• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care

(ANC) pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir digunakan uji statistik

chi square.

Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabulasi silang hasil penelitian seperti yang terlihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Tabulasi Silang Hasil Penelitian Frek.ANC

Berat Badan Teratur Tidak Teratur Jumlah

< 2500 gram 1 (2%) 5 (10%) 6 (12%)

(2500- 4000) gram 39 (78%) 1 (2%) 40 (80%)

> 4000 gram 0 4 (8%) 4 (8%)

Jumlah 40 (80%) 10 (20%) 60 (100%)

Dari penelitian diperoleh hasil pada tabulasi silang responden yang teratur pada pemeriksaan ANC mempunyai berat badan bayi lahir < 2500

commit to user

gram sebesar 2% dan yang tidak teratur sebesar 10%, sedangkan responden yang teratur pada pemeriksaan ANC mempunyai berat badan bayi lahir antara (2500 – 4000) gram sebesar 78% dan yang tidak teratur sebesar 2%. Dan responden yang tidak teratur mempunyai berat badan > 4000 gram sebesar 20%. Perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai c² hitung sebesar 38,698 dengan p value sebesar 0,000, dengan df 1 c² tabel sebesar 5,990. Oleh karena c²hitung (38,698) > c²tabel (5,990) atau p value < 0,05 (a) maka Ho ditolak, sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan ANC pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB V

PEMBAHASAN

Dari penelitian diperoleh hasil responden yang teratur pada pemeriksaan ANC mempunyai berat badan bayi lahir < 2500 gram sebesar 2% dan yang tidak teratur sebesar 10%, sedangkan responden yang teratur pada pemeriksaan ANC mempunyai berat badan bayi lahir antara (2500 – 4000) gram sebesar 78% dan yang tidak teratur sebesar 2%. Dan responden yang tidak teratur mempunyai berat badan > 4000 gram sebesar 20%. Hal ini terlihat bahwa responden yang teratur dalam pemeriksaan antenatal care akan mempunyai berat badan bayi lahir yang normal yaitu antara (2500– 4000) gram. Perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai c² hitung sebesar 38,698 dengan p value sebesar 0,000, dengan df 1 c² tabel sebesar 5,990. Oleh karena c²hitung (38,698) > c²tabel (5,990) atau p value < 0,05 (a) maka Ho ditolak, sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan ANC pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir.

Menurut Henderson (2006), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Kunjungan ANC adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan. Sedangkan keteraturan adalah kesamaan keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau lebih,

commit to user

keadaan atau hal teratur (Hoetomo, 2005). Dalam hal ini bagaimana ibu hamil memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kehamilan, keteraturan ANC adalah kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak.

Menurut Saifudin (2006), pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang – kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan salah satu cara yang penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Salah satu tujuan asuhan antenatal

adalah untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi kelak.

Sedangkan menurut Varney (2004) penambahan berat badan maternal dan pola penambahan berat badan sering kali memberikan tanda – tanda awal dari pertumbuhan janin. Asuhan antenatal yang teratur bisa mendeteksi dini penyulit – penyulit tumbuh kembang janin selama hamil seperti Intra Uterine Growth

Retardation (IUGR) , Small for Gestational Age (SGA), Large for Gestational

Age (LGA), maupun Intra Uterine Fetal Distress (IUFD). Rancangan genetik untuk pertumbuhan janin dan perkembangannya ditentukan oleh kondisi genetik janin itu sendiri, akan tetapi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor dari ibunya seperti kurangnya gizi pada masa kehamilan, merokok dan penyakit yang diderita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

ibu. Secara epidemiologis, berat badan lahir rendah telah dikaitkan dengan onset yang lambat dari perawatan antenatal dan faktor yang berhubungan dengan status sosioekonomi yang rendah.

Menurut Tiran (2006) Antenatal care adalah perawatan yang diberikan oleh bidan dan dokter spesialis obsgyn selama kehamilan untuk memastikan agar kesehatan ibu dan janinnya berada dalam keadaan yang normal dan memuaskan. Pelayanan antenatal adalah pelayanan atau pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga terampil (dokter, bidan, dan perawat) (Dinkes Jateng, 2003). Standar minimal pelayanan antenatal meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan dan temu wicara untuk persiapan rujukan.

Pengawasan ANC memberikan manfaat dengan tujuan ditemukan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat dipertimbangkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatannya, juga pertumbuhan, dan perkembangan janin (Manuaba, 1998).

Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dievaluasi pada saat melakukan pemeriksaan antenatal care, asuhan antenatal yang teratur bisa mendeteksi dini

Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), Small for Gestational Age (SGA),

Large for Gestational Age (LGA), maupun Intra Uterine Fetal Distress (IUFD).

commit to user

oleh kondisi genetik janin itu sendiri, akan tetapi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor masa kehamilan yang meliputi Kurang Masa Kehamilan (KMK), Cukup Masa Kehamilan (CMK), dan Lebih Masa Kehamilan (LMK) (Varney, 2004).

Catatan medik lengkap yang akurat mengenai pertumbuhan dan perkembangan janin, dan hasil pemeriksaan ANC berfungsi untuk memudahkan mengetahui hubungan frekuensi pemeriksaan antenatal care dengan berat badan bayi lahir. Berat Badan Bayi Lahir (BBBL) merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan program kesehatan sehingga sangat diharapkan BBBL ≥ 2500 gram yang dipandang sebagai BBBL normal. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi BBBL yaitu tinggi badan ibu hamil, berat badan ibu hamil, urutan kehamilan, umur, kadar hemoglobin, tekanan darah, dan pendidikan ibu hamil. Berat badan bayi lahir normal antara (2500- 4000) gram, sedangkan untuk berat badan bayi lahir abnormal adalah < 2500 gram atau > 4000 gram. Bayi lahir dengan berat badan abnormal salah satunya disebabkan oleh gangguan pertumbuhan janin yang berdampak pada angka mortalitas dan morbiditas bayi. Banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah yang ketika dewasa dimungkinkan akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, enam dari bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 gram didiagnosis menderita hidramnion (kelainan kongenital anomali pada bayi). Sedangkan empat dari bayi yang lahir >4000 gram kemungkinan ibu’nya menderita diabetes melitus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Selain hal tersebut di atas, peneliti menggambarkan secara umum bagaimana ANC dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir, ternyata dengan ANC sangat berarti bagi ibu hamil, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat terkontrol dengan baik, sehingga faktor penghambat pertumbuhan janin dapat dideteksi secara dini diikuti dengan meningkatkan faktor pendukung pada tiap ibu hamil. Perlu menekankan pentingnya ANC dilakukan secara rutin dan teratur pada

multigravida, di mana ANC yang rutin dan teratur akan sangat membantu untuk

meningkatkan kewaspadaan ibu terhadap pemeliharaan kesehatan diri sendiri terutama waktu hamil.

commit to user

BAB VI

Dokumen terkait