• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAFSIRAN SURAH AL-TI > N AYAT 1-

A. Analisis Data

Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

ِنﻮُْـﱠﺰاﺴو ِﲔِّاﺴو

(demi buah tin dan buah zaytu>n)

ﺴﲔِ ِ ِرﻮُﻃﺴو

(demi gunung sinai)

ِﲔِﻣﻷا ِﺪﺴﺴـﺒْا اﺴﺬﺴﺴو

(demi negeri yang aman).

Muqsam bih ialah lafaz yang terletak setelah qasam yang dijadikan sebagai sandaran dalam bersumpah disebut sebagai syarat. Dalam al-Qur’an Allah bersumpah dengan zatnya sendiri yang maha agung dan maha besar.

Muqsam bih dalam surah al-ti>n ini dengan membuang mudhof. Kata yang dibuang Rabbi ﻰﺑر sehingga jika kata tersebut dinampakkan maka takdirnya adalah ﻦﯿﺘﻟا ﻰﺑرو

Pada ayat selanjutnya Benda dan tempat yang dipergunakan untuk bersumpah oleh Allah

ِﲔِﻣﻷا ِﺪﺴﺴـﺒْا اﺴﺬﺴﺴو.

Allah bersumpah dengan penciptanya

mengisyaratkan bahwa benda-benda tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.

Muqsam alaih bentuk berita yang ingin dipercaya atau diterima oleh orang yang mendengarnya, sehingga diperkuat dengan sumpah tersebut atau jawab qasam.

55

Jika jawab qasamnya berupa Fi’il ma>di musbat mutasarrif yang tidak didahului ma’mulnya apabila menjadi jawab qasam, harus disertai dengan lam(ل) dan qad (ﺪﻗ). Dan salah satu keduanya ini tidak boleh dihilangkan kecuali jika kalimat terlalu panjang.

ﺳﱘِﻮْﺴـ ِ ﺴ ْﺣﺴأ ِﰲ ﺴنﺎﺴ ْﻹا ﺎﺴْﺴﺴﺧ ْﺪﺴﺴ

(sesungguhnya kami ciptakan manusia itu

dalam bentuk sebaik-baiknya). Dan taqdirnya ialah (

), sebab fi’il madi jadi

menjadi jawab qasam harus disertai lam ل dan qad

, dan tidak boleh dihilangkan

salah satunya kecuali jika kalam terlalu panjang sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Ini sangat berkaitan muqsam bih dengan Muqsam alaih pada ayat keempat yang berbunyi

ﺳﱘِﻮْﺴـ ِ ﺴ ْﺣﺴأ ِﰲ ﺴنﺎﺴ ْﻹا ﺎﺴْﺴﺴﺧ ْﺪﺴﺴ

(sesungguhnya kami ciptakan

manusia itu dalam bentuk sebaik-baiknya). Tampak dengan jelas pada ayat ke empat menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya, ini menggambarkan hubungan manusia dimuka bumi ini dengan alquran yakni ingin membimbing mereka kejalan yang benar.

Menurut pendapat para mufassir bahwa ayat pertama

ِنﻮُْـﱠﺰاﺴو ِﲔِّ اﺴو

bermakna tumbuhan atau buah, cenderung mengaitkan sumpah ini dengan ayat ke empat

ﺳﱘِﻮْﺴـ ِ ﺴ ْﺣﺴأ ِﰲ ﺴنﺎﺴ ْﻹا ﺎﺴْﺴﺴﺧ ْﺪﺴﺴ

yang menyatakan bahwa manusia telah

56

bersumpah dengan menggunakan nama tumbuhan atau buah yang memiliki banyak manfaat sebagai isyarat bahwa manusia yang diciptakan Allah, juga memiliki potensi yang dapat memberi manfaat seperti tumbuhan atau buah tersebut. Manusia memiliki potensi yang besar yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai tujuan baik untuk kebaikan diri dan keluarganya, maupun untuk membangun masa depan bangsa dan negara. Jika ia memanfaatkan potensinya maka tentulah ia akan banyak manfaat sebagaimana pohon tiin dan zaitun.

Dalam surah al-ti>n manusia adalah makhluk yang memiliki bentuk sebaik- baiknya, baik itu lahir maupun batin. Secara bentuk fisik manusia lebih baik dari pada makhluk lainnya. Namun secara psikis itu sendiri membuatnya menjadi makhluk yang paling sempurna.

Pada ayat pertama Allah bersumpah dengan menggunakan buah yaitu buah tin dan zaitun yang memiliki banyak manfaat atau potensi. Bahwa manusia diciptakan untuk memiliki banyak potensi untuk dapat memberikan manfaat.

Salah satu potensi besar manusia ditunjukkan oleh Allah pada ayat kedua. Yaitu Allah bersumpah atas nama sebuah tempat, yaitu bukit sinai tempat nabi Musa menerima wahyu dari Allah. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa manusia memiliki potensi untuk mendapat petunjuk. Ayat kedua ini juga menyampaikan pesan bahwa manusia diciptakan Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik- baiknya, sehingga apabila manusia bisa mengikuti petunjuk Allah dan memanfaatkan dengan modal potensi yang manusia miliki, maka manusia akan bisa bertahan dan bahkan mengatur dunia dan akhiratnya.

57

Ayat ke tiga Dan demi kota Mekah ini yang aman. Maka hal ini menunjukkan bahwa apabila manusia sudah bisa memanfaatkan potensinya dengan berdasar petunjuk-petunjuk yang Allah turunkan bagi manusia, maka ia akan seperti kota makkah. Kota yang gersang tetapi kenyataannya kota mekkah adalah kota yang diberkahi dengan makanan yang berlimpah dan jelas kota yang aman.

Akal dijadikan oleh Allah yang baik dan mematuhi perintah Allah. Dalam proses pemenuhan nafsu-nafsunya tersebut, manusia dibekali dengan akal. Manusia memang berpikir sebagai dasar untuk menemukan cara memenuhi nafsunya, karena manusia memiliki akal yang bekerja bersama dengan pikiran maka akal dalam hal ini berperan dalam memberikan petunjuk tentang sesuatu, tentang apa yang bernilai atau tidak bagi diri manusia itu sendiri. Selain itu, dengan akal pun manusia dapat memiliki kreativitas dan dengannya menjadikan hidup ini dinamis.

Akal menjadikan manusia seolah-olah seperti sebuah komputer yang paling canggih sedemikian sehingga komputer yang paling canggih pun tidak bisa mengalahkan manusia. Hal ini kembali disebabkan karena nafsu manusia yang tidak pernah habis, yang menjadikan manusia terus mengejar sesuatu yang lebih. Dalam hal inilah nafsu bekerja sama dengan akal untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai lebih bagi manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang terus mencari yang lebih baik, itulah nafsu dasarnya dan Allah yang menjadi perantaranya, sarana untuk merealisasikannya.

58

Maka makin jelas bagi kita kaitan yang amat erat anatara muqsam bih dan muqsam alaih. Kata al-ti>n dan al-zaytu>n dalam arti buah-buahan maupun dalam arti tempat keduanya berkaitan dengan ayat keempat yang menjadi muqsam alaih. Dari kedua kata tersebut jika difahami sebagai nama buah-buahan yang mengandung banyak manfaat, maka manusia yang Allah ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya juga memiliki manfaat dalam berbagai tujuan baik untuk kebaikan diri sendiri dan keluarganya maupun untuk bangsa dan negara.

Menurut Quraish Shihab kata al-ti>n, al-zaytu>n, thurisina, al-balad al-amin ini adalah tempat-tempat suci dimana nabi isa, musa, muhammad menerima wahyu. Dengan bersumpah Allah pada tempat-tempat suci akan memancar cahaya kebenaran Allah yang terang benerang, pada ayat-ayat tersebut seakan-akan menyampaikan pesan bahwa manusia yang diciptakan Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya.

Pada ayat keempat Allah bersumpah dengan al-Qur’an jadi muqsam alaihnya nabi muhammad. Karena nabi muhammad dengan al-Qur’a>n tidak dapat dipisahkan. al-Qur’a>n adalah kitab suci yang diterima oleh Allah dan nabi muhammad disini orang pertama yang mengamalkan al-Qur’a>n dalam kehidupan sehari-hari baik itu secara individual, keluarga, masyarakat maupun negara.

Maka makin jelas bagi kita kaitan yang amat erat anatara muqsam bih dan muqsam alaih Pada ayat keempat Allah bersumpah dengan al-Qur’an jadi muqsam alaihnya nabi muhammad. Karena nabi muhammad dengan al-Qur’an tidak dapat dipisahkan. al-Qur'an adalah kitab suci yang diterima oleh Allah dan nabi muhammad disini orang pertama yang mengamalkan al-Qur’an dalam

59

kehidupan sehari-hari baik itu secara individual, keluarga, masyarakat maupun negara.

Setelah memperhatikan uraian-uraian diatas, disimpulkan bahwa antara muqsam bih dan muqsam alaih dalam al-Qur’an terdapat hubungan yang sangat kuat dan harmonis, sehingga masing-masing saling menunjukkan dalam membentuk suatu ungkapan yang serasi, tepat dan akurat.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hubungan antara muqsam bih dan muqsam alaih ini pada kata al-ti>n, al- zaytu>n, thurisina, al-balad al-amin ini sangat berkaitan dengan ayat ke empat. Huruf و pada ayat pertama merupakan wawu athaf, sedangkan huruf wawu berikutnya adalah wawu muathaf.

ِنﻮُْـﱠﺰاﺴو ِﲔِّ اﺴو

)

١

(

ﺴﲔِ ِ ِرﻮُﻃﺴو

)

٢

(

ِﲔِﻣﻷا ِﺪﺴﺴـﺒْا اﺴﺬﺴﺴو

)

٣

(

ﺳﱘِﻮْﻘﺴـ ِ ﺴ ْﺣﺴأ ِﰲ ﺴنﺎﺴ ْﻹا ﺎﺴْﻘﺴﺴﺧ ْﺪﺴﻘﺴ

)

٤

(

1

Demi buah tin dan buah zaitun, dan demi bukit sinai, dan demi kota mekkah ini yang aman, sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

Muqsam bih dalam surah al-ti>n ini dengan membuang mudhof. Kata yang dibuang Rabbi ﻰﺑر sehingga jika kata tersebut dinampakkan maka takdirnya adalah ﻦﯿﺘﻟا ﻰﺑرو. Pada ayat selanjutnya Benda dan tempat yang dipergunakan untuk bersumpah oleh Allah

ِﲔِﻣﻷا ِﺪﺴﺴـﺒْا اﺴﺬﺴﺴو.

Allah bersumpah dengan

penciptanya mengisyaratkan bahwa benda-benda tersebut merupakan tanda- tanda kebesaran Allah.

1

Alquran alKarim, At-Tiin/95:1-4.

60

61

Muqsam alaih bentuk berita yang ingin dipercaya atau diterima oleh orang yang mendengarnya, sehingga diperkuat dengan sumpah tersebut atau jawab qasam.

Adanya jawab qasam berupa fi’il ma>dhi mutsbat mutasharif yang positif tidak dinegatifkan, yang tidak didahului ma’mulnya apabila menjadi jawab qasam, harus disertai huruf ل dan ﺪﻗ dan salah satu keduanya tidak boleh dihilangkan kecuali jika kalimat terlalu panjang.

2. Menurut Tafsir al-Misbah karya M.Quraish Shihab mengatakan bahwa al-ti>n merupakan bukit di damaskus syiria tempat nabi isa berlindung. al-zaytu>n tempat nabi isa menerima wahyu. Pada ayat 1-3 Allah bersumpah dengan tempat-tempat para nabi. Ayat pertama nabi isa, kedua nabi musa, ketiga nabi muhammad. Menurut quraish shihab cenderung memahami al-ti>n dan zaytu>n, thurisina dan al-balad al-amin ini tempat-tempat suci dimana nabi isa, musa, muhammad menerima wahyu. Dengan sumpahnya Allah dengan tempat- tempat suci darinya memancar cahaya kebenaran Allah yang terang benderang. Jadi manusia yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya akan bertahan dengan keadaannya itu selama mereka mau mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disampaikan kepada nabi pada tempat-tempat suci itu. Yakni ingin membimbing ke jalan yang benar.

Menurut tafsir al-maraghi karya ahmad mustafa al-maraghi ini mengatakan bahwa buah tin adalah nabi adam dan istrinya menutupi tubuhnya dengan pohon tin. Zaytu>n adalah nabi nuh dengan cara Allah menghukum kaumnya

62

yang ingkar dengan didatangkannya banjir bandang kemudian diselamatkan Nabi Nuh dengan perahunya kemudian datang seekor burung membawa daun pohon zaytu>n ini pertanda keamanan dan keselamatan. Bukit sinai adalah Nabi Mu>sa yaitu dengan peristiwa turunnya kitab taurat kemudian bersinar nur taukid. Kota Makkah yang dimuliakan oleh Allah ini dilahirkannya muhammad dengan keberadaan ka’bah (baitullah). Disini Allah bersumpah untuk umat manusia diselamatkan dari kegelapan menuju alam yang terang benerang. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik dengan ukuran tinggi yang memadai, makan dengan tangan tidak seperti makluk lain mengambil makan dengan mulut. Keistimewaan manusia dengan akalnya meliputi berfikir, menimba ilmu pengetahuan, mewujudkan segala inspirasi dan manusia memiliki kekuatan.

Menurut tafsir shafwatut tafa>sir karya syaikh muhammad ali ash-shabuni ini menafsirkan dengan riwayat hadis ibn abbas buah tin ini buah yang kalian makan, zaytu>n yang diperas menjadi minyak. Ikrimah mengatakan Allah bersumpah dengan tempat-tempat tumbuhnya ti>n dan zaytu>n, tin didamaskus, zaytu>n di baitul maqdis. Gunung sinai ini sumpah dengan tempat-tempat suci yang dimuliakan oleh Allah. Allah berfirman secara langsung kepda musa, bukit sinai yang mempunyai banyak pohon yang berkah dan indah. Bersumpah dengan negeri yang aman ini makkah al mukarromah tempat aman bagi orang yang memasukinya baik dirinya maupun keluarganya. Jawab kalimat sumpah sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sifat paling sempurna, indah bentuknya, anggota

63

badan yang serasi, dihiasi dengan ilmu pengetahuan, akal dan pikiran, berbicara dan bersusila.

Menurut tafsir ibnu katsir ini menafsirkan dengan berbagai riwayat ti>n merupakan masjid didamaskus, ti>n adalah buah ti>n, ti>n adalah gunung, ti>n menurut alqurthubi adalah masjid ash-habul kahfi, ti>n menurut aufi dari ibnu abbas adalah masjid nuh bukit di aljudi. Sedangkan zaytu>n menurut ka’ab al- ahbar, qatadah, ibnu zaid adalah baitul maqdis menurut mujahid dan ikrimah zaytu>n adalah buah zaytu>n yang diperas. Bukit sinai menurut ka’ab al-ahbar adalah bukit dimana Allah berbicara langsung dengan Nabi Mu>sa as. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya. Jadi obyek sumpahnya Allah telah menciptakan manusia dalam wujud dan bentuk yang sebaik-baiknya dengan perawakan yang sempurna serta anggota badan yang normal.

B. Saran-saran

1. Sebagai makhluk Allah yang lemah dan sempurna sudah semestinya untuk taat dan patuh terhadap Allah dan Allah lah yang maha kuasa dan maha bijaksana.

2. Sebagai makhluk Allah sebaiknya harus banyak-banyak bersyukur kepada Allah karena nikmat yang Allah berikan begitu besar dan sangat banyak, jika di hitung nikmat Allah maka kita tidak akan bisa menghitung nikmat Allah yang begitu banyak.

Dokumen terkait