• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

3. Analisis Data

Uji normalitas hipotesis penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program spss 16. Hasil uji normalitas terhadap data nilai pretest dan posttest hasil belajar IPA diketahui bahwa nilai pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada materi sistem sistem pencernaan pada manusia berdistribusi normal. Rekapulasi hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest

Jenis tes Sig. Kriteria nilai

Sig. 2 tailed tabel > α (0,05) Kesimpulan Sig. > 0,05 (berdistribusi normal) Pretest eksperimen 0,064 0,05 Berdistribusi normal Pretest control 0,190 Posttest eksperimen 0,085 Posttest control 0,200

Sumber: Hasil Perhitungan Uji Normalitas (Lampiran 21)

Dari hasil data uji normalitas dengan nilai sig.2 tailed > α (0,05), maka dapat diperolah bahwa semua data berdistribusi normal atau data berasal dari distribusi normal, sehingga dapat melanjutkan uji prasyarat selanjutnya yaitu uji homogenitas data.

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah test of homogenity of variance untuk mengetahui kedua varian memiliki karakteristik yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas

Sumber: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas(Lampiran 22)

Dari hasil uji homogenitas diatas, diketahui semua data memperoleh nilai sig.> 0,05, maka dapat disimpulkan nilai pretest dan posttest baik di

Jenis tes Sig. Kesimpulan

Sig. > 0,05 (homogen) Pretest eksperimen 0,264 Homogen Pretest control 0,949 Posttest eksperimen 0,241 Posttest control 0,706

kelas eksperimen maupun di kelas kontrol secara keseluruhan berasal dari data yang sama (homogen). Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi analisis dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t independent.

c. Uji t Independent

Uji t independent digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Data hasil penelitian ini di uji dengan menggunakan Independent sample t Test. dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini:

Tabel 4.9 Uji t Independent

Test for equality of mean Sig. (2-tailed) Mean

difference

Standar error mean diffence Bahan Ajar Leaflet

Terhadap Hasil Belajar Equal variance assumed 0,00 - 40,70 1,64

Sumber: Hasil Perhitungan Uji t Independent (Lampiran 23)

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa dilihat dari sig.(2-tailed) < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan nilai hasil belajar menunjukkan perbedaan yang signifikansi ,artinya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet mempengaruhi hasil belajar siswa.

4. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan bahan Ajar leaflet dalam Pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, siswa diminta mengisi angket respon siswa terhadap pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar siswa. Angket mengungkapkan ke enam aspek berupa pelaksanaan pembelajaan selama ini. Tanggapan respon pada aspek kesatu berada pada predikat baik. aspek kedua berada pada predikat baik. Aspek ketiga berada pada predikat baik. Aspek keempat predikat baik. Dan aspek kelima pada predika baik . Aspek keenam pada predikat sangat baik juga. Rekap tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 4.1

Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa

0 20 40 60 80 100 120 Leaflet Menarik Leaflet Mudah Dipahami Leaflet Mudah Dimengerti Gambar Di Leaflet Mendukung Materi Leaflet Memudahkan Proses Pembelajaran Leaflet Meningkatkan keinginan Membaca YA TIDAK

C.Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengaruh bahan ajar leaflet pada materi sistem pencernaan pada manusia dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembahasan hasil penelitian ini juga dilengkapi dengan pembahasan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Pembahasan terhadap hasil penelitian dilakukan berdasarkan analisis data.

a. Pengaruh Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen berlangsung sangat kondusif. Bahan ajar leaflet dilakukan dengan Tiga tahapan yaitu penyajian materi, tanya jawab dan pemecahan masalah, setelah terbagi dalam kelompok masing-masing kelompok diberikan lembar diskusi siswa (LDS). Setiap anggota kelompok harus bekerja sama dalam satu tim, jika terdapat kesulitan harus dipecahkan bersama-sama dengan kelompoknya. Jika LDS sudah selesai dikerjakan maka perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, jika kelompok lain yang kurang jelas diperbolehkan untuk bertanya. Jika jawaban belum tepat maka tugas guru untuk membenarkan jawabannya.

Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan LKS dan buku cetak, ketuntasan pada kelas kontrol sangat berbeda jauh dengan kelas eksperimen, karena pada saat kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan bahan ajar leaflet

sedangkan pada kelas kontrol kegiatan pembelajaran hanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku cetak.

b. Hasil Belajar siswa pada kelas Eksperimen dan Kontrol

Hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami perubahan, untuk kelas eksperimen mendapatkan rata-rata nilai pretest lebih kecil dari kelas kontrol, tetapi nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. (Tabel 4.4), sehingga dapat dikatakan bawah bahan ajar leaflet berpanguruh terhadap hasil belajar. Bahan ajar leaflet dapat memberikan hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar lks.

Berdasarkan hasil rekapitulasi angket respon siswa yang telah diketahui bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet, hal ini terlihat bahwa 81 % siswa menganggap penggunaan bahan ajar leaflet yang digunkan menarik, 86% siswa menjawab bahan ajar leaflet yang digunakan mudah dipahami, 86 % siswa menganggap bahasa dibahan ajar leaflet mudah dimengerti, 91% siswa menjawab bahwa gambar dibahan ajar leaflet mendukung materi, 94% siswa menganggap bahwa dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan proses pembelajaran, dan 97% siswa menjawab bahwa dengan adanya bahan ajar leaflet dapat meningkatkan keingan untuk membaca. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet dalam proses pembelajran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai pretest dan posttest baik kelas eksperimen dan kontrol pada uji normalitas menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, karena kedua data berasal dari data yang berdistribusi normal sehingga dapat diteruskan dengan uji homogenitas sebagai syarat uji hipotesis. Uji homogenitas pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan homogenitas data pretest dan posttest baik kelas eksperimen maupun kontrol, didapatkan bahwa hasil bahwa nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol secara keseluruhan berasal dari sampel yang memiliki karakteristik sama atau homogen.

Hasil uji hipotesis dengan uji t independent dapat dilihat pada tabel 4.9 mendapatkan hasil sig. (2-tailed)< 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima, sehingga

dapat disimpulkan hasil belajar kognitif dikedua kelas penelitian berbeda yang artinya pengaruh bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

Pencapaian indikator Hasil belajar siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas eksperimen terdapat pencapaian indikator yang meningkat pada ranah indikatornya pada saat prettes lebih kecil dari pada posstest. Pencapaian indikator posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih tinggi kelas eksperimen terkecuali pada ranah kognitif pada C1 kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. (Tabel 4.5 dan 4.6). Berdasarkan hasil analisa data di atas dapat disimpulkan hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pencernaan manusia pada

kelas eksperimen mengalami peningkatan di setiap ranah indikatornya. Artinya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet memilki pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa, dimana siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen siswa dituntut untuk memahami materi pembelajaran melalui bahan ajar leaflet sebagai sumber informasi. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan bahan ajar leaflet. Bahan ajar leaflet berisi materi pembelajaran yang sudah diringkas, mudah dimengerti oleh siswa, dan menarik siswa untuk membacanya. Sehingga mampu meningkatkan ranah indikator C1, C2, C3 dan C4. Selain itu, siswa diberi kesempatan mengkomunikasikan pemahamannya melalui diskusi yang dilakukan bersama-sama dengan teman dan guru. Dengan demikian pada kelas eksperimen memperoleh pemahaman secara langsung berasal dari hasil pemikirannnya dan hasil diskusi yang telah dilakukan dan disampaikan secara berkelompok. Dengan dilaksanakannnya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet membuat siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga, meningkatkan keinginan untuk membaca materi, dan dapat berpengaruh pada hasil belajar.

Penggunaan bahan ajar leaflet telah banyak dilakukan oleh peneliti Endah Tri Septiani, Tri Jalmo, Berti Yolida, Cinde Futriyah Menyatakan bahwa

penggunaan bahan ajar leaflet mampu menarik minat baca siswa untuk membaca sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara sistematis, sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran font yang sesuai. Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran.1,2

Hasil analisis data hasil penelitian, diketahui bahwa bahan ajar leaflet dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata skor posttest hasil belajar dan hasil diperoleh siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : siswa kelas eksperimen sangat tertarik pada bahan ajar leaflet ini karena sebelumnya bahan ajar leaflet ini tidak pernah digunakan oleh guru sebelumnya. Bahan ajar leaflet mempu meningkatakan minat baca siswa karena bahan ajar leaflet menyajikan materi dengan penggunaan gambar, warna menarik serta bahasan yang mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahan ajar leaflet menjadikan siswa lebih termotovasi untuk belajar karena siswa harus menguasai materi agar dapat menjawab soal saat diakhir pembelajaran.

1

Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa , Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung: Universitas Negeri Lampung , 2013), h. 8.

2

Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII. Hal ini dapat dibuktikan dengan:

1. Terdapat pengaruh antara bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII, rata-rata pretest eksperimen sebesar 40,5 sedangkan posttest 81,2. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperolehhasil sig. < 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima. Artinya bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

2. Hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung terdapat hasil posttes pencapaian indikator ranah kognitif kelas eksperimen C1(Mengingat) 88%, C2(Memahami) 81%, C3(Mengaplikasi) 77%, C4(Menganalisis) 75%. Sedangkan pada kelas kontrol C1(Mengingat) 93%, C2(Memahami) 71%, C3(Mengaplikasi) 52%, C4(Menganalisis) 40%. C2, C3, dan C4 Kelas ekperimen lebih tingggi dibandingankan kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, penelti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Peserta didik

Disarankan kepada siswa untuk saling bekerja sama dalam memecahkan suatu yang ada didalam maupun diluar kelas serta dapat menciptakan rasa kebersamaan dalam proses pembelajaran agar mampu meningkatkan hasil belajar kognitif secara maksimal.

2. Bagi Guru

Disarankan kepada guru hendaknya inovatif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan suatu bahan ajar leaflet menjadi suatu refrensi.

3. Bagi Sekolah

Disarankan kepada sekolah agar dapat menciptakan kondisi yang mampu mendorong para guru untuk mencoba menerapkan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran IPA khususnya dan bidang studi lain pada umumnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi Peneliti Lain

Disarankan kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian, dapat melanjutkan penerapan penggunaan bahan ajar leaflet untuk menilai hasil belajar pada ranah kognitif dan minat baca.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006.

Agus Suprijono. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4. 2010.

Ahmad Kholid. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press. 2002.

Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2009.

. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2010

Cinde Futriyah. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa. Lampung: Universitas Lampung. Jurnal. 2013

Departemen Agama. Al-Quran dan terjemahnya. Bandung: CV Diponegoro. 2000. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, UU no. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3. Jakarta: Depdiknas. 2003.

Endah Tri Septiani dkk. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa. Lampung : Universitas Lampung. Jurnal Vol 2, No 4. 2013.

Falasifah. Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal Dengan Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 2013-2014. Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2014.

Heri D. J. Maulana. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC, 2009.

Hidayat Kosadi. Evaluasi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta. 1994.

Jalaludin Rakhmat. Psikolog Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002. Khumaidah. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis

Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. Semarang : Skripsi IAIN Walisongo Semarang. 2011.

M. Iqbal Hasan. Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke-1 2002.

Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke 12. 2012.

Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003.

Nursyamsiah. Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Itensi Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecematan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Jakarta : Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. 2013

Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. 2011.

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remadja Karya. 1999.

Prastya Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara. 1999.

Roymond H. SimamoraBuku. Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2009.

Prestasi Pustakaraya. 2010.

Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2013.

Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D . Bandung: Alfabeta. 2012.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Slameto. Belajar dan FaKtor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipata. 2013.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010.

Umar Tirtaraharjadja dan S.I.La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipata. 2010.

Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2009.

. Strategi Pembcelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Bandung : Kencana Prenada Media Group. 2006.

Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenata Media Group, Cet. Ke 3. 2009.

Alamat : Jl.Letkol H Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Telp. (0721) 703260

KARTU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa/i : Erma Indriyana

NPM : 1211060086

Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing 1 : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Pembimbing 2 : Aulia Novita Sari, M.Pd.

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung

No Tanggal Materi Konsultasi Paraf Pembimbing

1 2

1 07-03-2016 Konsultasi Bab I ………….

2 22-03-2016 Konsultasi Bab I dan angket wawancara

………….

3 29-03-2016 Konsultasi Bab I …………

4 31-03-2016 Konsultasi Bab I, II, III ………….. …………

5 11-04-2016 Konsultasi Bab I, II, III …………

6 15-04-2016 Konsultasi Bab I, II, III …………

7 03-05-2016 ACC Bab I, II, II …………... ………….

8 22-08-2016 Revisi Proposal ………….

9 05-08-2016 Konsultasi Instrumen 10 10-08-2016 Validasi Instrumen 11 07-11-2016 Konsultasi Bab I-V

12 Konsultasi Bab I-V

13 Konsultasi Bab I-V

14 15 16

Bandar Lampung, 2016

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Aulia Novita Sari, M.Pd NIP. 19560611 198803 1 001

 Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan. Menghaluskan makan pada mulut dengan bantuan gigi dan lidah.

 Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat yang berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun kimiawi.

 Gigi berfungsi menghancurkan makanan, sedangkan lidah berfungsi membolak-balikan makan dan lidah juga berfungsi membantu menelan makanan.

 Pada mulut, terdapat kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin.

 Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan.

 Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).

 Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung rongga mulut dan lambung.

 Hulu kerongkongan (faring) merupakan persimpangan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semseter : VIII(Delapan)/I

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x 40 Menit)

Standar Kompetensi :

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :

1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1.Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia 2.Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3.Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada

manusia

makanan meliputi dua tahap yaitu tahap pencernaan mekanik dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam mulut yaitu ketika menguyah makanan hingga halus.

Pencernaan makanan kimiawi terjadi di dalam usus yaitu makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim pencernaan.

 Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis.

 Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila ada makanan yang menunju kerongkongan.

 Kerongkongan terletak di belakang tenggorokan.

 Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos yang memungkinkan gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong.

 Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi

dengan bantuan enzim yang disebut pepsin.

 Pepsin berperan mengubah protein menjadi

pepton.

 Di dalam lambung terdapat asam klorida yang

menyebabkan lambung menjadi asam.

 Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung.

 Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman-

kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin.

 Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot

dinding lambung berkontraksi.

 Hal tersebut menyebabkan makanan akan

tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida.

 Usus halus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.

 Di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan.

 Pada dinding usus halus terdapat jonjot-jonjot usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan pembuluh darah.

 Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan dan menyerap sari makanan yang siap diedarkan oleh darah.

 Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase, sukrase, dan laktase.

 Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan.

 Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherihia Coli.

 Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut akan diserap oleh usus kembali.

 Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses).

 Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh.

 Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus.

 Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar).

Latihan

Bagaimana langkah-langkah dalam proses menelan makanan?

manusia sebagai berikut. a. Kelenjar Ludah Dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, penghasil ludah berbentuk cair dan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk membasahi makanan di dalam mulut.

b. Kelenjar Lambung

Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, di bagian fundus menghasilkan getah lambung, dan di bagian

fundus bawah

menghasilkan asam klorida.

c. Kelenjar Aksesori Kelenjar aksesori merupakan kelenjar yang terletak di luar saluran pencernaan makanan. Kelenjar tersebut meliputi hati (hepar), empedu, dan pankreas d. Kelenjar Usus Halus

Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, yaitu : enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase, enzim peptidase.

yaitu karbohidrat dan lemak. • Sebagai pembangun tubuh

Zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral.

Sebagai pelindung

1. zat makanan yang berperan menjaga

keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ metabolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf).

2. Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air.

KARBOHIDRAT

 Karbohidrat merupakan zat makanan yang molekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

 Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi, membantu proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, serta membantu pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh.

 Sumber karbohidrat adalah padi, jagung, gandum dan biji-bijian lainnya, sagu, ketela pohon, ketela rambat, dan kentang.

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semseter : VIII(Delapan)/I

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x 40 menit)

Standar Komeptensi :

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.

Kompetensi Dasar :

1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1.Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 2.Menjelaskan macam-macam zat makanan.

3.Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya

4.Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia.

• Lemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan energi 9 kilokalori.

• Lemak tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), dan kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N).

• Berdasarkan komposisi kimianya lemak dibedakan

Dokumen terkait