BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Untuk mengurangi prokrastinasi akademik pada mahasiswa perlu meningkatkan self compassion dan kontrol diri pada mahasiswa. Cara mahasiswa meningkatkan self compassion rendah dengan mengucapkan terimakasih kepada diri ketika selesai melakukan sesuatu terutama dibidang akademik pada kesehariannya, melatih rasa syukur, dan menjadi sahabat bagi diri sendiri. Lalu mahasiswa dengan kontrol diri rendah dianjurkan untuk membuat to do list, yang berguna untuk mengatur waktu dan menentukan tugas apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu agar mahasiswa tidak melakukan prokrastinasi akademik.
2. Bagi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Untuk meningkatkan self compassion dan kontrol diri pada mahasiswa, pihak fakultas bisa membuat kebijakan untuk mengadakan pelatihan mengenai bagaimana mengenalkan self compassion pada mahasiswa dan bagaimana mengelola kontrol diri pada mahasiswa, sehingga dapat mengurangi perilaku prokrastinasi akademik pada di Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mencari dan meperdalam variabel atau faktor lainya yanng dapat terkait dengan prokrastinasi akademik.
Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat meneliti lebih lanjut cara agar dapat meningktkan self compassion dan kontrol diri pada mahasiswa agar tidak melakukan prokrastinasi akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Z. (2019). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Allen, A. B., & Leary, M. R. (2010). Self-Compassion , Stress , and Coping.
Social and Personality Psychology Compass, 4(2), 107–118.
Averill, J. R. (1973). Personal control over aversive stimuli and its relationship to stress. Psychological Bulletin, 80(4), 286–303.
https://doi.org/10.1037/h0034845
Azalia, N., Rosra, M., & Andriyanto, R. E. (2019). Hubungan Self Control Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan 2016.
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 7(4).
Azwar, S. (2018). Dasar-Dasar Psikometri (2nd ed.). Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2019). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2021). Metode Penelitian Psikologi (2nd ed.). Pustaka Pelajar.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). PROCRASTINATION Why You Do It, What to Do About It Now. Cambridge, MA. :Da Capo Press.
Departemen Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Dharma, A. M. (2020). Prokrastinasi Akademik Di Kalangan Mahasiswa Program Studi Dharma Acarya. Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, Dan Agama, 6(1), 64–78. https://doi.org/10.53565/pssa.v6i1.160
Dwi Marsela, R., & Supriatna, M. (2019). Kontrol Diri: Definisi dan Faktor.
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 3(2), 65–
69. http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling
Ellis, A., & Knaus, W. J. (1977). Overcoming Procrastination Or How To Think and Act Rationally in Spite of Life’s Inevitable Hassles. New American Library.
Ferrari, J. R., & Díaz-Morales, J. F. (2007). Procrastination: Different time orientations reflect different motives. Journal of Research in Personality, 41(3), 707–714. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2006.06.006
Ferrari, J. R., L, J. J., & G, M. W. (1995). Procrastination and Task Avoidance Theory, Research, And Treatment. Plenum Press.
Ghufron, M. N., & S, R. R. (2020). Teori-Teori Psikologi. Ar-Ruzz Media.
Hardianti, N. (2019). Hubungan Antara Self-Compassion Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Uin Suska Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Analisis Tugas Perkembangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Jurnal Bikotetik, 2(1), 73–80.
Janssen, T., & Carton, J. S. (1999). The effects of locus of control and task difficulty on procrastination. Journal of Genetic Psychology, 160(4), 436–
442. https://doi.org/10.1080/00221329909595557
Junaidi, R. (2020). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan
Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Fakultas Psikologi Uin Suska Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Karinda, F. B. (2020). Belas Kasih Diri (Self Compassion) Pada Mahasiswa.
Cognicia, 8(2), 234–252.
Khotimah, K. (2019). Pengaruh Efektivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Panji Situbondo
Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Dan Kewirausahaan, 6(2), 31–37.
Krieger, T., Berger, T., & Holtforth, M. grosse. (2016). The relationship of self-compassion and depression: Cross-lagged panel analyses in depressed patients after outpatient therapy. Journal of Affective Disorders, 202, 39–45.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2016.05.032
Martono Nanang. (2019). METODE PENELITIAN KUANTITATIF: Analisis Isi dan Anlisis Data Sekunder (2nd ed.). Rajawali Pers.
Mita, W., Umaroh, S. K., & Mariskha, S. E. (2020). Pengaruh Efikasi Diri Dan Kontrol Diri Terhadap Prokrastinasi the Effect of Self Efficacy and Self Control on Academic Procrastination At Students University 17 August 1945 Samarinda. Motiva : Jurnal Psikologi, 3(1), 35–43.
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi akademik dikalangan mahasiswa program studi bimbingan dan konseling. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 8(1), 45–52. https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.1868
Nailil, H. (2016). Identifikasi Faktor-Faktor Pendukung Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Neff, K. (2003a). Self-Compassion: An Alternative Conceptualization of a Healthy Attitude Toward Oneself. Self and Identity, 2(2), 85–101.
Neff, K. (2003b). The Development and Validation of a Scale to Measure Self-Compassion. Self and Identity, 2(3), 223–250.
Neff, K. D. (2011). Self-compassion, self-esteem, and well-being. Social and Personality Psychology Compass, 5(1), 1–12. https://doi.org/10.1111/j.1751-9004.2010.00330.x
Rahayu, N. S. (2018). Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Teman
Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Rananto, H. W., & Hidayati, F. (2017). Hubungan Antara Self-Compassion Dengan Prokrastinasi Pada Siswa Sma Nasima Semarang. Jurnal Empati, 6(1), 232–238.
Reyes, D. (2012). Self-Compassion: A Concept Analysis. Journal of Holistic Nursing, 30(2), 81–89. https://doi.org/10.1177/0898010111423421 Santoso Singgih. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23 (Jilid 1). PT Elex
Media Komputindo.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu.
Sirois, F. M. (2013). Procrastination and Stress: Exploring the Role of Self-compassion. Self and Identity, 13(2), 128–145.
https://doi.org/10.1080/15298868.2013.763404
Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 31(4), 503–509. https://doi.org/10.1037//0022-0167.31.4.503
Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65–94. https://doi.org/10.1037/0033-2909.133.1.65
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Susanti, E., & Nurwidawati, D. (2014). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Konformitas Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi UNESA. Character, 02(3), 1–7.
Ulum, M. I. (2016). Strategi Self-Regulated Learning untuk Menurunkan Tingkat Prokrastinasi Akademik Siswa. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 153–170. https://doi.org/10.15575/psy.v3i2.1107
Widhiarso, W. (2019). Menghitung Sumbangan Efektif Tiap Aspek terhadap Variabel Dependen. Diktat Mata Kuliah Statistika Inferensial.
Wispé, L. (1991). The Psychology of Sympathy. Plenum Press.
Zaini, F., & Muslimin, Z. I. (2022). Hubungan antara Self-Compassion dan Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.
Seminar Nasional Psikologi.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lembar Validasi Alat Ukur
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR PROKRASTINASI AKADEMIK 1. Definisi Operasional
Prokrastinasi akademik adalah individu yang dengan sengaja menunda dalam memulai serta mengakhiri tugas-tugas akademik, terlambat dalam mengerjakan tugas-tugas akademik, mengalami kesenjangan waktu, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan dibandingkan mengerjakan tugas.
Individu yang melakukakan prokrastinasi akademik ditandai dengan:
a) Menunda memulai tugas makalah yang diberikan dosen b) Mengulur waktu untuk menyelesaikan review jurnal c) Memperlambat menuntaskan tugas kelompok d) Menunda mengulas materi yang disampaikan dosen e) Memperlama dalam menyelesaikan tugas resume f) Lambat untuk mengulang materi sebelum Ujian
g) Memerlukan waktu yang lebih lama dalam mengerjakan tugas makalah h) Menghabiskan banyak waktu dalam mengerjakan tugas kelompok i) Membuang waktu dalam mengerjakan tugas review jurnal
j) Mengulur untuk mengerjakan tugas presentasi k) Menunda dalam membuat resume materi
l) Mengerjakan tugas makalah mendekati waktu pengumpulan tugas
m) Mengerjakan tugas kelompok tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan
n) Terlambat menyelesaikan tugas makalah sesuai tenggat waktu yang diberikan dosen
o) Gagal dalam menyelesaikan tugas resume sesuai dengan jadwal yang telah disusun
p) Melewatkan jadwal yang telah ditentukan dalam pengerjaan tugas review jurnal
q) Melewati jadwal yang telah ditetapkan r) Lalai dalam mengikuti jadwal perkuliahan
s) Terlambat mengerjakan tugas review jurnal karena menonton t) Memilih istirahat membuat terlambat menyelesaikan tugas makalah u) Menunda mengerjakan tugas kuliah karena bermain game
v) Bermain gadget membuat terlambat mengerjakan tugas kelompok bersama teman
w) Melihat sosial media membuat menunda mengulas kembali materi perkuliahan
x) Menggunakan waktu luang untuk jalan-jalan bersama teman membuat terlambat menyelesaikan tugas makalah
2. Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik
a. Penundaan untuk Memulai dan Menyelesaikan Tugas
Seseorang yang menunda-nunda menyadari tugas yang dihadapi harus segera dikerjakan. Akan tetapi, seorang prokrastinator leih memilih menunda mengerjakan, serta menuda untuk menyelesaikan tugas yang ada sampai akhir.
b. Keterlambatan dalam Mengerjakan Tugas
Seorang prokrastinator membutuhkan wkatu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugasnya. Prokrastinator membuang waktunya untuk membuat perencanaan yang berlebihan. Hingga ia tidak dapat menyelesaikan tugasnya karena tidak memperhatikan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Keterlambatan diartikan seorang terlambat dalam menyelesikan tugas, sehingga ini menjadi ciri besar dari prokrastinasi akademik.
c. Kesenjangan Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual
Orang yang suka menunda kesulitan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu. Seorang penunda sering menghadapi keterlambatan saat menetapkan jangka waktu yang ditentukan orang lain atau yang dia tetapkan sendiri. mungkin orang tersebut sudah merencanakan untuk mulai mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan, akan tetapi dia malahtidak mengerjakannya sesuai rencana. Ini akan mengakibatkan penunda terlambat dan gagal dalam menyelesaikan tugasnya.
d. Melakukan Aktivitas yang Menyenangkan
Seorang penunda secara sengaja lalai mengerjakan tugas untuk mempergunakan waktu yang tersedia demi melakukan kegiatan lain yang dianggap menyenangkan juga menghibur, seperti nonton, jalan-jalan, membaca, mendengar musik, bermain dan sebagainya, hingga menghabiskan waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan tugasnya.
3. Skala yang digunakan a. Buat Sendiri [√]
b. Terjemahan [ ] c. Adaptasi [ ] 4. Jumlah Aitem
Aitem dalam skala ini berjumlah 48 aitem.
5. Format Respon
Format respon pada skala ini merupakan pilihan jawaban sebagai berikut:
No Pilihan Jawaban Keterangan
1 SS Sangat Sesuai
2 S Sesuai
3 TS Tidak Sesuai
4 STS Sangat Tidak Sesuai
6. Penilaian Setiap Aitem
Saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian dari setiap pernyataan di dalam skala ini. Skala ini bertujuan untuk mengetahui aspek penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Pada bagian ini, saya mohon pada Bapak/Ibu untuk memberi penilaian berdasarkan kesesuaian aitem dengan variabel yang diukur. Penilaian dilakukan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan, yaitu: Relevan (R), Kurang Relevan (KR), dan Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih, mohon Bapak/Ibu memberikan checklist pada kolom yang telah disediakan.
Aspek Indikator No
Aitem Pernyataan Pilihan Jawaban
R KR TR Ket
Menunda-nunda dalam memulai serta menyelesaikan
tugas-tugas akademik
Menunda memulai tugas
makalah yang diberikan dosen
17
Saya menunda memulai tugas makalah yang diberikan dosen (F)
√
29
Saya langsung mulai
mengerjakan ketika diberikan tugas makalah (UF)
√
Mengulur waktu untuk menyelesaikan
review jurnal
1
Saya mengulur waktu untuk menyelesaikan tugas review jurnal (F)
√
38
Saya mempercepat
menyelesaikan tugas review jurnal (UF)
√
Memperlambat menuntaskan tugas kelompok
47
Saya memperlambat
menuntaskan tugas kelompok (F)
√
18
Saya segera menuntaskan tugas kelompok sebelum waktu tenggat waktu (UF)
√ Menunda
mengulas materi yang disampaikan
dosen
39
Saya menunda mengulas materi yang disampaikan dosen (F)
√
2 Saya segera mengulas materi yang disampaikan dosen (UF) √ Memperlama
dalam menyelesaikan
tugas resume
30
Saya perlahan-lahan dalam menyelesaikan tugas resume (F)
√
19
Saya langsung menyelesaikan tugas resume sebelum batas waktu pengumpulan (UF)
√
Lambat untuk mengulang materi sebelum
Ujian
3
Saya lambat untuk
mengulang materi sebelum ujian (F)
√
40
Saya segera untuk mengulang materi ketika menjelang ujian (UF)
√
Mengalami keterlambatan
dalam mengerjakan
tugas-tugas akademik
Memerlukan waktu yang
lebih lama dalam mengerjakan tugas makalah
20
Saya memerlukan waktu yang lebih lama dalam
mengerjakan tugas makalah (F)
√
4
Saya memerlukan waktu yang lebih singkat dalam
mengerjakan tugas makalah (UF)
√
Menghabiskan banyak waktu
dalam mengerjakan tugas kelompok
48
Saya menghabiskan banyak waktu dalam mengerjakan tugas kelompok (F)
√
21
Saya menghabiskan sedikit waktu dalam pengerjaan tugas kelompok (UF)
√ Membuang
waktu dalam mengerjakan tugas review
jurnal
5
Saya membuang waktu dalam mereview jurnal jika belum mendekati waktu deadline (F)
√
31 Saya tidak membuang waktu dalam mereview jurnal (UF) √ Mengulur untuk
mengerjakan tugas presentasi
6
Saya mengulur-ulur untuk mengerjakan tugas presentasi (F)
√
41 Saya segera mengerjakan ketika ada tugas presentasi (UF)
√
Menunda dalam membuat resume materi
7
Saya menunda dalam
membuat resume materi yang disampaikan dosen (F)
√
22
Saya tidak menunda dalam membuat resume materi yang disampaikan dosen (UF)
√ Mengerjakan
tugas makalah mendekati
waktu pengumpulan
tugas
32
Saya mengerjakan tugas makalah mendekati waktu pengumpulan tugas (F)
√
8
Saya segera mengerjakan tugas makalah setelah diberikan instruksi (UF)
√
Memiliki kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Mengerjakan tugas kelompok
tidak sesuai dengan waktu
yang direncanakan
23
Saya mengerjakan tugas kelompok tidak sesuai dengan waktu yang sudah
direncanakan (F)
√
9
Saya mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan (UF)
√
Terlambat menyelesaikan
tugas makalah sesuai tenggat waktu yang diberikan dosen
42
Saya terlambat
menyelesaikan tugas makalah sesuai tenggat waktu yang diberikan dosen (F)
√
33
Saya tepat waktu
menyelesaikan tugas makalah sesuai tenggat waktu yang diberikan dosen (UF)
√
Gagal dalam menyelesaikan
tugas resume sesuai dengan
jadwal yang telah disusun
10
Saya mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas resume sesuai dengan jadwal yang telah disusun (F)
√
43
Saya berhasil menyelesaikan tugas resume sebelum jadwal yang ditetapkan (UF)
√ Melewatkan
jadwal yang telah ditentukan
dalam pengerjaan tugas review
jurnal
24
Saya melewatkan jadwal yang telah ditentukan dalam mengerjakan tugas review jurnal (F)
√
11
Saya tepat waktu dalam mengerjakan tugas review jurnal (UF)
√
Melewati jadwal yang telah ditetapkan
34
Saya melewati jadwal yang saya tetapkan dalam
menyelesaikan tugas (F)
√
25
Saya menyelesaikan tugas sebelum waktu yang saya ditetapkan (UF)
√
Lalai dalam mengikuti
jadwal perkuliahan
12 Saya lalai menyelesaikan
tugas perkuliahan (F) √ 44
Saya tepat waktu menyelesaikan tugas perkuliahan (UF)
√
Melakukan aktifitas yang
lebih menyenangkan
Terlambat mengerjakan tugas review jurnal karena menonton
13
Saya terlambat mengerjakan tugas review jurnal karena menonton (F)
√
35
Saya tepat waktu
mengerjakan tugas review jurnal karena tidak
menonton(UF)
√
Memilih istirahat membuat terlambat menyelesaikan
tugas makalah
26
Saya memilih untuk istirahat membuat terlambat
menyelesaikan tugas makalah (F)
√
14
Saya tepat waktu
menyelesaikan tugas karena tidak memilih istirahat (UF)
√
Menunda mengerjakan
tugas kuliah karena bermain
game
36
Saya menunda mengerjakan tugas kuliah karena bermain game (F)
√
45
Saya segera mengerjakan tugas kuliah karena tidak bermain game (UF)
√
Bermain gadget membuat terlambat mengerjakan tugas kelompok
bersama teman
15
Saya bermain gadget membuat terlambat
mengerjakan tugas kelompok bersama teman (F)
√
27
Saya tepat waktu
mengerjakan tugas kelompok karena tidak bermain gadget (UF)
√
Melihat sosial media membuat
menunda mengulas kembali materi
perkuliahan
16
Saya melihat sosial media membuat saya menunda mengulas meteri perkuliahan (F)
√
37
Saya mempercepat mengulas materi perkuliahan karena tidak melihat sosial media (UF)
√
Menggunakan waktu luang untuk jalan-jalan
bersama teman membuat terlambat menyelesaikan
tugas makalah
28
Saya menggunakan waktu luang untuk jalan-jalan bersama teman dan menunda menyelesaikan tugas makalah (F)
√
46
Saya segera menyelesaikan tugas makalah dari pada jalan-jalan bersama teman (UF)
√
48
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR SELF COMPASSION
1. Definisi Operasional
Self compassion adalah kemampuan mahasiswa untuk bersikap kasih sayang dan berbuat baik terhadap diri (self kindness) saat mengalami kesulitan dalam hidup seperti kegagalan, penderitaan, dan kekurangan diri, menganggap itu adalah bagian kehidupan manusia (common humanity) dan memandangnya secara objektif (mindfulness).
Individu yang memiliki self-compassion ditandai dengan:
a) Memberikan kelembutan dengan tidak menyakiti diri sendiri ketika mengalami waktu yang sulit
b) Menerima segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri c) Menerima saat gagal mendapat nilai yang bagus
d) Menyalahkan diri ketika terlambat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen
e) Tidak mengkritik diri saat kesulitan menjawab pertanyaan dari dosen f) Tidak menghakimi diri ketika ada hal-hal yang tidak disukai dalam diri saya g) Menyadari kesulitan mengerjakan ujian merupakan hal yang dialami oleh
setiap mahasiswa.
h) Memandang kegagalan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu pernah terjadi pada setiap orang
i) Memahami bahwa tantangan dalam mengerjakan tugas kelompok dialami setiap mahasiswa
j) Melihat ketidaksempurnaan sebagai bagian dari kondisi manusia
k) Tidak merasa terisolasi ketika memikirkan kekurangan yang ada pada diri l) Tidak menyalahkan orang lain ketika merasa sedih
m) Berusaha untuk tetap semangat ketika salah menjawab pertanyaan dalam soal ujian
n) Memahami kesedihan saat tidak menyelesaikan tugas review jurnal sesuai jadwal
o) Melihat sesuatu hal menyakitkan terjadi dengan perspektif objektif.
p) Menjaga emosi ketika ada teman yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok
q) Menaggapi dengan perasaan terbuka ketika mengalami kegagalan dalam bidang akademik
r) Merenungkan kekurangan/pandangan negatif tentang diri.
2. Aspek-Aspek Self Compassion a. Self-Kindness
Self kindness adalah kapasitas untuk memahami dan menerima diri sendiri serta memberikan kelembutan tanpa menyakiti maupun menghakimi diri sendiri. Dengan self kindness individu akan merasa lebih hangat kepada dirinya saat menghadapi rasa sakit juga kekurangan, dan membuat individu mengerti dirinya dengan tidak menyakiti ataupun mengkritik diri saat menghadapi masalah. Individu dengan self kindness akan lebih cenderung untuk peduli dan pengertian terhadap dirinya daripada mengkritik atau menghakimi diri (self judgement) (K. D. Neff, 2011).
b. Common Humanity
Common humanity secara umum ialah persepsi individu tentang kesulitan, kegagalan, dan tantangan sebagai bagian kehidupan manusia yang dialami setiap orang, tidak hanya dialami oleh dirinya sendiri.
Common humanity melihat ketidaksempurnaan merupakan bagian dari kondisi manusia sehingga orang dapat melihatnya dalam perspektif yang luas. Namun ada juga individu yang merasa terisolasi (isolation), karena menganggap dirinya orang yang paling menderita dibanding yang lain (K.
D. Neff, 2011).
c. Mindfulness
Mindfulness ialah kapasitas individu guna melihat, menerima dan menghadapi kenyataan dengan jelas tidak menghakimi situasi yang terjadi.
Suatu tindakan dengan melihat sesuatu secara objektif disebut mindfulness.
Dengan mindfulness akan mencegah individu untuk terbawa oleh rasa sakit dan berlebihan dalam menafsirkan sesuatu (overidentification). Saat individu akan melebih-lebihkan apa yang terjadi padanya itu dapat membuatnya terbawa oleh pikiran dan emosi negatif (K. D. Neff, 2011).
3. Skala yang digunakan a. Buat Sendiri [√]
b. Terjemahan [ ] c. Adaptasi [ ] 4. Jumlah Aitem
Aitem dalam skala ini berjumlah 36 aitem.
5. Format Respon
Format respon pada skala ini merupakan pilihan jawaban sebagai berikut:
No Pilihan Jawaban Keterangan
1 SS Sangat Sesuai
2 S Sesuai
3 TS Tidak Sesuai
4 STS Sangat Tidak Sesuai
6. Penilaian Setiap Aitem
Saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian dari setiap pernyataan di dalam skala ini. Skala ini bertujuan untuk mengetahui aspek self kindness, common humanity, danmindfulness. Pada bagian ini, saya mohon pada Bapak/Ibu untuk memberi penilaian berdasarkan kesesuaian aitem dengan variabel yang diukur. Penilaian dilakukan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan, yaitu: Relevan (R), Kurang Relevan (KR), dan Tidak Relevan (TR). Untuk jawaban yang dipilih, mohon Bapak/Ibu memberikan checklist pada kolom yang telah disediakan.
Aspek Indikator No Pernyataan Pilihan Jawaban Ket
R KR TR
Self Kindness
Memberikan kelembutan dengan tidak menyakiti diri sendiri ketika mengalami waktu yang sulit
1. Ketika mengalami waktu sulit, saya akan bersikap lembut pada diri saya (F)
√
30. Saat mengalami waktu yang sulit, saya
condong bersikap keras pada diri saya (UF)
√
Menerima segala kelebihan dan
kekurangan diri sendiri
4. Saya menerima segala kelebihan dan
kekurangan pada diri saya (F)
√
17. Saya tidak menerima kelebihan dan
kekurangan yang ada di diri (UF)
√
Menerima saat gagal mendapat nilai yang bagus
12. Saya menerima saat gagal mendapat nilai yang bagus (F)
√ 31. Ketika saya mendapat
nilai yang jelek, saya sulit menerimanya (UF)
√ Menyalahkan diri
ketika terlambat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen
25. Ketika terlambat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen, saya mengakui hal tersebut salah dan tidak mengulanginya (F)
√
18. Menyalahkan diri ketika terlambat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dosen (UF)
√
Tidak mengkritik diri saat kesulitan
menjawab pertanyaan dari dosen
9. Saya berbuat baik pada diri saat kesulitan menjawab pertanyaan dari dosen (F)
√
24. Saya mengkritik diri saat kesulitan
menjawab pertanyaan dari dosen (UF)
√
Tidak menghakimi diri ketika ada hal-hal
20. Saya berusaha tidak
menghakimi hal-hal √
yang tidak disukai dalam diri saya
yang tidak saya suka dalam diri saya (F) 13. Saya berusaha
menghakimi hal-hal yang tidak saya suka dalam diri saya (UF)
√
Common Humanity
Menyadari kesulitan mengerjakan ujian merupakan hal yang dialami oleh setiap mahasiswa.
8. Saya menyadari kesulitan mengerjakan ujian dialami oleh setiap mahasiswa (F)
√
21. Saya tidak menyadari kesulitan mengerjakan ujian merupakan hal yang dialami oleh setiap mahasiswa (UF)
√
Memandang kegagalan
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu pernah terjadi pada setiap orang
32. Saya memandang kegagalan
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu pernah terjadi pada setiap orang (F)
√
7. Saya tidak memandang kegagalan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu terjadi pada setiap orang (UF)
√
Memahami bahwa tantangan dalam mengerjakan tugas kelompok dialami setiap mahasiswa
5. Saya memahami tantangan ketika mengerjakan tugas kelompok selalu dialami setiap mahasiswa (F)
√
16. Ketika ada tantangan dalam mengerjakan tugas kelompok, hanya saya yang
mengalaminya (UF)
√
Melihat
ketidaksempurnaan sebagai bagian dari kondisi manusia
34. Saya melihat ketidaksempurnaan sebagai bagian dari kondisi manusia (F)
√
27. Saya tidak melihat ketidaksempurnaan sebagai bagian dari kondisi manusia (UF)
√
Tidak merasa terisolasi ketika memikirkan kekurangan yang ada pada diri
11. Saya tidak merasa terisolasi ketika
memikirkan kekurangan diri (F)
√
26. Saya merasa tersisih dari dunia ketika
memikirkan kekurangan yang ada pada diri (UF)
√
Tidak menyalahkan orang lain ketika merasa sedih
29. Saat merasa sedih, saya mengingat bahwa orang lain juga mengalami hal yang sama dengan saya (F)
√
14. Ketika merasa sedih, saya cenderung merasa orang lain lebih bahagia dibandingkan saya (UF)
√
Mindfulness Berusaha untuk tetap semangat ketika salah menjawab pertanyaan dalam soal ujian
2. Saya berusaha untuk tetap semangat ketika salah menjawab pertanyaan dalam soal ujian (F)
√
33. Saya mudah putus asa ketika salah menjawab pertanyaan di soal ujian (UF)
√
Memahami kesedihan saat tidak
menyelesaikan tugas review jurnal sesuai jadwal
35. Saya berusaha
memahami kesedihan saat tidak
menyelesaikan tugas review jurnal sesuai jadwal (F)
√
6. Saya berlarut-larut dalam kesedihan, saat tidak menyelesaikan tugas review jurnal sesuai jadwal (UF)
√
Melihat sesuatu hal menyakitkan terjadi dengan perspektif objektif.
3. Ketika suatu hal menyakitkan terjadi, saya mencoba untuk melihat situasi secara objektif (F)
√
28. Ketika sesuatu yang menyakitkan terjadi, saya cenderung
√
membesar-besarkannya (UF)
Menjaga emosi ketika ada teman yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok
10. Saya berusaha menjaga emosi ketika ada teman yang tidak ikut
mengerjakan tugas kelompok (F)
√
23. Ketika ada teman yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok, saya akan kesal dan marah (UF)
√
Menaggapi dengan perasaan terbuka ketika mengalami kegagalan dalam bidang akademik
15. Saya menanggapi dengan perasaan terbuka, ketika mengalami kegagalan dalam bidang akademik (F)
√
36. Ketika saya mengalami kegagalan akademik, saya larut dalam perasaan tidak mampu (UF)
√
Merenungkan
kekurangan/pandangan negatif tentang diri.
22. Saya mudah melupakan peristiwa yang
menyakitkan (F)
√ 19. Saya tidak mudah
melupakan peristiwa yang menyakitkan (UF)
√ 36
LEMBAR VALIDASI ALAT UKUR KONTROL DIRI
1. Definisi Operasional
Kontrol diri adalah kemampuan individu dalam mengontrol perilaku (behavior control), kontrol pada kognitif (cognitive control) dan kontrol dalam keputusan (decisional control).
Individu yang memiliki kontrol diri ditandai dengan:
a) Menghindari ajakan teman untuk bermain ditengah perkuliahan
b) Mengabaikan teman yang mengajak berbicara saat dosen menjelaskan materi
c) Menolak jika ada teman yang mengajak jalan-jalan dibanding mengerjakan tugas makalah
d) Tetap datang kuliah tepat waktu dibanding mengikuti ajakan teman e) Menaati arahan dosen agar mengerjakan tugas sesuai jadwal
f) Mendengarkan dengan baik ketika teman yang sedang presentasi g) Memikirkan dampak dari tidak mengikuti perkuliahan
h) Membuat jadwal sebelum mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen i) Menengambil hal positif saat tugas yang dikerjakan dikoreksi
j) Merasa bersalah ketika tidak ikut serta dalam mengerjakan tugas kelompok k) Menilai teman yang bolos kuliah perilakunya tidak dapat dicontoh
l) Berusaha tetap tenang saat emosi ketika menghadapi teman yang tidak mau mengerjakan tugas kelompok