• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

F. Analisis Data

2. Analisis Data Kualitatif

Goetz dan LeCompte (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 137) menjelaskan tentang analisis data kualitatif mengenai perannya dalam proses kognitif atau

“berteori” mengenai kategori abstrak dan hubungannya dengan tujuan agar

dapat membantu peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang ditelitinya. Alwasilah (2011, hlm. 116-117), dalam analisis data kualitatif, terdapat tiga hal yang penting diperhatikan diantaranya:

a. Peneliti melakukan interpretasi data mentah seperti jawaban responden atau foto-foto kejadian. Peneliti harus memilih dan memilah data atau yang disebut dengan reduksi data.

b. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data seperti catatan lapangan, interviu, teks atau dokumen.

c. Analisis data kualitatif harus sampai pada identifikasi tema dan hubungan antar tema yang mencuat dari tumpukan data dengan catatan lapangan.

Menurut Sanjaya (2012, hlm. 106) analisis data kuantitaif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Tahapan-tahapan dalam analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini, guru atau peneliti mengumpulkan semua

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah.

b. Mendeskripsikan Data

Data yang dipilih setelah melakukan reduksi data tadi dideskripsikan sehingga data yang telah diorganisir jadi lebih bermakna. Mendeskripsikan data bisa dalam bentuk naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel.

c. Kesimpulan Berdasarkan Deskripsi Data

Dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasi data merupakan langkah yang sangat penting. Sebab data yeng terkumpul tidak berarti apa-apa tanpa dianalisis dan diberi makna melalui interpretasi data. Proses analisis dan interpretasi data dalam PTK diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Maka hasilnya dapat menjawab setiap informasi yang dibutuhkan.

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dan saran hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan UPI di Bandung dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS. Untuk kesimpulan akan dijelaskan sesuai dengan rumusan permasalahan dalam penelitian sedangkan saran adalah rekomendasi peneliti mengenai hasil penelitian kepada berbagai pihak. Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS, maka hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan guru dalam menerapkan tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan perilaku gotong royong siswa. Persiapan penelitian ini didiskusikan terlebih dahulu dengan guru mitra. Dalam perencanaan pembelajaran IPS hal yang dipersiapkan meliputi RPP, materi, video dokumenter berbasis etnografi, alokasi waktu, penugasan produk pembelajaran untuk menilai perilaku gotong royong siswa, dan penilaian atau evaluasi berupa tes tertulis. Persiapan mengenai video dokumenter disesuaikan dengan materi dan produk pembelajaran dan menentukan suku bangsa yang dimulai dari budaya lokal hingga budaya daerah lain.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan tayangan video dokumenter berbasis etnografi untuk meningkatkan perilaku gotong royong siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran IPS, guru berpedoman dari perencanaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak empat siklus dan masing-masing siklus

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari 3 tindakan. Secara umum tindakan-tindakan tersebut meliputi tindakan pertama yaitu pemahaman materi dan nilai-nilai gotong royong, tindakan kedua yaitu pengamatan perilaku gotong royong, dan tindakan ketiga adalah evaluasi.

3. Hambatan dan solusi selama pelaksanaan penelitian. Selama pelaksanaan penelitian hambatan yang dirasakan pada saat penelitian meliputi:

a. Kurangnya kemampuan guru dalam mengefisiensikan alokasi waktu yang sudah direncanakan dan tercantum dalam RPP.

b. Terdapat salah satu siswa yang sulit untuk konsentrasi dalam kegiatan belajar sehingga sering mengganggu temannya dan tetap tidak peduli walaupun sudah ditegur dan dinasehati dengan berbagai cara.

c. Kurangnya kemampuan guru dalam mobilitas mengajar sehingga terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan karena guru kurang merangkul seluruh siswa saat pelaksanaan pembelajaran. d. Guru kurang terampil dalam membuat perencanaan pembelajaran

sehingga dalam pelaksanaannya khususnya dalam siklus 1 dan siklus 2 terdapat banyak kekurangaan.

e. Dalam siklus 1 dan 2, video yang disiapkan dalam perencanaan hanya 1 video sehingga dalam pelaksanaannya guru mengalami kesulitan untuk menjelaskan makna gotong royong karena minimnya sumber media utama.

Untuk itu, berdasarkan hambatan-hambatan tersebut maka berikut ini merupakan solusi/upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.

a. Guru harus disiplin waktu sesuai dengan alokasi yang tertulis dalam RPP selama pelaksanaan pembelajaran dan tidak terpengaruh dengan faktor lain yang dapat menyebabkan pelaksanaan pembelajran tertunda selama beberapa menit.

b. Guru harus menemukan hal-hal yang membuat salah satu siswa di kelas tersebut tertarik dengan kegiatan pembelajaran IPS.

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Guru harus berusaha untuk sebisa mungkin merangkul seluruh siswa untuk konsentarsi dalam mengikuti dan menyimak pembelajaran IPS.

d. Guru tidak diam di tempat seperti di meja guru atau hanya berdiri di depan papan tulis selama pelaksanaan pembelajaran agar siswa dapat terpantau dengan baik sehingga tidak ada siswa yang terlewat atau tidak dapat memahami materi pelajaran hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar.

e. Guru harus membuat perancanaan yang matang terkait dengan RPP dan unsur-unsur yang tertulis di dalamnya terutama video yang digunakan dan penilaian karena akan berdampak terhadap kemudahan siswa dalam memahami nilai-nilai gotong royong dalam video.

4. Peningkatan perilaku gotong royong siswa dalam pembelajaran IPS melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi. Setelah melaksanakan penelitian yang terdiri dari empat siklus, diperoleh hasil bahwa perilaku gotong royong siswa dalam pembelajaran IPS mengalami peningkatan. Pada siklus 1, hasil yang didapatkan berkualitas rendah dengan persentase rentang skor sebesar 24%. Siklus 2 menunjukkan peningkatan dari siklus pertama dengan perolehan kualitas sedang. Siklus 3 dan 4 sudah mencapai peningkatan yang baik sesua tujuan penelitian dengan kualitas tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dapat meningkatkan perilaku gotong royong siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan UPI di Bandung.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dan hasi kesimpulan dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS, peneliti

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merangkum beberapa hal yang dapat dijadikan saran bagi berbagai pihak berikut ini.

1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di Kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan UPI di Bandung, peneliti sarankan kepada pihak sekolah untuk menjadi suatu referensi dalam kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran IPS. Pihak sekolah perlu untuk memberikan dukungan dalam kegiatan pembelajaran gotong royong dan juga dalam pembelajaran berbasis produk yang meliputi penyediakan alat-alat pembelajaran. Dengan gotong royong hubungan antar siswa maupun siswa dengan guru akan menjadi lebih dekat. Selain itu dari produk/proyek yang dikerjakan dalam pembelajaran akan membuat siswa tidah hanya menerima teori namun juga mengaplikasikan teori tersebut sehingga pembelajaran lebih bermakna.

2. Bagi Guru

Peneliti menyarankan agar guru selalu mengembangkan metode dan media belajar khususnya dalam pembelajaran IPS agar pembelajaran IPS menarik dan menyenangkan bagi siswa tanpa kehilangan karakternya sebagai mata pelajaran IPS. Selain itu guru juga sebaiknya menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa selain gotong royong agar siswa tidak hanya memiliki pengetahuan saja namun juga memiliki sikap dan perilaku yang baik.

3. Bagi Peneliti

Saran untuk peneliti sendiri adalah agar penelitian ini menjadi landasan mengajar bagi peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik khususnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam mengembangkan nilai karakter pada diri siswa. Peneliti juga dapat memperbaiki penelitian ini jika terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengamatan. Dari penelitian ini juga disarankan agar peneliti mampu mengembangkan pembelajaran IPS dengan menggunakan media video dokumenter berbasis etnografi untuk meningkatkan perilaku gotong royong siswa.

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pembelajaran IPS melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa dapat mengembangkan nilai-nilai lain dan jenis gotong royong lain selain kerja bakti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini. Tujuan dari pengembangan ini agar siswa tidak hanya saling berinteraksi antar sesama teman sekelas namun juga dapat berinteraksi dengan pihak lain seperti yang dilaksanakan dalam gotong royong tolong menolong.

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. (2011). Pokoknya Action Research. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Jakarta: Rineka Cipta.

Brown, J.W., Lewis, R.B., & Harcleroad, F.F. (1977). AV Instruction

Technology, Media, and Methods Fifth Edition. New York:

McGraw-Hill, Inc.

Bungin, M.B. (2013). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan

Sekolah, Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Sebuah Pendekatan Teoritis Psikologis, Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi II. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, K. (2011). Media Pembelajaran IPS. Program Studi Pendidikan IPS. FPIPS: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital

Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Lakebo, B. Dkk. (1982). Sistim Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan

Daerah Sulawesi Tenggara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marzali, A. (2005). Antropologi & Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Newby, T.J. dkk. (2006). Educational Technology for Teaching and Learning

Third Edition. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purnama, Y. Dkk. (2004). Budaya Tradisional Pada Masyarakat Indramayu. Bandung: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Samani, M., & Harianto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sapriya, Nurdin, & Susialawati. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek.

Smaldino, S.E., Lowther, D.L., & Russell, J.D. (2011). Instructional

Technology & Media For Learning Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Soekanto, S. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Subagyo, W. & Lestariyati, F.S. (1998). Perubahan Kegiatan Ekonomi

Pedesaan Akibat media Kaca di Daerah Propinsi Bengkulu. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, CV Bupara Nugraha.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumanto. (2014). Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Syam, N.W. (2012). Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Simbiosa Rekatama Media.

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang, G. (2009). Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Sayagatama.

Uno, H.M. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibawa, B. & Mukti, F. (1991). Media Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Winardi, J. (2011). Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumber Skripsi:

Mulyani, L.R. (2007). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong Pada

masyarakat Desa Pangguh Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

(Skripsi). FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumber Jurnal:

Berutu, L. (2005). Gotong Royong, Musyawarah, dan Mufakat sebagai Faktor Penunjang Perekatan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Antropologi

Sosial Budaya ETNOVISI, 1 (1), hlm. 21-24.

Subagyo. (2012). Pengembangan Nilai dan Tradisi Gotong Royong Dalam Bingkai Konservasi Nilai Budaya. Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012 [ISSN: 2252-9195] Hlm. 61—68

Suprihatin, I. (2014). Perubahan Perilaku Bergotong Rotong Masyarakat Sekitar Perusahaan Tambang Batubara di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal Sosiatri, 2014, 2 (1): 63-77 ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.org © Copyright 2014.

Sumber Internet:

Handayani, Y. (2014). Penerapan Metode Role Playing (bermain peran) dengan Menggunakan Media Film Dokumenter untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS (PTK Kelas VB SD Negeri 68 Kota

Nurul Maulidya Putri, 2015

PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bengkulu). (Skripsi). FKIP, Universitas Bengkulu. [Online]. Tersedia di: repository.unib.ac.id88931I,II,III,II-14-yay.FK.pdf. Diakses 19 Maret 2015.

Octavianto, A.W. (2015). Produksi Feature Berita & Dokumenter. [Online]. Tersedia di: http://fikom.umn.ac.id/2015/01/22/produksi-feature-berita-dokumenter/. Diakses 9 April 2015.

Santosa, A.B. (2008). Studi masyarakat pedesaan di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH /196303111989011AYI_BUDI_SANTOSA/masyarkat_pedesaan/IV.pdf. Diakses 8 Desember 2014.

Wibowo, T. (2012). Pentingnya Membangun Lingkungan Berkarakter. [Online]. Tersedia di: http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-membangun-lingkungan-berkarakter/. Diakses 22 Juni 2015.

Dokumen terkait