• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

J. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel dianalisis deskriptif dengan menghitung frekuensinya.

Dari pengolahan data deskriptif, data demografi disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk data tabel distribusi frekuensi untuk melihat pengetahuan ibu hamil terhadap infeksi toxoplasma di Klinik Sehat Helvetia Medan.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dan sumber informasi. Adapun hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.1. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Karakteristik Responden

No Karakteristik Jumlah % 1 Umur 17 – 22 tahun 23 – 28 tahun 29 – 33 tahun 34 – 39 tahun 40 – 45 tahun 15 9 5 0 1 50.0 30.0 16.7 0.0 3.3 Total 30 100 2 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 4 7 12 7 13.3 23.3 40.0 23.3 Total 30 100 3 Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga Wiraswata

Pegawai Negeri Sipil

15 10 5 50.0 33.3 16.7 Total 30 100 4 Status Ekonomi < Rp 500.000 Rp 500.000-Rp 1.000.000 > Rp.1.000.000 7 15 8 23.3 50.0 26.7 Total 30 100

Pada Tabel 5.1. berdasarkan karakteristik responden diketahui bahwa usia responden rata-rata 24,7 dengan kelompok umur lebih banyak pada responden yang berusia 17 – 22 tahun sebanyak 15 orang (30,0%). Berdasarkan pendidikan, yang berpendidikan lebih banyak adalah responden dengan pendidikan SMA sebanyak 12 orang (40,0%) dan paling sedikit berpendidikan SD sebanyak 4 orang (13,3%) sementara yang berpendidikan perguruan tinggi hanya 7 orang (23,3%). Berdasarkan pekerjaan, lebih banyak mempunyai pekerjaan responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15 orang (30,0%) dan paling sedikit responden bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 5 orang (16,7%). Berdasarkan status ekonomi, lebih banyak responden berpenghasilan Rp 500.000 – Rp.1.000.000 yaitu sebanyak 15 orang (50,0%).

2. Sumber Informasi

Pada penelitian ini, sumber informasi yang diperoleh responden dapat diketahui melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 5.2. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Infeksi Toxoplasma No Sumber Informasi n % 1 2 3 4 Keluarga Tenaga kesehatan Media cetak Media elektronik 12 7 9 2 40.0 23.3 30.0 6.7 Total 30 100

Pada tabel 5.2. menggambarkan bahwa responden lebih banyak memperoleh sumber informasi tentang infeksi toxoplasma dari keluarga yaitu sebesar 12 orang (40.0%).

3. Pengetahuan

Pada penelitian ini untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang infeksi

toxoplasma di Klinik Sehat Helvetia Medan melalui kuesioner yang diberikan melalui

angket. Adapun hasil penelitian dapat diketahui melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 5.3. Distribusi Frekwensi berdasarkan jawaban terhadap Pengetahuan

tentang Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil di Klinik Sehat Helvetia Medan

No

Pertanyaan Jawaban

Benar Salah Total

n % n % n %

1. Penyebab toxoplasma 29 96,7 1 3,3 30 100

2. Cara penularan toxoplasma 16 53,3 14 46,7 30 100 3. Binatang yang sering menjadi

pembawa toxoplasma 10 33,3 20 66,7 30 100

4. Pengaruh toxoplasma pada ibu hamil 11 36,7 19 63,3 30 100 5. Pengaruh toxoplasma pada janin 15 50,0 15 50,0 30 100 6. Ibu hamil tidak boleh memakan

daging mentah 24 80,0 6 20,0 30 100

7. Cara mencegah toxoplasma 11 36,7 19 63,3 30 100 8. Penanganan toxoplasma pada ibu

hamil

20 66,7 10 33, 3 30 100 9. Pasangan usia subur yang ingin punya

anak perlu memeriksakan toxoplasma 16 53,3 14 46,7 30 100 10 Cara mengatasi sering diabaikan 21 70,0 9 30,0 30 100 11. Penyakit toxoplasma sering diabaikan 19 63,3 11 36,7 30 100 12. Salah satu penyebab kematian janin

dalam kandungan 18 60,0 12 40,0 30 100

13. Hidrocepalus(cacat) bayi dengan

kepala besar dapat disebabkan 18 60,0 12 40,0 30 100 14. Penularan toxoplasma dari ibu ke janin

melalui 17 56,7 13 43,3 30 100

15. Salah satu penyakit infeksi berbahaya

pada ibu hamil 17 56,7 13 43,3 30 100

16. Ibu penderita toxoplasma dalam masa

laktasi sebaiknya 16 53,3 14 46,7 30 100

17. Penularan bawaan pada bayi baru lahir

yang hidup pada penderita 17 56,7 13 43,3 30 100 18. Cacat bawaan pada bayi baru lahir

yang hidup pada penderita 16 53,3 14 43,7 30 100 19. Tinja kuning dapat menyebabkan 18 60,0 12 40,0 30 100 20. Perilaku hidup sehat mempengaruhi

Pada Tabel 5.3. dapat diketahui bahwa dari kuesioner mengetahui pengetahuan responden tentang infeksi toxoplasma diperoleh jawaban benar paling banyak pada pertanyaan penyebab toxoplasma yaitu sebanyak 29 orang (96,7%), ibu hamil tidak boleh memakan daging mentah yaitu sebanyak 24 orang (80,0%), perilaku hidup sehat mempunyai keadaan ibu hamil dan janin yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), cara mengatasi sering diabaikan yaitu sebanyak 21 orang (70,0%), penanganan toxoplasma pada ibu hamil yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), penyakit toxoplasma sering diabaikan yaitu sebanyak 19 orang (63,3%). Sementara pertanyaan mengenai salah satu penyebab kematian janin dalam kandungan, hidrosepalus (cacat) bayi dengan kepala besar dapat disebabkan dan tinja kuning dapat menyebabkan responden menjawab benar paling banyak yaitu masing-masing sebanyak 18 orang (60,0%). Begitu juga pada pertanyaan penularan toxoplasma dari ibu ke janin melalui, salah satu penyakit infeksi berbahaya pada ibu hamil, dan penularan bawaan pada bayi baru lahir yang hidup pada penderita responden menjawab benar paling banyak yaitu masing-masing 17 orang (56,7%). Sama halnya dengan pertanyaan yang diberikan kepda responden mengenai cara penularan toxoplasma, pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak perlu memeriksakan toxoplasma, ibu penderita toxoplasma dalam masa laktasi sebaiknya, dan cacat bawaan pada bayi baru lahir yang hidup pada penderita responden menjawab benar paling banyak yaitu masing-masing sebanyak 16 orang (53,3%).

Responden menjawab salah paling banyak pada pertanyaan binatang yang sering menjadi pembawa toxoplasma yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), dan pertanyaan pengaruh toxoplasma pada janin dan cara mencegah toxoplasma yaitu sebanyak 19

orang (63,3%). Sementara pertanyaan pengaruh toxoplasma pada janin responden responden memberi jawaban benar dan salah masing-masing 15 orang (50,0%).

Berdasarkan jawaban diatas, maka dapat disimpulkan berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang infeksi toxoplasma dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.4. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Pada Ibu Hamil Tentang Infeksi Toxoplasma di Klinik Sehat Helvetia Medan

No Tingkat Pengetahuan n % 1 2 3 Baik Cukup Kurang baik 10 20 0 23,3 66,7 0,0 Total 30 100

Pada tabel 5.4.diketahui berdasarkan tingkat pengetahuan responden paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 orang (66,7%) dibanding dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 10 orang (23,3%). Sementara untuk jawaban kurang baik tidak dijumpai.

B. Pembahasan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Dalam domain kognitif pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, impelementasi, sintesis dan evaluasi. Banyak faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, diantaranya adalah umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dan sumber informasi.

Penyakit toxoplasma merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada wanita hamil yang dapat menyebabkan kecacatan pada bayi, walaupun penyakit ini

sebenarnya dapat mengenai disemua orang. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang ada pada hewan piaraan dirumah dan lingkungan sanitasi yang tidak bersih. Perlunya pengetahuan tentang informasi mengetahui infeksi toxoplasma yang bertujuan pencegahan dini pada ibu hamil yang berdampak tidak terjadinya kecacatan pada bayi dan mengurangi angka kematian janin.

Tingkat Pengetahuan yang cukup pada ibu dalam penelitian ini sangat dipengaruhi oleh keadaan karakteristik ibu. Sesuai dengan yang dikemukan Maulana (2009), pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh fakor karakteristik seseorang baik usia dimana semakin tua usia seseorang akan semakin paham, oleh karena banyaknya pengalaman dan informasi yang didapat. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang juga semakin tinggi. Sama halnya dengan status bekerja tidaknya seseorang, sesorang yang bekerja akan mempunyai tingkat pengalaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang bekerja dikarena banyak informasi yang diperoleh seorang bekerja dari pada hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sejalan dengan status ekonomi, dimana status ekonomi makin baik akan menghasilkan tingkat pengetahuan yang baik oleh karena dengan ekonomi yang baik seseorang akan mudah mendapatkan pendidikan dan informasi apa yang diinginkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu hamil di Klinik Sehat Helvetia Medan diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil tentang infeksi toxoplasma sudah cukup baik, terlihat pada pengetahuan mereka memahami mengenai infeksi toxoplasma, tidak boleh memakan daging mentah pada saat hamil, bahwa hidup sehat mempengaruhi keadaan ibu hamil dan janin, cara mengatasi yang sering diabaikan,

penanganan infeksi toxoplasma pada ibu hamil. Namun masih perlu ditingkatkan pengetahuan walaupun sudah cukup baik yaitu terhadap infeksi toxoplasma yang masih sering diabaikan, infeksi toxoplasma menyebabkan hidrosepalus (cacat) bayi dengan kepala besar dan tinja kuning. Juga pengetahuan mengenai penularan toxoplasma dari ibu ke janin, infeksi toxoplasma merupakan salah satu penyakit infeksi yang berbahaya pada ibu hamil, penularan bawaan pada bayi baru lahir yang hidup pada penderita, cara penularan infeksi toxoplasma, pasangan usia subur diwajibkan memeriksakan

toxoplasma, bagaimana sebaiknya ibu penderita toxoplasma dalam masa laktasi dan

keadaan cacat pada bayi baru lahir yang hidup pada ibu penderita toxoplasma. Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan melalui adanya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan melalui penyuluhan di sarana kesehatan dan sosialisasi. Juga perlunya media dalam menambah pengetahuan berupa televisi, koran atau media lainnya. Hal ini bertujuan agar informasi yang kita peroleh menjadi luas tidak hanya pada satu sumber terlihat pada tabel 5.2.

Berdasarkan hasil penelitian, pada umumnya ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga, berpendidikan SMA, dan mempunyai penghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 serta mendapatkan sumber informasi dari keluarga dengan tingkat pengetahuan yang cukup. Dari gambaran hasil penelitian berdasarkan karakteristik tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang infeksi toxoplasma belum baik dan belum mempunyai pengalaman yang cukup terhadap kehamilan, didukung dengan pendidikan ibu yang hanya pada tingkat SMA bahkan masih ditemukannya ibu yang berpendidikan SD, dengan status ekonomi dengan penghasilan Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan mendapatkan informasi dari keluarga.

Perbaikan pengetahuan pada ibu hamil sangat penting dilakukan terutama mengenai bahwa adanya anggapan binatang yang sering menjadi pembawa infeksi

toxoplasma, pengaruh infeksi toxoplasma pada ibu hamil dan cara mencegah infeksi toxoplasma serta pengaruh infeksi toxoplasma pada janin. Perbaikan pengetahuan ini

dilakukan dengan konseling ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan lainnya. Namun terhadap ibu hamil juga diperlukan proaktif terhadap kesiap siagaan dalam mengantisipasi diri terhadap infeksi toxoplasma dengan mengunjungi sarana-sarana kesehatan sehingga kejadian infeksi toxoplasma dapat dicegah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Frekuensi berdasarkan umur responden paling banyak usia 17 – 22 tahun yaitu sebanyak 50.0%.

2. Frekuensi berdasarkan pendidikan responden paling banyak pendidikan SMA yaitu sebanyak 40,0%.

3. Frekuensi berdasarkan pekerjaan responden paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 50,0%.

4. Frekuensi berdasarkan status ekonomi responden paling banyak berpenghasilan yaitu Rp 500.000 – Rp 1.000.000 yaitu sebanyak 50,0%.

5. Frekuensi berdasarkan sumber informasi yang diperoleh responden lebih banyak memperoleh informasi dari keluarga yaitu sebesar 40,0%.

6. Tingkat pengetahuan responden pada tingkat cukup yaitu sebesar 66,7%.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan, maka perlu dilakukan : 1. Tenaga Kesehatan di Klinik

a. Sosialisasi kepada ibu hamil tentang penyakit infeksi yang sering terjadi pada ibu hamil dan cara pencegahannya terutama infeksi toxoplasma.

b. Penyuluhan secara berkala kepada ibu hamil mengenai keburukan jika terserang penyakit infeksi terutama infeksi toxoplasma.

2. Ibu hamil

Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil dengan mengikuti penyuluhan dan seminar kesehatan ibu hamil serta melakukan kunjungan rutin kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Anita Wiknjosastro, 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta.

Arif Mansjoer, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid I, Media Aesculapius, Jakarta.

Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.

Cunningham, Mac Donald, Gant, 1995, Obstetri Williams, EGC, Jakarta

Hendri, 2008, Parasit Toxoplasma Menyerang 30-60% Penduduk Dunia. The Future of

Nutrition Today.

Hidayat, A. Aziz, Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta. Salemba Medika.

Ida Bagus Gde Manuaba, 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsetri

Ginekologi dan KB, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Ika, 2008, Jangan Sepelekan Toksoplasma.

Indrawati, A., 2002, Toksoplasmosis, Aspek Kesehatan dan Penatalaksanaannya, Makalah Falsafah sains, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor,

pada 23 Maret 2010).

Ma’ruf, S. & Soemantri, S., 2003, Toksoplasmosis Ibu Hamil di Indonesia, Cermin

Dunia Kedokteran,

Maulana, D.J. Hery, 2009, Promosi Kesehatan, EGC, Jakarta.

Notoadmodjo, Seekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. , 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Rustam, M, 1998, Sinopsis Obstetri dan Patologi, Edisi-2, Jakarta, EGC.

Sasmita, R, 2006, Toksoplasmosis Penyebab Keguguran dan Kelainan Bayi, Airlangga University Press, Jakarta.

Sastrawinata, S, 2003, Obstetri dan Ginekologi, Edisi Kedua, Bandung. Sastroasmoro, S, 2006, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta.

Smith, J.E. & Rebuck, N, 2001, Toxoplasma Gondii Strain Variation and Pathgenicity. In : Cary, J.W., Linz, J.E. & Bhatnagar, D., eds. IMechanism of Pathogenesis and Toxin Synthesis. Technomic Publishing Company : USA, 405-123.

Wiknjosastro Hanifa, 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi kedua, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

LEMBAR KUESIONER

Nama : Tanggal : Alamat :

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat

Beri tanda silang (x) pada jawaban yang benar

Jenjang pendidikan terakhir yang anda jalani : a. SD

b. SMP c. SMA

d. Perguruan Tinggi Pekerjaan anda saat ini :

a. Ibu Rumah Tangga (IRT) b. Pegawai Swasta

c. Pegawai Negeri Sipil (PNS) d. Wiraswasta

Manakah di bawah ini, merupakan penghasilan perbulan yang anda terima : a. Ekonomi rendah (Rp. 761.000)

b. Ekonomi sedang (Rp. 761.000 s/d Rp. 1.500.000) c. Ekonomi tinggi (> Rp. 1.500.000)

Melalui media apa anda pernah mendengar atau mengetahui tentang ruang popok a. Media Cetak

b. Media Elektronik c. Media Papan.

1. Apakah yang menjadi penyebab toxoplasma ? a. Protozoa

b. Kelenjar c. Bakteri

2. Bagaimana cara penularan toxoplasma? a. Melalui hewan dan kotoran yang terinfeksi b. Melalui lalat

c. Melalui semut

3. Binatang apa saja yang sering menjadi pembawa toxoplasma? a. Ular

b. Tikur, Kucing, Anjing c. Kecoa

4. Apa pengaruh toxoplasma pada ibu hamil? a. Keguguran

b. Diabetes mellitus c. Janin jadi lebih berat

5. Apa pengaruh toxoplasma pada janin? a. Diabetes mellitus

b. Janin jadi lebih sehat c. Hidrosefalus

6. Mengapa ibu hamil tidak boleh memakan daging yang mentah/kurang matang? a. Karena kista toxoplasma berada di daging mentah tersebut

b. Karena daging mentah susah dicerna

c. Karena daging mentah tidak baik bagi janin 7. Bagaimana cara mencegah terjadinya toxoplasma?

a. Jangan makan daging mentah, tinja kucing dibakar atau diberi antiseptik b. Fisioterapi

c. Kemoterapi

8. Bagaimana menurut anda penanganan toxoplasma pada ibu hamil?

a. USG, kontrol ke dokter kandungan dan mengkonsumsi obat yang diberikan b. Tidak perlu ditangani secara intensif karena akan sembuh sendiri

c. Penyakit ini tidak ada obatnya

9. Bagi pasangan usia subur yang ingin punya anak perlu memeriksa toxoplasma karena …….

a. Toxoplasma dapat menyebabkan kemandulan

b. Toxoplasma menyebabkan diare

c. Toxoplasma menyebabkan batuk

10.Seringkali penyakit ini tidak terdiagnosa, bagaimanakah cara mengatasi penyakit ini secara dini?

a. Ibu hamil dan wanita usia subur memeriksa TORCH b. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan karena dananya besar c. Hanya ibu hamil saja yang perlu diperiksa

11.Mengapa penyakit toxoplasma ini sering diabaikan?

a. Karena orang yang terinfeksi bisanya tidak mengalami gejala yang tidak tampak b. Karena penyakit toxoplasma dianggap tidak berbahaya

c. Karena penyakit toxoplasma tidak sulit disembuhkan

12.Salah satu penyebab kematian janin dalam kandungan adalah ……….

a. Toxoplasma

b. Diare c. Demam

13.Hidrosefalus (cacat) bayi dengan kepala besar dapat disebabkan oleh ……. a. Diare

b. Toxoplasma c. Demam

14.Penularan toxoplasma dari ibu ke janin adalah melalui ………. a. Udara

b. Makanan c. Placenta/ari-ari

15.Salah satu penyakit infeksi berbahaya pada ibu hamil adalah …….

a. Toxoplasma

b. Infeksi saluran pernafasan c. Influenza

16.Ibu penderita toxoplasma dalam masa laktasi sebaiknya ……… a. Asi tidak boleh diberikan

b. Tetap memberikan ASI pada bayinya c. Susu formula saja

17.Bagaimana penularan toxoplasma pada suami isteri dalam keluarga? a. Suami, isteri dapat saling menular

b. Dapat menularkan dari orang lain disekitarnya

c. Toxoplasma ditularkan melalui kotoran dan makanan daging mentah

18.Cacat bawaan pada bayi baru lahir yang hidup pada penderita toxoplasma adalah a. Kepala besar

b. Tidak memiliki dubur c. Kembar siam

19.Tinja kucing dapat menyebabkan ……… a. Demam

b. Batuk

c. Toxoplasma

20.Bagaimana perilaku hidup sehat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin? a. Mencuci tangan, membersihkan kotoran hewan dari lingkungan rumah b. Makan yang berlebihan

Dokumen terkait