasi.

Pada hasil pengujian diatas terlihat bahwa angka DW sebesar +1.791

atau -2<1,791<+2, karena angka DW berada diantara -2 dan +2 maka

tidak terdapat autokorelasi.

4.3.1.3 Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antara satu pengamatan ke

61 Gambar 4.3 Uji Heterokedasitas

Sumber : Output SPSS 16, data di olah

Berdasarkan scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik ada yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu atau tidak

teratur serta titik-titik tersebut juga menyebar di atas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pendekatan statistik yang digunakan untuk melihat apakah terjadi

heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan menggunakan uji glejser.

62 Tabel 4.5 Uji Glejser

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .840 .562 1.495 .140 CAR .058 .017 .399 3.425 .001 NPL .061 .052 .149 1.173 .245 LDR .002 .004 .064 .491 .625 BOPO -.018 .007 -.349 -2.707 .009

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Output SPSS 16, Data diolah

Tabel 4.5 menunjukan variabel Return On Asset (ROA) adalah signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut

(absUt). Sedangkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikannya di atas tingkat kepercayaan α (sig>0,05). 4.3.1.4 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau

menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas

(independen) satu dengan variabel bebas (independen) yang lainnya.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas

adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

63

maka disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas dalam model regresi,

begitu juga sebaliknya Bila nilai VIF lebih besar dari 5 dan nilai toleransi

kurang dari 0,10 maka disimpulkan terdapat multikolinieritas dalam

model regresi. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam Tabel 4.11

berikut ini: Tabel 4.6 Ujimultikolineritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.366 1.038 9.023 .000

CAR .067 .031 .176 2.149 .036 .926 1.080

NPL -.046 .096 -.042 -.475 .637 .784 1.275

LDR .011 .008 .136 1.489 .142 .743 1.346

BOPO -.109 .012 -.795 -8.813 .000 .760 1.317

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS 16, data di olah

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa dari masing-masing variabel

independen adalah :

tolerance value > 0,1

VIF < 5 dari masing-masing variabel independen

64

4.3.2 Analisis Regresi

Regresi Linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Model persamaan regresi ini yaitu:

Tabel 4.7 Analisis Regresi

Sumber : Output SPSS 16, data di olah

Berdasarkan tabel diatas dapat dibentuk persamaan regresi:

Y = 9,366 + 0,067X1 + (-0,046) X2+ 0,011 X3 + (-0,109) X4

Keterangan :

1) Konstanta sebesar 9,366; artinya jika CAR (X1), NPL (X2), LDR (X3),

BOPO (X4) adalah 0, maka ROA (Y) yang terjadi adalah sebesar 9,366.

2) Koefisien regresi variabel CAR (X1) sebesar 0,067; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan CAR mengalami kenaikan sebesar

1%, maka Return On Asset akan bertambah sebesar 0,067. Koefisien

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.366 1.038 9.023 .000 CAR .067 .031 .176 2.149 .036 NPL -.046 .096 -.042 -.475 .637 LDR .011 .008 .136 1.489 .142 BOPO -.109 .012 -.795 -8.813 .000

65

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara CAR terhadap

ROA.

3) Koefisien regresi variabel NPL (X2) sebesar -0,046; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan PPJ mengalami kenaikan sebesar 1%,

maka ROA akan berkurang sebesar -0,046. Koefisien bernilai negatif

artinya terjadi hubungan negatif antara NPL terhadap ROA.

4) Koefisien regresi variabel LDR (X3) sebesar 0,011; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan LDR mengalami kenaikan sebesar

1%, maka ROA akan bertambah sebesar 0,011. Koefisien bernilai positif

artinya terjadi hubungan positif antara LDR terhadap ROA.

5) Koefisien regresi variabel BOPO (X4) sebesar -0,109; artinya jika

variabel independen lain nilainya tetap dan BOPO mengalami kenaikan

sebesar 1%, maka ROA akan berkurang sebesar -0,109. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara BOPO terhadap

ROA.

4.3.3 Koefisien Determinasi

Model persamaan determinasi ini yaitu:

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi

Sumber : Output SPSS 16, data di olah

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .797a .635 .611 .71692

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, LDR b. Dependent Variable: ROA

66

Hasil uji determinan pada Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa:

a. Nilai R = 0.797 yang berarti hubungan antara variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Performing Loan (NPL), Loan to Deposite Ratio

(LDR), dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)terhadap Return On Asset (ROA) adalah sebesar 79,7%. Artinya hubungan tersebut erat.

b. Adjusted R Square sebesar 0.611 yang berarti 61,10% faktor-faktor dari ROA dapat dijelaskan oleh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Performing Loan (NPL), Loan to Deposite Ratio (LDR), dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) sedangkan selebihnya sebesar 39.90% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate atau standar deviasi digunakan untuk mengukur nilai variasi dari nilai yang diprediksi. Standar deviasi dalam

penelitian adalah sebesar 0,71692.

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen terkait