i Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi
Oleh
ERMA INDRIYANA NPM :1211060086 Jurusan :Pendidikan Biologi
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
ii
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi
Oleh
ERMA INDRIYANA NPM :1211060086 Jurusan :Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Pembimbing II:Aulia Novita Sari, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
iii Oleh: Erma Indriyana
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA, bahwa guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan LKS dan buku cetak saja. Hal ini berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa pada kelas VIII. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung”.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 6Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017, sampel dipilih secara acak kelas dengan pengambilan sebanyak 2 kali diperoleh sampel kelas VIII F dan VIII G yang berjumlah 74 siswa. Kelas VIII F terpilih sebagai kelas kontrol dan kelas VIII G terpilih sebagai kelas eksperimen.Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar dilakukan tes dengan soal essay berjumlah 10 soal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIIIdi SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest siswa pada kelas eksperimen adalah 40 dan posttes 81. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai pretes 41 dan posttes 67. Hasil uji t menunjukkan bahwa diperoleh hasil sig. (2-tailed)< 0,005. Dari hasil data yang diperoleh terlihat bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan bahan ajar leaflet memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya menggunakan LKS dan buku cetak.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Nama : Erma Indriyana
NPM : 1211060086
Jurusan : Pendidikan Biologi Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I , Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Aulia Novita Sari, M.Pd NIP. 19560611 198803 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
v
Alamat : Jl. Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, (0721) 703260
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul, “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNGDisusun oleh: Erma Indriyana, NPM: 1211060086,Jurusan Pendidikan Biologi, telah dimunaqasyahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal: Kamis/ 26Januari 2017.
TIM DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd (………...….)
Sekretaris : Indarto,M.Sc (………...….)
Penguji Utama : Dr. Guntur Cahaya Kesuma, MA (………...….)
Penguji Pendamping I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA (………...….)
Penguji Pendamping II : Aulia Novitasari, M.Pd (………...….)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
vi
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
vii Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Almarhum Kholil yang membuat penulis
termotivasi menyelesaikan skripsi. Ayahanda Sutiyo dan Ibunda Romelah yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta kasih sayang mereka, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak tercinta, Eri Wibowo beserta istrinya Sringatun dan ke ponakkankuDeri Marta Yusup yang selalu memberi motivasi serta semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabat - sahabatku (Yuniyati Rosdiana Siregar, Sinta Damaiyanti, Dewi
Maharani, Desi Ria Kumala, Dewi Setiawati, Deni Susana, Dian Sari, Berti Anina, Nopriyani, Suci Setiawati, Dini Julian, Umi Rohmah, Ana Adieni, Rizkiana Nurmareta) yang telah membantu dan memberikan semangat selama
penyelesaiaan skripsi ini.
4. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung yang telah mendidikku
viii
Penulis dilahirkan pada tanggal 10 September 1993, di desa Way ngison, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Primgsewu. Penulis merupakan anak ke-2 dari 2
bersaudara, buah hati pasangan dari Kholil dan Romelah.
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 4 Patoman Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di SMP 11
Maret Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2009 dan melanjutkan di SMA Negeri 1 Pagelaran, Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2012.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri
Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Program Studi Pendidikan Biologi pada tahun 2012. Pada bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten
ix
Dengan mengucapkan Alhamdulillaahirrabbil’alamiin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
kemudahan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas
VIII DI SMP PGRI 6 Bandar Lampung” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyan dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak
menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta tidak mengurangi rasa terimakasih kepada semua pihak, maka secara khusus penulis menyebutkan beberapa,
sebagai berikut:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.
2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Dwijowati Asih Saputri, M.Siselaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA, selaku pembimbing I dan Aulia Novita Sari, M.Pdselaku pembimbing II, yang telah menyediakan waktu dan dengan
x menempuh perkuliahan sampai selesai.
5. Riyanto S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung yang
telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 6. Siti Mariyam S.Pd, selaku guru Mata Pelajaran IPA yang telah membantu
selama penulis mengadakan penelitian.
7. Teman-teman seperjuanagan jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2012 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan iklas dicatat sebagai
amal ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin.Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari ukura kesempurnaan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.Amiin.
Bandar Lampung, 2016 Penulis
xi
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... iii
PERSETUJUAN ... iv
PENGESAHAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
RIWAYAT HIDUP ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI A.Bahan Ajar ... 12
1. Definisi ... 13
2. Tujuan Bahan Ajar ... 13
3. Manfaat Bahan Ajar ... 15
4. Jenis Bahan Ajar ... 14
xii
2. Struktur Leaflet ... 17
3. Isi Pesan Dari Leaflet ... 18
4. FaktorPenggunaanLeaflet ... 19
5. Keunggulan dan Kelemahan Leaflet ... 21
C. Hasil Belajar ... 21
a. Pengertian Belajar ... 21
b. Pengertian Hasil Belajar ... 22
c. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 28
D. Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia ... 30
E. Penelitian Relavan ... 35
F. Kerangka Pikir ... 36
G.Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40
B. Metode Penelitian ... 40
C. Desain Penelitian ... 40
D. Variabel Penelitian ... 41
E. Populasi dan Sampel ... 42
F. Teknik Sampling ... 43
G. Prosedur Penelitian ... 43
1.Persiapan ... 43
2.Tahap pelaksanaan penelitian... 44
3.Tahap pasca pelaksanaan ... 45
H. Teknik pengumpulan data ... 45
I. Instrument Penelitian ... 47
xiii
d. Tingkat Kesukaran ... 50
J. Teknik Analisis Data ... 51
1.Angket Respon Siswa ... 52
2.Uji Normalitas ... 52
3.Uji Homogenitas ... 53
4.Uji Hipotests Statistik ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Uji Instrumen ... 59
1. Uji Validitas ... 59
2. Uji Tingkat Kesukaran ... 61
3. Uji Daya Beda ... 62
4. Uji Reliabilitas ... 63
B. Hasil Penelitian ... 63
1. Analisis Hasil Pretast dan Postest ... 64
2. Presentase Ketercapaian Indikator ... 65
3. Analisis Data ... 66
C. Pembahasan ... 70
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA
xiv
Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar ... ..5
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasy Eksperimen ... 41
Tabel 3.2 Interprestasi Validitas ... 49
Tabel 3.3 Interprestasi Indeks Reabilitas ... 50
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ... 50
Tabel 3.5 InterprestasiTingkat Kesukaran Butir Soal ... 51
Tabel 3.6 Kriteria Respon Siswa ... 52
Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba ... 60
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 61
Tabel 4.3 Daya Beda Butir Soal ... 62
Tabel 4.4 Hasil Pretest dan Postest ... 64
Tabel 4.5 Ketercapaian Indikator Pretest Eksperimen dan Kontrol ... 65
Tabel 4.6 Ketercapaian Indikator Posttest Eksperimen dan Kontrol ... …66
xv
Halaman
Gambar 2.1 Saluran Pencernaan ... 30
Gambar 2.2 Rongga Mulut ... 31
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 38
Gambar 3.1 Pengaruh Variabel X dan Y ... ...42
xvi
Lampiran 1Bahan Ajar Leaflet Sistem Pencernaan Manusia ... 80
Lampiran 2 Silabus Pembelajaran ... 84
Lampiran 3RPP Kelas Eksperimen ... 86
Lampiran 4RPP Kelas Kontrol ... 94
Lampiran 5Kisi- kisi wawancara guru ... 102
Lampiran 6Lembar wawancara guru ... 103
Lampiran 7Angket Respon Siswa ... 105
Lampiran 8Lembar Diskusi Siswa ... 106
Lampiran 9Kisi Kisi Butir Soal... 112
Lampiran 10Lembar Soal Pretest Dan Posttest ... 124
Lampiran 11Pedoman Penilaian Soal ... 127
Lampiran 12Daftar Nama Responden Uji Coba Soal ... 131
Lampiran 13Perhitungan Uji Coba Soal Dengan Program Anates ... 132
Lampiran 14 Nama Siswa ... 138
Lampiran 15Nilai Pretest Dan Postest ... 140
Lampiran 16Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Eksperimen ... 142
Lampiran 17Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Kontrol ... 144
Lampiran 18Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Eksperimen... 147
Lampiran 19Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Kontrol ... 150
Lampiran 20Perhitungan Angket Respon Siswa... 153
Lampiran 21Uji Normalitas Pretest Posttes Eksperimen dan Kontrol ... 154
Lampiran 22Uji Homogenitas Pretest Posttest Eksperimen dan Kontrol ... 155
Lampiran 23Uji-T Hipotesis ... 157
Lampiran 24Dokumentasi ... 158
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching-material.1
Bahan ajar salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru kepada siswa, dengan adanya bahan ajar atau alat-alat penunjang, proses
pembelajaran akan memberikan pandangan bahwa guru atau instruktur bukanlah satu-satunya sumber belajar. Bahan ajar dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Penggunaan bahan ajar diharapkan
dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Menggunkan bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga lebih terbantu dan mudah dalam proses belajar. Bahan ajar dapat dibuat
dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang
1
sesuai kebutuhan pembelajaran, yaitu yang sesuai dengan karakteristik siswa, bahan ajar membantu pembelajaran dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping
buku-buku teks yang terkadang sulit dipahami, dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik, siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap guru, siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.
Bentuk bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (a) Bahan ajar
cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket. (b) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. (c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. (d) Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk
interaktif.2
Leaflet merupakan bahan ajar berbentuk selembaran kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak berisi tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Leaflet biasanya berukuran A4 yang dilipat tiga.3 Leaflet adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak yang berisikan
2
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 174.
rangkuman materi pelajaran. Materi pelajaran tersebut diambil dari beberapa sumber belajar baik buku maupun internet yang dijadikan satu dalam bentuk leaflet. Agar
terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar-gambar dengan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta
mudah dipahami.
Hasil belajar adalah suatu puncak proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan dari proses
pembelajaran tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan belajar yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik.4 Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran merupakan keberhasilan siswa
dalam membentuk kompotensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar dalam proses pembelajaran sangat lah penting, orang yang mendapatkan hasil belajar sesuai harapan berarti
memperoleh keberhasilan atau kesuksesan, semua orang pasti menginginkan harapan, cita-cita dan keinginannya tercapai. Memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan
dambaan setiap siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah bahan ajar leaflet.
Belajar merupakan interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang dalam kegiatan pembelajaran.5 Guru dan siswa dalam pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan
akan berfungsi baik jika terwujudnya interaksi antara guru dan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan siswa tidak terlepas dari perjuangan,
bimbingan, dan tuntunan dari para guru dan begitu juga sebaliknya, para guru akan dikatakan berhasil jika mampu membimbing, membina dan mengajarkan siswa dengan baik dan professional.
Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran IPA di SMP PGRI 6 Bandar Lampung, yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan angket
wawancara menunjukkan bahwa guru menyatakan dalam proses pembelajaran sudah menggunakan bahan ajar, namun hanya menggunakan bahan ajar LKS yang di
sediakan di sekolah, hal itu membuat siswa kurang tertarik untuk membaca dan memahami bahan ajar yang telah diberikan.6
Proses Belajar mengajar di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII
khususnya pelajaran IPA masih didominasi oleh aktifitas guru. Guru kurang bervariasi menggunakan dan mengembangkan bahan ajar, dimana pada saat proses
pembelajaran guru hanya sebatas memberikan materi pelajaran yang terdapat pada LKS. Siswa hanya mendengarkan dan menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru yang menyebabkan siswa merasa bosan jenuh dan tidak bisa belajar mandiri.
Oleh karena itu di SMP PGRI 6 Bandar Lampung diperlukan bahan ajar yang dapat
5 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakart: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 134. 6
meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang digunakan guru selama ini berdampak pada hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung
No Taksonomi Bloom Kelas VIII
1. C1 (Mengingat) 43%
2. C2 (Memahami) 36%
3. C3 (Mengaplikasi) 33%
4. C4 (Menganalisis) 31%
Sumber: Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Data yang diperoleh pada hasil belajar siswa yang bisa menjawab pertanyaan
tingkatan kognitif C1 (Mengingat) hanya 43 %, C1 merupakan pengetahuan mencakup kemampuan mengenali, mengetahui dan mengingat hal-hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Tingkatan kognitif C2 (Memahami), siswa yang bisa menjawab di tingkat kognitif C2 ini hanya 36%, tingkat kognitif C2 merupakan pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari
hal-hal yang telah dipelajari, pada jenjang ini siswa dituntut untuk mengerti dan memahami konsep yang dipelajari. Pada tingkatan kognitif C3 (mengaplikasi) siswa
yang bisa menjawab 33%, di soal C3 siswa dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru. Tingkatan kognitif C4 (menganalisis) siswa yang bisa menjawab 31%, tingkat kognitif C4 siswa diminta untuk menguraikan
Solusi supaya dapat memudahkan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran sehigga guru harus bisa memvariasikan penggunaan bahan ajar yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Meningkatkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang sangat penting, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas, selain sebagai pengajar, guru
dituntut sebagai pembimbing bagi siswa. Kemampuan dalam penguasaan materi, kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan pendekatan, bahan
ajar serta strategi pembelajaran yang dimiliki oleh guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Penggunaan bahan ajar merupakan sebuah kreatifitas guru
untuk membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dalam pelajaran, mengingat bahwa karakteristik siswa dalam kelas yang heterogen, salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah bahan ajar leaflet.
Kelebihan leaflet yaitu efektif untuk pesan singkat, sederhana, dan murah, siswa dapat belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat
memberikan detil yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru dapat mempelajari informasi yang rumit bersama-sama. Leaflet menarik untuk dilihat, mudah untuk dimengerti, merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet, lebih
ringkas dalam penyampaian isi informasi. Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun secara sistematis, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, hal ini untuk
Siswa diharapkan dengan menggunkan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar IPA, sehingga akan meningkatkan
hasil belajar. Pemilihan bahan ajar yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses pembelajaran maupun hasil belajaranya. Hasil belajar IPA tidak dapat dicapai dengan
maksimal jika dalam pemilihan bahan ajar yang digunakan tidak tepat. Setyono berpendapat bahwa bahan ajar leaflet dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan minat baca siswa membaca sumber belajar, dan
membuat siswa lebih aktif belajar sehingga leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa.7
Penggunaan bahan ajar leaflet, mampu menarik keinginan siswa untuk membaca sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara
sistematis, sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran font yang sesuai.8 Penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan
pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Dema.9
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMP PGRI 6 Bandar Lampung khususnya pada kelas VIII semester
7
Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung : Universitas Lampung, 2013), h. 5.
8Ibid h. 5. 9
ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPA siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung masih rendah.
2. Guru mata pelajaran IPA belum memvariasikan bahan ajar dan masih menggunakan bahan ajar lks.
3. Materi sistem pencernaan pada manusia masih sulit dipahami.
4. Bahan ajar leaflet dalam proses pembelajaran belum pernah diterapkan di
SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
C. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini pada masalah yang diharapkan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada pengukuran hasil belajar kognitif IPA yang
meliputi aspek kognitif yang memiliki indikator yaitu C1(Mengingat), C2 (Memahami), C3 (mengaplikasi), dan C4 (Menganalisis).
2. Penelitian ini menggunakan bahan ajar leaflet dibatasi pada materi
3. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP PGRI 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung ?.
2. Berapakah besar pencapain indikator hasil belajar pada tingkat C1(Mengingat), C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis) di SMP PGRI 6 Bandar Lampung?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar
leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung menggunakan indikator ranah kognitif C1(Mengingat),
C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis). 2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang menjadi bekal untuk menjadi calon guru yang profesional.
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam proses pembelajaran.
3. Manfaat bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi guru
dalam pembelajaran IPA agar tidak selalu terpaku pada buku ajar yang digunakan.
4. Manfaat Bagi Sekolah
Bagi sekolah yaitu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa khususnya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bahan Ajar 1. Definisi
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara
sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga
teaching-material.1
Menurut Sanjaya, bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
satuan pendidikan tertentu.2 Sedangkan Majid mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.3
1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 120.
2 Wina Sanjaya1, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 141.
Menurut Prastowo, bahwa: Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementaspi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, leaflet, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.
Dari beberapa definisi bahan ajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
standar kompetensi yang ingin dicapai dan membantu guru dalam proses pembelajaran.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/ guru)
2) Kompetensi yang akan dicapai
3) Konten atau isi materi pembelajaran 4) Informasi pendukung
5) Latihan-latihan
6) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) 7) Evaluasi.4
4
2.Tujuan Bahan Ajar
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntunan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.5
3. Manfaat Bahan Ajar Manfaat bagi guru:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
b. Tidak lagi bergantung kepada buku teks yang yang terkadang sulit untuk
diperoleh.
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.6
5
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 159.
6
Bahan ajar sangat banyak manfaatnya bagi peserta didik oleh karena itu harus disusun secara bagus, manfaatnya seperti dibawah ini:
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.7
4. Jenis Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
a. Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact
disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif.8
7
Ibid, h. 160. 8
5.Penyusunan Bahan Ajar Cetak
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah judul atau
materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Menurut Steffen-Peter Ballstaedt sebagaimana yang dikutip
oleh Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, penyusunan bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 9
a. Susunan tampilan, menyangkut urutan yang mudah, judul yang singkat,
rangkuman dan tugas pembaca.
b. Bahasa yang mudah, menyangkut mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat,
jelasnya hubungan kalimat, dan kalimat yang tidak terlalu panjang.
c. Menguji pemahaman, menyangkut menilai melalui orangnya dan check list
untuk pemahaman.
d. Stimulan, enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, dan menguji stimulan.
e. Kemudahan dibaca, menyangkut keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, serta
mudah dibaca.
f. Materi instruksional, menyangkut pemilihan teks, bahan kajian, dan lembar kerja (work sheet).
9
6. Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:10
a. Prinsip relevansi b. Konsistensi
c. Kecukupan
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip
konsistensi artinya adanya ketegasan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
B. Leaflet 1. Definisi
Leaflet adalah bahan ajar cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang
10
dapat mengiringi peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.11 Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa . Biasanya ukuran A4 dilipat tiga.12
Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui lembaran kertas yang dilipat, isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi.13 Sedangkan Kholid mendefinisikan leaflet adalah suatu bentuk
media publikasi yang berupa kertas selebaran dengan ukuran tertentu, disajikan dalam bentuk lembaran kertas berlipat (pada umumnya 2-3 lipatan) dan tanpa
jilid.14
Berbagai definisi leaflet diatas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah
bahan ajar cetak berupa satu lembar kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian yang berisi mengenai pesan-pesan atau informasi yang dalam hal ini berupa materi pelajaran dan dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar.
2. Struktur Leaflet
Membuat leaflet sebagai bahan ajar, leaflet paling tidak memuat antara lain:
a. Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
11
Abdul Majid. Op.Cit h.177.
12 Falasifah, Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal Dengan Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 2013-2014, (Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2014), h. 15.
13
Heri D. J. Maulana, Promosi Kesehatan. (Jakarta: EGC, 2009), h. 175.
b. KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL. c. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik,
memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
d. Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dikertas lain.
e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.
f. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, dan jurnal hasil penelitian.15
3. Isi Pesan Pada Leaflet
Isi pesan atau informasi pada leaflet harus dapat dipahami dengan baik oleh yang membacanya. Menurut Jalaludin Rakhmat ada beberapa sistem penyusunan
pesan yaitu :16
a. Attention (perhatian), artinya pesan yang disampaikan harus menarik
perhatian pembaca.
b. Need (kebutuhan), artinya pesan yang disampaikan harus memenuhi kebutuhan pembaca.
15 Ibid, h. 150
16
c. Satisfaction (pemuasan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat mendorong pembaca dengan kelengkapan, kejelasan dan sebagainya.
d. Visualization (visualisasi), artinya pesan yang disampaikan harus dapat memberikan gambaran dalam pikiran pembaca.
e. Action (tindakan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat mendorong pembaca untuk bertindak. Misalkan setelah belajar matematika dengan menggunakan leaflet, seorang siswa menjadi lebih
giat mempelajari kembali materi matematika (mengulang) dan mengerjakan latihan soal.
4. Faktor Penggunaan Leaflet
Leaflet harus bersifat komunikatif, yakni menarik perhatian, menarik minat, dan menimbulkan kesan. Komunikatif tidaknya sebuah leaflet ditentukan oleh berbagai faktor, seperti yang dijelaskan oleh Effendy sebagai berikut:17
a. Faktor bentuk
Bentuk membawa makna, meskipun sering sekali tanpa disadari. Seperti
leaflet yang bentuknya persegi panjang yang berarti normal, tepat dan fungsional.
b. Faktor warna
17
Bagi media leaflet warna merupakan faktor penting karena menjadi pemikat perhatian khalayak.
c. Faktor ilustrasi
Sesuatu yang indah, cantik, lucu, aneh dan luar biasa adalah hal-hal
yang dapat menarik memikat perhatian khalayak. Jadi untuk membina daya tarik pada leaflet, pihak yang akan menggunakan leaflet dapat memilih dari salah satu unsur-unsur tersebut. Gambar dapat bercerita
banyak. Peribahasa Cina mengatakan: sebuah gambar sama dengan seribu kata, karena itu pula agar komunikatif leaflet sebaiknya diberi
ilustrasi. d. Faktor bahasa
Kalimat yang singkat tetapi komunikatif itu merupakan pesan yang menimbulkan kesan pada publik. Jadi untuk leaflet kalimatnya harus singkat, tepat dan ampuh.
e. Faktor huruf
Leaflet harus mampu memikat perhatian khalayak yang dapat dibaca dalam sekilas pandang. Huruf-huruf yang berderet mengungkapkan makna kata-kata yang merupakan suatu pesan, amat penting.
5. Keunggulan Dan Kelemahan Leaflet
mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat memberikan detil (misalnya statistik) yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru
dapat mempelajari informasi yang rumit bersama- sama. Sedangkan kelemahan leaflet adalah leaflet mudah hilang dan rusak, dapat menjadi kertas percuma
kecuali guru secara aktif melibatkan siswa dalam membaca dan menggunakan materi dan pesan yang disampaikan terbatas.18
C. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Gagne, sebagaimana yang dikutip Agus Supriyono yaitu ”(1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. (2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi”.19
“Definisi belajar, seperti yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkuangan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.20 Sedangkan menurut Winkel yang dikutip oleh Yatim Riyanto, belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
18 Nursyamsiah, Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Itensi Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecematan Pesanggrahan Jakarta Selatan, (Jakarta : Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 27.
19 Agus Suprijono, Cooperative Learning,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4, 2010) h.13.
pengetahuan-pengalaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan membekas.”21
Berbagai definisi belajar di atas, dapat di simpulkan bahwa belajara adalah
suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidupnya yang lebih baik, hasil pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Terhadap definisi tentang hasil belajar diantaranya :
a. Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris.22
b. Hasil belajar merupakan presentasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan.23
c. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dalam perubahan sikap dan keterampilan.24
21 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenata Media Group, Cet. Ke 3 2009), h. 138.
22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 3.
23 Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet. Ke 2, 2006), h. 248.
Hasil belajar menurut teori Benjamin S. Blom secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara garis besar, membagi
klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:
1. “Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.”25
Beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu setelah proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung yang hasilnya berupa nilai, angka atau perubahan sikap dan tingkah laku. Belajar seseorang dapat meningkatkan
kemampuan yang baik dalam bidang pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap yang dapat bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri.
1) Hasil Belajar Ranah Kognitif
Guru dapat menentukan hasil belajar peserta didik setelah melakukan evaluasi. Taksonomi Bloom dalam revisinya membagi ranah kognitif menjadi dua
dimensi yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu
a. Mengingat ( C1)
25
Mengingat adalah menarik kembali informasi pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses
kognitif yang paling rendah tingkatanya. b. Memahami (C2)
Memahami adalah mengkontruksi makna dari atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru kedalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Beberapa unsur yang termasuk kedalam
memahami yaitu menafsirkan, memberikan contoh mengklasifikasikan, meringkas, menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan.
c. Mengaplikasikan (C3)
Mengaplikasikan mencangkup penggunaan prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu
mengaplikasikan berkaitan erat dengan penegtahuan prosedural. Beberapa unsur yang termasuk dalam mengaplikasikan yaitu
menjalankan dan mengimplementasikan. d. Menganalisis (C4)
Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan
menganalisis yaitu membedakan, mengorganisir dan menemukan pesan tersirat.
e. Mengevalusai (C5)
Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada.
Beberapa unsur yang termasuk kedalam mengevaluasi yaitu memeriksa dan mengkritik.
f. Mencipta (C6)
Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang original.
Beberapa unsur yang termasuk kedalam mencipta yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.26
2). Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis katagori ranah afektif
sebagai hasil belajar, diantaranya :
a. Penerimaan (attending)
Penerimaan yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang dating kepada siswa dalam bentuk masalah,
26
situasi, gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari
luar.
b. Jawaban (responding)
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang dating kepada dirinya.
c. Penilaian(valuing)
Penilaian yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut. d. Organisasi
Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam
e. Internalisasi (karakteristik)
Internalisasi yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.27
“Menurut Hidayat Kosadi, ranah afektif terdiri atas (5) lima aspek yang harus diamati yaitu: 1). Keantusiasan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar; 2). Peserta didik selalu memperhatikan penjelasan guru selama proses belajar mengajar; 3). Peserta didik dapat merespon/menjawab setiap pertanyaan yang diberikan; 4). Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan; 5). Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta didik yang lain.”28
3). Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c. Kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain.
d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan
27 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) h. 29-31.
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi29
Menurut Sukardi, ranah psikomotorik terdiri atas (3) tiga aspek yang harus diamati yaitu: 1). Keaktifan peserta didik dalam berbicara ke depan kelas tentang materi yang telah disampaikan; 2). Keaktifan peserta didik dalam menuliskan jawaban atas pertanyaan guru ke depan kelas; 3). Keterampilan peserta didik dalam menuliskan laporan akhir diskusi kelompok.30
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan usaha untuk mencapai hasil
yang maksimal. Dalam usaha ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto Secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Faktor internal (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar), yang terdiri dari:
a. Faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh) b. Faktor psikologi
Faktor–faktor itu antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, kesiapan, motivasi, kematangan dan kemantapan.
c. Faktor kelelahan
2. Faktor Eksternal (Faktor yang ada diluar individu) terdiri dari: a) Faktor Keluarga
Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
29 Ibid, h. 30-31.
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan Peserta didik, relasi Peserta didik dengan Peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar Peserta didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaannya.31
Berdasarkan pengertian di atas maka hasil belajar biologi peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor yang ada dalam diri peserta didik yang sedang belajar (internal) diantaranya faktor jasmani peserta didik, yakni proses
belajar peserta didik akan terganggu jika kesehatan peserta didik merasa terganggu, selanjutnya faktor psikologis, intelegensi, minat dan perhatian peserta didik untuk belajar sangat mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya faktor
kelelahan jika peserta didik merasa kelelahan dalam pembelajarannya maka proses belajar tidak akan terjadi dengan baik.
Proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang ada di luar peserta didik itu sendiri (eksternal) diantaranya faktor keluarga, suasana keluarga yang harmonis akan membawa peserta didik belajar dengan baik lain halnya dengan keluarga
yang kurang harmonis akan menjadikan peserta didik kurang konsetrasi dalam proses belajar. Faktor lainnya yang berasal dari luar yaitu faktor sosial, metode
yang dipakai pendidik dalam mengajar, keadaan gedung sekolah dan sebagainya sangat mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor masyarakat
juga mempengaruhi proses belajar karena peserta didik hidup dilingkungan masyarakat jadi kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan peserta didik juga
sangat mempengaruhi.
D.Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar-kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan
bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan manusia sangat panjang, yaitu sekitar 9 meter. Dapatkah kamu
menjelaskannya, mengapa saluran pencernaan yang sepanjang itu dapat tertata rapi di dalam tubuh? Saluran pencernaan makanan tersusun dari atas ke bawah meliputi rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
a. Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalamrongga mulut
terdapat alat-alat yang berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun khemis. Alat pencernaan mekanik terdiri atas gigi dan lidah, sedangkan alat pencernaan
khemis berupa kelenjar ludah.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung rongga mulut dan lambung. Hulu kerongkongan (faring) merupakan persimpangan antara
saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila ada
makanan yang menunju kerongkongan. Kerongkongan terletak di belakang tenggorokan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya kira-kira 20 cm
dan lebarnya lebih kurang 2 cm. Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos yang memungkinkan gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong. Fungsi kerongkongan untuk jalan makanan yang telah
kelenjar-kelenjar yang dihasilkan oleh dinding kerongkongan. Cairan itu berfungsi untuk menjaga agar makanan menjadi basah dan licin, sehingga dapat mempermudah
gerakan makanan menuju lambung.
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung merupakan kantong berotot berbentuk seperti ketimun. Lambung terletak di rongga perut bagian atas kiri dan sebagian tertutup oleh organ-organ lainnya yang berdekatan. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas yang
berdekatan dengan hati disebut kardiak, bagian tengah yang membulat disebut
fundus, dan bagian bawah yang letaknya dekat usus disebut pylorus. d. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus merupakan tabung yang panjangnya kira-kira 6–8 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari atau duodenum (25 cm), usus kosong atau jejenum (7 meter), dan usus penyerapan atau ileum (1 meter). Pankreas dan empedu bermuara pada usus 12 jari. Pada dinding usus halus
terdapat jonjotjonjot usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan pembuluh darah. Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan dan menyerap sari makanan
yang siap diedarkan oleh darah. Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase, sukrase, dan laktase.
e. Usus Besar (Kolon)
Usus besar berukuran panjang sekitar 1 meter. Pada usus besar terdapat suatu penyempitan lipatan ke dalam) dan di antaranya terdapat tonjolan
terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum yang berfungsi untuk mencegah makanan kembali ke usus halus.
2. Kelenjar Pencernaan Makanan
Kelenjar pencernaan mempunyai fungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia sebagai berikut.
a. Kelenjar Ludah
Dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, penghasil ludah berbentuk cair dan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk membasahi
makanan di dalam mulut.
b. Kelenjar Lambung
Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lender atau musin, di
bagian fundus menghasilkan getah lambung, dan di bagian fundus bawah menghasilkan asam klorida. Oleh getah lambung, makanan diubah menjadi, seperti bubur atau kim. Adanya asam lambung dapat membunuh kuman yang masuk ke
dalam lambung bersama makanan dan juga menggiatkan getah lambung bekerja.
c. Kelenjar Aksesori
Kelenjar aksesori merupakan kelenjar yang terletak di luar saluran
pencernaan makanan. Kelenjar tersebut meliputi hati (hepar), empedu, dan pankreas. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar. Hepar terdapat di dalam
empedu yang ditampung di dalam kantung empedu. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak di dalam makanan. Pankreas terletak di antara
duodenum di belakang lambung. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase. Enzim tripsin untuk menguraikan protein menjadi asam amino. Enzim
amilase mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
d. Kelenjar Usus Halus
Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, yaitu:
1) enzim maltase, mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa;
2) enzim sukrase, mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa; 3) enzim laktase, mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa;
4) enzim peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino
3. Mekanisme Pencernaan a. Pencernaan Mekanik
b. Pencernaan Kimiawi/khemis
4. Zat Makanan dan Fungsinya
Zat-zat makanan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu zat makanan makro (makronutrien) dan mikro (mikronutrien). Makronutrien terdiri atas
mineral di dalam tubuh. Zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan sel-sel yang rusak, dan penyediaan energy
zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh merupakan zat makanan yang bergizi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan zat-zat makanan
yang bergizi.
E. Penelitian Relevan
Penelitian menurut Endah Tri Septiani pada Jurnal tahun 2013 berjudul “Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa.” hasil penelitian menyatakan sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet sehingga pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar leaflet berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.32
Penelitian menurut Khumaidah pada tahun 2010 berjudul “Efektivitas
Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada
Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak” menyimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dengan bahan ajar jenis leaflet efektif untuk
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia
pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.33
Penelitian menurut Cinde Futriyah tahun 2013 berjudul” Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa “
menyimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan penggunaan bahan ajar leaflet
dengan metode diskusi kelompok terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran.34
F. Kerangka Pikir
Berfikir merupakan sintesisa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dodeskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menhasilkan sintesis tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya
digunakan untuk merumuskan hipotesis.35
Pemilihan bahan ajar yang tepat akan membantu berhasilnya proses pembelajaran dikelas, salah satunya dengan menggunakan bahan ajar yang
inovatif, seperti bahan ajar leaflet merupakan alternatif yang digunakan untuk memotivasi belajar mandiri dan mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar.
33Khumaidah, Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. (Semarang: Skripsi IAIN Walisongo Semarang, , 2010), h. 56
34 Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Da n Penguasaan Materi Oleh Siswa, Jurnal, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14
Sehingga akan meningkatkan hasil belajar kognitif. Bahan ajar leaflet dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru.
Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator hasil belajar terdiri dari enam dimensi
kognitif antara lain: C1 (mengingat), mencangkup ingatan hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. C2(memahami) mencangkup kemampuan menangkap dari dan makna hal yang dipelajari, C3(mengaplikasi) , mencangkup
kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, C4(menganalisis) mencangkup kemampuan merinci suatu
kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keselururhan dapat dipahami dengan baik, misalnya menguraikan masalah menjadi bagian yang lebih kecil,;
C5(mengevaliasi) mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, C6(mencipta) mencangkup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet siswa dapat tertarik untuk membaca materi yang akan dipelajari. Bahan ajar leaflet juga
meggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan siswa juga bisa belajar dengan mandiri.
Penelitian ini menggunakan sampel 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan menggunakan bahan ajar leaflet dan pada kelas kontrol menggunakan bahan ajar lks. Adapun varabel yang digunakan
1. Penggunaan bahan ajar leaflet (X) sebagai variabel bebas. 2. Hasil belajar kognitif siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Berpikir
Hasil belajar kognitif rendah, bahan ajar kurang menarik, bahasa di bahan ajar sulit dipahami.
Lebih tertarik untuk membaca bahan ajar dan mudah memahami materi di bahan ajar
Hasil Belajar Kognitif Terberdayakan
Bahan ajar yang menarik siswa untuk membaca dan bahasa di bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa.
Leaflet
G.Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas VIII.
H1 : Ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September – oktober 2016 di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
B. Metode Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif, data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1 Dalam penelitian ini digunakan metode QuasiEksperimen .
C. Desain Penelitian
Desain equivalent control group design. Desain ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen adalah kelas yang memperoleh perlakuan pemberian bahan
ajar leaflet, sedangkan kelas kontrol adalah kelas memperoleh pembelajaran IPA dengan menggunakan lks.
1
Tabel 3.1
Desain Penelitian Quasi Eksperimen Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 C O2
Keterangan:
O1 : tes awal sebelum setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol. O2 : posttest/ tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X : pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet. C : pembelajaran dengan menggunakan lks.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang diteliti oleh peneliti, baik itu manusia,
benda, sistem maupun yang lainnya. Variabel sering kali diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Hal penting, jika sesuatu itu tidak mempunyai variasi nilai, maka sesuatu itu tidak bisa dianalisis (terutama secara statistik).2 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut dengan Variabel X. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah bahan ajar
leaflet.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi dengan adanya
peralakuan dari variabel bebas atau disebut variabel Y. Dalam penelitian
ini variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif siswa kelas VIII. Hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Pengaruh Variabel X dengan Y E. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung semester ganjil pada tahu Ajaran 2016/2017. Subjek penelitian terdiri dari populasi dan sampel.
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup, populasi berhubungan dengan data bukan manusianya. Populasi terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.3 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar
Lampung yang terdiri dari 7 kelas yang jumlah 279 siswa. Sedangakan sampel penelitian ini adalah kelas VIII F yang berjumlah 37 siswa dan kelas VIII G yang berjumlah 37 siswa.
3 Sugiyono, Op.Cit., h.117.
F. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, dikarenakan siswa
dianggap memiliki karakteristik yang sama (homogen). Pengambilan sampel secara
acak dapat dilakukan dengan menggunakan bilangan random, komputer, maupun
dengan undian. Bila pengambilan dengan undian, maka setiap anggota populasi
diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi. Setiap anggota
populasi memiliki peluang sama untuk menjadi anggota sampel.4
G. Prosedur Penelitian 1. Persiapan
a) Menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam
kurikuluk KTSP yang mendukung penelitian.
b) Mengkaji literatur mengenai hasil belajar dan proses pembuatan bahan
ajar leaflet
c) Menyusun instrumen penelitian berupa rpp, silabus, soal, lembar diskusi siswa, angket respon siswa
d) Membuat bahan Ajar leaflet untuk proses pembelajaran
e) Perbaikan Instrumen penelitian berdasarkan hasil judgement oleh
dosen-dosen ahli dalam bidang kajian.
f) Sosialisasi penggunaan bahan ajar leaflet yang akan digunakan dalam penelitian.