• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Teknik Pengolahan Data

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif terdiri atas analisis data hasil observasi dan hasil angket.

a. Angket

Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan scientific. Angket pada penelitian ini terdiri dari dua buah kelompok pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negative. Indicator angket terdiri dari dua indicator, yaitu menunjukkan kesukaan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan scientific dan manfaat mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan

scientific.

Setiap pernyataan dalam anket skala Likert memiliki skor berbeda, kategori angket skala Likert (Suherman,2003) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kategori Skor Angket Skala Liket Jenis Pernyataan Skor SS S TS STS Positif 5 4 2 1 Negatif 1 2 4 5

31

Skor dihitung dengan cara menjumlahkan bobot skor setiap pernyataan dari alternative jawaban yang dipilih. Kemudian data dipersentasekan dengan menggunakan rumus perhitungan persentase sebagai berikut.

Keterangan :

P = persentase jawaban

f = frekuensi jawaban

n = banyak responden

Setelah itu dilakukan penafsiran dengan menggunakan kriteria Kuntjaraningrat (Yulianti,2011) sebagai berikut:

Tabel 3.13

Interpretasi Persentase Angket Besar Persentase Interpretasi

% 0 Tak seorangpun Sebagian kecil 25%-49% Hampir setengahnya 50% Setengahnya 51-74% Sebagian besar 75%-99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya

Sebelum melakukan penafsiran, terlebih dahulu data yang diperoleh dihitung skornya dengan menjumlahkan bobot skor setiap pernyataan dari alternatif jawaban yang dipilih dan dirata-ratakan (Suherman,2003).

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: (1) Jika maka dipandang positif.

b. Lembar Observasi

Data hasil observasi merupakan data pendukung dalam penelitian ini yang bermaksud untuk mengetahui sikap guru dan siswa terhadap pendekatan scientific.

Rahmadiantri, Elvira. 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pengaruh pembelajaran dengan pendekatan scientific terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMA, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan koneksi matematis siswa sesudah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific lebih tinggi daripada sebelum mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific.

2. Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa antara sebelum mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific tergolong sedang.

3. Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan scientific besar terhadap kemampuan koneksi matematis siswa.

4. Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan scientific adalah hampir seluruh siswa memberikan respon positif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dilaksanakan mengenai pengaruh pembelajaran dengan pendekatan scientific terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMA, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pendekatan scientific yang merupakan dasar dalam pengembangan kurikulum 2013, dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan koneksi matematis.

2. Sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi pendahuluan mengenai instrument tes maupun non tes.

3. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang pendekatan scientific, dapat diujikan pada pokok bahasan lain serta jenjang dan kemampuan lainnya, dan bagi yang ingin mengembangkan penelitian ini, bisa membandingkan antara dua kelas dengan pendekatan yang sama tapi model yang berbeda.

Rahmadiantri, Elvira. 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ariawan, R.(2013). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Visual Thingking Disertai Aktivitas Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa. Tesis PPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Atsnan & Gazali. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan). Makalah: Pendidikan Matematika Pasca Sarjana UNY.

Becker,L. (2000). Effect Size. [Online]. Tersedia:

http://www.bwgriffin.com/gsu/courses/edur9131/content/Effect_Size_pdf5.p df. [15 Mei 2014].

BSNP. (2006). Badan Satndar Nasional Pendidikan

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. [Online]. Tersedia:

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzingchange-Gain.pdf. [21Oktober 2013]

Kemendikbud.(2013). Contoh Pendekatan Ilmiah dalam Matematika.

Kemendikbud. (2013). Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik.

Kemendikbud. (2013). Konsep Pendekatan Scientific.

Meltzer, D. E. (2002). Addendum to : The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Possible

“Hidden Variable” in Diagnostics Pretest Score”. [online]. Tersedia:

http//www.physics.iastes.edu/per/docs/addendum on_normalized_gain. [21 Oktober 2013].

Minium,E.,dkk. (1993). Statistical Reasoning In Psychology and Education. Canada.

NCTM.(2000). Principles and Standards for School Mathematics.

Nurriza. (2012). Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Melalui Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika Siswa SMP. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.

Quinn, F. (2011). A Science-of-Learning Approach to Mathematics Education. Virginta Polytechnic Institute and state University: Volume 58, Number 9. Rosita, L. (2007). Penerapan Strategi Heuristik untuk Meningkatkan Kemampuan

Generalisasi Matematis Siswa SMA (Studi Eksperimen terhadap Kelas X Siswa SMAN 10 Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E.T. (1994) Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Press.

Setiawan, A. (2008). Implementasi Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Sebagai Upayan Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis siswa. Skripsi Jurusan pendidikan Matematika UPI Bandung : tidak diterbitkan

Sudjana. (2004). Metode Statistika. Jakarta: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suhendra. (2010). “Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Keterampilan

Metakognitif untuk Mengembangkan kompetensi Matematis Siswa”. Jurusan

Pendidikan Matematika: tidak diterbitkan.

Suherman, E & Kusuma, Y.S. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah 157.

Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FPMIPA UPI.

Sumarmo, U. (2010). Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa dan Bagaimana dikembangkan Pada Peserta Didik. [Online]. Tersedia:

http://www.pdf-finder.com/BERFIKIR-MATEMATIK-TINGKAT-TINGGI:.html. [10 November 2010].

Sumarmo,U. (2007). “Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”. Jurnal Educationist.. 1, (2).

48

Yulianti, Isty. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Knisley-Mulyana dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Skripsi UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Dokumen terkait