• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dibahas hasil dari pengumpulan data dan pengolahan data serta pembahasan. Pada penelitian yang dilakukan sebanyak dua kali tahap pencarian data. Penelitian pertama, penggalian data dilakukan dengan metode wawancara, sedangkan penelitian tahap kedua dilakukan melalui kuesioner. Hasil pada penelitian tahap pertama akan membahas mengenai hasil wawancara dari para praktisi pariwisata dan pemerintah di bidang Pariwisata. Dan hasil pada penelitian tahap kedua merupakan hasil-hasil dari pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis.

A. Penelitian Tahap I (Pertama)

Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara, dengan narasumber yaitu para praktisi pariwisata dan Pejabat yang ada di Taman Wisata Candi Borobudur. Pemilihan narasumber berikut, berdasarkan pada kompetensi dari setiap penyedia pariwisata, bagian pariwisata, dan tentunya pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, yang dirasa mampu untuk memberikan pandangan secara umum terhadap Motivasi Wisatawan Mancanegara ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur yang mendukung instrumen penelitian pada tahap kedua. Berikut adalah narasumber-narasumber yang dipilih penulis untuk menggali berbagai informasi yang berhubungan dengan Motivasi Wisatawan Mancanegara berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur:

62

1. Bapak Winarto (Kasie Operasional TWCB). Wawancara dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 11.00 WIB, bertempat kantor Kasie Operasional.

2. Bapak Sony (Ketua HPI Kab. Magelang). Wawancara dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 13.00 WIB, bertempat di Kantor HPI cabang Borobudur.

3. Ibu Ninuk (Staf Kasie Umum). Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2016 pukul 10.00 WIB, bertempat di Kantor Kasie Umum.

Waktu pelaksanaan penelitian tahap pertama ini dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016 dan 21 Maret 2016. Analisis data yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini menggunakan metode

Content Analisys dan Common-Theme Approach. Maka hasil dari

63

Analisis I ( Content Analysis )

1. Narasumber I (Bapak Winarto menjabat sebagai Kasie Operasional Taman Wisata Candi Borobudur) Borobudur merupakan peninggalan Candi Budha

terbasar di dunia, seiring berjalannya waktu Candi Borobudur ini masuk dalam 7 keajaiban dunia yang pada akhirnya dapat menarik wisatawan mancangera untuk berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur. Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi wisatawan manacanegara mengunjungi Taman wisata Candi Borobudur, yang pertama faktor agama dimana wisatwan datang ke Candi Borobudur untuk melihat perjalanan leluhur yang dahulu kala pernah tinggal di Borobudur, lalu faktor yang kedua adalah sejarah, kebanyakan wisatwan dari Belanda dan Jepang menngujungi Taman Wisata Candi Borobudur untuk memahami tentang sejarah dari agama Budha (untuk menambah wawasan tentang agama Budha) dan yang ketiga adalah kebudayana lingkungan sekitar Candi Borobudur yang masih sangat tradisional. Taman Wisata Candi Borobudur memiliki berbagai fasilitas bagi wisatawan seperti Museum Rekor Indonesia, Museum Kapal Samudraraksa, sepeda untuk wisatwan yang ingin mengelilingi Taman Wisata Candi Borobudur, wisata keliling dengan menaiki Gajah, wisata keliling dengan menggunakan Kereta Kelinci, wisatawan dapat berkunjung ke bukit Dagi, hotel Manohara. Dan Taman Wisata Candi Borobudur menawarkan pesona Sunrise yang indah bagi wisatawan.

1. Candi Borobudur sebagai 7 keajaiban dunia

2. Candi Borobudur merupakan Candi Budha terbesar didunia

3. Taman Wisata Candi Borobudur menyimpan Sejarah Agama Budha 4. Taman Wisata Candi Borobudur

memiliki pesona Sunrise yang indah 5. Taman Wisata Candi Borobudur

memiliki berbagai fasilitas bagi wisatwan untuk mengelilingi area Taman Wisata

64

2. Narasumber II ( Bapak Sony menjabat ketua HPI kabupaten Magelang) Candi Borobudur menyimpan sejarah

perkembangan agama Budha Dunia, banyak wisatwan mancanegara datang karena rasa keingintahuan baik dari faktor sejarahnya atau hanya sekedar ingin melihat wujud dari Candi terbesar didunia. Taman Wisata Candi Borobudur sering menjadi tujuan wisata utama wisatawan dari Jepang dikarenakan di Jepang mempunyai program yang mengaharuskan warganya untuk pergi keluar negri, wisatawan Jepang memilih berkunjung ke Taman Wisata Candi Borbobudur dengan alasan ingin melihat peninggalan leluhur, memahami sejarah leluhur dan melihat kebudayaan di daerah Taman Wisata Candi Borobudur yang masih tradisional. Biasanya wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan desa wisata yang bekerja sama dengan Taman Wisata Candi Borobudur karena wisatawan dapat melihat secara langsung pembuatan kerajinan dan juga wisatawan dapat membuat langsng kerajinan tersebut. Selain itu ketertarikan mereka akan Sunrise sangat tinggi, karena jika dilihat dari atas Candi Borobudur terlihat bentang alam yang indah dan suasana yang sejuk ketika pagi hari.

1. Candi Borobudur menyimpan sejarah agama Budha

2. Candi Borobudur dijadikan tujuan wisata oleh wisatwan yang berasal dari Jepang yang ingin melihat peninggalan leluhur

3. Terkenal akan sunrise yang indah dari atas Candi Borobudur

4. Taman Wisata Candi Borobudur memiliki bentang alam yang indah.

65

3. Narasumber III (Ibu Ninuk menjabat sebagai Staff Umum Taman Wisata Candi Borobudur) Candi Borobudur salah satu peninggalan sejarah

agama Budha terbesar di dunia, dengan demikian banyak wisatawan asing datang ke Borobudur bertepatan pada Hari Raya Waisak karena ingin melihat acara agama dan penerbangan 1000 lampion, dimana wisatawan dapat berpartisipasi langsung dalam penerbangan lampion tersebut. Selain sejarahnya, letak Taman Wisata Candi Borobudur yang strategis dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, menjadikan Taman Wisata Candi Borobudur sebagai tujuan wisata alam yang sangat indah untuk melihat Sunrise. Pada bulan Juli biasanya diadakan pagelaran Sendratari Mahakarya Borobudur yang menampilkan cerita pembangunan Candi Borobudur yang diperankan oleh masyarakat sekitar dan dibantu dengan penari profesional sehingga masih terlihat kebudayaan tradisional sesungguhnya. Borobudur mempunyai berbagai festival seperti BIF (Borobudur Internasional Festival) yang biasanya digelar 4 tahun 1 kali sebelum Hari Raya Waisak, festival ini mengangkat kebudayaan penduduk desa sekitar Candi Borobudur berupa tarian maupun hasil karya seni dari desa sekitar Candi Borobudur, selain itu ada juga Festival Jazz Ngisor Ringin yang menampilkan musisi jazz dari dalam negeri.

1. Candi Borobudur merupakan peninalan sejarah agama Budha 2. Letak Candi Borobudur yang

strategis untuk melihat pemandangan alam

3. Pagelaran Sendratari Mahakarya Borobudur yang menampilkan ketradisionalan

4. Taman Wisata Candi Borobudur sering diadakan Festival jazz dan festival Borobudur Internasional.

66

No.

Narasumber I

No.

Narasumber II

No.

Narasumber III