BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
C. Analisis Data
Berikut ini adalah rangkuman penghitungan nilai mean, median,
modus dan standar deviasi yang dihitung dengan bantuan program
Microsoft Excel. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran X.
Tabel 4.14
Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi
Keterangan Emosi Suasana Hasil Belajar
Mean 104.00 82.40 23.93 Median 102.00 82.00 24.00 Mode 102 81 24 Std. Deviation 10.142 9.417 6.933 C. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan dengan uji normalitas dengan
menggunakan rumus Kolomogorov Smirnov. Pengujian signifikan
dilakukan dengan membandingkan nilai probability value (p) dengan
tingkat signifikan yang digunakan oleh peneliti (α), dimana nilai α=0,05
dan nilai probability value (p) diperoleh dari penghitungan SPSS 16. Dasar
pengambilan keputusan adalah dengan ketentuan berikut :
a. Jika probability value (p) > α=0,05, berarti tidak ada perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal, artinya data berdistribusi
normal.
b. Jika probability value (p) < α=0,05 berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal, artinya data tidak berdistribusi
Hasil pengujian normalitas dengan bantuan SPSS 16 selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran VII. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil
pengujian normalitas terhadap masing-masing variabel:
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Variabel Probability
Value (p)
Tingkat
Signifikansi (α) Kesimpulan
Kecerdasan Emosi 0,728 0,05 Normal Suasana Belajar dalam
Keluarga
0,804 0,05 Normal
Hasil Belajar Matematika
0,976 0,05 Normal
Berikut ini adalah deskripsi hasil uji normalitas dari variabel-variabel
yang diteliti berdasarkan tabel di atas. Hasil pengujian normalitas untuk
variabel kecerdasan emosi menunjukkan bahwa probability value
(p)=0,728>α=0,05 artinya variabel kecerdasan emosi berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel suasana belajar dalam
keluarga menunjukkan bahwa probability value (p)=0,804 > α=0,05 artinya variabel suasana belajar dalam keluarga berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas untuk variabel hasil belajar matematika
menunjukkan bahwa probability value(p)=0,976 > α=0,05 artinya variabel hasil belajar matematika berdistribusi normal.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga hipotesis yang akan diuji. Hipotesis
pertama dan kedua diuji dengan menggunakan rumus korelasi product
korelasi ganda. Berikut adalah hasil analisis korelasi dari ketiga variabel
penelitian, yaitu variabel kecerdasan emosi , variabel suasana belajar dalam keluarga( ) dan variabel hasil belajar matematika ). Hasil uji korelasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran VIII.
Tabel 4.16
Hasil Analisis Korelasi Product Moment
Variabel Koefisien Korelasi
( )
dengan 0,551
dengan 0,541
dengan 0,628
a. Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Hasil Belajar Matematika Siswa.
Pengujian hipotesis pertama, ingin melihat hubungan antara
kecerdasan emosi dengan hasil belajar matematika siswa.
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan
hasil belajar matematika siswa.
Ha : Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan hasil
belajar matematika siswa.
2) Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment antara
kecerdasan emosi dengan hasil belajar matematika
diperoleh besarnya nilai korelasi =0,551 dan =2,378
=0,551> =0,514 maka hipotesis diterima. Tingkat
signifikansi data diperoleh dengan membandingkan dengan
Oleh karena =2,378> =2,131 maka korelasi
tersebut signifikan.
Berdasakan hasil analisis diatas, dari rumusan hipotesis
pertama Ho ditolak dan Ha diterima kebenarannya, dimana
hubungan antara kecerdasan emosi dengan hasil belajar matematika signifikan bersifat positif. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosi seorang siswa, maka hasil belajarnya juga
akan semakin baik.
b. Hubungan antara Suasana Belajar dalam Keluarga dengan Hasil Belajar Matematika Siswa.
Pengujian hipotesis kedua ingin melihat hubungan antara suasana
belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika siswa.
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan positif antara suasana belajar dalam
keluarga dengan hasil belajar matematika siswa.
Ha : Ada hubungan positif antara suasana belajar dalam keluarga
dengan hasil belajar matematika siswa.
2) Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment antara
suasana belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika , diperoleh besarnya nilai korelasi =0,541 dan
=2,319 pada tingkat signifikansi sebesar α=0,05. Oleh karena
=0,541> =0,514 maka hipotesis diterima. Tingkat
signifikansi data diperoleh dengan membandingkan dengan
Oleh karena =2,316> =2,131 maka korelasi
tersebut signifikan.
Berdasakan hasil analisis diatas, dari rumusan hipotesis kedua
Ho ditolak dan Ha diterima kebenarannya, dimana hubungan antara
suasana belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika signifikan bersifat positif. Hal ini berarti semakin baik atau kondusif suasana belajar dalam keluarga seorang siswa,
maka hasil belajar siswa juga semakin baik.
c. Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Suasana Belajar dalam Keluarga dengan Hasil Belajar Matematika Siswa.
Pengujian hipotesis ketiga ingin melihat hubungan antara
kecerdasan emosi dan suasana belajar dalam keluarga dengan hasil
belajar matematika siswa.
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan
suasana belajar dalam keluarga dengan hasil belajar
matematika siswa.
Ha : Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dan suasana
belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika.
Hasil pengujian hipotesis ketiga, diuji dengan menggunakan
teknik korelasi ganda dan diperoleh sebesar 0,628 artinya hubungan antara kecerdasan emosi dan suasana belajar dalam keluarga dengan hasil belajar matematika terletak pada kategori sedang atau cukup yaitu antara 0,41 sampai dengan 0,70.
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda
digunakan uji F dengan taraf signifikansi 5%, yaitu dengan
membandingkan hasil uji dengan . Hipotesis diterima
jika diperoleh sebesar 3,913, dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 3,68. Berdasarkan hasil
analisis ini, diketahui bahwa > maka korelasi signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F. 3. Kontribusi Variabel Penelitian
a. Kontribusi Antar Variabel
Kontribusi dari variabel ( ) dan variabel ( ) variabel ( ) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.17
Rangkuman Kontribusi Variabel
No Variabel Kontribusi
1
2
Kontribusi variabel kecerdasan emosi terhadap hasil belajar
belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosi
sebesar 20,5%, dan sisanya sebesar 100% - 20,5% = 79,5% dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika
siswa di luar faktor kecerdasan emosi.
Kontribusi variabel suasana belajar dalam keluarga terhadap hasil
belajar matematika adalah sebesar 19% artinya tinggi rendahnya hasil
belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh suasana belajar dalam
keluarga sebesar 19%, dan sisanya sebesar 100% - 19% = 81%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar
matematika siswa di luar faktor suasana belajar dalam keluarga.
Hasil perhitungan kontribusi dari variabel kecerdasan emosi ( )
dan suasana belajar dalam keluarga ( ) terhadap hasil belajar
matematika ( ) dapat dilihat pada lampiran IX .
b. Kontribusi Variabel dan Bersama-sama terhadap
Kontribusi secara bersama-sama variabel kecerdasan emosi dan
suasana belajar dalam keluarga terhadap hasil belajar matematika
dicari dengan dengan menghitung koefisien determinasi R² (R square)
yang diubah ke dalam bentuk persen dalam penafsiran kontribusinya.
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi
Regression Statistics Multiple R 0,628295 R Square 0,394755 Adjusted R Square 0,293881 Standard Error 5,825872 Observations 15
Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,395, artinya tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa dapat dijelaskan
secara bersama-sama oleh faktor kecerdasan emosi dan suasana belajar
dalam keluarga siswa sebesar 39,5% dan sisanya sebesar 100% -
39,5% = 60,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi
hasil belajar matematika siswa yang tidak terdapat pada penelitian ini.