• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah perawatan yang diberikan oleh bidan dan

dokter spesialis obsgyn selama kehamilan untuk memastikan agar kesehatan ibu dan janinnya berada dalam keadaan yang normal dan memuaskan (Tiran, 2006).

b. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan atau pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga terampil (dokter, bidan, dan perawat) (Dinkes Jateng, 2003). Standar minimal pelayanan antenatal meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan dan temu wicara untuk persiapan rujukan.

c. Tujuan Antenatal Care

commit to user

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan

pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk, 2006, hal 90).

Menurut (Scott, dkk, 2002), untuk memajukan kepedulian diri dan kemampuan bagi pemeliharaan diri, menurunkan angka mortalitas

/morbiditas maternal, dan menurunkan kematian janin dan intervensi

kehamilan yang tidak perlu. d. Manfaat Antenatal Care

Pengawasan ANC memberikan manfaat dengan tujuan ditemukan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat dipertimbangkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Janin dalam rahim dan ibunya merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatannya, juga pertumbuhan, dan perkembangan janin (Manuaba, 1998, hal 36).

e. Standar Pelayanan Antenatal Care

Sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, dalam pelayanan ANC terdiri dari 6 standar yaitu : (Departemen Kesehatan RI, 2001) 1) Identifikasi ibu hamil yang bertujuan mengenai dan memotivasi

ibu hamil memeriksakan kehamilannya.

2) Pemeriksaan dan pemantauan antenatal yang bertujuan memberikan pelayanan antenatal dan deteksi dini komplikasi kehamilan.

3) Palpasi abdominal yang bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan bagian terendah janin.

4) Pengelolaan anemia pada kehamilan yang bertujuan menentukan

anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan tindakan lanjut

yang memadai untuk anemia sebelum persalinan berlangsung. 5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan yang bertujuan untuk

mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklamsia serta mengambil tindakan yang tepat.

commit to user

6) Persiapan persalinan yang bertujuan untuk memastikan bahwa persalinan direncanakan dalam lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan terampil.

f. Jadwal Antenatal Care

1) Konsep Keteraturan ANC

Keteraturan adalah kesamaan keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau lebih, keadaan atau hal teratur (Hoetomo, 2005). Dalam hal ini bagaimana ibu hamil memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kehamilan, keteraturan ANC adalah kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak.

2) Frekuensi Kunjungan ANC

Kunjungan ANC adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006, hal 90).

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Adapun standar jadwal kunjungan ibu hamil sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Kunjungan I umur kehamilan kurang dari 16 minggu

Kunjungan ini dilakukan setiap sebulan sekali tujuannya untuk penapisan dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya (Saifuddin, dkk, 2006, hal 98). Pemeriksaan ini meliputi memeriksa suara jantung janin dengan Doppler

velocity pada umur kehamilan 12 minggu dan melakukan

penilaian pertumbuhan, memeriksa uji genetika sesuai kebutuhan (amniosintesis dan alfa-fetoprotein serum ibu) serta memperhatikan ulang hasil pemeriksaan laboratorium prenatal

pada umur kehamilan 14 sampai 16 minggu (Scott, dkk, 2002, hal 154).

b) Kunjungan II umur kehamilan 24-28 minggu dan kunjungan III umur kehamilan 32 minggu

Kunjungan ini dilakukan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya, penapisan preeklamsia,

gemmeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan,

mengulang rencana persalinan (Saifuddin, dkk, 2006, hal 98). Pada umur kehamilan 24 minggu dapat memulai dengan pendidikan ibu dan pada umur kehamilan 28 minggu dapat memberikan imunoglobulin Rh bila ada indikasi, melakukan pemeriksaan diabetes gestasional, melakukan penilaian risiko menurut indikasi (Scott, dkk, 2002, hal 154).

commit to user

c) Kunjungan IV umur kehamilan 36 minggu sampai bayi aterm. Kunjungan ini sama dengan kunjungan I, II, III mengenai adanya kelainan letak dan presentasi, memantapkan rencana persalinan, mengenai tanda tanda persalinan (Saifuddiin, dkk, 2006, hal 98). Melakukan observasi untuk komplikasi, melakukan pemeriksaan ulang haemoglobin, dan memulai dengan pengamatan janin menurut indikasi, melakukan perencanaan untuk kehamilan lewat waktu bila umur kehamilan mencapai 41 minggu (Scott, dkk, 2002 hal 155).

Sedangkan menurut (Manuaba, tahun 2007), berdasarkan upaya pengawasan teratur ibu hamil di Inggris tahun 1929 adalah sebagai berikut :

(1) Setiap 4 minggu sampai kehamilan berumur 28 minggu. (2) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 36 minggu. (3) Setiap minggu setelah umur kehamilan di atas 36 minggu

sampai proses persalinan dimulai.

Dijumpai modifikasi jadwal pemeriksaan ibu hamil

multigravida dengan riwayat hamil, persalinan spontan aterm,

dan hidup sebagai berikut:

(1) Setiap 8 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu (2) Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu (3) Setiap minggu setelah umur kehamilan diatas 36 minggu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

g. Pelaksanaan Antenatal Care

Dalam pelaksanaan, ANC dilakukan oleh dokter spesialis

obsgyn, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan, dan

dukun terlatih (Mochtar, 1998). Adapun lokasi pemberian pelayanan ANC dapat bersifat statis dan aktif meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin, posyandu, rumah penduduk, rumah sakit pemerintah/swasta, rumah sakit bersalin, tempat praktek swasta seperti bidan praktek swasta dan klinik dokter (Departemen Kesehatan RI, 2001).

Menurut Manuaba (2007), penatalaksanaan ANC adalah menegakkan diagnosis kehamilan yang meliputi:

1) Melakukan anamnesis yang tepat dan cermat 2) Melakukan pemeriksaan:

a) Pemeriksaan umum tentang kesehatan ibu hamil.

b) Pemeriksaan khusus ibu hamil yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam melakukan penegakkan diagnosis hamil muda, melakukan penegakkan kemungkinan hamil dengan cefalopelvic disproportion melalui perasat

Osborn dan Muller-Kerr-Menru.

c) Pemeriksaan penunjang khusus yaitu pemeriksaan air ketuban, pengambilan sampel vilikorealis, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan dengan menggunakan Doppler velocity.

commit to user

d) Pemeriksaan laboratorium umum yaitu darah lengkap dan urine

lengkap. Jika perlu, melakukan pemeriksaan laboratorium khusus ibu hamil yaitu penyakit tergolong TORCH dan

alfa-fetoprotein. Pada kasus tertentu dilakukan pemeriksaan

laboratorium tambahan yaitu uji fungsi hati dan uji fungsi ginjal.

h. Faktor yang mempengaruhi Antenatal Care

Menurut Notoatmodjo (2003, hal 95), beberapa faktor yang mempengaruhi keteraturan ANC yaitu:

1) Pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan

Pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat periksa hamil, baik bagi kesehatan ibunya sendiri maupun janinnya. Tinggi rendahnya pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola pikir seseorang. Pola pikir yang baik akan mendorong seseorang untuk memperhatikan masalah kesehatannya seperti melakukan ANC secara teratur. Dan seorang ibu hamil yang tidak bekerja akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memeriksakan kehamilannya.

2) Tokoh masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga), dan petugas kesehatan (Nakes)

Diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas, lebih – lebih para petugas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kesehatan. Juga diperlukan peraturan atau perundang – undangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil. Hal tersebut akan menguatkan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. 3) Fasilitas kesehatan

Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan yang mudah diperoleh akan mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku pemeriksaan kehamilan.

4) Sosial, budaya dan ekonomi

Kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. Misalnya, orang hamil tidak boleh disuntik (termasuk suntikan anti tetanus), karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

a. Trimester Pertama

Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan terjadinya pembuahan dan penggabungan ovum dan sperma. Penggabungan ini menghasilkan sel zigot. Pada masa ini, individu baru tercipta. Selama minggu ketiga terbentuklah neural tube (otak dan spina cord), notochord (tulang belakang), ruas coelomic (rongga tubuh) dan primitif sistem kardiovaskular dan perkembangan primitif sel darah. Jantung mulai berdetak pada awal minggu keempat. Selama minggu kelima, perkembangan otak sangat cepat menghasilkan pertumbuhan yang luas pada kepala dan menjadi lebih besar. Hidung, mulut, dan langit – langit

commit to user

mulut mulai terbentuk pada minggu keenam, dan kelopak mata mulai terlihat. Lengan dan kaki berkembang secara luas (Varney, 2004, hal 208).

Pada minggu ketujuh, otot menunjukkan perubahan yang baik, bertambah panjang, jari tangan dan kaki terlihat secara jelas. Leher mulai terbentuk sempurna, perut sedikit menggelembung, dan perkembangan urogenital mulai berlangsung. Telinga bagian luar jelas, meskipun tidak sepenuhnya berkembang. Pada akhir minggu ketujuh, embrio telah menunjukkan karakteristik manusia. Selanjutnya pada akhir minggu kedua belas, saluran cerna secara penuh terbentuk ke dalam perut keluar dari umbilical cord, genital bagian luar menandakan karakteristik pria atau wanita, anus telah terbentuk, dan karakteristik wajah fetus sudah terlihat seperti manusia. Fetus memiliki berat hampir 0,5 sampai 1 oz, dapat menelan, membuat pergerakan pernafasan, urinasi, bergerak dengan otot khusus, mulut terbuka dan tertutup. Kepala kira – kira tiga kali panjang cown-rump (mahkota-pantat) yang kira – kira hampir 56 sampai 61 mm. (Varney, 2004, hal 208).

b. Trimester Kedua dan Ketiga 1) Minggu 13 sampai 16

Kelopak mata digabungkan dan pertumbuhan kepala lambat. Jenis kelamin dengan jelas terlihat selama minggu keempat belas. Pada minggu keenam belas terjadi perkembangan tulang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

cukup cepat. Pusat pengerasan tulang cukup stabil. Rata – rata panjang crown-rump 4,5 inchi dan berat fetus antara 3,5 dan 4 oz (Varney, 2004, hal 208).

2) Minggu 17 sampai 20

Pertumbuhan yang cepat terus berlangsung. Pergerakan fetus yang lebih dan vernix caseosa menutupi seluruh tubuh pada akhir bulan. Jantung fetus terdengar dengan fetoscope pada akhir bulan. Pada akhir minggu kedua belas, rata – rata panjang, crown-rump

fetus kira – kira 6,5 inchi dan rata – rata beratnya hampir 0,75 lb (Varney, 2004, hal 208).

3) Minggu 21 sampai 24

Rambut tumbuh dengan jelas, kulit keriput, tembus cahaya, dan kemerahan memberikan kesan tua pada fetus, kurus dan tidak berlemak karena kehilangan subcutaneous lemak. Tunas untuk gigi permanen telah ada. Pada akhir bulan, rata – rata panjang

crown-rump fetus lebih dari 8 inch dan beratnya hampir 1,25 lb (Varney

2004, hal 210).

4) Minggu 25 sampai 28

Meskipun lemak dalam jumlah sedikit mulai tersimpan dan bertambahnya substansi berat membuat tubuh lebih proporsional pada akhir bulan. Rambut di kepala lebih panjang, gerakan

commit to user

menghisap lebih kuat, mata mulai terbuka tertutup, dan kuku jari mulai tumbuh. Rata – rata panjang crown-rump fetus kira –kira 9 inchi dan beratnya kira – kira 2,25 lb pada akhir minggu keduapuluh delapan (Varney, 2004, hal 210).

5) Minggu 29 sampai 32

Lemak subcutaneous mulai tersimpan, vernix caseosa tebal menutupi seluruh fetus. Rambut terus tumbuh, dan lanugo berlimpahan kecuali pada wajah. Kuku jari mencapai akhir jari tangan; kuku kaki sudah ada tapi tidak mencapai akhir kaki. Fetus mempunyai kendali ritme gerakan nafas dan suhu tubuh. Matanya terbuka, rata – rata panjang crown-rump fetus kira – kira 11 inchi dan beratnya hampir 3,75 lb (Varney, 2004, hal 210).

6) Minggu 33 sampai 36

Pada akhir bulan ini, kulit menjadi lembut, tanpa keriput, lemak

subcutaneous menjadi lebih tebal, tubuh menjadi bulat, dengan

lengan dan kaki terlihat lebih gemuk. Rambut lebih panjang, kuku kaki telah mencapai ujung kaki, dan testicle kiri biasanya menurun ke dalam scrotum. Rata – rata panjang crown-rump lebih dari 12,5 inch dan berat hampir 5,5 lb selama minggu ketigapuluh enam (Varney, 2004, hal 210).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7) Minggu 37 sampai 40

Pertumbuhan dan perkembangan penuh dicapai. Fetus saat ini lebih gemuk dengan dada yang menonjol. Pertumbuhan kuku melewati akhir jari – jari tangan dan kaki. Warna kulit bervariasi dari putih sampai pink sampai pink-kebiruan, tergantung ras, karena melanin yang memberikan warna pada kulit diproduksi setelah terpapar cahaya. Panjang crown-rump sekarang rata – rata 14 inch. Beratnya tergantung pada jumlah variabel tapi rata – rata 7,5 lb (Varney, 2004, hal 210).

Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dievaluasi pada saat melakukan pemeriksaan antenatal care, asuhan antenatal yang teratur bisa mendeteksi dini Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), Small

for Gestational Age (SGA), Large for Gestational Age (LGA),

maupun Intra Uterine Fetal Distress (IUFD). Rancangan genetik untuk pertumbuhan janin dan perkembangannya ditentukan oleh kondisi genetik janin itu sendiri, akan tetapi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor masa kehamilan yang meliputi Kurang Masa Kehamilan (KMK), Cukup Masa Kehamilan (CMK), dan Lebih Masa Kehamilan (LMK) (Varney, 2004, hal 205).

Pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut juga dipengaruhi oleh faktor dari ibu seperti kurangnya gizi pada masa kehamilan, merokok dan penyakit yang diderita ibu. Gizi merupakan faktor umum yang mempengaruhi kehamilan semua ibu. Faktor gizi dari ibu yang

commit to user

berkaitan dengan berat badan bayi saat lahir adalah berat badan ibu sebelum hamil dan berat badan ibu selama hamil. Asupan nutrisi ibu hamil pada kehamilan ganda (gemmeli) berbeda pada kehamilan tunggal yang lebih banyak memerlukan kebutuhan gizi. Sedangkan pada ibu hamil yang merokok, termasuk konsumsi alkohol, kafein, kopi, ganja atau kokain beresiko tinggi pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena dapat mempengaruhi proses metabolisme. Penyakit yang diderita ibu dapat mempengaruhi janin dengan berbagai mekanisme. Penyakit pada ibu dapat menyebabkan ukuran bayi yang terlalu kecil (misalnya karena preeklampsia) atau terlalu besar (misalnya karena diabetes) pada masa kehamilan (Varney, 2004, hal 277). Catatan medik lengkap yang akurat mengenai pertumbuhan dan perkembangan janin, dan hasil pemeriksaan ANC berfungsi untuk memudahkan mengetahui hubungan frekuensi pemeriksaan antenatal care dengan berat badan bayi lahir.

Berat Badan Bayi Lahir (BBBL) merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan program kesehatan sehingga sangat diharapkan BBBL ≥ 2,5 kg yang dipandang sebagai BBBL normal. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi BBBL yaitu tinggi badan ibu hamil, berat badan ibu hamil, urutan kehamilan, umur, kadar hemo-globin, tekanan darah, dan pendidikan ibu hamil.

Berat badan bayi lahir normal antara 2500 gram - 4000 gram, sedangkan untuk berat badan bayi lahir abnormal adalah < 2500 gram

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

atau > 4000 gram. Bayi lahir dengan berat badan abnormal salah satunya disebabkan oleh gangguan pertumbuhan janin yang berdampak pada angka mortalitas dan morbiditas bayi. Banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah yang ketika dewasa dimungkinkan akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. Berikut beberapa istilah yang berkaitan dengan gangguan pertumbuhan janin (Mochtar, 1998):

1) Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) adalah Retardasi

Pertumbuhan Janin dalam Rahim. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.

2) Small for Gestational Age (SGA) sama dengan Light for Date.

Yaitu Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK), bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya usia kehamilan.

3) Large for Gestational Age (LGA) adalah bayi yang dilahirkan

lebih besar dari seharusnya usia kehamilan, misalnya pada ibu yang menderita Diabetes mellitus.

4) Intra Uterine Fetal Distress (IUFD) adalah kematian janin dalam

rahim akibat dari distress, kelainan liquor amnii, IUGR yang berkelanjutan.

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Frekuensi ANC pada TM I, II, dan III sebanyak ≥ 4x dan teratur Frekuensi Keteraturan Teratur TM I ≥ 1x TM III ≥ 2x TM II ≥ 1x ANC Frekuensi ANC pada TM I, II, dan

III sebanyak < 4x dan tidak teratur

Frekuensi Keteraturan Tidak teratur TM I tidak ANC TM III < 2x TM II tidak ANC Berat Badan Lahir Bayi Abnormal Berat Badan Lahir Bayi Normal (2500 – 4000) gram < 2500 gram atau > 4000 gram Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Perubahan Fisiologi Perubahan Anatomi Perubahan Psikologi

Tanda dan Gejala Nutrisi

Perubahan Hormonal

Kehamilan

Faktor yang mempengaruhi: Pengetahuan, Pendidikan Pekerjaan, Fasilitas kesehatan

Toma, Toga, Nakes Sosial, Budaya, Ekonomi Rancangan genetik normal

Asupan nutrisi cukup, Hamil Tunggal, Tidak ada penyakit menyertai

Masa Kehamilan normal

Rancangan genetik abnormal, Hamil ganda Asupan nutrisi kurang, Perokok aktif/pasif

Ada penyakit menyertai,Masa kehamilan abnormal Konsumsi alkohol, ganja, kokain, dsb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C.HIPOTESIS

Adanya hubungan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir.

commit to user 29

BAB III

Dokumen terkait