KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
perkenan-Nya sehingga Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan.
Buku pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sehingga menjadi
pedoman penulisan bagi mahasiswa Akademi Farmasi Samarinda khususnya
dalam menyiapkan usulan penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Bagian
utama dari buku yang merupakan edisi revisi ini, memuat tata cara penyusunan
proposal/usulan Karya Tulis Ilmiah dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah setelah
penelitian selesai dilaksanakan. Sebagian besar isi buku ini masih mengacu edisi
sebelumnya, namun dalam buku ini ditambahkan beberapa lampiran berupa
contoh-contoh penulisan dan kelengkapan Karya Tulis Ilmiah.
Penyusun sangat berterimakasih atas masukan-masukan dari seluruh staf
pengajar Akademi Farmasi Samarinda dan dengan senang hati akan menampung
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan buku pedoman ini. Semoga buku
ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Samarinda, Juni 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
KATA PENGANTAR... ii
SK DIREKTUR TENTANG PANITIA REVISI PEDOMAN PENYUSUNAN KTI... iii
SK DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENYUSUNAN KTI... v
DAFTAR ISI... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Umum ... 1
B. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ... 1
C. Pemilihan Problem Penelitian ... 2
BAB II PENYUSUNAN USULAN KARYA TULIS ILMIAH A. Halaman Judul ... 5
B. Halaman Persetujuan ... 7
C. Abstrak Usulan Karya Tulis Ilmiah ... 8
D. Daftar Isi ... 8
E. Daftar Tabel ... 10
F. Daftar Gambar ... 10
G. Daftar Lampiran ... 11
H. Bagian Utama ... 11
1. Pendahuluan ... 11
a. Latar Belakang Masalah ... 12
b. Rumusan Masalah ... 12
c. Hipotesis... 12
2. Tinjauan Pustaka ... 14
3. Metode Penelitian ... 14
a. Rancangan Penelitian ... 14
b. Objek Penelitian ... 14
c. Sampel dan Teknik Sampling ... 15
d. Variabel Penelitian ... 16
e. Definisi Operasional ... 16
f. Teknik Pengumpulan Data ... 16
g. Analisis Data ... 17
4. Jadwal Penelitian ... 17
5. Daftar Pustaka ... 17
BAB III PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH A. Halaman Sampul ... 18
B. Halaman Judul ... 20
C. Halaman Pengesahan ... 22
D. Halaman Persembahan ... 23
E. Kata Pengantar ... 23
F. Abstrak ... 24
G. Daftar Isi ... 24
H. Daftar Tabel ... 24
I. Daftar Gambar ... 24
J. Daftar Lampiran ... 25
K. Bagian Utama ... 25
1. Pendahuluan ... 25
2. Tinjauan Pustaka ... 25
3. Metode Penelitian ... 25
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 25
5. Penutup ... 26
a. Simpulan ... 26
M. Lampiran ... 27
N. Jumlah Halaman Karya Tulis Ilmiah ... 27
BAB IV TATA CARA PENULISAN A. Tata Cara Penulisan ... 28
B. Jenis Huruf ... 28
C. Bilangan dan Satuan ... 28
D. Bilangan Desimal... 28
E. Satuan... 29
F. Batas Pinggir... 29
G. Penomoran Halaman ... 29
H. Penomoran Tabel ... 30
I. Penomoran Gambar ... 31
J. Bahasa ... 32
1. Bentuk Kalimat ... 32
2. Istilah... 32
3. Kesalahan yang Sering Terjadi ... 32
K. Kutipan... 32
1. Kutipan Langsung ... 32
2. Kutipan Tidak Langsung... 33
L. Tanda Baca ... 34
1. Titik (.) ... 34
2. Koma (,) ... 34
3. Titik Koma (;) ... 35
4. Titik Dua (:) ... 35
5. Tanda Tanya (?) ... 35
6. Tanda Seru (!) ... 35
7. Tanda Hubung (-) dan Bulit (.,) ... 35
8. Tanda Kurung (....)... 36
9. Tanda Kurung Siku [....] ... 36
10. Tanda Petik ( .... ) ... 36
13. Tanda Ampersan (&) ... 37
M. Penulisan Tanda Baca ... 37
N. Urutan Judul dan Sub Judul ... 38
BAB V PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA A. Buku... 44
1. Buku yang Dikarang oleh Satu Orang ... 44
2. Buku yang Dikarang oleh Lebih Dari Satu Orang ... 44
3. Buku yang Disunting oleh Satu Orang... 44
4. Buku yang Disunting oleh Lebih Dari Satu Orang ... 44
5. Buku Risalah ... 44
6. Buku Terjemahan ... 44
B. Majalah/Jurnal Ilmiah ... 45
C. Anonim ... 45
D. Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi ... 45
E. Karangan dalam Surat Kabar ... 46
F. Laporan ... 46
G. Sumber Tak Tertulis ... 46
H. Dua atau Lebih Sumber Pustaka dengan Pengarang yang Sama... 46
DAFTAR PUSTAKA... 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Umum
Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah laporan tertulis hasil penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan pembimbing untuk dipertahankan di
hadapan Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi. Penelitian dapat berupa penelitian di
lapangan maupun penelitian di laboratorium. Karya Tulis Ilmiah merupakan karya
asli dari mahasiswa pembuat Karya Tulis Ilmiah yang telah sepenuhnya
menerapkan metode ilmiah dan memenuhi kode etik penulis ilmiah.
Ruang lingkup penelitian adalah yang berkaitan dengan Teknologi Farmasi,
baik farmasi modern maupun tradisional, Mikrobiologi, dan ilmu yang berkaitan
dengan kefarmasian, Kimia Farmasi, Biologi Farmasi, Farmakologi dan
Toksikologi sesuai dengan Program Studi D-III Farmasi.
B. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Persyaratan-persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan untuk Seminar Proposal:
a. Telah lulus semua mata kuliah semester I sampai dengan V.
b. IPK minimal 2,5.
c. Mahasiswa telah memiliki Poin Seminar KTI sesuai dengan persyaratan.
d. Telah melakukan konsultasi dengan pembimbing pertama minimal 6 kali
dan dengan pembimbing kedua minimal 3 kali.
e. Membuat naskah proposal KTI sesuai ketentuan.
2. Persyaratan untuk Seminar Hasil:
a. Melakukan konsultasi dengan pembimbing pertama minimal 8 kali dan
dengan pembimbing kedua minimal 4 kali.
c. Jika dalam periode tahun akademik tersebut mahasiswa belum
menyelesaikan penelitian KTI, maka harus mengikuti proses KTI dari
awal.
Prosedur Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah mendapatkan pembimbing.
2. Mahasiswa membuat Usulan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan diseminarkan pada
Seminar Proposal KTI.
3. Usulan yang telah disetujui pembimbing boleh dilanjutkan ke penelitian
(waktu pelaksanaan penelitian tidak lebih dari 1 semester).
4. Penelitian dan pengumpulan data yang telah selesai diteruskan dengan
penulisan/pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
5. Pembuatan KTI diakhiri dengan ujian dihadapan sidang penguji.
Batas waktu KTI
Pembuatan KTI harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan kalender akademik yang berlaku.
Ketentuan lain
Laporan KTI yang sudah jadi dibuat rangkap dua dengan hard cover warna sesuai dengan ketentuan (biru kehijauan), contoh warna dapat dilihat di lampiran.
Laporan KTI juga dibuat dalam bentuk softcopy berupa dua buah CD yang diserahkan kepada institusi.
C. Pemilihan Problem Penelitian
Mahasiswa sendiri yang harus mencari dan memilih problem penelitian.
Sehingga penelitian yang dilakukan akan benar-benar sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Problem penelitian dapat ditemukan dengan cara melakukan
pengamatan secara seksama terhadap pengalaman selama mengikuti kuliah,
praktikum, praktek kerja lapangan dan studi pustaka. Problem penelitian ilmu
kefarmasian dapat diangkat dari beberapa topik yang muncul dari sub bidang
1. Kimia Farmasi
Bidang ini mencakup: perbandingan metode, perbaikan metode yang sudah
ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada dan atau
metode baru untuk analisis obat dalam berbagai formulasi (lama atau baru),
identifikasi kualitatif dan kuantitatif hasil isolasi dan sediaan obat yang beredar di
pasaran.
2. Farmakologi
Penelitian farmakologi mencakup metabolisme obat in vitro dan in vivo, dan
skrining farmakologi obat-obat sintesis, bahan alam, dan tradisional.
3. Farmakognosi-Fitokimia
Penelitian ini mencakup: identifikasi dan inventarisasi tanaman obat,
karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, ekstraksi dan isolasi senyawa fitokimia,
dan lain-lain.
4. Mikrobiologi Farmasi
Penelitian ini meliputi uji aktivitas antibakteri dan mikroba dari bahan kimia
alam, isolasi dan identifikasi bakteri dan mikroba, uji aktivitas antibakteri,
mikroba, sediaan farmasi dan lain-lain.
5. Teknologi Farmasi
Bagian ini mencakup: penelitian dasar formulasi dan teknologi sediaan
farmasi yang mencakup permasalahan-permasalahan tentang penelitian dan
pengembangan bahan aktif, bahan tambahan atau penolong, metode dan peralatan.
Penelitian evaluasi sediaan farmasi yaitu evaluasi sediaan farmasi yang telah
ditentukan berdasarkan pada variabel atau parameter tertentu. Sediaan farmasi
yang dimaksud meliputi: sediaan steril, padat, semi padat, dan cair.
6. Manajemen Farmasi dan Farmasi Sosial
Dalam farmasi sosial, pengobatan dilihat dari persepektif sains, sosial dan
humanistik. Farmasi sosial mencakup semua faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi penggunaan obat seperti kepercayaan pasien terhadap obat,
regulasi, kebijakan, perilaku, informasi obat, dan etik.
7. Farmasi Klinik
meminimalkan toksisitas obat yang berorientasi pada pasien. Konseling
(Pemberian Informasi Obat), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), penyiapan
obat, dan pemantauan penggunaan obat baik secara langsung maupun tidak
BAB II
PENYUSUNAN USULAN KARYA TULIS ILMIAH
Usulan penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah terdiri atas halaman judul,
halaman persetujuan, abstrak usulan Karya Tulis Ilmiah, bagian utama usulan
Karya Tulis Ilmiah dan daftar pustaka.
A. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul usulan KTI, lambang Akademi Farmasi
Samarinda, nama dan nomor mahasiswa, institusi yang dituju, dan waktu
pengajuan.
1. Judul
Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. Penulisan judul dengan menggunakan huruf
besar (kapital). Sebaiknya dihindari penggunaan lambang, rumus, ataupun
istilah yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Judul KTI memberi gambaran kepada pembaca tentang masalah yang
dibahas, objek penelitian, wilayah, dan metode yang dipergunakan. Pemilihan
judul KTI perlu diperhatikan kesesuaian antara judul dengan isi disertai
metode yang digunakan. Judul harus jelas dan terbatas dalam arti jelas ide
sentralnya, jelas perinciannya, jelas strukturnya dan tertuang dalam
kalimat-kalimat yang gramatikal dan efektif.
2. Lambang Akademi Farmasi Samarinda dengan diameter 6,5 cm.
3. Identitas penulis yang berisi nama penulis dan nomor mahasiswa penulis KTI,
nama ditulis lengkap tidak boleh disingkat.
4. Institusi yang dituju adalah Program Studi D-III Farmasi Akademi Farmasi
Samarinda.
5. Waktu pengajuan KTI dengan menuliskan bulan dan tahun dibuatnya usulan
Contoh halaman judul:
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(
Curcumae aeruginosae
) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACING
Ascaridia galli
SECARA IN VITRO
Usulan Karya Tulis Ilmiah
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
RAISA ISYANA PUTRI 723901S.13.000
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
SAMARINDA
B. Halaman Persetujuan
Memuat nama dan nomor mahasiswa, judul usulan KTI, persetujuan
pembimbing lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan. Contoh
halaman persetujuan:
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL KTI : PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG (Curcumae aeruginosae) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA CACINGAscaridia galliSECARA IN VITRO
NAMA : RAISA ISYANA PUTRI
NIM : 723901S.13.000
Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Samarinda, ....
PEMBIMBING I
Hayatus Sa adah, M.Sc., Apt
NIDN. ..
PEMBIMBING II
Sapri, S.Si
C. Abstrak Usulan Karya Tulis Ilmiah
Abstrak usulan KTI memuat uraian singkat tentang penelitian yang hendak
dilakukan. Abstrak dinyatakan pula dengan jelas dan singkat tujuan penelitian,
cara pelaksanaan atau metode yang digunakan, serta cara menganalisis hasil.
Abstrak usulan KTI ditulis singkat 150-200 kata dan diketik satu spasi, dibawah
abstrak usulan KTI dengan jarak 1 spasi dituliskan kata kunci maksimal 5 buah
dan dicetak tebal. Contoh abstrak:
ABSTRAK
Penyakit cacingan dapat mengganggu pertumbuhan anak-anak, sehingga perlu diatasi dengan antelmintik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi infusa temu ireng (Curcumae aeruginosae) sebagai antelmintik pada cacingAscaridia gallisecara in vitro.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Obyek yang diteliti adalah kematian cacingAscaridia galli. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi infusa temu ireng dan variabel terikat yaitu daya antelmintik infusa temu ireng terhadap cacing Ascaridia galli. Penelitian ini menggunakan sampel 288 cacing Ascaridia galli yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan infusa rimpang temu ireng konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%. Kelompok kedua diberi perlakuan larutan piperazin sitrat konsentrasi 0,2% 0,3%, 0,4%, 0,5% dan 0,6% sebagai kontrol positif. Kelompok ketiga diberi perlakuan larutan NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif. Masing-masing konsentrasi diberikan sebanyak 25 ml untuk tiap cawan petri yang berisi 8 ekor cacing. Setiap cawan petri diinkubasi pada suhu 37 0C dan dilakukan replikasi 3 kali. Data diperoleh dari pengamatan waktu kematian total cacing
Ascaridia gallisetiap 15 menit. LC50dan LT50infusa rimpang temu ireng dihitung
dengan menggunakan analisa probit.
Kata kunci: temu ireng, infusa, antelmintik,Ascaridia galli
D. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat nomor dan judul dari bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir KTI serta nomor halaman tempat pemuatannya. Judul dari bagian
awal Karya Tulis Ilmiah (HALAMAN JUDUL dan lain-lain), bab (BAB I
PENDAHULUAN dan lain-lain) serta bagian akhir Karya Tulis Ilmiah
(DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN) ditulis dengan huruf kapital semua
Contoh daftar isi:
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
ABSTRAK... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR LAMPIRAN... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Hipotesis ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sub Bab ... 6
B. Sub Bab ... 12
C. Sub Bab ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 20
B. Objek Penelitian ... 20
C. Sampel dan Teknik Sampling ... 21
D. Variabel Penelitian ... 21
1. Alat dan Bahan yang digunakan ... 23
2. Cara Kerja ... 23
G. Analisis Data ... 25
H. Jadwal Penelitian ... 25
DAFTAR PUSTAKA... 26
LAMPIRAN... 28
E. Daftar Tabel Halaman daftar tabel memuat nomor dan judul tabel dan halaman tempat pemuatannya. Kata Tabel diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan kata Halaman . Nomor tabel ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Tabel . Nomor tabel ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, dimana angka menunjukkan nomor urut tabel dalam KTI. Nomor tabel diikuti dengan judul tabel, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik. Contoh daftar tabel: DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Keseragaman bobot tablet ... 17
2. Rancangan percoban faktorial desain ... 26
3. Formula tablet teofilin ... 30
4. Perbandingan hasil evaluasi material co-processed excipientsdengan nilai teoritis... 34
5. Sifat campuran massa tablet ... 36
F. Daftar Gambar
Halaman daftar gambar memuat nomor dan judul gambar serta halaman
tempat pemuatannya. Kata Gambar diketik rata dengan margin kiri dan sejajar
gambar ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Nomor
gambar diikuti dengan judul gambar, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
Contoh daftar gambar:
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Molekul Teofilin ... 17
2. Struktur Molekul Eksplotab ... 26
3. Model Grafik Pengaruh Eksplotab Dan Magnesium Stearat Terhadap
Kekerasan Tablet ... 30
G. Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor dan judul lampiran serta nomor
halaman tempat pemuatannya. Kata Lampiran diketik rata dengan margin kiri
dan sejajar dengan kata Halaman .
Nomor lampiran ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Lampiran . Nomor
lampiran ditulis dengan angka Arab (1, 2, .... dan seterusnya). Nomor lampiran
diikuti dengan judul lampiran, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik. Contoh daftar
lampiran:
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Sifat Fisik Material ... 17
2. Uji Campuran Massa Tablet Teofilin ... 26
3. Data Uji Sifat Fisik dan Disolusi... 30
H. Bagian Utama 1. Pendahuluan
dilakukan. Dalam pendahuluan harus dipaparkan latar belakang penelitian yang
akan dilakukan. Selanjutnya ada uraian yang dapat menuntun pembaca menuju
kepada pemikiran logis yang berakhir pada pernyataan mengenai percobaan yang
akan dilakukan, dan hasil-hasil yang akan diharapkan.
Bab pendahuluan terdiri atas 5 sub bab yang memuat uraian tentang (a) latar
belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) hipotesis, (d) tujuan penelitian, (e)
manfaat penelitian.
a. Latar Belakang Masalah
Bagian ini menguraikan tentang latar belakang atau alasan ilmiah mengapa
ada masalah yang akan diteliti, tujuan, dan pentingnya penelitian agar pembaca
memperoleh perspektif dan pengertian yang tepat. Diuraikan proses dalam
mengidentifikasi masalah penelitian berdasarkan acuan pustaka terutama jurnal
ilmiah yang relevan dan mutakhir (10 tahun terakhir) sehingga akan
memperlihatkan urgensi (penting untuk dilakukan), originalitas (asli, belum
pernah dilakukan) dan aktualitas (relevan dengan isu masa kini) masalah yang
diajukan untuk diteliti (Brotowijoyo, 1988; Day, 1995; Sevilla, dkk., 1993; Nana,
dkk., 2004).
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah memberi informasi tentang adanya kesenjangan atau
masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah dapat dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya atau narasi yang menunjukkan kesenjangan yang akan dijawab
melalui penelitian agar pembaca memperoleh perspektif dan pengertian yang
tepat. Agar peneliti dapat menggalli masalah dengan baik, maka peneliti harus
menguasai teori dengan membaca berbagai referensi. Selanjutnya agar masalah
dapat dijawab dengan baik, maka masalah tersebut harus dirumuskan secara
spesifik (Lindsay, 1988; Brotowijoyo, 1988; Pemegar dan Hudelson, 2004).
c. Hipotesis
dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Dengan kata lain hipotesis
adalah pernyataan yang didukung data yang telah ada tetapi masih memerlukan
pembuktian melalui penelitian (Brotowijoyo, 1988; Lindsy, 1998; Sevilla, dkk.,
1993).
Penyusunan hipotesis perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1) Hipotesis hendaknya dikemukakan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat
tanya. Jika hipotesis tersebut terbukti kebenarannya, maka berarti hipotesis
telah berubah menjadi kesimpulan atau teori baru yang teruji.
2) Hipotesis hendaknya dirumuskan secara jelas dan padat, sehingga dapat
dimengerti maksudnya.
3) Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau
lebih variabel.
4) Hipotesis sebaiknya dapat diuji, maksudnya tersedia data yang akan
dikumpulkan untuk mengujinya.
Hipotesis berfungsi untuk:
1) Membimbing alur pikiran peneliti dalam memulai penelitian.
2) Menentukan tahapan atau prosedur penelitian.
3) Membantu menetapkan format dalam menyajikan, menganalisis dan
menafsirkan data dalam KTI.
Jadi, dapat dikatakan bahwa suatu penelitian harus mempunyai hipotesis(Sevilla, dkk., 1993; Nana, dkk., 2004).
d. Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan masalah dan hipotesis yang sudah jelas maka akan
mudah menyatakan tujuan penelitian. Tujuan penelitian memberi informasi
tentang tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan masalah penelitian yang hendak
dijawab.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian yang
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian singkat dan jelas atas pustaka yang
menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Bagian ini memuat cuplikan
bahan pustaka meliputi dasar teori dan data yang tersedia dari hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan erat dengan masalah yang diajukan. Tinjauan pustaka
mengandung penelaahan pustaka tentang penelitian yang pernah dilakukan,
mempunyai kaitan dengan usulan KTI yang diajukan, dan teori-teori yang
mendukung. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber
aslinya. Pustaka yang digunakan hendaknya relevan dan terkini (Brotowijoyo,
1988; Sevilla, dkk., 1993; Nana, dkk., 2004).
3. Metode Penelitian a. Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu
diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan peneliti. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih
adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel lain
yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat. Pemilihan rancangan
penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang
akan diuji.
Pada penelitian non eksperimental, bahasa dalam subbab rancangan penelitian
berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan
sifatnya, apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei atau
penelitian historis, korelasional dan komparasi kausal. Dalam bagian ini
dijelaskan pula variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan
antara beberapa variabel tersebut.
b. Objek Penelitian
perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas (benda, orang lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan,
pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan
batin, dan bisa pula berupa proses.
Jika hasil penelitian akan dirampatkan ke objek yang lebih luas, peneliti
berbicara tentang populasi. Dalam hal ini perlu dijelaskan ciri-ciri populasi, dan
batasan objek/populasi yang diteliti. Jika objek yang diteliti adalah kadar
parasetamol dalam obat tertentu, apakah hal itu berlaku untuk semua produk obat
atau hanya produk dari pabrik farmasi tertentu, hanya produksi tahun tertentu dsb,
hal itu perlu penjelasan.
Contoh:
Penentuan kadar parasetamol dalam sediaan tablet
Objek penelitiannya adalah: kadar parasetamol
Sampel penelitiannya adalah: sediaan tablet
Contoh lainnya seperti:
Topiknya mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah Sekolah Dasar di
Kabupaten Situsini. Hal (objek) yang akan diteliti (objek penelitian) adalah kepemimpinan kepala sekolah (yang konkrit atau operasionalnya adalah
apakah kepemimpinan kepala sekolah atau kasek tersebut efektif/baik ataukah
tidak). Jadi,sampel atau subjek penelitian(yang mempunyai sifat, karakteristik,
keadaan yang akan diteliti itu adalah si empunya objek penelitian, dalam hal ini
efektivitas kepemimpinan) adalah kepala sekolah.
c. Sampel dan Teknik Sampling
Bagian ini menjelaskan berapa banyak (ukuran) sampel atau pencontohannya,
dan bagaimana cara mengambil sampel tersebut. Akan lebih baik lagi jika peneliti
menjelaskan mengapa memilih teknik sampling A, dan bukan B atau C atau
d. Variabel Penelitian
Sub bab ini menjelaskan jenis variabel yang diteliti (variabel bebas dan
variabel terikat) dan variabel kontrol yang harus dikendalikan serta cara
pengendaliannya (jika penelitiannya dengan eksperimen).
e. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan rumusan secara operasional tentang variabel
penelitian. Mulai dari pengertian variabel yang akan diteliti, sampai kepada
keterukuran variabel penelitian itu.
f. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan cara mengambil data, apa alatnya, apa bahannya dan
bagaimana prosedurnya. Untuk keterangan alat (eksperimen) perlu dijelaskan
validitas dan reliabilitasnya, paling tidak dituliskan spesifikasi alat, seberapa besar
ketelitiannya atau bagaimana usaha validasinya (jika ada). Untuk bahan perlu
dijelaskan jenis dan atau konsentrasinya. Sub bab ini terdiri atas sub-sub bab yang
memuat uraian tentang:
1. Alat, Bahan dan Objek Makhluk Hidup yang Digunakan
Alat sebaiknya disebutkan spesifikasinya dengan jelas. Kalau menggunakan
alat dan fasilitas lain yang bukan milik institusi hendaknya dimintakan ijin dari
yang bersangkutan.
Bahan hendaknya disebutkan spesifikasinya dan dapat dibedakan atas bahan
utama penelitian dan pereaksi. Penulisan bahan hendaknya digunakan cara yang
sesuai dengan aturan Farmakope Indonesia. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti
lain yang ingin menguji ulang penelitian itu tidak sampai salah langkah.
Objek makhluk hidup perlu dijelaskan jenis atau spesies makhluk hidup apa
yang digunakan dalam penelitian.
2. Prosedur atau Cara Kerja
Bagian ini menguraikan cara menjalankan penelitian termasuk kendala dan
dilakukan harus dapat menjawab sebagian atau bahkan seluruh masalah yang
sebelumnya telah dirumuskan dalam perumusan masalah.
g. Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
statistik nonparametrik.
Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang
lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering
digunakan, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci.
Apabila dalam analisis menggunakan komputer perlu disebutkan programnya,
misalnya SPSSfor Windows.
4. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini hendaknya ditunjukkan tahap penelitian yang dilakukan,
perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap
dengan menyebutkan bulan serta perincian kegiatan untuk masing-masing tahap.
Bagian ini memuat garis besar kegiatan yang akan dilakukan,
kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pentahapan penelitian dan dibuat dalam bentuk
daftar. Contoh:
No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pembuatan Proposal X X X
2 Perijinan X
3 Penelitian X X X
4 Pembuatan KTI X X X
5 Dst
5. Daftar Pustaka
BAB III
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Halaman Sampul Halaman sampul berisi:
1. Judul
Judul KTI dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan
tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam. Penulisan dengan huruf besar semuanya. Judul KTI
tidak harus tepat benar dengan judul usulan KTI, karena dalam pelaksanaan
mungkin timbul perubahan dari rencana semula.
2. Maksud KTI yaitu:
Disini dituliskan maksud penyusunan KTI, dalam hal ini hendaknya ditulis:
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada
program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Samarinda.
3. Lambang D-III Farmasi Akademi Farmasi Samarinda
Berbentuk bundar dengan diameter 6,5 cm.
4. Nama penulis
Memuat nama dan nomor mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak
boleh disingkat.
5. Institusi yang dituju
Ditulis: Akademi Farmasi Samarinda.
6. Waktu
Contoh halaman sampul depan:
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(
Curcumae aeruginosae
) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACING
Ascaridia galli
SECARA IN VITRO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan
Program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Samarinda
Oleh:
RAISA ISYANA PUTRI
723901S.13.000
B. Halaman Judul Halaman judul berisi:
1. Judul
Judul KTI dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan
tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam. Penulisan dengan huruf besar semuanya. Judul KTI
tidak harus tepat benar dengan judul usulan KTI, karena dalam pelaksanaan
mungkin timbul perubahan dari rencana semula.
2. Lambang D-III Farmasi Akademi Farmasi Samarinda
Berbentuk bundar dengan diameter 6,5 cm.
3. Nama penulis
Memuat nama dan nomor mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak
boleh disingkat.
4. Institusi yang dituju
Ditulis: Akademi Farmasi Samarinda.
5. Waktu
Contoh halaman judul:
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(
Curcumae aeruginosae
) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACING
Ascaridia galli
SECARA IN VITRO
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
RAISA ISYANA PUTRI 723901S.13.000
C. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat tanda tangan Direktur Akademi Farmasi Samarinda,
Pembimbing, Ketua dan anggota penguji, serta tanggal ujian. Contoh halaman
pengesahan:
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KONSENTRASI INFUSA TEMU IRENG
(
Curcumae aeruginosae
) SEBAGAI ANTELMINTIK PADA
CACING
Ascaridia galli
SECARA IN VITRO
Dipersiapkan dan disusun oleh:
RAISA ISYANA PUTRI 723901S.13.000
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal Agustus 2016
Pembimbing I
Hayatus Sa adah, M.Sc., Apt
NIDN. ..
Mengetahui:
Akademi Farmasi Samarinda Direktur,
Supomo, M.Si., Apt
NIDN. ..
Pembimbing II
Sapri, S.Si NIDN.
Tim Penguji:
Ketua:Triswanto Sentat, M.Farm.Klin., Apt
Anggota:
2. Hayatus Sa adah, M.Sc., Apt D. Halaman Persembahan
Halaman ini memuat kata-kata persembahan atau kata-kata mutiara. Halaman
ini bukan suatu keharusan. Contoh halaman persembahan:
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesuatu yang baik ialah apabila anda masih punya harapan, tetapi yang buruk ialah apabila anda selalu menggantungkan diri pada
harapan (Hikmah Bijak).
Dan sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang berakal (Ali `Imran:190).
Manusia paling lemah ialah yang tidak mampu menyembunyikan (menyimpan) rahasia. Manusia terkuat ialah yang mampu menahan
amarahnya (Hikmah Bijak).
Kupersembahkan buat:
Allah SWT
Kedua Orang Tuaku
Teman-teman Angkatanku
Keluarga Kecil Prodi Farmasi
Almamaterku
E. Kata Pengantar
hendaknya dapat memberikan gambaran umum seluruh tulisan. Dalam Kata
Pengantar juga dituliskan hal-hal yang tidak berkaitan dengan ilmu pengetahuan
seperti ucapan terima kasih atau perubahan-perubahan yang terjadi dari rencana
semula.
F. Abstrak
Abstrak memuat uraian ringkas dan jelas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, cara (metode) penelitian, hasil dan serta kesimpulan
yang disusun dalam empat alinea, ditulis singkat 150-200 kata, dan diketik satu
spasi. Di dalam abstrak hendaknya tidak terdapat daftar (tabel), gambar, dan
daftar pustaka serta informasi yang tidak terdapat pada induk karangan. Di bawah
abstrak dituliskan kata kunci, dicetak tebal, maksimum 5 kata.
G. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat nomor dan judul dari bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir KTI serta nomor halaman tempat pemuatannya. Judul dari bagian
awal Karya Tulis Ilmiah (KATA PENGANTAR dan lain-lain), bab (BAB I
PENDAHULUAN dan lain-lain) serta bagian akhir Karya Tulis Ilmiah
(DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN) ditulis dengan huruf kapital semua
dan dicetak tebal.
H. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor dan judul tabel dan halaman tempat
pemuatannya. Kata Tabel diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan
kata Halaman .
Nomor tabel ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Tabel . Nomor tabel
ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, dimana angka
menunjukkan nomor urut tabel dalam KTI. Nomor tabel diikuti dengan judul
tabel, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
tempat pemuatannya. Kata Gambar diketik rata dengan margin kiri dan sejajar
dengan kata Halaman .
Nomor gambar ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Gambar . Nomor
gambar ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Nomor
gambar diikuti dengan judul gambar, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
J. Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor dan judul lampiran serta nomor
halaman tempat pemuatannya. Kata Lampiran diketik rata dengan margin kiri
dan sejajar dengan kata Halaman .
Nomor lampiran ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata Lampiran . Nomor
lampiran ditulis dengan angka Arab (1, 2, .... dan seterusnya). Nomor lampiran
diikuti dengan judul lampiran, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
K. Bagian Utama 1. Pendahuluan
Pendahuluan hampir sama dengan yang terdapat pada usulan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dan mungkin sudah diperluas.
2. Tinjauan Pustaka
Hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan Karya Tulis Ilmiah
(KTI), dan mungkin telah diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang
dikumpulkan selama penelitian.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah dapat merupakan penjelasan
metode penelitian yang lebih lengkap dari usulan KTI.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan
persyaratan jika ada. Dalam bagian ini diuraikan hasil yang diperoleh pada
penelitian, sebaiknya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau
bentuk lain, dan ditempatkan sedekat mungkin dengan pembahasan, agar pembaca
lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya
dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang
nomornya disebutkan.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Hasil penelitian sebaiknya juga
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis.
Pembahasan harus menyeluruh sehingga terbukti arti pentingnya penelitian,
serta kesimpulan yang diambil mudah dipahami. Jika ada data yang ditolak atau
diterima maka cara uji yang digunakan harus disebutkan. Penjelasan juga harus
diberikan jika diperoleh hasil yang menyimpang dari perkiraan awal.
5. Penutup a. Simpulan
Simpulan mengandung uraian singkat tetapi tepat tentang hasil penelitian. Jika
digunakan hipotesis maka harus ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan
hipotesis tersebut. Jadi apakah hipotesis tersebut terbukti atau tidak.
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dapat dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan mahasiswa selama
melakukan penelitian. Saran ditujukan kepada peneliti dalam bidang yang sejenis,
yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
Saran tidak merupakan keharusan.
L. Daftar Pustaka
Bagian ini menyajikan daftar semua literatur yang menjadi sumber informasi
ingin membaca keseluruhan isinya. Karena itu, daftar bacaan tersebut harus berisi
hal-hal berikut:
1. Nama atau nama-nama pengarang buku, artikel, monograf dan lain-lain.
2. Tahun penerbitan.
3. Judul, baik dari buku, monograf dan artikel yang digunakan.
4. Edisi.
5. Volume atau nomor dari majalah, buletin dan sebagainya.
6. Halaman yang dikutip ataupun jumlah halaman dari artikel atau buku.
Daftar pustaka disusun seperti pada bab V, minimal dari 10 pustaka.
M. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi KTI. Kalau
lampiran dihilangkan maka KTI tidak akan terganggu, tetapi kurang lengkap.
Lampiran biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar,
daftar, dan lain-lain yang bersifat melengkapi KTI.
N. Jumlah Halaman Karya Tulis Ilmiah
Jumlah halaman KTI memberi informasi kedalaman kajian pustaka maupun
kejelasan pembahasan. Jika kajian pustaka tidak komprehensif maka kejelasan
pembahasan akan menjadi dangkal sehingga kurang mampu menjelaskan
mengapa demikian . Untuk itu perlu batasan minimal jumlah halaman bagian
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
A. Tata Cara Penulisan 1. Kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas putih (HVS) ukuran A4 (21 x 29,7 cm)
berat 80 gram/m2 (naskah KTI yang akan dijilid) dan 70 gram/m2 (naskah KTI
pada seminar). Keseluruhan kertas harus seragam dalam ukuran, berat maupun
teksturnya. Dokumen KTI harus dicetak pada satu sisi (tidak timbal balik) dan
disarankan dicetak dengan printer laser.
2. Spasi
Karya Tulis Ilmiah diketik dengan jarak dua spasi (double spacing). Ketikan satu spasi (single spacing) diperbolehkan untuk membuat judul, judul tabel yang panjang, judul gambar, daftar pustaka dan abstrak.
B. Jenis Huruf
Jenis huruf (font) yang digunakan sebagai huruf bacaan (teks) adalah Times New Roman, dengan ukuran 12 . Ukuran huruf untuk Judul adalah 14-16, Bab dan nama Bab dengan ukuran 14 menggunakan huruf besar dicetak tebal (bold). Simbol-simbol yang dipergunakan dalam perhitungan matematis, penjumlahan,
notasi dan perhitungan lainnya harus tercetak dengan jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Lambang atau tanda khusus yang tidak dijumpai pada
mesin ketik atau pada komputer, harus ditulis dengan alat mekanis menggunakan
tinta cina hitam atau tinta yang sejenis.
C. Bilangan Dan Satuan
Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya:
10 g bahan ...; harus ditulis: Sepuluh gram bahan ...
Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya: berat
sampel 10,5 g.
E. Satuan
Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya (jika
tidak tercetak pada akhir kalimat), misalnya: m, cm, kg, mg, mcg, mm, °C, L, mL.
F. Baris Pinggir
Baris pinggir (margin) untuk semua teks KTI ditetapkan sebagai berikut:
1. pinggir sebelah atas : 4 cm
2. pinggir sebelah bawah : 3 cm
3. pinggir sebelah kiri : 4 cm
4. pinggir sebelah kanan : 3 cm
Selain yang disebut di atas, pedoman berikut harus dipatuhi:
1. Jangan mengetik lebih dari satu baris di bawah baris pinggir. Seandainya yang
sebaris perlu juga diketik, ini diperkenankan hanya untuk melengkapkan
catatan kaki atau baris terakhir sesuatu bab, sub-sub atau keterangan gambar.
2. Paragraf pada bagian bawah dari suatu halaman harus terdiri dari
sekurang-kurangnya dua baris ketikan lengkap, jika tidak dapat dibuat demikian, harus
dimulai pada halaman yang baru. Paragraf yang terletak di bagian atas
halaman dimulai dengan jarak 1 cm dari batas pinggir kiri dengan jarak tetap
dua spasi dan harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh.
Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut
harus diletakan di halaman berikutnya.
Penggandaan atau proses fotokopi harus dilakukan dengan cermat untuk
memastikan ketepatan dan konsistensi baris pinggir.
3. Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus ditulis dalam bentuk
kalimat, misalnya: sepuluh ekor mencit disuntik secara...
G. Penomoran Halaman
dst.) digunakan pada halaman-halaman seperti halaman pengesahan, halaman
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Halaman judul pada halaman depan KTI dianggap sebagai
halaman i, tetapi nomornya tidak diketik. Huruf kecil ii terletak pada halaman
pertama sesudah halaman judul.
Nomor halaman naskah diberi nomor angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, dst), dicetak
tanpa tanda bacaan kira-kira 1,5 cm dari batas bawah dan batas atas. Untuk
halaman permulaan bab nomor halaman dicetak pada bagian bawah tengah, untuk
halaman sesudahnya pada pojok kanan atas. Untuk lampiran nomor halaman
dicetak pada pojok kanan atas.
H. Penomoran Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka arab. Penomoran tabel dimulai dari
pemunculan tabel pertama kali. Judul tabel ditempatkan secara simetris di atas
tabel tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel harus singkat. Jika tabel diambil dari
sumber, maka sumber harus dicantumkan. Apabila suatu tabel harus bersambung
pada halaman berikutnya, maka pada baris atas halaman baru harus berbunyi
(sebagai contoh: Tabel 1, sambungan). Keterangan tabel tidak perlu diulang,
tetapi setiap kolom tabel diberi nomor unit. Apabila ada keterangan tentang tabel,
dituliskan di bawah tabel. Judul, isi dan keterangan tabel ditulis dalam satu spasi.
Posisi tabel berada di tengah (center) halaman naskah.
Tabel 1. Data kekerasan, friabilitas, waktu hancur, kadar zat berkhasiat, dan keseragaman kandungan
Tablet Hasil uji Kekerasan (Kg) Friabilitas (%) Waktu hancur (menit) Kadar zat berkhasiat (%) Keseragaman Kandungan (%) A B C D
7,17 ± 0,717 5,91 ± 0,366 8,03 ± 0,568 5,90 ± 0,460
0,0209 0.0006 0,0016 0,0029
3,79 ± 0,328 2,71 ± 0,478 6,59 ± 0,435 1,03 ± 0,307
98,77 ± 1,049 99,21 ± 1,406 100,90±1,308 100,45±1,543
98,75 ±0,913*) 99,55 ± 0,593 100,99 ± 1,035 100,03 ± 1,443
Keterangan :
C = Isoric® D = Zyloric® *) = SD (n=6)
Tampilan 2 (dua) tabel atau lebih pada satu halaman diperbolehkan, selama
tidak merubah jarak ukuran halaman (margin), demikian juga dengan tabel yang
melebar dengan posisi landscape. Setiap nomor tabel, harus tercantum dalam DAFTAR TABEL.
I. Penomoran Gambar
Gambar adalah gambar foto, skema, ilustrasi, atau grafik yang dilekatkan pada
halaman naskah. Penomoran gambar harus berturutan dengan nomor urut angka
[image:40.595.168.458.345.470.2]Arab. Penomoran harus diawali dengan pemunculan gambar pertama kali.
Gambar 1. Grafik kadar asam urat darah kelinci pada pemberian tablet
Keterangan:
A = 15 menit setelah pemberian KBrO32,4 mmol/kg bb
B = 1 jam setelah pemberian tablet C = 2 jam setelah pemberian tablet D = 3 jam setelah pemberian tablet E = 4 jam setelah pemberian tablet F = 6 jam setelah pemberian tablet G = 8 jam setelah pemberian tablet H = 10 jam setelah pemberian tablet I = 15 jam setelah pemberian tablet J = 20 jam setelah pemberian tablet K = 25 jam setelah pemberian tablet L = 30 jam setelah pemberian tablet
Judul gambar, nomor (dalam angka Arab) dan keterangan diletakkan
simetris di bawah gambar, tanpa diakhiri titik dan ditulis dalam jarak satu spasi.
Umumnya suatu gambar tidak lebih dari satu halaman. Gambar dapat disatukan
J. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku (ada subjek dan
predikat, serta supaya lebih sempurna ditambah dengan objek dan keterangan).
Untuk jelasnya mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Untuk mengetahui dan memastikan apakah kata yang digunakan (terutama yang
berasal dari bahasa asing) sudah resmi atau belum pemakaiannya di dalam bahasa
Indonesia maka kita harus merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).
1. Bentuk Kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, aku,
kami, kita, dan engkau), tetapi harus dalam bentuk pasif dan titik pandang ketiga.
Kata-kata saya pada ucapan terima kasih dalam kata pengantar, diganti dengan
kata penulis.
2. Istilah
Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah yang telah di
Indonesiakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika terpaksa harus
menggunakan istilah asing harus diketik miring (italic). 3. Kesalahan yang Sering Terjadi
a. Kata penghubung, misalnya:sehinggadansedangkan, tidak boleh digunakan
untuk memulai suatu kalimat baru.
b. Kata depan, misalnyapada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subjek, sehingga merusak susunan kalimat.
c. Kata di mana dan dari selalu kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan sesuai seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk demikian tidak baku dan jangan digunakan.
d. Awalankedandiharus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
K. Kutipan
1. Kutipan Langsung
dari lima baris, maka dapat ditulis langsung pada teks dengan tanda kutip di antara
bagian yang dikutip.
Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 3,
menyebutkan "Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku".
Kutipan panjang (lebih dari lima baris), ditulis tanpa tanda kutip.
Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 2,
menyebutkan: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang atau
yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dibuat bila penulis mengutip
karangan yang diolah memakai bahasa sendiri (tanpa memasukkan kalimat
pribadi penulis). Ditulis tanpa menggunakan tanda kutip. Pernyataan tentang suatu
masalah yang sama dapat mengacu dari beberapa sumber, sepanjang isi, maksud
dan jiwa yang dikutip sama. Setiap kutipan harus disebut sumbernya.
Contoh:
Inhibitor kompetitifnitric oxidesynthase(NOS) telah diidentifikasi yakni derivat arginin seperti N-monometil-L-arginin, dimetil arginin, merupakan bahan dan
alat yang penting dalam meneliti peran nitrogen oksida dalam sistem biologis
L. Tanda Baca
Tanda baca yang umum dipakai adalah titik (.), koma (,), titik koma (;), titik
dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda hubung (-), dan tanda pisah ( )
(Djuharie, 2001).
1. Titik (.)
Titik hendaklah selalu digunakan pada:
a. Akhir suatu kalimat pernyataan.
b. Beberapa singkatan tertentu (M.Sc., gb., him.).
c. Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang
menunjukkan jumlah (7.000.000; 25.234).
Titik tidak digunakan untuk:
a. Menyatakan pecahan desimal (untuk itu dipakai koma contohnya setengah
ditulis 0,5 bukan 0.5).
b. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik.
Contoh: pukul 21.15.10
c. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menyatakan
jumlah seperti tahun 1995 bukan 1.995, juga halaman 1455 bukan 1.455
d. Singkatan nama unsur seperti (C,H,O) bukan (C.H.O) dan persenyawaan
seperti RNA bukan R.N.A yang lain seperti DDT bukan D.D.T
e. Singkatan nama negara seperti USA bukan U.S.A. juga singkatan nama
badan seperti UNESCO bukan U.N.E.S.C.O
f. Satuan ukuran seperti kg bukan kg., juga cm, 1 (liter) danoC. Satuan ini
tidak diakhiri dengan tanda baca titik.
g. Pada akhir judul/anak judul atau sirahan (urutan).
2. Koma (,)
Koma digunakan pada:
a. Unsur-unsur sintaksis dalam kalimat.
b. Butir-butir dalam suatu deret (emas, tembaga, perak dll).
d. Menceraikan bagian-bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka seperti J.B. Harbone ditulis Harbone, J.B.
e. Koma hendaklah dipakai untuk menyatakan pecahan desimal (misal
seperempat ditulis 0,25).
3. Titik Koma (;)
Titik koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara,
atau dalam deret di dalamnya sudah mengandung tanda baca lain, (saya datang;
saya lihat; saya menang).
4. Titik Dua (:)
Titik dua digunakan untuk:
a. Menandakan pengutipan yang panjang.
b. Memperkenalkan senarai.
c. Menandakan nisbah perbandingan.
d. Menekankan pemikiran antara dua bagian kalimat yang lengkap.
5. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat pertanyaan langsung. Dalam tulisan
ilmiah tanda tanya juga dapat dipergunakan untuk menunjukkan keragu-raguan
dalam suatu pernyataan. Untuk kasus tertentu adakalanya tanda tanya itu diapit
tanda kurung. Misalnya: Shakespeare pindah ke London tahun 1585 (?).
6. Tanda Seru (!)
Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam tulisan ilmiah.
7. Tanda Hubung (-) dan Bulit (.,) Tanda hubung digunakan untuk:
a. Menyambung bagian-bagian tanggal yang seluruhnya ditulis dengan angka
(17-8-1945); dalam karya ilmiah penulisan bentuk 17 Agustus 1945 lebih
b. Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai huruf kapital
(misal: se-lndonesia); ke- dengan angka (abad ke-21), angka dengan -an
(tahun 90-an).
c. Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan (mis:
ber-evolusi dengan be-rber-evolusi).
8. Tanda Kurung (....)
Tanda kurung digunakan untuk:
a. Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian integral pokok pembicaraan.
b. Tanda kurung untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam
kalimat dapat dihilangkan.
c. Tanda kurung atau tanda kurung tutup dipakai untuk menunjukkan
penomoran yang dimasukkan dalam kalimat.
Misalnya: Ketiga langkah itu adalah: a) mitosis, b) meiosis, dan c)
penggandaan inti. Kebutuhan dasar manusia adalah (1) pangan, (2)
sandang, (3) papan, (4) kesehatan, dan (5) pendidikan.
9. Tanda Kurung Siku [...]
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit:
a. Huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat kutipan untuk
memperbaiki kesalahan yang terdapat pada sumber aslinya.
b. Keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung.
10. Tanda petik ("....")
Tanda petik digunakan untuk mengapit:
a. Petikan atau kutipan pembicaraan langsung.
b. Istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
11. Tanda petik tunggal ('....')
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit:
b. Makna, terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing (survive
'sintas', survival 'sintasan').
12. Tanda garis miring (/)
Tanda garis miring dipakai untuk mengganti:
a. Tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan (½ = 0,5).
b. Kata tiap (125 ton/ha).
c. Kata dan, atau di antara dua perkataan yang tidak dimaksudkan sebagai
pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/perwakilan).
d. Memisahkan bagian-bagian penanggalan yang ditulis dengan angka,
terutama dalam penulisan label (2/8/1999). Pada penulisan karya ilmiah
lazim dalam bentuk 2 Agustus 1999.
13. Tanda Ampersan (&)
Berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih singkat diinginkan. Dalam KTI ampersan tidak digunakan, tetapi yang dipakai adalah dan secara
bertaat asas untuk menggabungkan nama-nama pengarang tanpa memperhatikan
bahasa karangan yang diacu.
M. Penulisan Tanda Baca
Selain tanda baca yang terumus yaitu: titik, titik dua, titik koma, koma, tanda
tanya, tanda seru, tanda hubung, juga dijumpai tanda sama dengan (=), tanda
tambah (+), tanda kurang (-), tanda bagi (:), lebih besar (>), dan tanda lebih kecil
(<).
Beberapa pedoman penulisan tanda baca sebagai berikut:
1. Titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, dan tanda persen (%) diketik
rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Contoh:
Tidak baku Baku
Apa kabar ? Apa kabar?
Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
2. Tanda kutip ("...") dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata
atau frase yang diapit.
Tidak baku Baku
Kelima kelompok " sepadan " Kelima kelompok "sepadan"
Tes tersebut dianggap baku Tes tersebut dianggap baku
( Standardized ) (Standardized)
3. Tanda hubung (-), tanda pisah ( ), dan garis miring (/) diketik rapat dengan
huruf yang mendahului dan mengikutinya.
Tidak baku Baku
Tidak terbelit belit Tidak terbelit-belit
Dia tidak / belum mengaku Dia tidak/belum mengaku
Ini terjadi selama tahun 1942 - 1945 Ini terjadi selama tahun 1942-1945
4. Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), tanda lebih kecil (<), tanda
tambah (+), kurang (-), dan bagi (:), diketik dengan spasi satu ketukan
sebelum dan sesudahnya.
Tidak baku Baku
p=0,0 p = 0,05
p<0,0 p < 0,01
a+b=c a + b = c
a:b=d a : b = d
bxc=f b x c = f
Akan tetapi tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan
dengan nomor halaman pada penulisan rujukan diketik rapat dengan angka
yang mendahului dan mengikutinya.
Tidak baku Baku
Menurut Rifai (1995 : 11) Menurut Rifai (1995:11)
N. Urutan Judul dan Sub Judul
Pemberian nomor urut pada judul dan sub judul atau anak sub judul harus
konsisten. Bila menggunakan gabungan dari angka Arab, angka Romawi dan
BAB I
A. 1.
a. 1).
a). (1).
Contoh:
BAB I
2 spasi
PENDAHULUAN
1 cm
3 spasi
A. Latar Belakang
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan
tumbuhan. Flavonoid termasuk senyawa alam yang potensial sebagai antioksidan
yang dapat dikembangkan sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan
pada batang, daun, bunga dan buah (Hoffman, 2003).
Salah satu tanaman yang banyak mengandung senyawa flavonoid adalah
bawang merah (Allium cepaL.) (Naidu dkk, 2012), ..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Senyawa apakah yang terkandung dalam ekstrak terpurifikasi kulit bawang
merah?
2. Berapakah tingkat toksisitas nilai LC50 dari ekstrak terpurifikasi kulit
bawang merah terhadap larvaArtemia salinaLeach? 2 Spasi
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam karya tulis ini, yaitu :
1. Mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak terpurifikasi kulit
bawang merah.
2. Mengetahui tingkat toksisitas nilai LC50 terhadap larva Artemia salina
Leach setelah pemberian ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber referensi tentang potensi toksisitas ekstrak terpurifikasi
kulit bawang merah.
2. Sebagai sumber informasi tentang pemanfaatan limbah kulit bawang merah
yang memiliki potensi senyawa flavonoid.
Contoh:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksonomi
a. Abcdef
b. Ghijk
2. Khasiat
B. Pembuatan Simplisia
1. Bahan Baku
Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati, merupakan salah
faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. Sebagai sumber simplisia,
Contoh:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Objek Penelitian
C. Sampel dan Teknik Sampling
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
3. Variabel Kontrol
E. Definisi Operasional
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Alat dan Bahan
a. Alat
b. Bahan
2. Prosedur Penelitian
a. Pengambilan sampel
Dst .
G. Cara Analisis
BAB V
PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan disusun menurut
abjad nama akhir penulis pertama, tanpa penomoran. Tata cara penulisan daftar pustaka mengikutiHarvard Style.
A. Buku
1. Buku yang Dikarang oleh Satu Orang
Skoog, D.A. 1985. Principle of Instrumental Analysis. Third (atau 3rd) Ed. New York: Saunders College Publishing. Hal: .
2. Buku yang Dikarang oleh Lebih dari Satu Orang
Purcel, W.P., Bass,G.E., and Clayton, J.M. 1967. Strategy of a Drug Design: A Guide to Biological Activity. New York: John Wiley and Sons. Hal: .
3. Buku yang Disunting oleh Satu Orang
Colburn, W.A. 1981. Radioimmunoassay and Related Immunoassay Techniques, in Munson, J.W. (Ed). Pharmaceutical Analysis. Part A. New York: Marcel Dekker Inc. Hal: .
4. Buku yang Disunting oleh Lebih dari Satu Orang
Lawrence, J.F. 1981. Confirmatory Test, in Das, K.G, Morgan, J.J. (Eds).
Pesticide Analysis. New York: Marcel Dekker Inc. Hal: .
5. Buku Risalah
Soegihardjo, C.J. 1987. Mencari Kondisi Terbaik untuk Pertumbuhan Kalus pada Kultur Jaringan Costus speciosus Smith. Dalam Risalah Seminar Nasional Metabolit Sekunder1987. Yogyakarta: PAU Bioteknologi UGM. Hal: .
6. Buku Terjemahan
B. Majalah/Jurnal Ilmiah
Dornbos, D.A. 1981. Optimization in Pharmaceutical Science . Pharm. Weekbl.
Sci.(3): 33-61.
Monteleone, P.M., Vasiljev, M.K., and Bomstein, J., 1973. Spectrophotometric Determination of Amphicillin in Presence of Metacillin . J. Pharm. Sci. 62 (11): 1830-1833.
C. Anonim
Sumber pustaka yang tidak jelas atau tidak disebutkan pengarangnya ditulis
anonim terus mengikuti ketentuan seperti penulisan daftar pustaka butir buku.
Perlu hati-hati jika penulis adalah lembaga, hal ini tidak boleh disebut anonim. Contoh:
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (salah)
Penulis buku ini Lembaga, maka seharusnya bukan ditulis anonim tetapi:
Departemen Kesehatan RI. 1979.Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. Hal: .
D. Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi Contoh:
Ristanti, T. 2009. Perbandingan Jumlah Minyak Atsiri Bunga Melati (Jasmini Flos) dan Daun Melati (Jasmini Folium) dengan Destilasi dan Identifikasi secara Kualitatif dengan KLT . Karya Tulis Ilmiah. Tegal: D-III Farmasi Politeknik Harapan Bersama. Hal: .
Novitawati, Y.T. 2010. Uji Hepatotoksisitas Ekstrak Air Daun Kompri (Symphytum officinale L.) pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan Galur Balb .Skripsi. Surakarta: Universitas Setia Budi. Hal: .
E. Karangan dalam Surat Kabar Contoh:
Wasisto, B. 1989. Kampanye Penggunaan Obat Generik. Kompas. 6 Mei 1989. Hal: .
F. Laporan Contoh:
Jennie, U.A., Sunarningsih, R, Gandjar, I.G. 1991. Profil Optimasi Produksi Eritromisin dan biakan Streptomyces erythreus dengan Zat Penginduksi Asam Suksinat dan Asam Propionat-Biotin . Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Hal: .
G. Sumber Tak Tertulis Contoh:
Adhyatma. Pidato Pembukaan Kongres Ilmiah Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (rekaman kaset). Yogyakarta. 2 Mei 1991.
Masruriati, E. Wawancara atau komunikasi pribadi dengan penulis. Semarang. 10 Mei 2007.
H. Dua atau Lebih Sumber Pustaka dengan Pengarang yang Sama
Bila menggunakan 2 atau lebih sumber pustaka dengan pengarang yang sama
maka penulisannya adalah sebagai berikut:
Departemen Kesehatan RI. 1979.Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. Hal: .
Departemen Kesehatan RI.1989a. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Depkes RI. Hal: .
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Farmasi Samarinda. 2006. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Samarinda. Akademi Farmasi Samarinda.
Brotowijoyo, M.D. (1988). Penulisan Karangan Ilmiah. Edisi Pertama, Jakarta: Akademik Pressindo.
Day, R.A. (1995). How to Write and Publish a Scientific Paper. 4th Ed. Melbourne: Cambridge University Press.
Nana, S., Dharma, S., Achmadi, S., Sofro, AS., Aswindinnor, H dan Wijaya, H. (2004).Kumpulan Materi. Penataran dan Lokakarya Training of Trainers Metodologi Penelitian PTN dan PTS Tahun 2004. Diselengarakan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dirjen Dikti. Depdiknas. Jakarta, 26-30 April 2004.
Politeknik Harapan Bersama Tegal. 2012.Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Studi D III Farmasi.Program Studi D III Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalam, T.G., Regala, B.P., dan Uriarte, G.G. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Penterjemah: Alimuddin Tuwu, Jakarta: Ul-Press.