BAB III METODE PENELITIAN
G. Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.
Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Apabila dalam analisis menggunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSSfor Windows.
4. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini hendaknya ditunjukkan tahap penelitian yang dilakukan, perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap dengan menyebutkan bulan serta perincian kegiatan untuk masing-masing tahap.
Bagian ini memuat garis besar kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pentahapan penelitian dan dibuat dalam bentuk daftar. Contoh:
No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pembuatan Proposal X X X 2 Perijinan X 3 Penelitian X X X 4 Pembuatan KTI X X X 5 Dst 5. Daftar Pustaka
BAB III
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: 1. Judul
Judul KTI dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. Penulisan dengan huruf besar semuanya. Judul KTI tidak harus tepat benar dengan judul usulan KTI, karena dalam pelaksanaan mungkin timbul perubahan dari rencana semula.
2. Maksud KTI yaitu:
Disini dituliskan maksud penyusunan KTI, dalam hal ini hendaknya ditulis: KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Samarinda.
3. Lambang D-III Farmasi Akademi Farmasi Samarinda Berbentuk bundar dengan diameter 6,5 cm.
4. Nama penulis
Memuat nama dan nomor mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak boleh disingkat.
5. Institusi yang dituju
Ditulis: Akademi Farmasi Samarinda. 6. Waktu
Contoh halaman sampul depan:
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(Curcumae aeruginosae) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACINGAscaridia galli SECARA IN VITRO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Samarinda
Oleh:
RAISA ISYANA PUTRI 723901S.13.000
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
SAMARINDA
B. Halaman Judul Halaman judul berisi: 1. Judul
Judul KTI dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. Penulisan dengan huruf besar semuanya. Judul KTI tidak harus tepat benar dengan judul usulan KTI, karena dalam pelaksanaan mungkin timbul perubahan dari rencana semula.
2. Lambang D-III Farmasi Akademi Farmasi Samarinda Berbentuk bundar dengan diameter 6,5 cm.
3. Nama penulis
Memuat nama dan nomor mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak boleh disingkat.
4. Institusi yang dituju
Ditulis: Akademi Farmasi Samarinda. 5. Waktu
Contoh halaman judul:
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(Curcumae aeruginosae) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACINGAscaridia galli SECARA IN VITRO
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
RAISA ISYANA PUTRI 723901S.13.000
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
SAMARINDA
C. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat tanda tangan Direktur Akademi Farmasi Samarinda, Pembimbing, Ketua dan anggota penguji, serta tanggal ujian. Contoh halaman pengesahan:
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(Curcumae aeruginosae) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACINGAscaridia galli SECARA IN VITRO
Dipersiapkan dan disusun oleh: RAISA ISYANA PUTRI
723901S.13.000
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal Agustus 2016
Pembimbing I
Hayatus Sa adah, M.Sc., Apt
NIDN. ..
Mengetahui:
Akademi Farmasi Samarinda Direktur,
Supomo, M.Si., Apt
NIDN. ..
Pembimbing II
Sapri, S.Si NIDN.
Tim Penguji:
Ketua:Triswanto Sentat, M.Farm.Klin., Apt
Anggota:
2. Hayatus Sa adah, M.Sc., Apt D. Halaman Persembahan
Halaman ini memuat kata-kata persembahan atau kata-kata mutiara. Halaman ini bukan suatu keharusan. Contoh halaman persembahan:
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesuatu yang baik ialah apabila anda masih punya harapan, tetapi yang buruk ialah apabila anda selalu menggantungkan diri pada harapan (Hikmah Bijak).
Dan sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Ali `Imran:190).
Manusia paling lemah ialah yang tidak mampu menyembunyikan (menyimpan) rahasia. Manusia terkuat ialah yang mampu menahan amarahnya (Hikmah Bijak).
Kupersembahkan buat:
Allah SWT
Kedua Orang Tuaku
Teman-teman Angkatanku
Keluarga Kecil Prodi Farmasi
Almamaterku
E. Kata Pengantar
hendaknya dapat memberikan gambaran umum seluruh tulisan. Dalam Kata Pengantar juga dituliskan hal-hal yang tidak berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ucapan terima kasih atau perubahan-perubahan yang terjadi dari rencana semula.
F. Abstrak
Abstrak memuat uraian ringkas dan jelas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, cara (metode) penelitian, hasil dan serta kesimpulan yang disusun dalam empat alinea, ditulis singkat 150-200 kata, dan diketik satu spasi. Di dalam abstrak hendaknya tidak terdapat daftar (tabel), gambar, dan daftar pustaka serta informasi yang tidak terdapat pada induk karangan. Di bawah abstrak dituliskan kata kunci, dicetak tebal, maksimum 5 kata.
G. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat nomor dan judul dari bagian awal, bagian inti dan bagian akhir KTI serta nomor halaman tempat pemuatannya. Judul dari bagian awal Karya Tulis Ilmiah (KATA PENGANTAR dan lain-lain), bab (BAB I PENDAHULUAN dan lain-lain) serta bagian akhir Karya Tulis Ilmiah (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN) ditulis dengan huruf kapital semua dan dicetak tebal.
H. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor dan judul tabel dan halaman tempat pemuatannya. Kata Tabel diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan kata Halaman .
Nomor tabel ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Tabel . Nomor tabel ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, dimana angka menunjukkan nomor urut tabel dalam KTI. Nomor tabel diikuti dengan judul tabel, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
tempat pemuatannya. Kata Gambar diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan kata Halaman .
Nomor gambar ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Gambar . Nomor gambar ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Nomor gambar diikuti dengan judul gambar, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
J. Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor dan judul lampiran serta nomor halaman tempat pemuatannya. Kata Lampiran diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan kata Halaman .
Nomor lampiran ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Lampiran . Nomor lampiran ditulis dengan angka Arab (1, 2, .... dan seterusnya). Nomor lampiran diikuti dengan judul lampiran, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
K. Bagian Utama 1. Pendahuluan
Pendahuluan hampir sama dengan yang terdapat pada usulan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan mungkin sudah diperluas.
2. Tinjauan Pustaka
Hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan mungkin telah diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama penelitian.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah dapat merupakan penjelasan metode penelitian yang lebih lengkap dari usulan KTI.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi subjudul tersendiri. Hasil penelitian hendaknya ditulis
persyaratan jika ada. Dalam bagian ini diuraikan hasil yang diperoleh pada penelitian, sebaiknya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat mungkin dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Hasil penelitian sebaiknya juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis.
Pembahasan harus menyeluruh sehingga terbukti arti pentingnya penelitian, serta kesimpulan yang diambil mudah dipahami. Jika ada data yang ditolak atau diterima maka cara uji yang digunakan harus disebutkan. Penjelasan juga harus diberikan jika diperoleh hasil yang menyimpang dari perkiraan awal.
5. Penutup a. Simpulan
Simpulan mengandung uraian singkat tetapi tepat tentang hasil penelitian. Jika digunakan hipotesis maka harus ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis tersebut. Jadi apakah hipotesis tersebut terbukti atau tidak.
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dapat dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan mahasiswa selama melakukan penelitian. Saran ditujukan kepada peneliti dalam bidang yang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan.
L. Daftar Pustaka
Bagian ini menyajikan daftar semua literatur yang menjadi sumber informasi yang digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka yang disusun harus jelas dan dapat
ingin membaca keseluruhan isinya. Karena itu, daftar bacaan tersebut harus berisi hal-hal berikut:
1. Nama atau nama-nama pengarang buku, artikel, monograf dan lain-lain. 2. Tahun penerbitan.
3. Judul, baik dari buku, monograf dan artikel yang digunakan. 4. Edisi.
5. Volume atau nomor dari majalah, buletin dan sebagainya.
6. Halaman yang dikutip ataupun jumlah halaman dari artikel atau buku. Daftar pustaka disusun seperti pada bab V, minimal dari 10 pustaka.
M. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi KTI. Kalau lampiran dihilangkan maka KTI tidak akan terganggu, tetapi kurang lengkap. Lampiran biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar, daftar, dan lain-lain yang bersifat melengkapi KTI.
N. Jumlah Halaman Karya Tulis Ilmiah
Jumlah halaman KTI memberi informasi kedalaman kajian pustaka maupun kejelasan pembahasan. Jika kajian pustaka tidak komprehensif maka kejelasan pembahasan akan menjadi dangkal sehingga kurang mampu menjelaskan mengapa demikian . Untuk itu perlu batasan minimal jumlah halaman bagian utama (isi) KTI, yaitu 25 halaman.
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
A. Tata Cara Penulisan 1. Kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas putih (HVS) ukuran A4 (21 x 29,7 cm) berat 80 gram/m2 (naskah KTI yang akan dijilid) dan 70 gram/m2 (naskah KTI pada seminar). Keseluruhan kertas harus seragam dalam ukuran, berat maupun teksturnya. Dokumen KTI harus dicetak pada satu sisi (tidak timbal balik) dan disarankan dicetak dengan printer laser.
2. Spasi
Karya Tulis Ilmiah diketik dengan jarak dua spasi (double spacing). Ketikan satu spasi (single spacing) diperbolehkan untuk membuat judul, judul tabel yang panjang, judul gambar, daftar pustaka dan abstrak.
B. Jenis Huruf
Jenis huruf (font) yang digunakan sebagai huruf bacaan (teks) adalah Times New Roman, dengan ukuran 12 . Ukuran huruf untuk Judul adalah 14-16, Bab dan nama Bab dengan ukuran 14 menggunakan huruf besar dicetak tebal (bold). Simbol-simbol yang dipergunakan dalam perhitungan matematis, penjumlahan, notasi dan perhitungan lainnya harus tercetak dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Lambang atau tanda khusus yang tidak dijumpai pada mesin ketik atau pada komputer, harus ditulis dengan alat mekanis menggunakan tinta cina hitam atau tinta yang sejenis.
C. Bilangan Dan Satuan
Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya: 10 g bahan ...; harus ditulis: Sepuluh gram bahan ...
Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya: berat sampel 10,5 g.
E. Satuan
Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya (jika tidak tercetak pada akhir kalimat), misalnya: m, cm, kg, mg, mcg, mm, °C, L, mL.
F. Baris Pinggir
Baris pinggir (margin) untuk semua teks KTI ditetapkan sebagai berikut: 1. pinggir sebelah atas : 4 cm
2. pinggir sebelah bawah : 3 cm 3. pinggir sebelah kiri : 4 cm 4. pinggir sebelah kanan : 3 cm
Selain yang disebut di atas, pedoman berikut harus dipatuhi:
1. Jangan mengetik lebih dari satu baris di bawah baris pinggir. Seandainya yang sebaris perlu juga diketik, ini diperkenankan hanya untuk melengkapkan catatan kaki atau baris terakhir sesuatu bab, sub-sub atau keterangan gambar. 2. Paragraf pada bagian bawah dari suatu halaman harus terdiri dari
sekurang-kurangnya dua baris ketikan lengkap, jika tidak dapat dibuat demikian, harus dimulai pada halaman yang baru. Paragraf yang terletak di bagian atas halaman dimulai dengan jarak 1 cm dari batas pinggir kiri dengan jarak tetap dua spasi dan harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh.
Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut harus diletakan di halaman berikutnya.
Penggandaan atau proses fotokopi harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan ketepatan dan konsistensi baris pinggir.
3. Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus ditulis dalam bentuk kalimat, misalnya: sepuluh ekor mencit disuntik secara...
G. Penomoran Halaman
dst.) digunakan pada halaman-halaman seperti halaman pengesahan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Halaman judul pada halaman depan KTI dianggap sebagai halaman i, tetapi nomornya tidak diketik. Huruf kecil ii terletak pada halaman pertama sesudah halaman judul.
Nomor halaman naskah diberi nomor angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, dst), dicetak tanpa tanda bacaan kira-kira 1,5 cm dari batas bawah dan batas atas. Untuk halaman permulaan bab nomor halaman dicetak pada bagian bawah tengah, untuk halaman sesudahnya pada pojok kanan atas. Untuk lampiran nomor halaman dicetak pada pojok kanan atas.
H. Penomoran Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka arab. Penomoran tabel dimulai dari pemunculan tabel pertama kali. Judul tabel ditempatkan secara simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel harus singkat. Jika tabel diambil dari sumber, maka sumber harus dicantumkan. Apabila suatu tabel harus bersambung pada halaman berikutnya, maka pada baris atas halaman baru harus berbunyi (sebagai contoh: Tabel 1, sambungan). Keterangan tabel tidak perlu diulang, tetapi setiap kolom tabel diberi nomor unit. Apabila ada keterangan tentang tabel, dituliskan di bawah tabel. Judul, isi dan keterangan tabel ditulis dalam satu spasi. Posisi tabel berada di tengah (center) halaman naskah.
Tabel 1. Data kekerasan, friabilitas, waktu hancur, kadar zat berkhasiat, dan keseragaman kandungan Tablet Hasil uji Kekerasan (Kg) Friabilitas (%) Waktu hancur (menit) Kadar zat berkhasiat (%) Keseragaman Kandungan (%) A B C D 7,17 ± 0,717 5,91 ± 0,366 8,03 ± 0,568 5,90 ± 0,460 0,0209 0.0006 0,0016 0,0029 3,79 ± 0,328 2,71 ± 0,478 6,59 ± 0,435 1,03 ± 0,307 98,77 ± 1,049 99,21 ± 1,406 100,90±1,308 100,45±1,543 98,75 ±0,913*) 99,55 ± 0,593 100,99 ± 1,035 100,03 ± 1,443 Keterangan : A = Generik (Landson)
C = Isoric® D = Zyloric® *) = SD (n=6)
Tampilan 2 (dua) tabel atau lebih pada satu halaman diperbolehkan, selama tidak merubah jarak ukuran halaman (margin), demikian juga dengan tabel yang melebar dengan posisi landscape. Setiap nomor tabel, harus tercantum dalam DAFTAR TABEL.
I. Penomoran Gambar
Gambar adalah gambar foto, skema, ilustrasi, atau grafik yang dilekatkan pada halaman naskah. Penomoran gambar harus berturutan dengan nomor urut angka Arab. Penomoran harus diawali dengan pemunculan gambar pertama kali.
Gambar 1. Grafik kadar asam urat darah kelinci pada pemberian tablet Keterangan:
A = 15 menit setelah pemberian KBrO32,4 mmol/kg bb
B = 1 jam setelah pemberian tablet C = 2 jam setelah pemberian tablet D = 3 jam setelah pemberian tablet E = 4 jam setelah pemberian tablet F = 6 jam setelah pemberian tablet G = 8 jam setelah pemberian tablet H = 10 jam setelah pemberian tablet I = 15 jam setelah pemberian tablet J = 20 jam setelah pemberian tablet K = 25 jam setelah pemberian tablet L = 30 jam setelah pemberian tablet
Judul gambar, nomor (dalam angka Arab) dan keterangan diletakkan simetris di bawah gambar, tanpa diakhiri titik dan ditulis dalam jarak satu spasi. Umumnya suatu gambar tidak lebih dari satu halaman. Gambar dapat disatukan menjadi kelompok dan diberi nomor secara berurut.
J. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku (ada subjek dan predikat, serta supaya lebih sempurna ditambah dengan objek dan keterangan). Untuk jelasnya mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Untuk mengetahui dan memastikan apakah kata yang digunakan (terutama yang berasal dari bahasa asing) sudah resmi atau belum pemakaiannya di dalam bahasa Indonesia maka kita harus merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
1. Bentuk Kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kami, kita, dan engkau), tetapi harus dalam bentuk pasif dan titik pandang ketiga. Kata-kata saya pada ucapan terima kasih dalam kata pengantar, diganti dengan kata penulis.
2. Istilah
Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah yang telah di Indonesiakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika terpaksa harus menggunakan istilah asing harus diketik miring (italic).
3. Kesalahan yang Sering Terjadi
a. Kata penghubung, misalnya:sehinggadansedangkan, tidak boleh digunakan untuk memulai suatu kalimat baru.
b. Kata depan, misalnyapada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subjek, sehingga merusak susunan kalimat.
c. Kata di mana dan dari selalu kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan sesuai seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk demikian tidak baku dan jangan digunakan.
d. Awalankedandiharus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
K. Kutipan
1. Kutipan Langsung
dari lima baris, maka dapat ditulis langsung pada teks dengan tanda kutip di antara bagian yang dikutip.
Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 3, menyebutkan "Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku".
Kutipan panjang (lebih dari lima baris), ditulis tanpa tanda kutip. Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 2, menyebutkan: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dibuat bila penulis mengutip karangan yang diolah memakai bahasa sendiri (tanpa memasukkan kalimat pribadi penulis). Ditulis tanpa menggunakan tanda kutip. Pernyataan tentang suatu masalah yang sama dapat mengacu dari beberapa sumber, sepanjang isi, maksud dan jiwa yang dikutip sama. Setiap kutipan harus disebut sumbernya.
Contoh:
Inhibitor kompetitifnitric oxidesynthase(NOS) telah diidentifikasi yakni derivat arginin seperti N-monometil-L-arginin, dimetil arginin, merupakan bahan dan alat yang penting dalam meneliti peran nitrogen oksida dalam sistem biologis (Moncada, 2002; Ruscittz, dkk., 2000; Adachi dan Belardinelli, 1997).
L. Tanda Baca
Tanda baca yang umum dipakai adalah titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda hubung (-), dan tanda pisah ( ) (Djuharie, 2001).
1. Titik (.)
Titik hendaklah selalu digunakan pada: a. Akhir suatu kalimat pernyataan.
b. Beberapa singkatan tertentu (M.Sc., gb., him.).
c. Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang menunjukkan jumlah (7.000.000; 25.234).
Titik tidak digunakan untuk:
a. Menyatakan pecahan desimal (untuk itu dipakai koma contohnya setengah ditulis 0,5 bukan 0.5).
b. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik. Contoh: pukul 21.15.10
c. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menyatakan jumlah seperti tahun 1995 bukan 1.995, juga halaman 1455 bukan 1.455 d. Singkatan nama unsur seperti (C,H,O) bukan (C.H.O) dan persenyawaan
seperti RNA bukan R.N.A yang lain seperti DDT bukan D.D.T
e. Singkatan nama negara seperti USA bukan U.S.A. juga singkatan nama badan seperti UNESCO bukan U.N.E.S.C.O
f. Satuan ukuran seperti kg bukan kg., juga cm, 1 (liter) danoC. Satuan ini tidak diakhiri dengan tanda baca titik.
g. Pada akhir judul/anak judul atau sirahan (urutan).
2. Koma (,)
Koma digunakan pada:
a. Unsur-unsur sintaksis dalam kalimat.
b. Butir-butir dalam suatu deret (emas, tembaga, perak dll).
d. Menceraikan bagian-bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka seperti J.B. Harbone ditulis Harbone, J.B.
e. Koma hendaklah dipakai untuk menyatakan pecahan desimal (misal seperempat ditulis 0,25).
3. Titik Koma (;)
Titik koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret di dalamnya sudah mengandung tanda baca lain, (saya datang; saya lihat; saya menang).
4. Titik Dua (:)
Titik dua digunakan untuk:
a. Menandakan pengutipan yang panjang. b. Memperkenalkan senarai.
c. Menandakan nisbah perbandingan.
d. Menekankan pemikiran antara dua bagian kalimat yang lengkap.
5. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat pertanyaan langsung. Dalam tulisan ilmiah tanda tanya juga dapat dipergunakan untuk menunjukkan keragu-raguan dalam suatu pernyataan. Untuk kasus tertentu adakalanya tanda tanya itu diapit tanda kurung. Misalnya: Shakespeare pindah ke London tahun 1585 (?).
6. Tanda Seru (!)
Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam tulisan ilmiah.
7. Tanda Hubung (-) dan Bulit (.,) Tanda hubung digunakan untuk:
a. Menyambung bagian-bagian tanggal yang seluruhnya ditulis dengan angka (17-8-1945); dalam karya ilmiah penulisan bentuk 17 Agustus 1945 lebih lazim dilakukan.
b. Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai huruf kapital (misal: se-lndonesia); ke- dengan angka (abad ke-21), angka dengan -an (tahun 90-an).
c. Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan (mis: ber-evolusi dengan be-rber-evolusi).
8. Tanda Kurung (....)
Tanda kurung digunakan untuk:
a. Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
b. Tanda kurung untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam kalimat dapat dihilangkan.
c. Tanda kurung atau tanda kurung tutup dipakai untuk menunjukkan penomoran yang dimasukkan dalam kalimat.
Misalnya: Ketiga langkah itu adalah: a) mitosis, b) meiosis, dan c)