• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke taman wisata Candi Borobudur dan pengaruhnya pada sikap dan minat berkunjung ulang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motivasi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke taman wisata Candi Borobudur dan pengaruhnya pada sikap dan minat berkunjung ulang."

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR DAN PENGARUHNYA PADA

SIKAP DAN MINAT BERKUNJUNG ULANG

Christina Desty Ambarwati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi wisatwan mancangera berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur; (2) perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis motivasi dan ; (3) apakah sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur berpengaruh pada minat kunjung ulang. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara dengan tiga responden yang memiliki kompetensi dalam bidang pariwisata untuk mengetahui motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur. Hasil dari penelitian tahap pertama digunakan sebagai dasar untuk membuat kuesioner yang akan digunakan pada penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap keuda dilakukan dengan metode kuesioner dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dan disebar sebanyak 100 responden wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur.

Penelitian tahap pertama menggunakan metode content analysis, common theme approach dan Analisis Faktor. Hasil penelitian tahap pertama menujukkan bahwa terdapat 4 kelompok motivasi yang mempengaruhi wisatawan mancanegara untuk berkunjung, yaitu Motivasi Rekreasi dan Kebudayaan (Kluster 1), Motivasi Minat Khusus (Kluster 2), Motivasi Menikmati Keindahan Alam (Kluster 3), Motivasi Menikmati Keindahan Candi (Kluster 4). Selanjutnya pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis data yaitu ANOVA (Post Hoc-Bonferroni) dan Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan SPSS 16. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan sikap wisatawan mancanegara terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis motivasi dan (2) sikap wisatawan mancanegara terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur berpengaruh pada minat berkunjung ulang.

(2)

TOURISTS’ MOTIVATION VISITING BOROBUDUR AND ITS INFLUENCE TOWARDS ATTITUDE AND INTEREST TO REVISIT

Christina Desty Ambarwati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aimed to determine; (1) tourist motivations visiting Borobudur Temple; (2) whether there were differences in attitudes towards Borobudur Temple based on the type of motivation and; (3) whether the attitude influence the foreign tourist interest to revisit. This study was done in two stages. The first stage conducted interviews with three competence respondents to know clearly what tourist motivation in visiting Borobudur. The result of the first phase is used to develop a questionnaire that will be used in the second phase of study. The second stage was done by distributing questionaires to100 respondents who was visiting Borobudur Temple. The sample was taken using convenience sampling technique.

In the first stage, the research used content analysis, common theme approach to analyze and factor analysis. The research in the first stage found that there were four motivation groups that influenced tourist to visit Borobudur Temple, namely Recreation and Culture Motivation (Cluster 1), Special Interest Motivation (Cluster 2), Motivation to Enjoy the Beauty of Nature (Cluster 3), Motivation Enjoy the Beauty of Temple (Cluster 4). Then, in the second stage, the research used ANOVA (Post Hoc-Bonferroni) and Simple Linear Regression analysis. The result of the second stage showed that; (1) there were no differences in tourists’ attitude toward Borobudur Temple based on the type of motivation and; (2) the attitude positively influenced the foreign tourist interest to revisid Borobudur Temple.

(3)

Motivasi Wisatawan Mancanegara untuk Berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur dan Pengaruhnya pada Sikap dan

Minat Berkunjung Ulang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Christina Desty Ambarwati

122214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

Motivasi Wisatawan Mancanegara untuk Berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur dan Pengaruhnya pada Sikap dan

Minat Berkunjung Ulang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Christina Desty Ambarwati

122214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)

SKRIPSI

Motivasi Wisatawan Mancanegara untuk Berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur dan Pengarubnya pada Sikap dan

Minat Berkunjung Ulang

Oleh:

Christina Desty Ambarwati 122214052

Telah di setujui oleh :

Pembimbing I

-25 Mei 2016

Pembimbing II

Lucia Kurniawati, S.P.d., MSM

ii

(6)

SKRIPSI

Motivasi Wisatawan Mancanegara untuk Berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur dan Pengaruhnya pada Sikap dan

Minat Berkunjung Vlang

Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:

Christina Desty Ambarwati 122214052

Telah DipertahankandiDepan Dewan Penguji Pada Tanggal15 Juli 2016

dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap

Ketua Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. Sekretaris Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. Anggota Ike Janita Dewi, S.B., M.B.A., PhD. Anggota Lucia Kumiawati, S.P.d., MSM Anggota Drs. P. Rubiyatno, M.M.

Tanda Tangan

Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bayangan tidak selamanya hitam, bayangan dapat menjadi indah seperti apa

yang kita mau. Hidup kita hanya kita yang tahu”

“life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving”

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku

 Orangtuaku dan kakak-kakakku semua

 Kekasih, teman-teman angkatan 2012, dan semua yang mendukung dalam menyusun

(8)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLlAN KARYA TULlS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA UNTUKBERKUNJUNG

KETAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR DAN PENGARUHNY A

PADA SIKAP DAN MINAT BERKUNJUNG ULANG

dan diajukan pada tanggal, 15 Juli 2016 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat ataupun simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat, ataupun pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah - olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 tahun 2003, pasal 25 dan pasaI70).

Yogyakarta, 31 Juli 2016 Yang membuat ernyataan,

Christina Desty Al barwati NIM: 122214052

(9)

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang belianda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhmma

Nama

Nomor Induk Mahasiswa

Christina Desty Ambarwati

122214052

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memeberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dhanna karya tulis ilmiah saya yang beljudul:

"MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG

KE TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR DAN PENGARUHNYA

PADA SIKAP DAN MINAT BERKUNJUNG ULANG", Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2016

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul, “Motivasi Wisatawan Mancanegara

Berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dan Pengaruhnya pada Sikap dan

Minat Kunjung Ulang”. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen,

Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan,

motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis melalui

berkat dan kuasaNya

2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I, yang

dengan sabar dan rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk

memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis

sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Lucia Kurniawati, S.P.d., MSM selaku Dosen Pembimbing II, yang

(11)

viii

memberikan arahan, kritik, saran yang sangat bermanfaat bagi penulis

sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Segenap Manajemen PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan

Ratu Boko, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan

telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam

mendapatkan informasi tentang perusahaan.

7. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

8. Kedua orang tuaku Papa Adi dan Mama Rika, serta kakak-kakaku Robby

dan Bambang, yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat,

perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga memberikan semangat yang

luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya dengan baik.

9. Stefanus Chandra Perdana Kusuma yang telah menemani hari-hari penulis,

berbagi suka dan duka, selalu menyemangati, dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih atas cinta, kesabaran, perhatian dan

segalanya.

10. Warjok_DRAMA, Kak Sam, Mam Depi, Kak Kece Melin, Rio, Pero,

Bunda, Rima, Angki, terima kasih telah menjadi keluarga komunitas yang

tidak hanya berbagi dalam hal kewirausahaan, tetapi juga dalam berbagi

keceriaan, kegalauan. Tetap rukun dunia akhirat ya..

11. Lisa, Sisca, Yoan, bang Pras, Ko Robin, Mas Kukuh dan Mas Nio yang juga

(12)

12. Ternan-Ternan SMA, Eka, Monic, Wodek, Angga, Rica, terirna kasih sudah

rnau berbagi ilrnu dan pengalarnan dalam rnengahadapi kehidupan.

13. Ternan-ternan angkatan 2012, terirna kasih atas kebersarnaan dan dinamika

peliernanan selarna 4 tahun perkuliahan ini.

14. Sernua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan te1ah

mernbantu penulis dalam rnenyelesaikan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis rnenyadari bahwa Skripsi ini rnasih memiliki banyak kekurangan

dan masih jauh dati sempuma dengan keterbatasan yang dirniliki penulis. 01eh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mernbangun dari pernbaca

guna rnenyernpumakan Skripsi ini. Penulis berharap sernoga Skripsi ini

bennanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun

Skripsi.

Yogyakalia, 31 Juli 2016

Penulis

Christina Des y Ambarwati

(13)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xiv

HALAMAN DAFTAR GRAFIK ...xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Batasan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Literatur... 9

B. Perumusan Hipotesis ... 31

(14)

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Penelitian Tahap I ... 35

C. Penelitian Tahap II ... 38

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ... 42

F. Skala Pengukuran Data ... 44

G. Teknik Penguji Instrumen ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR A. Gambaran Umum Taman Wisata Candi Borobudur ... 52

B. Daya Tarik Taman Wisata Candi Borobudur ... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Tahap I ... 61

B. Penelitian Tahap II ... 70

C. Pembahasan ...94

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Penelitian Tahap I ...97

B. Kesimpulan Penelitian Tahap II ...99

C. Implikasi Manajerial ...100

D. Implikasi Bagi Penelitian Selanjutnya ...103

DAFTAR PUSTAKA ...104

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I.1 Jumlah Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur ... 4

V.1 Wisatawan Mancanegara Sesuai Tempat Tinggal ... 70

V.2 Kebangsaan Wisatawan Mancanegara ... 70

V.3 Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

V.4 Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Umur... 72

V.5 Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan ... 72

V.6 Status Kunjungan Wisatawan Mancanegara ... 73

V.7 Lama Tinggal Wisatawna Mancanegara di Wilayah Candi Borobudur ... 74

V.8 Lama Berkunjung Wisatawan Mancanegara di Candi Borobudur ... 75

V.9 Kedatangan Wisatawan Mancanegara Bersama ... 75

V.10 Asal Informasi Wisatawan Mancanegara Ketika Berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur ... 76

V.11 Tujuan Wisata Wisatawan Mancanegara Sebelum Mengunjungi Taman Wisata Candi Borobudur ... 77

V.12 Tujuan Wisata Wisatawan Mancanegara Sesudah Berkunjung dari Taman Wisata Candi Borobudur ... 78

V.13 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ... 79

V.14 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap dan Minat Kunjung Kembali ... 80

(16)

xiii

V.16 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi ... 82

V.17 Analisis Deskriptif Variabe Sika dan Minat Kunjung Kembali ... 84

V.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 85

V.19 Hasil Analisis Faktor ... 86

V.20 Hasil Perhitungan Perbedaan Sikap Wisatawan Dilihat dari Jenis Motivasi ... 89

V.21 Mean Sikap Wisatawan Dilihat dari Jenis Motivasi Masing-masing Kluster ... 89

V.22 Perbedaan Rata-rata Masing-masing Motivasi ... 90

V.23 Hasil Uji Normalitas Sikap terhadap Minat Kunjung Ulang ... 91

V.24 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 92

V.25 Hasil Uji Linearitas ... 92

V.26 Hasil Uji Regresi Sederhana untuk Rumusan Masalah Ketiga ... 93

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman II.1 Model Perilaku Konsumen ... 13

II.2 Hirarki Kebutuhan Maslow ... 17

IV.1 Pelepasan Lampion ... 55

IV.2 Borobudur International Festival ... 58

IV.3 Sendratari Mahakarya Borobudur ... 59

(17)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Judul Halaman

I.1 Persentase Jumlah Pengunjung Taman Wisata

Candi Borobudur ... ..4

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Halaman Lampiran 1 Daftar Pertanyaan dan Hasil Penelitian Tahap I ... 109

Lampiran 2 Kuesioner ... 121

Lampiran 3 Deskripsi Responden ... 124

Lampiran 4 Hasil Tabulasi dan Penelitian Tahap II ... 126

Lampiran 5 Hasil Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 148

Lampiran 6 Hasil Output Analisis Faktor ... 152

Lampiran 7 Hasil Output Post-Hoc Bonferroni ... 154

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas, Heteroskadasitas, dan Liniearitas ... 156

Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 158

(18)

xv

ABSTRAK

MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA BERKUNJUNG

KE TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR DAN

PENGARUHNYA PADA SIKAP DAN MINAT BERKUNJUNG

ULANG

Christina Desty Ambarwati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi wisatwan mancangera berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur; (2) perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis motivasi dan ; (3) apakah sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur berpengaruh pada minat kunjung ulang. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara dengan tiga responden yang memiliki kompetensi dalam bidang pariwisata untuk mengetahui motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur. Hasil dari penelitian tahap pertama digunakan sebagai dasar untuk membuat kuesioner yang akan digunakan pada penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap keuda dilakukan dengan metode kuesioner dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dan disebar sebanyak 100 responden wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur.

Penelitian tahap pertama menggunakan metode content analysis, common theme approach dan Analisis Faktor. Hasil penelitian tahap pertama menujukkan bahwa terdapat 4 kelompok motivasi yang mempengaruhi wisatawan mancanegara untuk berkunjung, yaitu Motivasi Rekreasi dan Kebudayaan (Kluster 1), Motivasi Minat Khusus (Kluster 2), Motivasi Menikmati Keindahan Alam (Kluster 3), Motivasi Menikmati Keindahan Candi (Kluster 4). Selanjutnya pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis data yaitu ANOVA (Post Hoc-Bonferroni) dan Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan SPSS 16. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan sikap wisatawan mancanegara terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis motivasi dan (2) sikap wisatawan mancanegara terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur berpengaruh pada minat berkunjung ulang.

(19)

xvi

ABSTRACT

TOURISTS’ MOTIVATION VISITING BOROBUDUR AND ITS

INFLUENCE TOWARDS ATTITUDE AND INTEREST TO REVISIT

Christina Desty Ambarwati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aimed to determine; (1) tourist motivations visiting Borobudur Temple; (2) whether there were differences in attitudes towards Borobudur Temple based on the type of motivation and; (3) whether the attitude influence the foreign tourist interest to revisit. This study was done in two stages. The first stage conducted interviews with three competence respondents to know clearly what tourist motivation in visiting Borobudur. The result of the first phase is used to develop a questionnaire that will be used in the second phase of study. The second stage was done by distributing questionaires to100 respondents who was visiting Borobudur Temple. The sample was taken using convenience sampling technique.

In the first stage, the research used content analysis, common theme approach to analyze and factor analysis. The research in the first stage found that there were four motivation groups that influenced tourist to visit Borobudur Temple, namely Recreation and Culture Motivation (Cluster 1), Special Interest Motivation (Cluster 2), Motivation to Enjoy the Beauty of Nature (Cluster 3), Motivation Enjoy the Beauty of Temple (Cluster 4). Then, in the second stage, the research used ANOVA (Post Hoc-Bonferroni) and Simple Linear Regression analysis. The result of the second stage showed that; (1) there were no differences in tourists’ attitude toward Borobudur Temple based on the type of motivation and; (2) the attitude positively influenced the foreign tourist interest to revisid Borobudur Temple.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pariwisata menurut Koen Meyers (2009) adalah aktivitas perjalanan yang

dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan

dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk

memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta

tujuan-tujuan lainnya. Negara Indonesia merupakan salah satu tujuan-tujuan wisata bagi

wisatawan asing, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah wisatawan dunia

yang semakin menigkat. Menurut data yang diperoleh CNN Indonesia

(www.cnnindonesia.com), tercatat pada tahun 2014 wisatawan asing yang

berkunjung ke Indonesia mencapai 702.666 juta wisman dan pada tahun 2015

mencapai 786.653, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 11,95% dalam

jangka waktu satu tahun.

Industri pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penyumbang

terbesar devisa negara. Dapat dibuktikan dari survai pada tahun 2012, devisa yang

disumbangkan oleh sektor pariwisata sebesar USD 9,1 miliar. Selain dapat

menyumbangkan devisa, sektor pariwisata juga mampu menumbuhkan optimse

bagi pemerintah untuk mendatangkan income yang cukup besar sebagai industri

non migas. Serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),

memperluas lapangan kerja dan berusaha memperkenalkan budaya suatu bangsa

(21)

2

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), pada tahun 2014

penyumbang wisatawan RI terbesar adalah Australia, Malaysia, Cina, Jepang dan

Singapura. Hal ini sangat mempengaruhi peran pemerintah, dimana pemerintah

harus memberikan anggaran untuk kegiatan promosi yang memfokuskan pada 3

hal yaitu promosi branding melalui “Wonderful Indonesia”, advertising dan selling.

Pada tahun 2015 anggaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata

sebesar Rp 4 trilliun untuk sektor pariwisata, dengan kenaikan 4 kali lipat dari

anggaran sebelumnya diharapkan dapat memenuhi target yang maksimal dalam

hal meningkatkan kunjungan pariwisata.

Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data pada tahun 2009 mempunyai luas

wilayah 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa dan terdiri dari

29 Kabupaten dan 6 Kota, sehingga berpotensi mempunyai banyak objek wisata

mulai dari alam, bahari, religi, maupun wisata sejarah. Khususnya Kabupaten

Magelang mempunyai beberapa tempat wisata yang menarik, seperti Air Terjun

Sekar Langit, Air Terjun Seloprojo, Air Terjun Kedung Kayang, Beberapa Galeri

Art, Desa Wisata Wanurejo, dan masih banyak tempat lainnya.

Salah satu tempat pariwisata yang menarik dikunjungi dan dijadikan

andalan Kabupaten Magelang sebagai wisata sejarah dan edukasi adalah PT.

Taman Wisata Candi Borobudur, baik bagi wisatawan domestik, maupun

wisatawan mancanegara. Candi Borobudur merupakan candi terbesar yang

(22)

3

terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan

sempat masuk dalam nominasi 7 keajaiban dunia, tetapi sekarang Candi

Borobudur telah ditetapkan sebagai salah satu situs peninggalan sejarah. Candi

Borobudur merupakan salah satu candi terbesar yang didirikan pada abad ke 8

pada Dinasti Syailendra yang terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur,

Kabupaten Magelang.

Candi Borobudur setelah beberapa kali dipugar, pada tanggal 15 Juli 1980

mulai diresmikan sebagai PT. Taman Wisata Candi Borobudur dengan luas lahan

mencapai 87 hektar. Misi dari perusahaan tersebut adalah menjunjung pelesatarian

warisan budaya bangsa dan pengembangan usaha pariwisata serta mempunyai visi

antara lain menjadikan perusahaan yang dimilikinya mempunyai kemampuan dan

kompetensi yang tinggi serta profesional dengan dukungan sumber daya manusia

yang berkualitas untuk menjadikan taman dan Candi Borobudur sebagai obyek

dan daya tarik wisata bertaraf internasional serta sebagai sarana pendidikan dan

pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 90an sampai sekarang

mulailah terjadi peningkatan jumlah pengunjung. Berikut merupakan jumlah

wisatawan domestik dan wisatawan manacanegara yang berkunjung ke Taman

(23)

4

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur Tahun (Year) Unit Borobudur Wisnus (Domestic) Wisman (Foreign) Total 2009 2.381.070 153.248 2.534.318 2010 2.283.538 156.247 2.439.779 2011 1.949.817 168.028 2.117.845 2012 2.830.230 193.982 3.024.212 2013 3.148.368 227.337 3.375.705

(Sumber : Laporan Tahunan TWC Borobudur 2013)

Grafik 1.1

Persentase Jumlah Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur

(Sumber : Laporan Tahunan TWC Borobudur 2013)

Tabel dan grafik tersebut menunjukan bahwa kenaikan para wisatawan

yang berkunjung di TWC Borobudur tidaklah selalu stabil. Pada tahun 2011

menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dibandingkan pada tahun-tahun

yang lalu, dan pada tahun 2013 tercatat wisatawan yang berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur mencapai total 3.375.705 wisatawan.

0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000

2009 2010 2011 2012 2013

WISNUS

WISMAN

(24)

5

Pariwisata dapat dikaitkan dengan sudut pandang marketing mix.

Pemasaran menurut Kotler dan Armstorng (2002:14) menyebutkan bahwa:

manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanan dan pengendalian

atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran,

dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut

pariwisata juga memerlukan marketing mix.

Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran

(Kotler dan Keller, 2009:101). Marketing mix dapat diklasifikasikan menjadi

empat besar kelompok yang disebut dengan 4P tentang pemasaran yaitu product,

price, place and promosi (Kotler dan Keller, 2009:63). Pariwisata dapat dikaitkan dalam 4p tersebut, (1) product tidak hanya berupa fisik namun juga jasa maupun

ide, dalam pariwisata potensi objek merupakan produk, seperti keindahaan alam,

sejarah, budaya maupun keunikan objek tersebut. (2) Price atau harga dalam

pariwisata harga tiket masuk sangat mempengaruhi dan harus dirancang bersama

Pemerintah Daerah, hal ini dikarenakan harga tiket merupakan penghasil

pendapatan bagi PT Taman Wisata. (3) Place atau tempat, akses untuk menuju

sebuah objek wisata merupakan sebuah komponen dalam pariwisata karena akses

mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap objek wisata. (4) Promosi dengan

adanya sebuah promosi maka dapat menjadikan objek wisata sebagai referensi

(25)

6

Salah satu hal mendasar yang mempengaruhi seorang wisatawan untuk

berkunjung ke destinasi wisata adalah motivasi. Motivasi sangat mempengaruhi

perilaku seseorang dalam mengambil sebuah keputusan, tindakan. Menurut Mc.

Donald (dalam Sardiman2007:73), motivasi sebagai perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini mengandung

tiga elemen penting yaitu: bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi

pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasi muncul dari dalam diri

manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, motivasi

ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling” yang relevan dengan

persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tingkah laku

manusia, motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan

menyangkut soal kebutuhan.

Motivasi wisatawan untuk mengunjungi sebuah obyek wisata berpengaruh

terhadap minat berkunjung ulang atau loyalitas konsumen. Seorang konsumen

dikatakan setia atau loyal apabila menunjukkan perilaku pembelian secara teratur

atau suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali

dalam selang waktu tertentu, dan pada kondisi ini konsumen dapat disebut sebagai

pelanggan (Griffin, 1995:30). Menumbuhkan minta berkunjung ulang wisatawan

atau menumbuhkan sikap loyal konsumen terhadap suatu produk tidaklah mudah,

karena berhubungan dengan kepuasan wisatawan tersebut terhadap lingkungan

(26)

7

itu, perlu memberikan pelayanan yang terbaik, agar nilai yang didapat oleh

wisatawan tentang suatu obyek wisata tersebut memuaskan bagi diri wisatawan.

B. Rumusan Masalah

Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai peninggalan budaya dunia

sehingga mempunyai potensi devisa bagi negara. Dengan demikian perlu adanya

pengembangan sehingga mampu mendatangkan wisatawan baik dari mancanegara

maupun wisatwan domestik, maka tantangan bagi manajer (pemasaran) Taman

Wisata Candi Borobudur adalah bagaimana mempromosikan daya tarik, menjaga

kenyamanan, sehingga tercipta loyalitas wisatawan dalam berkunjung kembali ke

Taman Wisata Candi Borobudur.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mengajukan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa sajakah motivasi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke

Taman Wisata Candi Borobudur?

2. Apakah ada perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur

dilihat dari jenis motivasi wisatawan?

3. Apakah sikap terhadap daya tarik Candi Borobudur berpengaruh pada

(27)

8

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke

Taman Wisata Candi Borobudur

2. Untuk mengetahui perbedaan sikap terhadap daya tarik wisatawan Candi

Borobudur dilihat dari jenis motivasi wisatawan.

3. Untuk mengetahui sikap terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur

berpengaruh pada minat berkunjung ulang.

D. Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Candi Borobudur, karena

penulis ingin mengetahui motivasi dan minat berkunjung ulang wisatawan

mancanegara ke Taman Wisata Candi Borobudur.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti berharap penelitian ini sebagai penambah wawasan dan

mengetahui lebih lanjut berkaitan dengan manajemen dalam dunia kerja.

2. Bagi Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur

Penelitian ini diharapkan bisa menyumbangkan gagasan baru dan evaluasi

dalam mengembangkan potensi Taman Wisata Candi Borobudur.

3. Bagi Wisatawan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam menetukan

(28)

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. TINJAUAN LITERATUR

A.1 Manajemen Pariwisata

A.1.1 Pengertian Manajamen

Manajemem adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud yang nyata (Terry,

2010).

A.1.2 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh

sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan

alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya

untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau

libur serta tujuan-tujuan lainnya (Meyers, 2009).

Pariwisata terdiri dari ide-ide dan pendapat orang yang membentuk

keputusan mereka tentang pergi pada perjalanan, tentang ke mana

harus pergi (dan tidak pergi ke mana) dan apa yang harus dilakukan,

tentang bagaimana berhubungan dengan wisata lain, penduduk

(29)

10

ide-ide dan pendapat Leiper, 1995 (dalam Richardson & Flicker,

2004:6).

Kepariwisataan menurut UU no 10 tahun 2009 adalah keseluruhan

kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi

serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang

dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat

sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.

Adapun jenis-jenis pariwisata berdasarkan motif tujuan perjalanan

dibedakan menjadi jenis pariwisata khusus (Spillane, 1987:29), yaitu :

1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukakan orang-orang yang

meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara

segar, memenuhi kehendak ingin tahunya, mengendorkan

ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru, menikmati

keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat setempat, mendapatkan

ketenangan.

2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)

Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur

untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan

rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya.

(30)

11

rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan pada

tempat yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan

kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan,

pusat-pusat peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan.

3. Pariwisata untuk Kebudayaan (Culture Tourism)

Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti

keinginan untuk belajar di pusat-pusat pangajaran riset,

mempelajari adat-istiadat, kelembagaan dan cara hidup masyarakat

yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah,

peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan,

festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain.

4. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism)

Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:

a. Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar

seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju

dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian bagi penonton atau

penggemarnya.

b. Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga

bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri

seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu,

(31)

12

5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)

Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah

bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya

dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada

seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan.

6. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)

Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena

ketika diadakan suatu konvensi atau pertemuan maka akan banyak

peserta yang hadir untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di

negara yang mengadakan konvensi. Negara yang sering

mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang

menunjang diadakannya pariwisata konvensi.

A.2 Perilaku konsumen

Definisi perilaku kosumen adalah : “The term consumer refers to the behavior that consumer display in searching for, purchashing, using, and disposing of product and service that they expect will

satisfy their needs”(Schiffman dan Kanuk 2010:7).

Dari definisi di atas menjelaskan bahwa sebagai perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Menurut The American Marketing Association yang dikutip oleh

Setiadi (2003), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara

(32)

13

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi

tersebut terdapat tiga ide penting, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah

dinamis, (2) hal tersebut melibatkan interaksi afeksi dan kognisi,

perilaku dan kejadian disekitar, (3) Hal tersebut melibatkan

pertukaran.

A.2.1 Model Perilaku Konsumen

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen membeli barang

atau jasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kosnumen inilah yang

disebut dengan model perilaku konsumen, berikut merupakan model

[image:32.595.87.510.193.693.2]

perilaku konsumen menurut Assael (1992):

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen. Sumber : Assael (1992) Konsumen

individu

Pengaruh lingkungan

Penerapan strategi pemasaran

Pembuatan keputusan

pembeli

Tanggapan konsumen

(33)

14

A.2.2 Sikap

Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau

tidak disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan

tindakan terhadap beberapa objek atau ide (Kotler dan Keller

2009:186). Sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu :

a. Komponen Kognitif, pengetahuan dan persepsi yang diperoleh

berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap

dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini

dan persepsi yang ditimbulkan biasanya mengambil bentuk

kepercayaan yaitu, kepercayaan konsumen bahwa objek sikap

mempunyai berbagai sifat dan bahwa perilaku tertentu akan

menimbulkan hasil-hasil tertentu.

b. Komponen Afektif, emosi atau perasaan konsumen mengenai produk

atau merek tertentu merupakan komponen efektif dari sikap tertentu.

Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh peneliti konsumen

sangat evaluatif sifatnya, yaitu mencakup penelitian seseorang secara

langsung dan menyeluruh.

c. Komponen Konatif, komponen yang berhubungan dengan

kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan

tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek

(34)

15

A.3 Motivasi

A.3.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul dari dalam diri

atau dari luar (lingkungan) yang menjadi faktor penggerak ke arah

tujuan yang ingin dicapai. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007),

motivasi adalah keadaan tertekan karena dorongan kebutuhan yang

“membantu” individu melakukan perilaku yang menurut anggapannya

akan memuaskan kebutuhan dan mengurangi ketegangan. Motivasi

dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang

memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut

dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan

yang tidak terpenuhi.

A.3.2 Teori Motivasi

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow (Maslow, 2002)yang menjadi

titik acuan untuk menahami motivasi dibagi atas tiga asumsi pokok,

yaitu :

1. Teori didasarkan atas :

a. Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan

keinginan mereka tidak pernah terpenuhi secara sempurna.

Setelah satu keinginan terpenuhi muncul keinginan lain.

(35)

16

b. Kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak lagi

menjadi pendorong bagi perilaku manusia.

2. Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat kepentingan

kebutuhan :

a. Teori memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu

jamak (yang terdiri kebutuhan material dan non material)

dan bobotnya bertingkat-tingkat.

b. Mengetahui bahwa seorang berperilaku dan bekerja adalah

untuk dapat memenuhi kebutuhan (material dan non

material) yang akan memberikan kepuasan baginya.

c. Kebutuhan itu berjenjang sesuai dengan kebutuhan atau

sosial ekonominya.

d. Mudah memberikan alat motivasi untuk merangsang

semangat.

3. Adapun kelemahan Teori Maslow adalah :

Menurut teori kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat,

tetapi pada kenyatannya manusia menginginkan tercapai

sekaligus dan kebutuhan manusia itu seperti siklus

(36)

17

Berdasarkan teori diatas, penliti menyimpulkan bahwa

motivasi seseorang terbentuk karena adanya kebutuhan. Setiap

orang memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda.

Berdasarkan tingkat kebutuhan masing-masing maka dorongan

[image:36.595.85.513.222.619.2]

motivasi yang muncul pun berbeda.

Gambar 2.2 Hirarki Kebutuhan Maslow Sumber : Setiadi (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:165)

Dari gambar tersebut, maka dapat dilihat bahwa hirarki kebutuhan

menurut Maslow adalah :

1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu

kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup.

2. Kebutuhan akan kemanan merupakan kebutuhan perlindungan bagi

fisik manusia.

3. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan rasa cinta, rasa dimiliki dan

(37)

18

4. Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan untuk berprestasi

sehingga mencapai derajat yang lebih tinggi dari pada yang

lainnya.

5. Aktualisasi diri adalah keinginan dari individu untuk menjadikan

dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan

kemampuan yang dimiliknya.

Mc Clelland (dalam Sumarwan 2011:29) mengembangkan suatu

teori motivasi yang disebut McClelland’s Theory of Learned Needs

yang menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi

seorang individu untuk berperilaku yaitu :

1. Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement)

Kebutuhan sukses adalah keinginan manusia untuk

mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik. Seseorang yang

memiliki kebutuhan sukses akan bekerja keras, tekun dan tabah

untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Ia akan memiliki

kepercayaan yang tinggi, mampu menghadapi segala tantangan dan

masalah dengan mewujudkan cita-citanya.

2. Kebutuhan Afiliasi (needs for affiliation)

Kebutuhan afiliasi adalah keinginan manusia untuk

membina hubungan dengan orang-orang sesamanya, mencari

(38)

19

sekelilingnya dan ingin memiliki orang-orang yang bisa

menerimanya. Seseorang memiliki kebutuhan afiliasi akan terlibat

aktif dalam berbagai kegiatan sosial maupun kegiatan yang

meilbatkan orang banyak. Ia akan memilih produk dan jasa yang

disenangi atau disetujui oleh teman dan kerabat dekatnya.

3. Kebutuhan kekuasaan (needs for power)

Kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk

bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi

orang-orang sekelilingnya. Tujuannya agar ia bisa mempengaruhi,

mengarahkan dan mengatur orang lain.

A.3.3 Motivasi Perjalanan

Motivasi yang berasal dari sifat (internal), merupakan motif

yang berasal dari dalam diri yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu tindakan dengan mengharapkan tercapainya suatu

tujuan, dan tingkah laku ini datang dengan sendirinya atau kesadaran

sendiri. Diantaranya adalah hobi yang ada dalam diri wisatawan itu

sendiri dan dengan adanya dorongan dari finansial yang mencukupi

oleh wisatawan itu.

Sedangkan motivasi yang berasal dari luar (eksternal) yaitu,

wisatawan melakukan kegiatan tersebut dikarenakan ada yang

mempengaruhi atau dirangsang dari luar diri yang berguna untuk

(39)

20

A.3.4 Motivasi Wistawan

McIntosh (dalam Yoeti 2008: 113) mengemukakan 4 hal

mengapa orang melakukan perjalanan wisata, yaitu:

1. Motivasi Fisik

Orang-orang melakukan perjalanan wisata dengan tujuan

untuk mengembalikan keadaan fisik yang sudah lelah karena

bekerja, perlu beristirahat dan bersantai, melakukan kegiatan

olahraga, agar kembali semangat ketika masuk kerja.

2. Motivasi Kurtural

Orang-orang tergerak hatinya untuk melakukakn perjalanan

wisata disebabkan ingin melihat dan menyaksikan tingkat

kemajuan budaya suatu bangsa, baik kebudayaan dimasa lalu

maupun apa yang sudah dicapai sekarang, adat istiadat, kebiasaan

hidup (the way of life)

3. Motivasi personal

Orang-orang ingin melakukan perjalanan wisata karena ada

keinginan untuk mengunjungi sanak keluarga atau teman yang

sudah lama tidak bertemu.

(40)

21

4. Motivasi Status dan Prestise

Adanya orang-orang tertentu yang beranggapan dengan

melakukan perjalanan wisata dapat meningkatkan status dan

prestise keluarga, menunjukan mereka memiliki kemampuan

dibandingkan dengan orang lain.

A.4. Segmentasi

A.4.1 Pengertian Segmentasi

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:37), segmentasi pasar

dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi

irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat

yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang

akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.

Segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan memilih-milih

kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta

produk atau bauran pemasaran tersendiri.

A.4.3 Dasar Segmentasi PasarBerdasarkan Karakteristik Konsumen

Kotler dan Keller (2008:234), merumuskan dasar-dasar

untuk membuat segmentasi pasar berdasarkan karakteristik

(41)

22

1. Segmentasi Demografis.

Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok

berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran

keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan. Fakor-faktor

demografis tersebut adalah dasar paling umum yang digunakan

untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu

alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan,

dan penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan

variabel demografis. Variabel demografis merupakan variabel

yang paling mudah diukur di bandingkan dengan variabel

lainnya.

2. Segmentasi Geografis.

Segmentasi geografis membutuhkan pembagian pasar

menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah,

negara bagian, daerah, kota,atau bahkan lingkungan sekitar.

Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi disatu

atau beberapa wilayah geografis, atau beroperasi di seluruh

wilayah tetapi memberi perhatian pada perbedaan geografis

dalam kebutuhan dan keinginan.

3. Segmentasi Psikografis.

Segmentasi psikografis membagi pembeli menjadi

(42)

23

karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok

demografis yang sama bisa memiliki komposisi psikografis yang

sangat berbeda.

4. Segmentasi Perilaku.

Segmenasi perilaku membagi pembeli menjadi kelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons

terhadap sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa

variabel perilaku adalah titik awal terbaik untuk membangun

segmen pasar.

A.4.4 Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen

Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada

pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap

produk (Rupiyoadi, 2013:60) :

1. Segmentasi Manfaat. Segmentasi manfaat membagi pasar

menjadi kelompok menurut beraneka manfaat yang dicari

konsumen dari produk.

2. Segmentasi Penggunaan. Segmentasi penggunaan membagi

konsumen dalam pengguna berat, pengguna menengah, dan

pengguna ringan. Pengguna berat biasanya hanya memiliki

presentase kecil dari seluruh pasar, tetapi memiliki presentase

(43)

24

3. Segmentasi Respons Promosi. Segmentasi respons promosi

mengelompokkan konsumen berdasarkan bagaimana konsumen

merspons bentuk-bentuk promosi.

4. Segmentasi Loyalitas. Pasar dapat disegmentasikan berdasarkan

loyalitas konsumen. Beberapa konsumen benar-benar setia atau

loyal terhadap satu macam produk.

5. Segmentasi Jasa. Segmentasi berdasarkan jaas berfokus pada

apakah penawaran jasa dapat dibedakan? Apakah sebuah produk

membutuhkan level jasa yang sama? Dan, bisakah

pengelompokkan konsumen diidentifikasikan dengan

permintaan jasa yang sama.

A.4.5 Manfaat Segmentasi

Berikut adalah manfaat dari segmentasi :

1. Mendesain jasa yang lebih responsif terhadap kebutuhan

pasar. Ketika membuat sebuah produk, produk kita nantinya

menjadi tepat sasaran dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen

atau produk kita sesuai dengan keinginan konsumen yang sudah

kita tetapkan di awal.

2. Menganalisis pasar. Kita dapat menganalisis pasar sasaran,

melihat dan menganalisis SWOT dari perusahaan kita.

3. Menemukan peluang. Dalam bisnis kita selalu memiliki

pesaing, dengan kita melakukan segmentasi terlebih dahulu, maka

(44)

25

demikian kita akan menjadi berbeda walau termasuk dalam bisnis

yang sama.

4. Menguasai posisi yang superior (unggul) dan kompetitif.

Keuntungan segmentasi lainnya yaitu dapat menjadikan kita

sebagai superior.

5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien.

Segmentasi erat kaitannya dengan pemasaran, sehingga dengan

adanya segmentasi juga dapat menentukan strategi komunikasi

yang baik untuk promosi terhadap konsumen.

A.5 Loyalitas

A.5.1 Pengertian Loyalitas

Menurut Griffin (2005:31), loyalitas adalah perilaku membeli

seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli. Kebiasan tersebut

melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu

tertentu.

A.5.2 Karateristik Loyalitas

Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Berikut

karateristik tersebut menurut Oliver (2010) :

1. Loyalitas Kognitif (cognitive loyalty) merupakan loyalitas yang

(45)

26

2. Loyalitas Afektif (affective loyalty) merupakan sikap terhadapa

merek yang didasarkan pada kesempataan menggunakan kepuasan

secara kumulatif

3. Loyalitas Konatif (conative loyalty) yang menunjukkan sebuah

kondisi loyalitas yang berisi apakah pada kemunculan pertama

memperlihatkan komitmen mendalam untuk membeli

4. Loyalitas Tindakan (action loyalty) merupakan niat dikonversi ke

dalam sebuah sebuah tindakan.

A.5.3 Jenis-jenis Loyalitas Konsumen

Menurut Griffin (2005), ada empat jenis loyalitas konsumen yaitu :

1. Tanpa Loyalitas (no loyalty)

Untuk berbagai alasan, beberapa konsumen yang tidak

mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu.

Artinya, konsumen tdak akan pernah menjadi konsumen yang

loyal, mereka hanya berkontribusi sedikit terhadap suatu

perusahan. Secara umum perusahan harus menghindari suatu

kelompok yang masuk kategori tanpa loyalitas untuk menjadikan

target pasar karena mereka tidak akan pernah menjadi konsumen

(46)

27

2. Loyalitas yang Lemah (inertia loyalty)

Keterkaitan yang lemah digabung dengan pembelian ulang

yang tinggi akan menghasilkan loyalitas yang lemah. Konsumen

yang memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan.

Dasar yang digunakan untuk membeli produk biasanya karena

sudah terbiasa atau karena selalu menggunakan produk tersebut.

kesetiaan semacam ini biasanya banyak terjadi pada produk yang

sering dipakai, tetapi tidak menutup kemungkinan konsumen

yang memiliki loyalitas yang lemah berubah dengan cara

mendekatkan diri pada konsumen tersebut melalui produk yang

lebih dibandingkan pesaing, misalnya dengan meningkatkan

kualitas produk tersebut dan dengan penambahan fasilitas lainnya.

3. Loyalitas Tersembunyi (latent loyalty)

Tingkat preferensi yang relatif tinggi yang digabung dengan

tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukkan loyalitas

yang tersembunyi. Pengaruh situasi dan sikap yang menentukan

pembelian ulang. Perusahan dapat mengatasi loyalitas

tersembunyi ini dengan cara memahami faktor situasi yang

berkontribusi pada loyalitas tersembunyi itu.

4. Loyalitas Premium (premium loyalty)

Loyalitas premium merupakan jenis loyalitas yang terjadi

(47)

28

dengan aktifitas pembelian kembali. Loyalitas seperti inilah yang

sangat diharapkan oleh perusahaan. Pada tingkat preferensi yang

tinggi, maka konsumen akan bangga menemukan dan

menggunakan produk tersebut dan dengan senang hati membagi

pengetahuan dari pengalaman mereka kepada teman, keluarga

atau konsumen lainya.

A.5.4 Tahapan Loyalitas

Proses seorang calon pelanggan menjadi pelanggan yang loyal

terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan. Loyalitas

pelanggan tumbuh melalui beberapa tahap (Griffin, 2005), yaitu :

1. Suspect

Merupakan orang yang mungkin membeli produk atau jasa.

Disebut demikian karena kita percaya atau menyangka mereka

akan membeli, tetapi kita masih belum yakin.

2. Prospects

Adalah orang-orang yang kebutuhan akan produk atau jasa

dan memiliki kemampuan membeli. Meskipun prospek belum

membeli mungkin ia telah mendengar, membaca dan

(48)

29

3. Prospel yang diskualifikasi (disqualified prospect)

Merupakan prospek yang telah cukup dipelajari untuk

mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau tidak

memiliki kemampuan membeli suatu produk atau jasa.

4. Pelanggan pertama kali (first time customer)

Adalah orang yang telah membeli produk satu kali. Orang

tersebut bisa jadi merupakan konsumen perusahan sekaligus

konsumen pesaing perusahaan.

5. Konsumen yang melakukan pembelian berulang (repect customer)

Orang yang telah membeli produk atau jasa dua kali atau

lebih. Mereka mungkin telah membeli produk yang sama dua

kali atau membeli dua produk atau jasa yang berbeda pada dua

kesempatan sama atau lebih.

6. Mitra (client)

Orang yang membeli secara teratur, memiliki hubungan yang

kuat dan berlanjut yang menjadikan kebal terhadap pesaing

7. Penganjur (advocates)

Meliputi orang yang membeli secara teratur, mendorong

orang lain untuk membeli, dan membicarakan hal-hal yang

(49)

30

A.5.6 Minat Berkunjung Ulang

Menurut Jahja (2011:63), minat ialah suatu dorongan yang

mengakibatkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu

seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Minat berhubungan

dengan aspek kognitif, afektif dan motorik yang merupakan sumber

motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.

Sonmez dan Graeffe (1998) menyebutkan bahwa penelitian di

bidang pariwisata menunjukkan bahwa pengalaman perjalanan masa

lalu ke tujuan tertentu meningkatkan niat untuk melakukan

perjalanan ke sana lagi.

Menurut Umar, 2003 (dalam Purbawisesa, 2014), minat

berkunjung kembali merupakan perilaku yang muncul sebagai

respon terhadap objek yang meunjukkan keinginan pelanggan untuk

melakukan kunjungan ulang. Proses keputusan berkunjung kembali

terbentuk sesudah tahapan purna kunjungan. Dalam siklus pembelian

menunjukan ada dua hal yang mempengaruhi seseorang wisatawam

melakukan kunjungan kembali, yaitu evaluasi pasca kunjungan dan

keputusan melakukan kunjungan kembali.

Wisatawan secara sadar dan tidak sadar dalam tahap purna

kunjungan, akan mengevaluasi transaksi yang telah dilakukan.

Tingkat kepuasan atau ketidakpuasan wisatawan yang akan

mempengaruhi perilakunya. Jika wisatawan merasa puas karena

(50)

31

besar untuk melakukan kunjungan kembali. Serta wisatawan yang

merasa puas juga akan cenderung menyatakan hal-hal baik tentang

organisasi pemberi layanan tersebut.

B. Perumusan Hipotesis

1. Perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari

jenis motivasi wisatawan.

Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan

terhadap beberapa objek atau ide (Kotler dan Keller 2009:186).

Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul dari dalam diri

atau dari luar (lingkungan) yang menjadi faktor penggerak ke arah tujuan

yang ingin dicapai. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), motivasi

merupakan keadaan tertekan karena dorongan kebutuhan yang

“membantu” individu melakukan perilaku yang menurut anggapanya akan

memuaskan kebutuhan dan mengurangi ketegangan. Motivasi dapat

digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa

mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh

keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tida

terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa setip wisatawan mempunyai sikap

emosionalyang berbeda-beda, akan menimbulkan motivasi dalam diri

wisatawan. Dengan demikian semakin positif sikap wisatawan maka akan

(51)

32

Berdasarkan argumen di atas, maka peneliti mengajukan H1 sebagai

berikut :

H1 : Ada perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis motivasi wisatawan

2. Relasi sikap terhadap daya tarik Candi Borobudur berpengaruh pada minat

berkunjung ulang.

Menurut Allpor (dalam Wijoyo, 2005), sikap adalah mempelajari

kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu objek baik disenangi

maupun tidak disenangi secara konsisten.

Minat ialah suatu dorongan yang mengakibatkan terikatnya perhatian

individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan

orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, aktif dan motorik

yang merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan

(Jahja, 2011:63). Sikap wisatawan yang menimbulkan motivasi maka

akan berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan, dimana mereka

wisatawan mempunyai keinginan untuk berkunjung ulang ke suatu daya

tarik wisata.

Berdasarkan argumen di atas, maka peneliti mengajukan H2 sebagai

berikut :

(52)

33

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan kedua hipotesis tersebut, maka secara sderhana peneliti dapat

menggambarkan model penelitian sebagai berikut:

Motivasi Sikap

Minat

berkunjung

(53)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan mixed method atau penggabungan dua

metode penelitian, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2014:475), metode penelitian kombinasi adalah

ssuatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau

menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk

digunakan secara bersema-sama dalam suatu kegiatan penelitian,

sehingga diperoleh data yang lebih komperhensif, valid, reliabel, dan

objektif. Penelitian tahap pertama berfungsi untuk mencari

atribut-atribut tentang apa sajakah motivasi wisatawan mancanegara

berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur. Atribut-atribut tersebut

nantinya akan digunakan dalam pengembangan data kuisioner untuk

penelitian tahap ke dua. Sedangkan penelitian tahap ke dua digunakan

untuk meneliti dan menjelaskan rumusan masalah dua dan tiga. Pada

penelitian kedua menggunakan penelitian kuantitatif, dengan

menggunakan metode survei melalui kuisioner yang diukur dengan

(54)

35

B. Penelitian Tahap 1 1. Tujuan Penelitian

Penelitian tahap pertama dilakukan peneliti dengan tujuan untuk

mendapatkan atribut-atribut yang relevan motivasi wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur,

nantinya akan digunakan penelitian selanjutnya (penelitian tahap II).

2. Jenis Penelitian

Penelitian tahap pertama menggunakan metode kualitatif yang

nantinya menjelaskan mengenai hal-hal yang akan berkaitan dengan

motivasi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Wisata

Candi Borobudur.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tahap pertama akan dilakukan oleh peneliti pada bulan

Januari 2016 – Maret 2016, dengan lokasi penelitian tahap pertama

adalah Kantor Kasie Taman Wisata Candi Borobudur.

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk penelitian tahap I yaitu wawancara.

Wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi yang relevan

yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan dijadikan sebuah

pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Komunikasi akan dilakukan secara informal, yaitu pewawancara

hanya mengingat pertanyaan kunci yang digunakan untuk menggali

(55)

36

menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam mungkin

seputar penelitian yang sedang diteliti.

5. Narasumber

Pada tahap pertama, penggunan narasumber bertujuan untuk

membantu peneliti dalam menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan

”Apa sajakah motivasi wisatwan mancanegara berkunjung ke Taman

Wisata Candi Borobudur” dengan harapan memperoleh informasi

yang relevan untuk melakukan penelitian tahap selanjutnya. Peneliti

merencanakan yang akan dijadikan narasumber dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

a. Staff Operasional Taman Wisata Candi Borobudur. Peneliti

memilih Staff Operasional Taman Wisata Candi Borobudur

sebagai narasumber pertama karena beliau yang mengatur dan

memberikan kebijakan (peraturan) bagi para wisatawan.

b. Kasie Umum Taman Wisata Candi Borobudur. Peneliti memilih

Kasie Umum Taman Wisata Candi Borobudur sebagai

narasumber kedua karena beliau mengatur dan memberikan

kebijakan fasilitas bagi para wisatawan

c. Tour Guide Taman Wisata Candi Borobudur. Peneliti memilih

Tour Guide Taman Wisata Candi Borobudur sebagai narasumber ketiga karena guide sering dipakai jasanya oleh

wisatawan untuk memberikan informasi berkaitan dengan Candi

(56)

37

6. Teknik Analisis Data

Data yang dapat dianalisis merupakan gagasan-gagasan yang

dapat disimpulkan menjadi sebuah atribut penelitian, dengan metode

content analysis (atribut-atribut yang sering diucapkan secara terus-menerus oleh narasumber) dan common-theme approach

(atribut-atribut yang diucapkan serupa dengan narasumber lain) yang

bersumber dari hasil wawancara dengan narasumber.

7. Jenis-jenis Sumber Data

Data primer kualitatif ini pada umumnya berupa variasi-variasi

motivasi dari para wisatawan mancanegara. Sehingga sifat data

kualitatif sangatlah beragam dengan berbagai skala yang

diberlakukan untuk menentukan bobot dari persepsi responden.

Misalnya alternatif jawaban persepsi sangat baik, baik, ragu, tidak

baik, sangat tidak baik. Dengan demikian dapat dihitung berapa

jumlah responden yang mempunyai persepsi sangat baik, baik, ragu,

tidak baik dan sangat baik, dapat dilihat pada jumlah salah satu

persepsi mana yang paling banyak respondnya (Suyanto, 2011:22).

Pada penelitian ini data kualitatifnya adalah hasil dari wawancara

yaitu pada penelitian tahap pertama.

8. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Yusuf (2014:372), wawancara adalah suatu kejadian

atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan

(57)

38

melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa

wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara

pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara

bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah

direncanakan sebelumnya.

C. Penelitian Tahap II

1. Tujuan Penelitian

Penelitian tahap kedua akan dapat dilakukan setelah

mendapatkan hasil dari data penilitan tahap pertama, yaitu berbagai

atribut penelitian (instrumen penelitian) yang akan digunakan dalam

kuesioner.

2. Jenis Penelitian

Penelitian tahap kedua menggunakan metode kuantitatif untuk

menganalisis variabel-variabel “apakah ada perbedaan sikap

terhadap daya tarik wisata Candi Borobudur dilihat dari jenis

motivasi wisatawan dan apakah sikap terhadap daya tarik Candi

Borobudur berpengaruh pada minat berkunjung ulang”.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tahap kedua akan dilakukan oleh peneliti pada bulan

Januari 2016 – Maret 2016, dengan lokasi tahap kedua adalah Area

(58)

39

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148), “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang

pernah dan sedang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur.

b. Sampel

Sampel adalah besaran karateristik tertentu dari sebagian

populasi yang memiliki karateristik sama dengan populasi

(Nurastusi, 2007:127). Dalam penelitian ini menggunakan

conveneince sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi, telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti, yaitu

Wisatawan Mancanegara yang sedang atau pernah berkunjung

ke Taman Wisata Candi Borobudur. Adapun dalam penelitian

ini digunakan 100 anggota sampel.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel non

(59)

40

Wisatawan Mancanegara sebagai responden yang menduk

Gambar

Tabel  Judul
Gambar  Judul
Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur
Gambar  2.1 Model Perilaku Konsumen. Sumber : Assael (1992)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan; 2) mengetahui potensi obyek wisata Candi Prambanan; 3)

Motivasi ekstrinsik wisatawan nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata city tour di Denpasar menunjukan bahwa motivasi ektrinsik tertinggi adalah pada indikator biaya

tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka menemukan seberapa erat hubungan antara daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT.. TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN DAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pegaruh Motivasi Wisata wan Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Cimanggu” ini beserta seluruh

Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia sekaligus destinasi pariwisata prioritas di Indonesia sehingga mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah dan

dilihat dari daya tarik dan fasilitas yang menarik yang disediakan oleh pengelola objek wisata misalnya wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Camp 91 dimana untuk

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kawasan Wisata Candi Borobudur Magelang karena penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap