METODE PENELITIAN BAB III
3.5 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Analisis Pengelolaan Kesejahteraan Satwa di Taman Satwa Punti Kayu
Metode yang digunakan dalam menganalisis pengelolaan kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti yaitu dengan memberikan nilai pada setiap variabel yang ditetapkan. Pada penelitian ini terdapat lima parameter untuk kesejahteraan satwa (prinsip kesejahteraan satwa) yang di dalamnya terdapat berbagai kriteria penilaian kesejahteraan satwa (Lampiran 1). Nilai untuk setiap variabel yaitu Baik= 3, Cukup= 2, dan Buruk= 1. Tabel yang berisi dengan berbagai kriteria penilaian dievaluasi dengan rumus:
Pencapaian implementasi kesejahteraan satwa Jumlah rataan
Prinsip kesejahteraan satwa 5
Hasil perhitungan dengan rumus ini akan didapatkan nilai untuk kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Klasifikasi penilaian kesejahteraan satwa di Taman Satwa Punti Kayu
No Klasifikasi penilaian Skor
1. Baik 2,5-3,0
2. Cukup 1,5-2,5
3. Buruk 1,0-1,5
3.5.2 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Pengelolaan Wisata di Taman Wisata Alam Punti Kayu
Penilaian persepsi pengunjung dilihat dari penilaian pengunjung terhadap sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu, pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu, harga tiket masuk TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu, kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu, dan kondisi kesejahteraan satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu.
Penilaian persepsi pengunjung dilakukan dengan cara menjumlahkan total skoring dari persepsi pengunjung. Skoring adalah pemberian skor untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Pada penelitian ini, digunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi menjadi tiga skala untuk menentukan skor (Tabel 8). Skala ini hanya menggunakan item yang pasti baik dan pasti buruk (Nazir
2003). Jadi setiap pertanyaan tersebut diberikan 3 jawaban pilihan yang sesuai dengan inti masalah dalam pertanyaan tersebut. Masing-masing jawaban diberi nilai skor 1 sampai 3.
Tabel 8 Penetapan skor dalam analisis persepsi pengunjung
No Persepsi Skala Skor Definisi Skala
1. Sarana dan prasarana di TWA Punti Kayu
Lengkap Kurang lengkap Tidak lengkap 3 2 1
Apabila di TWA Punti Kayu ini terdapat semua sarana prasarana wisata minimal yang harus ada pada suatu tempat wisata yaitu (1) tempat parkir, (2) pusat informasi, (3) tempat sampah, (4) toilet, (5) kantin, (6) shelter, dan (7) mushala Terdapat 4-6 sarana prasarana
Terdapat < 4 sarana prasarana 2. Pelayanan dari pengelola TWA Punti Kayu Memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan 3 2 1
Pelayanan pengelola TWA Punti Kayu berupa (1) kecepatan pelayanan, (2) keakuratan data yang diinformasikan, (3) kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan yang dibutuhkan pengunjung Terdapat 2 pelayanan
Terdapat ≤ 1 pelayanan 3. Harga tiket masuk
TWA Punti Kayu dan Taman Satwa Punti Kayu Murah Sedang Mahal 3 2 1 < Rp. 6.000,- Rp. 6.000,- - Rp.12.000,- > Rp. 12.000,- 4. Kepuasan terhadap keberadaan satwa (jumlah dan keanekaragaman) di Taman Satwa Punti Kayu Sudah Belum Tidak 3 2 1
Semua harapan pengunjung terpenuhi Sebagian harapan pengunjung terpenuhi Harapan pengunjung tidak terpenuhi
5. Kondisi kesejahteraan
satwa yang terdapat di Taman Satwa Punti Kayu
Sejahtera Kurang sejahtera Tidak sejahtera 3 2 1
Penampakan satwa secara umum sehat dan bebas dari tanda-tanda yang nyata dari adanya luka atau penyakit (tidak adanya telinga, hidung sobek atau jari/lengan/ekor yang hilang), satwa cenderung menjauhi pengunjung, kandang untuk tempat tinggal cukup luas untuk memungkinkan gerakan normal (seperti terbang, lari atau berenang cepat) Terdapat 2 kriteria
Terdapat ≤ 1 kriteria
Nilai akhir menunjukkan klasifikasi penilaian persepsi pengunjung terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu. Klasifikasi akhir penilaian dikategorikan menjadi baik, cukup dan buruk pada selang angka tertentu (Tabel 9).
Tabel 9 Klasifikasi penilaian persepsi pengunjung terhadap pengelolaan wisata di TWA Punti Kayu
No Klasifikasi penilaian Skor
1. Baik 13,66-15
2. Cukup 8,33-13,66
3. Buruk 5-8,33
3.5.3 Analisis SWOT
Metode yang digunakan untuk membuat perumusan pengembangan wisata berbasis satwa di TWA Punti Kayu adalah analisis SWOT. Data penelitian dianalisis dengan pendekatan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman keberadaan TWA Punti Kayu untuk pengembangan wisata di kawasan ini (Tabel 10). Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan alinea yang disajikan secara deskriptif (Rangkuti 2008).
Tabel 10 Matrik SWOT (Rangkuti 2008)
IFAS EFAS STRENGTHS (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES (O)
Tentukan faktor-faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS (T)
Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
TWA Punti Kayu secara geografis terletak antara 103°11’-103°13’ BT dan 3°11’-3°12’ LS. Lokasi TWA Punti Kayu berbatasan dengan areal dan kawasan sebagai berikut (Sawitry 2004):
4.2.1 Letak dan Luas 4.2 Kondisi Fisik
Pengusahaan pariwisata alam TWA Punti Kayu bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari agar dapat memberikan keuntungan secara ekologi dan ekonomi. Sehingga dapat mendukung program pemerintah di bidang kepariwisataan yaitu meningkatkan pendapatan negara di sektor non migas, membuka kesempatan berusaha dan kesempatan bekerja bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat di sekitar TWA Punti Kayu (PT Indosuma Putra Citra 2009).
Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang. Kawasan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1985 tanggal 7 Maret 1985. Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) diberikan kepada PT. Indosuma Putra Citra dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 735/Kpts-II/1999 tanggal 22 September 1999 yang pengelolaanya di bawah Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Selatan. Kemudian kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Punti Kayu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 9273/Kpts-II/2002 tanggal 7 Oktober 2002. Luas kawasan TWA Punti Kayu yang dikelola oleh PT. Indosuma Putra Citra yaitu 39,9 ha (Sawitry 2004).