• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari penyajian data dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Penguasaan mufradat Bahasa Arab pada siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat. Dari hasil penyajian data penelitian ini, bahwa penguasaan mufradat

7

Wawancara dengan Bapak Mulyono, S. Ag, Kepala MTs Negeri Pangkalan Bun pada tanggal 20 September 2016

8

Wawancara dengan Bapak Mulyono, S. Ag dan Ibu Hj. Istikomah, S. Ag, Kepala MTs Negeri Pangkalan Bun pada tanggal 20 September 2016

Bahasa Arab pada siswa kelas VIII yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 90 ada 1 orang siswa dengan kategori baik sekali, yang memperoleh nilai tinggi yaitu 80 ada 10 orang siswa dengan kategori baik, yang memperoleh nilai sedang atau cukup yaitu 70 ada 19 orang siswa dengan kategori cukup, dan yang memperoleh nilai rendah yaitu 60 ada 4 orang siswa dengan kategori rendah.

Penguasaan mufradat pada siswa kelas VIII di MTs Negeri pangkalan Bun terbilang cukup dengan rata-rata nilai yaitu 70. Hal ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Pangkalan Bun adalah 70.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguasaan mufradat Bahasa Arab pada siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.

a. Faktor siswa

1) Kebiasaan siswa belajar Bahasa Arab

Untuk mengetahui kebiasaan siswa belajar Bahasa Arab dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kebiasaan siswa menghafal mufradat Bahasa Arab. Siswa yang terbiasa menghafalkan mufradat ada 14 orang siswa, prosentasenya 41,18 %. Siswa yang kurang terbiasa menghafal mufradat ada 16 orang siswa, prosentasenya 47,06 %. Sedangkan siswa yang tidak terbiasa menghafal mufradat ada 4 orang siswa, prosentasenya 11,76 %.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa kebiasaan siswa untuk menghafal mufradat Bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap kualitas jumlah penguasaan mufradat.

Keaktifan menghafal kosakata di kelas, yang selalu aktif menghafal ada 19 orang siswa, dengan prosentase 55,88 %. Ini merupakan faktor yang sangat mendukung dalam penguasaan mufradat. Sedangkan siswa yang kadang-kadang aktif menghafal ada 10 orang siswa, prosentasenya 29,41 %. Dan siswa yang tidak aktif menghafal mufradat ada 5 orang siswa, dengan prosentase 14,71 %.

Perhatian siswa untuk menghafal mufradat dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu pertama, tentang kepemilikan jadwal menghafal mufradat. Siswa yang menyatakan memiliki jadwal menghafal mufradat ada 14 siswa, dan yang tidak memiliki jadwal menghafal mufradat ada 20 orang siswa. Kedua, dilaksanakan tidaknya jadwal menghafal kosakata. Siswa yang menyatakan melaksanakan jadwal menghafal mufradat ada 15 orang siswa, dengan prosentase 44,12 %. Siswa yang kadang-kadang melaksanakan jadwal menghafal mufradat ada 10 orang siswa, dengan prosentase 29,41 %. Sedangkan siswa yang tidak pernah melaksanakan jadwal menghafal ada 9 orang siswa, dengan prosentase 26,47 %.

yang menghafal 10 kosakata dalam sehari ada 9 orang siswa. Yang menghafal 5 sampai 9 kosakata sehari ada 8 orang siswa. Dan siswa yang menghafal 1-4 kosakata dalam sehari ada 17 orang siswa.

Membaca pelajaran dan mengulang hafalan mufradat di rumah. Siswa yang sangat rajin dan sungguh-sungguh membaca dan mengulang hafalan mufradat di rumah ada 14 orang siswa. Siswa yang rajin tapi kurang sungguh-sungguh membaca dan mengulang hafalan mufradat di rumah ada 7 orang siswa. Sedangkan siswa yang kurang rajin membaca dan mengulang hafalan mufradat di rumah ada 13 orang siswa.

Penguasaan mufrodat pada setiap judul pelajaran baru. Siswa yang menyatakan hafal semua mufradat pada setiap judul baru ada 19 orang siswa. Yang menyatakan sebagian hafal ada 12 orang siswa. Sedangkan siswa yang sedikit sekali hafal mufradat pada judul pelajaran baru ada 3 orang siswa.

Minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab. Ada beberapa indikator yaitu pertama, kesenangan menghafal kosakata Bahasa Arab. Siswa yang sangat senang menghafal mufradat Bahasa Arab ada 11 oarng siswa. Siswa yang cukup senang menghafal mufradat ada 19 orang siswa. Sedangkan siswa yang kurang senang menghafal mufradat Bahasa Arab ada 4 orang siswa. Kedua, persepsi siswa terhadap bidang studi Bahasa Arab. Siswa yang menyatakan bahwa pelajaran Bahasa Arab sangat menaarik ada 19 orang siswa. Yang menyatakan biasa-biasa saja

ada 12 orang siswa. Sedangkan siswa yang menyatakan pelajaran bahasa Arab kurang menarik ada 3 orang siswa. Ketiga, perhatian siswa terhadap guru pada waktu mengajar. Siswa yang selalu memperhatikan terhadap guru saat waktu mengajar ada 20 orang. Siswa yang kadang-kadang memperhatikan ada 11 orang. Dan siswa yang kurang memperhatikan guru ada 3 orang.

Persepsi siswa menghafal mufrodat dalam buku Bahasa Arab dan Kamus. Siswa yang suka sekali menghafal mufradat Bahasa Arab ada 22 orang. Siswa yang tidak begitu suka menghafal mufradat ada 7 orang. Dan siswa yang tidak pernah menghafal ada 5 orang.

b. Faktor Guru

1) Latar belakang pendidikan guru

Latar pendidikan guru Bahasa Arab yang mengajar di kelas VIII adalah S 1 Fakultas Tarbiyah Jurusan PBA. Dan juga pengalaman mengajar mata pelajaran Bahasa Arab yang cukup lama yaitu 11 tahun. Hal itu juga dikemukakan oleh seorang guru mata pelajaran Bahasa Arab yang lain yaitu Bapak Mochammad Syaid, S. Ag guru Bahasa Arab di MTs Negeri pangkalan Bun yang juga berlatar belakang S1 Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI dan sudah mengajar Bahasa Arab selama 15 tahun. Hal ini cukup sangat mendukung terhadap proses

pembelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Pangkalan Bun, terutama tentang penguasaan mufradat Bahasa Arab

2) Keaktifan dan metode yang digunakan guru

Keaktifan dan metode yang digunakan guru Bahasa Arab di MTs Negeri Pangkalan Bun, terlihat dari beberapa sub-indikator. Pertama, keaktifan guru dalam mengajar Bahasa Arab. Siswa yang menyatakan bahwa guru selalu aktif mengajar ada 32 orang siswa. Dan siswa yang menyatakan bahwa guru kurang aktif mengajar ada 2 orang siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Pangkalan Bun semuanya aktif dalam mengajar. Kedua, frekuensi guru membacakan pelajaran mufrodat Bahasa Arab. Siswa yang menyatakan guru selalu membacakan pelajaran mufradat Bahasa Arab ada 30 orang siswa. Dan siswa yang menyatakan bahwa guru jarang membacakan pelajaran mufradat ada 4 orang siswa. Ketiga, frekuensi guru menyuruh siswa menghafal mufrodat Bahasa Arab. Siswa yang menyatakan guru selalu menyuruh menghafal, lebih tinggi prosentasenya. Jadi guru Bahasa Arab selalu menyuruh siswa untuk menghafal mufradat di rumah. Keempat, frekuensi guru mendiktekan mufrodat Bahasa Arab. Siswa yang menyatakan guru selalu mendiktekan lebih tinggi prosentasenya daripada jarang mendiktekan atau bahkan tidak pernah mendiktekan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa guru Bahasa Arab selalu mendiktekan mufradat (kosakata) Bahasa Arab.

c. Faktor Sarana dan Fasilitas

Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Arab, ternyata sarana dan fasilitas yang dimiliki sudah cukup memadai demi lancarnya pembelajaran Bahasa Arab. Tetapi bukan hanya fasilitas dari guru saja yang turut menentukan terutama buku pegangan dan penunjang seperti kamus Bahasa Arab yang dimiliki siswa.

Untuk mengetahui faktor sarana dan fasilitas dari siswa, penulis batasi dalam hal kepemilikan kamus, buku paket dan buku penunjang, juga adanya kosakata harian dan mingguan yang dipasang di Mading.

Pertama, kepemilikan buku paket Bahasa Arab. Bahwa semua siswa menyatakan memiliki buku paket Bahasa Arab. Hal ini dikarenakan sekolah mewajibkan untuk setiap siswa memiliki buku peket pelajaran terutama Bahasa Arab. Kedua, Kepemilikan kamus dan buku penunjang. Ada 29 orang siswa menyatakan ada dan memiliki kamus dan buku penunjang Bahasa Arab yang lengkap. Sedangkan yang menyatakan memiliki tapi kurang lengkap ada 5 orang siswa. Jadi kebanyakan siswa memiliki kamus dan buku penunjang. Ketiga, adanya kosakata harian dan kosakata mingguan yang dipasang di Mading. Siswa yang menyatakan adanya kosakata Bahasa Arab dan yang selalu dipasang di Mading adalah 10 orang siswa. Siswa yang menyatakan ada kosakata tapi jarang dipasang di Mading ada 18 orang siswa. Sedangkan siswa yang menyatakan tidak ada yaitu 7 orang siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada mufradat (kosakata) yang dipasang di Mading.

d. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi penguasaan mufrodat Bahasa Arab siswa kelas VIII di MTs Negeri Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, terbagi menjadi tiga yaitu :

1) Motivasi dari keluarga

Orang tua dalam keluarga yang memperhatikan perkembangan anak akan selalu memantau setiap perkembangan belajar anak-anaknya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu

Hj. Istikomah, S. Ag, bahwa orang tua yang selalu mengawasi belajar anak-anaknya di rumah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran di sekolah dan juga prestasi anak. Hal ini dikarenakan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi seberapa jauh penguasaan siswa terhadap mufrodat (kosakata) Bahasa Arab.

2) Motivasi Lingkungan Sekolah

Peran serta sekolah dalam mensukseskan khususnya pembelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini penguasaan mufrodat (kosakata) Bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Negeri Pangkalan Bun. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Pangkalan Bun. Bahwa semua warga sekolah yakni kepala sekolah, guru, pegawai, siswa harus mendukung program sekolah, salah satunya adalah memiliki alumni pintar berbahasa Arab.

Keseriusan pihak sekolah memperhatikan dan memberikan motivasi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Arab, khususnya terhadap penguasaan mufrodat Bahasa Arab adalah sekolah membuat jadwal menghafal mufrodat (kosakata) baik itu harian atau mingguan dan menempel beberapa kosakata yang bertuliskan Bahasa Arab pada majalah dinding.

Dokumen terkait