• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

Pada bagian ini, peneliti memaparkan hasil analisis dari data yang diperoleh. Peneliti menganalisis jenis kohesi dan jenis koherensi serta ketepatan pemakaian penanda kohesi dan koherensi dalam karangan deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Peneliti memberikan beberapa contoh dalam analisisdata, selebihnya ada pada lampiran. Berikut ini, penulis memaparkan hasil analisisnya.

4.2.1 Jenis Kohesi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan pargraf yang mengandung piranti kohesi. Jenis kohesi yang ditemukan antara lain kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Berikut ini peneliti memaparkan jenis kohesi yang ditemukan dalam paragraf karangan deskripsi siswa siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016.

1) Kohesi Gramatikal

Kohesi gramatikal merupakan piranti atau penanda kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa (Rani, 2006: 97). Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan empat jenis kohesi gramatikal, yaitu (a) referensi (penunjukan), (b) substitusi (penggantian), (c) ellipsis (penghilangan),dan (d) konjungsi (kata hubung). Berikut ini dipaparkan hasil temuan dari keempat jenis kohesi gramatikal tersebut.

A. Referensi

Berdasarkan arah penunjukannya referensi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (a) referensi anaforis dan (b) referensi kataforis.

(a) Referensi Anaforis

Peneliti menemukan jenis kohesi referensi anaforis dalam paragraf pada karangan deskripsi siswa. Contoh paragraf referensi anaforis dipaparkan pada paragaraf berikut.

21) (1A) Gunung Bonai terletak di Papua tepatnya di kabupaten Pegunungan Bintang (Oksibil). (1B) Gunung tersebut masyarakat diyakini bahwa di balik gunung bonai tersebut mengisi pusat ekonomi dunia (K13).

22) (2A) Di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup, terdapat sebuah gunung yang bernama Tarup daerah yang berbukit-bukit, gunungnya yang terlalu tinggi. (2B) Di sana juga tanahnya cocok untuk menanam tanaman, seperti padi ladang dan ubi jalar (K6).

23) (2A) Di dalam danau juga hidup seekor buaya putih yang sangat besar. (2B) Buaya ini juga disebut sebagai penjaga danau Sentani (K7).

Dari hasil analisis pada data nomor (21) ditemukan kata tersebut. Penunjukan pada kata tersebut mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata tersebut pada paragraf di atas menunjuk pada gunung Bonai.

Dari hasil analisis pada data nomor (22) ditemukan kata di sana. Penunjukan pada kata di sana mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata di sana pada paragraf di atas menunjuk pada di perbatasan wilayah RI-PNG tepatnya di distrik Tarup.

Dari hasil analisis pada data nomor (23) ditemukan kata ini. Penunjukan pada kata ini mengacu pada konstituen sebelum kata yang ditunjuk. Pada kata ini pada paragraf di atas menunjuk pada buaya putih.

(b) Referensi Kataforis

Peneliti menemukan jenis kohesi referensi kataforis dalam paragraf pada karangan deskripsi siswa. Contoh paragraf referensi kataforis dipaparkan pada paragaraf berikut.

24) (3A) Gunung Cycloop memiliki alam yang sangat indah akan keadaan alam yang sangat mempesona. (3B) Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya, dan terbentang antara kotaJayapura hingga kabupaten Jayapura merupakan bentang alam yang sudah pasti memiliki kawasan hutan yakni, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan sekunder dan padang rumput (K2).

25) (1A) Alam sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang paling uta ma bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. (1B) Alam adalah tempat di mana sang pencipta menyediakan segalanya yang dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan (K6).

26) (1A) Danau Sentani begitu indah dan elok dipandang. (1B) Di pesisir danau dihiasi oleh pohon-pohon sagu. (1B) Danau sentani terdapat berbagai macam hewan dan tumbuh-tumbuhan.(1B) Didalamnya terdapat rumput-rumput laut dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya (K7). Dari hasil analisis pada data nomor (24) ditemukan referensi kataforis berupa yakni. Penunjukan pada kata yakni mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Kata yakni menunjuk pada kawasan hutan.

Dari hasil analisis pada data nomor (25) ditemukan referensi kataforis berupa adalah. Penunjukan pada kata adalah mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Kata adalah menunjuk pada berbagai jenis ikan.

Dari hasil analisis pada data nomor (26) ditemukan referensi kataforis berupa seperti. Penunjukan pada kata seperti mengacu pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk. Kata seperti menunjuk pada berbagai jenis ikan.

B. Substitusi

Peneliti menemukan jenis kohesi substitusi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh kohesi substitusi dipaparkan pada paragraf berikut.

27) (1A) Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman ke distrik Okbibab. (1B) Kami berangkat dariOksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore (K5).

28) (2A) Masyarakat dari berbagai perkampungan berdatangan ke daerah itu untuk menetap disana. (2B) Merekabetul-betul melihat dan merasakan manfaat dan kenikmatan yang begitu memuaskan. (K6)

29) Pegunungan Cycloop yang terletak di daerah Kemiri,Sentani. (1C) Untuk mengunjunginyahanya membutuhkan waktu 15 menit dari Bandar Udara Sentani untuk bisa sampai di gunung ini (K2).

Dari hasil analisis pada data nomor (27) ditemukan penggantian berupa kami. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Kata ganti persona pertama jamak pada kata kami menggantikan pada kalimat pertama yaitu saya dan teman-teman.

Dari hasil analisis pada data nomor (28) ditemukan penggantian berupa mereka. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Kata ganti orang ketiga jamak pada kata mereka menggantikan pada kalimat pertama yaitu masyarkat.

Dari hasil analisis pada data nomor (29) ditemukan penggantian berupa pegunungannya. Penggantian tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Partikel nya pada kata pengunungannya mengacu pada kata Pegunungan Cycloop pada kalimat pertama.

C. Elipsis

Peneliti menemukan jenis kohesi elipsis dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh kohesi elipsis dipaparkan pada paragraf berikut.

30) (2A) Jika Ø (anda) berkunjung ke danau Sentani bisa menunggangi minibus. (2B) Ketika kita dari arahkota Sentani, menempuh 20-30 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil (K10).

31) (2A) Bulan Desember saya liburan di Bali, di sana kami merayakan hari ulang tahun adik sepupu saya bersama kakak perempuan. (2B) Di sana kami tinggal di Denpasar Ø (dan) di hotel (K20).

32) (3A) Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di

malam hari….. (3B) Oleh karena itu, mari Ø (kita) menjaga dan melestarikan alam di sekitar kita, karena alam memang memberikan manfaat bagi kehidupan semua makhluk hidup (K21).

Dari hasil analisis pada data nomor (30) ditemukan elipsis berupa Ø (anda).. Penghilangan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Selain itu penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat.

Dari hasil analisis pada data nomor (31) ditemukan elipsis berupa Ø (dan). Selain itu penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat.

Penghilangan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Selain itu penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat.

Dari hasil analisis pada data nomor (32) ditemukan elipsis berupa Ø (kita). Penghilangan tersebut bertujuan untuk memperoleh unsur pembeda. Selain itu penghilangan juga dilakukan untuk menghemat kata dalam kalimat.

D. Konjungsi

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi dalam paragraf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Konjungsi yang ditemukan yaitu (a) konjungsi koordinatif, (b) konjungsi subordinatif, dan (c) konjungsi antarkalimat. Peneliti tidak menemukan konjungsi korelatif. Berikut ini contoh paragraf yang mengandung ketiga konjungsi tersebut.

(a) Konjungsi Koordinatif

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Konjungsi yang ditemukan, yaitu (1) konjungsi koordinatif penambahan dan (2) konjungsi koordinattif kontras atau pertentangan. Peneliti tidak menemukan kohesi koordinatif penanda hubungan pendampingan dan konjungsi koordinatif penanda hubungan pemilihan

(1) Konjungsi Koodinatif Penambahan

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif penambahan dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil

Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi koordinatif penambahan dipaparkan pada paragraf berikut.

33) (2A) Di puncak gunung Wa tumbuh-tumbuhan yang tumbuh berupa pepohonan dengan berukuran pendek dan kecil-kecil. (2B) Tumbuhan lain berupa tumbuhan paku, anggrek tanah dan bermacam-macam bunga tumbuh dengan bersemarak di mana-mana (K1).

Dari hasil analisis pada data nomor (33) ditemukan konjungsi aditif (penambahan) berupa dan. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna penambahan. Makna yang dihasilkan yaitu berbagai macam bunga yang tumbuh di gunung Wa.

(2) Kohesi Konjungsi Kontras atau Pertentangan

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi koordinatif pertentangan dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi koordinatif pertentangan dipaparkan pada paragraf berikut.

34) (1A) Mambramo adalah sungai terpanjang dan yang terkenal oleh seluruh dunia. (1B) Sungai Mambramo mengalir dari ala m pegunungan menuju ke pesisir pantai. (1C) Dalam mengalir sungai Mambramo tidak lurus tetapi berbelok-belok di sepanjang hutan (K8).

Dari hasil analisis pada data nomor (34) ditemukan konjungsi kontras atau pertentangan berupa tetapi. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pertentangan atau kontras. Makna yang dihasilkan yaitu sungai mambramo mengalir dengan berbelok-belok.

(b) Konjungsi Subordinator

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Konjungsi yang ditemukan yaitu

(1) konjungsi subordinatif waktu, (2) konjungsi subordinatif syarat, (3) konjungsi subordinatif konsesif, (4) konjungsi subordinatif pembandingan, (5) konjungsi subordinatif sebab, (6) konjungsi subordinatif hasil, (7) konjungsi subordinatif atribut. Peneliti tidak menemukan konjungsi subordinatif (a) konjungsi subordinatif pengandaian, (b) konjungsi subordinatif tujuan, (c) konjungsi subordinatif alat, (d) konjungsi subordinatif cara, (e) konjungsi subordinatif perbandingan. Berikut ini dipaparkan keenam kohesi konjungsi subordinatif tersebut.

(1) Konjungsi subordinatif waktu

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif waktu dipaparkan pada paragraf berikut.

35) (1A) Dari situ kami mulai jalan kaki sampai di gunung Botak (Wa) jangkrik berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon besar. (1B) Setelah hujan reda, kami mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab pada jam dua malam (K5). 36) (1B) P egunungan Cycloop yang terleta k didaerah Kemiri, Sentani hanya

membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai di gunung ini. (1C) Gunungini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura (K2).

37) (1E) Masyarakat Sentani setiap tahun adakan festival danau Sentani. (1F ) Festival danau sentani berlangsung sejak 2008sampai sekarang dan diadakan setiap bulan Juni tanggal 19-24 (K7).

Dari hasil pada data nomor (35) ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa setelah. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu melanjutkan perjalanan ke salah satu kecamatan yaitu distrik Okbibab.

Dari hasil analisis pada data nomor (36) ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa sampai. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai di wisata gunung cycloop.

Dari hasil analisis pada data nomor (37) ditemukan konjungsi subordinatif waktu berupa setiap. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna waktu yang sedang berlangsung. Makna yang dihasilkan yaitu pelaksanaan Festifal Danau Sentani dalam satu tahun.

(2) Konjungsi subordinatif syarat

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif syarat dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif syarat dipaparkan pada paragraf berikut.

38) (1A) P egunungan Cycloop merupakan kawa san cagar alam. (1B) Pegunungan Cycloop yang terletak didaerah Kemiri, Sentani hanya membutuhkan waktu 15 menit dari bandar udara Sentani untuk bisa sampai di gunung ini. (1C) Ke gunung ini bisa ditempuh dengan motor dan mobil dan berjarak 45 kilometer jika kita berada di pusat kota Jayapura. (1D) Pegunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh masyarakat Sentani dan sekitarnya (K2).

Dari hasil analisis pada data nomor (38) ditemukan konjungsi subordinatif syarat berupa jika. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna syarat. Makna yang dihasilkan yaitu ingin berwisata ke gunung cycloop biasanya ditempuh melalui motor dan mobil. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.

(3) Konjungsi Subordinatif Konsesif

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif konsesif dipaparkan pada paragraf berikut.

39) (2A) Bebatuan yang terdapat digunung wa berupa batu krikil dengan ukuran kecil-kecil berwarna putih dan tajam-tajam. (2B) Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. (2C) Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. (2D) Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan lebat sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas (K1).

Dari hasil analisis pada data nomor (39) ditemukan konjungsi subordinatif konsesif berupa walaupun. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna konsesif. Makna yang dihasilkan yaitu keadaan disekitar di puncak wa. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi syarat dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.

(4) Konjungsi subordinatif pembandingan

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dipaparkan pada paragraf sebagai berikut. 40) (1A) Gunung Apom terletak di Pegunungan Bintang. (1B) Pemandangannya

sangat indah. (1C) Di tepi gunung terdapat tebing yang sangat tinggi dan sebelah kanan terdapat batu karang besar yang seolah-olahmenjaga bapa mama yang tinggal di belantara gunung Apom itu. (1D) Gunung Apom sedikit orang yang berburu kuskus pohon. (1E) Biasanya waktu berburu

adalah waktu musim kemarau. (1F ) Dipagi dan sore hari merasakan hembusan angin segar dari gunung Apom (K3).

Dari hasil analisis pada data nomor (40) ditemukan konjungsi subordinatif pembandingan berupa seolah-olah. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna pembandingan. Makna yang dihasilkan yaitu keadaan disekitar di puncak Wa. Peneliti menemukan satu jenis kohesi konjungsi subordinatif pembandingan dan semuanya sudah dipaparkan pada paragraf di atas.

(5) Konjungsi Subordinatif Sebab

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif sebab dipaparkan pada paragraf berikut.

41) (3A) Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. (3B) Oleh karena itu mari menjaga dan melestarikan ala m disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk (K21).

42) (1A) Gunung Aplim Apom atau disebut juga gunung Mandala. (1B) Gunung mandala biasa disebut juga gunung Sombong,karena pada saat cuaca cerah dilihat dari Oksibil dan sekitarnya melihat keatas gunung Mandala kelihatannya indah (K19).

Dari hasil analisis pada data nomor (41) ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa Oleh karena. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu pentingnya menjaga dan melestarikan alam sekitar kita.

Dari hasil analisis pada data nomor (42) ditemukan konjungsi subordinatif sebab berupa karena. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna sebab. Makna yang dihasilkan yaitu menikmati keindahan alam pada saat cuaca cerah.

(6) Konjungsi subordinatif hasil

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif hasil dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif hasil dipaparkan pada paragraf berikut.

43) (3A) Tepat pada puncak gunung Wa terdapat sebuah telaga kecil dengan warna air tujuh macam warna air. (3B) Di puncak gunung Wa ditumbuhi pepohonan dengan ukuran yang paling besar dan terdapat lumut, diatas lumut ditumbuhi bermacam-macam tumbuhan paku dengan ukuran yang besar dan kecil. (3C) Tumbuhan lain dipuncak gunung Wa berupa anggrek yang tumbuh di pohon dan juga anggrek yang di tumbuh di tanah. (3B) Disekitar puncak gunung ini pepohonan dan tumbuhan tumbuh dengan lebat sehingga dibilang daerah sekitar puncak gunung Wa sangat lebat walaupun tidak terlalu luas (K1).

Dari hasil analisis pada data nomor (43) ditemukan konjungsi subordinatif hasil berupa sehingga. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna hasil. Makna yang dihasilkan yaitu keadaan disekitar puncak gunung Wa. Peneliti menemukan dua jenis kohesi konjungsi subordinatif hasiltermasuk pada paragraf di atas. (7) Konjungsi subordinatif atribut

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut dipaparkan pada paragraf berikut.

44) (2A) P egunungan Cycloop disebut dengan gunung Dafonsoro oleh masyarakat Sentani dan sekitarnya. (2B) Gunung Cycloop memiliki panorama alam yang sangat luar biasa indahnya. (2C) Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara gunung Cycloop (K2).

Dari hasil analisis pada data nomor (44) ditemukan konjungsi subordinatif atribut berupa yang. Konjungsi tersebut menunjukan adanya makna atribut. Makna yang dihasilkan yaitu keindahan gunung cycloop yang indah. Peneliti menemukan tiga jenis kohesi konjungsi subordinatif atribut termasuk paragraf di atas.

(c) Konjungsi antarkalimat

Peneliti menemukan jenis kohesi konjungsi subordinatif antarkalimat dalam paragaf karangan deskripsi siswa kelas X semeter I SMA Negeri I Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun Ajaran 2015/2016. Contoh jenis kohesi konjungsi antarkalimat dipaparkan pada paragraf berikut.

45) (3A) Iklim di daerah ini sering mengalami kepanasan setiap tahun, maka orang yang disekitar danau ini kebanyakan orang nelayan dan kebanyakan orang yang menetap danau sentani tidak terlalu mengalami kepanasan di malam hari karena angin dari danau ini juga membantu menyegarkan badan mereka pada saat mereka bersantai atau beristrahat. (3B) Oleh karena itumari menjaga dan melestarikan alam disekitar kita karena itu memang bermanfaat bagi kehidupan segala makhluk (K21).

46) (1A) Pada waktu liburan bulan Desember kemarin saya dan teman-teman ke distrik Okbibab. (1B) Kami berangkat dari Oksibil naik taksi dan turun di kampung Bulangkop sekitar jam lima sore. (1C) Dari situ kami mulai jalan kaki sampai di gunung Botak (Wa) jangkrik berbunyi disitu, kami lanjut sampai ditengah jalan hujan deras turun dan kitapun berteduh di bawah pohon besar, setelah itu kami mulai berjalan lagi sampai tiba di Okbibab jam dua malam. (1D) Pagi kami melanjutkan perjalanan ke kampung Borme dan sampai di kampung Borme bertemu dengan orang tua dan sanak saudara (Kr 5).

Dari hasil analisis pada data nomor (45, 46) ditemukan konjungsi subordinatif hasil berupa oleh karena itu, setelah itu, dan oleh sebab itu. Ketiga konjungsi tersebut menunjukan adanya makna yang menyatakan hubungan antara kalimat

yang satu dengan yang lain. Makna yang dihasilkan yaitu menja ga dan melestarikan lingkungan disekitar kita, melanjutkan perjalanan ke distrik Okbibab.

2) Kohesi Leksikal

Peneliti menemukan enam jenis kohesi leksikal, yaitu (a) repetisi (pengulangan), (b) hiponim (hubungan bagian atau isi), (c) kolokasi (hubungan makna), (d) sinonim (persamaan arti), (e) antonim (perbedaan arti), dan (f) ekuivalensi (persamaan bentuk). Berikut ini dipaparkan keenam kohesi leksikal tersebut.

A. Repetisi

Peneliti menemukan jenis kohesi repetisi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh kohesi repetisi dipaparkan pada paragraf berikut.

47) (2B) Gunung Wa merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan terletak di daerah Pegunungan Bintang, Papua yang tepatnya berada di Distrik Okaom. (2C) Gunung ini berada disebelah sungai Digul. (2D) Dibawah kakigunung ini terdapat dua desa yakni desa Mangabib dan desa Atelbon. (2E) Di daerah kaki gunung Waditumbuhi pepohonan yang bentuknya besar dan tinggi (K1).

48) (1E) Gunung Cycloopmemiliki panorama alam yang sangat luar biasa indahnya. (1F ) Nama cycloop julukan yang diberikan oleh orang-orang portugis ketika datang ke kampung Ormo yang berada di sebelah utara gunung Cycloop (K2).

Dari hasil analisis pada data nomor (47) ada paragraf di atas ditemukan kohesi repetisi berupa Gunung yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata

tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut.

Dari hasil analisis pada data nomor (48) ditemukan kohesi repetisi berupa cycloop yang diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan tersebut.

B. Hiponim

Peneliti menemukan jenis kohesi hiponimi dalam paragraf karangan deskripsi siswa. Contoh konjungsi hiponimi dipaparkan pada paragraf berikut.

49) (2A) Gunung Cycloop tampak selalu ditutupi kabut di bagian puncaknya, dan kawasan hutanterbentang darikota Jayapura hingga kabupaten Jayapura. (2B) Bentengan alam tersebut memiliki kawasan hutan, yakni hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput (K2).

50) (1A) Danau sentani terdapat berbagai macam hewan dan tumbuh-tumbuhan. (1B) Didala mnya terdapat rumput-rumput laut dan berbagai jenis ikan, seperti gabus, lohan, dan lainnya (K7).

Dari hasil analisis pada data nomor (49) ditemukan kata kawasan hutan yang mempunyai hubungan isi dengan kata hutan data ran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput. Kohesi hiponimi mempunyai relasi makna antara kawasan hutan yang merupakan makna generik dan hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan, sekunder dan padang rumput yang merupakan makna spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.

Dokumen terkait