BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Analisis Data Penelitian
1. Analisis data observasi kegiatan pembelajaran
Berdasarkan observasi dan data hasil observasi kegiatan pembelajaran pada tabel 4.2, maka diketahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diantaranya :
a. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa sehingga dapat menyebabkan siswa kurang termotivasi
b. Beberapa siswa aktif bertanya kepada guru, akan tetapi sebagian besar siswa kurang aktif bertanya saat mengalami kesulitan dalam pembelajaran
c. Beberapa siswa masih takut untuk mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran berlangsung
d. Suasana kelas kurang kondusif pada saat siang hari dikarenakan kurangnya pendingin udara yang menyebabkan siswa maupun guru kurang berkonsentrasi pada saat pembelajaran.
Tabel 4.5 Analisis Kesalahan Soal Tes Diagnostik Nama
siswa Contoh kesalahan Deskripsi kesalahan
1a S19 Kesalahan teknis/ salah hitung
1b S4 Kesalahan menggunanakan teorema
atau definisi
S5 Kesalahan menggunanakan teorema
atau definisi
S11 Kesalahan menggunanakan teorema
atau definisi
S14 Kesalahan menggunakan teorema atau
S19 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S20 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S21 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S24 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S25 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
1c S2 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S3 Kesalahan menggunakan teorema atau
S6 kesalahan teknis/ salah hitung
S7 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S8 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S12 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S15 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S16 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S20 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S24 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S25 Kesalahan menggunakan teorema atau
S8 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S11 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S14 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S16 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S19 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S21 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S22 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S25 Kesalahan menggunakan teorema atau
S3
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S4 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S5 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S6 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S8 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S11 Kesalahan menggunakan teorema atau
S15 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S16 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S20 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S21 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S22 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S24 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S25 Kesalahan menggunakan teorema atau
S3 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S4 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S6 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S7 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S8 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S11 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S12 Kesalahan menggunakan teorema atau
S14 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S15 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S16 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S17 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S19 Kesalahan menggunakan teorema atau
S21 Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S22 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S23 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
S24 Kesalahan menggunakan teorema atau
definisi
2 S3 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke bentuk matematikanya)
matematikanya) dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S7 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya) dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S8 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya) dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S10 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
S12 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke bentuk matematikanya) dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi
matematikanya) dan Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S14 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
S15 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya) dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi
S21 Kesalahan mengintepretasikan bahasa
(salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
4 S2 kesalahan memvisualisasikan soal cerita dalam gambar
S8 kesalahan memvisualisasikan soal
cerita dalam gambar dan kesalahan bahasa (salah dalam mengubah ke dalam bentuk matematika)
S10 kesalahan memvisualisasikan soal
cerita dalam gambar dan kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
5 S2 kesalahan memvisualisasikan soal cerita dalam gambar
S4 kesalahan memvisualisasikan soal
cerita dalam gambar
S5 Kesalahan bahasa (salah dalam
mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
bahasa (salah dalam mengubah ke bentuk matematikanya)
S23 kesalahan memvisualisasikan soal
cerita dalam gambar dan kesalahan bahasa (salah dalam mengubah ke bentuk matematikanya)
6a S2, Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S3 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa
yang ditanyakan soal)
S4 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa
yang ditanyakan soal)
S5 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa
S9 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S12 Kesalahan menggunakan logika dalam
menarik kesimpulan
S14 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S15 Kesalahan menggunakan logika dalam
menarik kesimpulan
S17 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S18 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S21 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S22 Kesalahan bahasa (tidak mengerti apa yang ditanyakan soal)
S24 Kesalahan menggunakan logika dalam menarik kesimpulan
S25 Kesalahan menggunakan logika dalam
menarik kesimpulan
6b S5 kesalahan data (menggunakan/
menambahkan data yang tidak diperlukan) dan Kesalahan bahasa (salah dalam mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
S9 Kesalahan bahasa
(salah dalam mengubah ke dalam bentuk matematikanya)
S15 kesalahan data
(menggunakan/menambahkan data yang tidak diperlukan) dan kesalahan bahasa (salah mengubah ke dalam bentuk matematikanya.
S17 kesalahan data (menambahkan data
diperlukan)
S24 kesalahan data (menggunakan data
yang tidak diperlukan)
S25 kesalahan data (menggunakan data
Tabel 4.6 Rekapitulasi kesalahan yang dilakukan per siswa No Jenis kesalahan Nama
siswa Nomor soal 1 Kesalahan teknis S6 1c S12 3, 4 S14 3 S19 1a
2 Kesalahan definisi/teorema S2 1c, 1d, 1e, 1f S3 1c, 1e, 1f S4 1b, 1c, 1e, 1f S5 1b, 1e, 1f, 2 S6 1e, 1f S7 1c, 1f, 2 S8 1c, 1d, 1e, 1f, 2 S11 1b, 1d, 1e S12 1c, 1f S13 1e, 1f, 2 S14 1b, 1d, 1e, 1f S15 1b, 1c, 1e, 1f S16 1c, 1d, 1e, 1f S17 1f S19 1b, 1d, 1f S20 1b, 1c, 1e, 1f S21 1b, 1d, 1e, 1f S22 1d, 1e, 1f S23 1f S24 1b, 1c, 1e, 1f S25 1b, 1c, 1d, 1e 3 Kesalahan data S5 6b S15 S17 S23 S25 4 Kesalahan bahasa S2 6a S3 2, 6a S4 6a S5 2, 4, 6a, S7 2 S8 2, 4 S9 6a, 6b S10 2, 4 S12 2 S13 2
S14 2, 6a S15 2, 6a S17 6a S18 6a S19 4 S21 2 S22 6a S23 4, 5 5 Kesalahan memvisualisasikan dalam gambar S2 4, 5 S4 5 S8 4 S10 4 S19 5 6 Kesalahan logika dalam
menarik kesimpulan S12 6a S15 S23 S24 S25
Berdasarkan tabel 4.6 kita dapat melihat banyaknya kesalahan yang dilakukan untuk tiap-tiap jenis kesalahan dalam penjumlahan dan pengurangaan bilangan bulat. Kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan menggunakan definisi atau teorema.
3. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan data wawancara a. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal
nomor 1a
Berikut ini soal tes untuk nomor 1a.
Dari 10 siswa yang diwawancarai, siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1a yaitu S19. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S19.
Gambar 4.1 Kesalahan S19 pada soal nomor 1a
Berdasarkan hasil jawaban siswa tersebut, siswa salah dalam menjumlahkan dengan hasil -11. Berikut ini cuplikan wawncara dengan S19.
S19 : Ini aku pake apa namanya? P : Garis bilangan
S19 : Iya garis bilangan
P : Ya, gimana kamu ngerjainnya kemaren? S19 : ( siswa menghitung dari 13 ke -25) 12 P : jadi jawabannya?
S19 : menuliskan -12
P : Berarti salah apa kemaren? Salah ngitung? S19 : Iya
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut siswa sudah mengerti konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif, akan tetapi kurang teliti saat menghitung hal ini dibuktikan saat siswa diminta mengerjakan kembali, siswa dapat menjawab dengan benar. Kesalahan yang dilakukan siswa S19 pada soal no 1a dikategorikan dalam kesalahan teknis, sedangkan
faktor penyebabnya adalah kurang teliti dalam melakukan perhitungan.
b. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 1b
Berikut ini soal tes untuk nomor 1b.
Dari 10 siswa yang diwawancarai, terdapat 7 siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1b. Semua siswa tersebut melakukan kesalahan definisi atau teorema yang mengakibatkan siswa bingung bagaimana menjawab soal sehingga beberapa siswa menjawab dengan asal-asalan. Peneliti memilih S20 untuk menganalisis jawaban siswa dikarenakan S20 adalah salah satu siswa yang melakukan kesalahan definisi atau teorema dan bingung dalam menjawab soal. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S20.
Gambar 4.2 Kesalahan S20 pada soal nomor 1b
Berdasarkan jawaban yang dituliskan oleh S20 tersebut, S20 tidak memahami sifat-sifat dalam penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif sehingga menghilangkan kedua tanda bilangan dan menjumlahkan kedua bilangan. Berikut ini kutipan wawancara dengan S20.
S20 : Salah
P : Salah kenapa, kok bisa salah? Kemaren ngerjainnya gimana?
S20 : Karna ini minus ini minus jadinya bingung
P : Bingungnya gimana? Kalo minus ditambah minus gimana?
S20 : Bingung
P : Kemaren dapat hasilnya ini gimana?
S20 : Nah ini aku tambahin minus tambah minus hasilnya positif
Berdasarkan cuplikan wawancara tersebut, siswa tidak memahami konsep dalam menjumlahkan bilangan negatif dengan bilangan negatif sehingga mengerjakan dengan asal-asalan yaitu menghilangkan tanda negatif kemudian menjumlahkan kedua bilangan tersebut.
c. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 1c
Berikut ini soal tes untuk nomor 1c.
Dari 10 orang siswa yang diwawancarai, terdapat 4 orang siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1c. Keempat siswa tersebut melakukan kesalahan teorema atau definisi. Salah
satu siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1c adalah S25. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S25.
Gambar 4.3 Kesalahan S25 pada soal nomor 1c
Berdasarkan jawaban siswa tersebut, S20 salah dalam mengubah soal pengurangan ke dalam bentuk penjumlahan. Berikut ini cuplikan wawancara dengan S25.
P : Sekarang yang nomor 1c kamu kemaren gimana ngerjainnya? Kok ini jadi ditambah 24?
S25 : Kan negatif sama negatif nanti diubah jadi positif P : Negatifnya jadi positif? Kenapa?
S25 : Karna ini kurang
P : Ini kamu mau ubah ke bentuk penjumlahan apa gimana? S25 : iya
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif. Siswa keliru dalam mengubah bentuk pengurangan menjadi bentuk penjumlahan.
d. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 1d
Berikut ini soal tes untuk nomor 1d.
Dari 10 orang siswa yang diwawancarai, terdapat 6 orang siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1d. Satu dari keenam siswa tersebut saat diwawancarai tidak konsisten saat diminta mengerjakan kembali yaitu S11. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S11.
Gambar 4.4 Kesalahan S19 pada soal nomor 1d
Siswa salah dalam mengurangkan sehingga hasilnya -51, berikut ini cuplikan wawancara dengan S11.
P : Nah, ini gimana kamu ngerjainnya kemaren? S11 : Ini ketemu ini jadi nya + berarti -19+70 P : Jadi, hasilnya berapa?
S11 : 89, -89
P : Yakin? Kok jawabanmu -51? Coba gimana? S11 : Di kurang
P : Apa yang dikurang? S11 : 70 dikurang 19 P : Jadi berapa? S11 : 51
S11 : (mikir) nggak, + berarti P : Oke
Siswa tidak konsisten saat diminta mengerjakan jawabannya berbeda dengan jawaban sebelumnya, siswa juga bingung saat mengerjakan soal, tetapi pada akhirnya jawabannya bisa benar. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan teorema atau definisi adalah tidak memahami konsep mengenai pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
e. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 1e
Berikut ini soal tes untuk nomor 1e.
Dari 10 siswa yang diwawancarai terdapat 8 siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1e. Salah satu siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1e adalah S16. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S16.
Gambar 4.5 Kesalahan S16 pada soal nomor 1e
Berdasarkan hasil jawaban tersebut, S16 salah dalam melakukan pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif. Berikut ini cuplikan wawncara dengan S16.
P : Kamu kemaren ngerjainnya gimana? Kok kok bisa -14?
S16 : Dikurangi positif 18
P : Hmm, berarti kayak ini? (1c) S16 : Iya
Berdasarkan cuplikan wawancara tersebut, siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif dan melakukan kesalahan tersebut secara berulang ulang dari soal nomor 1c. selain S16, S14 juga melakukan kesalahan pada soal nomor 1e. Berikut ini contoh jawaban dari S14.
Gambar 4.6 Kesalahan S14 pada soal nomor 1e
Berdasarkan hasil jawaban tes tersebut, S14 sudah benar dalam menngurangkan bilangan negatif dengan bilangan positif akan tetapi salah dalam menjumlahkan bilangan negatif dengan bilangan negatif. Berikut ini cuplikan wawncara dengan S14. P : ya, ini 1e Gimana kamu ngerjainnya?
S14 : -32-18 hasilnya -50 ditambah -17
P : Berarti kamu ngerjainnya sama kayak 1b? S14 : Iya
Berdasarkan cuplikan wawancara diatas, S14 sudah melakukan kesalahan pada soal yang sebelumnya dengan bentuk yang sama. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan adalah
siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
f. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 1f
Berikut ini soal tes untuk nomor 1f.
Dari 10 siswa yang diwawancarai, terdapat 8 siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1f. Kedelapan siswa tersebut melakukan kesalahan menggunakan teorema atau definisi mengenai sifat pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif. Salah satu siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 1f adalah S2. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S2:
Gambar 4.7 Kesalahan S2 pada soal nomor 1f
Berdasarkan jawaban siswa tersebut, ksiswa melakukan kesalahan dalam menggunakan teorema atau definisi. Berikut ini kutipan wawancara dengan S2.
P : Oke, Nah punyamu ini bener gak hasilnya? Kamu ngerjainnya kemaren gimana?
P : Bisa 17 darimana? S2 : Karna positif 36 P : Yakin bener? S2 : nggak
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif sehingga mengerjakan dengan asal-asalan.
g. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 2
Berikut ini soal tes untuk nomor 2.
Suhu sebuah balok es mula-mula oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Berapa kenaikan suhu es tersebut hingga menjadi air?
Dari 10 orang siswa yang diwawancarai, terdapat 4 siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 2. Keempat siswa tersebut salah dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematikanya. Salah satu siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 2 adalah S10. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan S10.
Jawaban S10 sebenarnya benar, akan tetapi siswa salah dalam merubah soal cerita ke dalam bentuk matematikanya. Berikut ini cuplikan wawancara dengan S10.
P : Kemaren yang ini gimana ngerjainnya (nomor 2) ? S10 : Gimana ya, lupa e? aku ngitung dari 5 di tambah 3 P : Kok bisa 5 darimana di soalnya kan -5?
S10 : Aku tu nggak tau cara nya e tapi aku tau 8, Jadi kan -5 biar jadi nol ditambah 5 kan terus 3 kan ditambah 3 jadi 8 gitu
P : Gimana tadi tulisin dong? S10 : Gimana yaa? (mikir)
P :Coba kalo pake garis bilangan gimana lebih mudah nggak? S10 : Ya mudah
P : Coba digambarkan gimana?
(Menggambar garis bilangan dan menghitung dari -5 sampai 3)
S10 : Ni kan 1 2 3 4 5 6 7 8 jadi 8
Siswa tahu jawaban yang benar tetapi kurang paham menuliskan dan menjelaskan hasil pemikirannya, sehingga peneliti salah persepsi terhadap cara yang digunakan. Akan tetapi saat diminta menunjukkan dengan garis bilangan siswa dapat dengan mudah menjelaskan. Selain S10, S15 juga mengalami kesalahan
pada soal nomor 2 yaitu kesalahan bahasa dan kesalahan menggunakan teorema atau definisi. Berikut ini contoh kesalahan S15.
Gambar 4.9 Kesalahan S10 pada soal nomor 2
Berdasarkan hasil jawaban tersebut ,S15 salah dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematika dan salah dalam melakukan operasi pengurangan. Berikut ini cuplikan wawancara dengan S15.
P : Oke nah ini, gimana ni? kenapa -5 dikurang 3? (mengerjakan)
P : Ini bener gak caranya coba dibaca lagi, kalo pake garis bilangan gimana? Suhunya kan mula mula disini to (-5)? S15 : Iya
P : (Membaca soal) berarti yang ditanyain kan kenaikan dari
ke 3 kan jadi berapa?
S15 : 8 P : Oke.
Saat diminta mengerjakan, siswa kembali mengulangi kesalahan teorema atau deinisi, dan saat diarahkan mengerjakan dengan garis bilangan S15 dapat menjawab dengan benar. Faktor penyebab kesalahan S15 adalah kurang teliti dalam membaca soal dan tidak memahami konsep pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif.
h. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 3
Berikut ini soal tes untuk nomor 3.
Pak Agus mempunyai hutang pada Pak Udin sebesar Rp800.000,00. Karena anak Pak Agus mengalami kecelakaan, Ia terpaksa meminjam uang lagi pada Pak Udin sebesar Rp200.000,00. Berapa hutang Pak Agus seluruhnya kepada Pak Udin?
Dari 10 orang siswa yang diwawancarai, hanya 1 orang yang melakukan kesalahan pada soal nomor 3 yaitu S14. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S14.
Gambar 4.10 Kesalahan S14 pada soal nomor 3
Berdasarkan hasil jawaban tes siswa tersebut, siswa sudah bisa mengubah soal cerita ke dalam model matematika akan tetapi salah
dalam menjumlahkan . berikut ini cuplikan wawancara dengan S14.
P : Ini kemaren gimana ngerjainnya? S14 : 800 ditambah 200
P : hasilnya berapa? Bener gak 10 juta? S14 : (menghitung) salah, harusnya 1 juta
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut siswa sudah bisa dalam mengubah soal ke dalam bentuk matematikanya, akan tetapi kurang teliti saat menghitung hal ini dibuktikan saat siswa diminta mengerjakan kembali, siswa dapat menjawab dengan benar. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan adalah kurang teliti dalam melakukan perhitungan.
i. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 4
Berikut ini soal tes untuk nomor 4.
Sebuah mobil berjalan dari Jogja menuju Solo, jarak yang harus ditempuh mobil tersebut adalah 62 km. Setelah menempuh jarak sejauh 35 km mobil berhenti untuk mengisi bahan bakar. Gambarkanlah situasi tersebut dan hitunglah berapa jarak yang harus di tempuh Mobil tersebut untuk sampai di kota Solo?
Dari 10 siswa yang diwawancarai, terdapat 2 orang siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 4 yaitu S10 dan S2,
kedua siswa tersebut kurang teliti dalam dalam membaca soal. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S10.
Gambar 4.11 Kesalahan S10 pada soal nomor 4
Berdasarkan jawaban siswa tersebut, siswa salah dalam menggambarkan situasi didalam soal yang memungkinkan jawabannya juga salah.
P : Terus yang ini, nomor 4 ini gimana ? (Hening)
S10 : Itu kan dari jarak yang harus ditempuh mobil tersebut ke kota solo berarti 62 km
Siswa kurang teliti dalam membaca soal, siswa menjawab soal tanpa memperhatikan kondisi lain yang ada di dalam soal. j. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal
nomor 5
Berikut ini soal tes untuk nomor 5.
Sebuah kapal selam mula-mula berada sejauh 3 m dibawah permukaan laut, kemudian kapal menyelam kearah dasar laut 110 m, kemudian kapal bergerak ke bawah lagi sejauh 20 m.
Gambarkanlah situasi tersebut dan hitunglah posisi terakhir kapal selam dari atas permukaan laut!
Dari 10 siswa yang diwawancarai, terdapat 3 siswa yang melakukan kesalahan pada soal no 5. Dua diantaranya yaitu S2 dan S19 dapat menjawab dengan benar saat peneliti memintamengerjakan kembali. Kedua siswa tersebut salah dalam mengubah bentuk soal ke dalam bentuk matematika dan salah dalam memvisualisasikan gambar. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh S19.
Gambar 4.12 Kesalahan S19 pada soal nomor 5 P : Bener gak? Kamu gimana kemaren ngitungnya?
S19 : 3 meter di bawah laut kapal menyelam kearah dasar laut 110 meter ditambah 110 kemudian kapal bergerak ke bawah lagi sejauh 20 meter ini ditambah 20, 133
Saat diminta mengulang menjawab soal siswa dengan lancar dapat menjawab dengan benar. Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat diketahui faktor penyebab siswa
melakukan kesalahan adalah siswa kurang teliti dan kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal.
Sedangkan S5 juga melakukan kesalahan yang sama dengan S2 dan S19. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan S5.
Gambar 4.13 Kesalahan S15 pada soal nomor 5
Berdasarkan hasil jawaban siswa tersebut, siswa melakukan kesalahan bahasa yaitu salah dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematikanya siswa juga tidak membuat gambar yang diminta dalam soal. Berikut ini kutipan wawancara dengan S5. P : Oke, terus yang ini juga
S5 : Aku bingung mbak P : Bingung kenapa? S5 : Nggak dong
P : Nggak dong apanya? S5 : Cara ngitungnya
P : Nah ini kan disuruh gambar dulu, kamu gak gambar kenapa? Gak bisa juga gambarnya?
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, S5 merasa susah dalam menghitung dan menggambar dikarenakan tidak memahami bahasa dalam soal.
k. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 6
Berikut ini soal tes untuk soal nomor 6.
Bu Dina memiliki usaha penjualan ayam potong di pasar. Pada bulan pertama ia mendapat untung 6 juta, bulan kedua mengalami kerugian sebesar 4 juta. Pada bulan ketiga dan keempat, hasil penjualan Bu Dina mengalami kerugian sebesar 2 juta dan 3 juta. a. Apakah Bu Dina mengalami untung atau rugi dari hasil
penjualan pada bulan pertama dan kedua?
b. Hitunglah total kerugian Bu Dina untuk bulan ketiga dan keempat?
1. Analisis faktor penyebab kesalahan berdasarkan wawancara soal nomor 6a
Dari 10 siswa yang diwawancarai terdapat 4 siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 6a. Salah satu siswa yang melakukan kesalahan pada soal nomor 6a adalah S15. Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan S15.
Gambar 4.14 Kesalahan S15 pada soal nomor 6a Berikut ini cuplikan wawancara dengan S5.
S15 : Karna bulan 2 mengalami kerugian 4 juta, bulan 3 rugi 2 juta
P : Oh, berarti kamu liat bulan ke tiga dan keempat juga? Padahal yang ditanyain bulan?
S15 : Bulan pertama dan kedua
Siswa tidak teliti saat membaca soal sehingga tidak mengerti apa yang ditanyakan dalam soal. Yang ditanyakan adalah bu dina untung atau rugi dari bulan pertama dan kedua, sedangkan siswa menggunakan data pada bulan ketiga dan keempat.
P : Coba kamu baca lagi bulan pertama dan kedua S15 : (membaca soal)
P : Berarti dari bulan pertama dan kedua kamu bisa menyimpulkan apa?
S15 : Rugi P : Kenapa?
S15 : Soalnya yang pertama dia untung 6 juta terus rugi 4 juta
Saat di minta membaca soal kembali, siswa salah dalam menyimpulkan pernyataan hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang memahami konsep rugi dan untung. Selain S15, S2 juga melakukan kesalahan pada soal nomor 6a. Berikut ini kesalahan yang dilakukan oleh S2.
Gambar 4.15 Kesalahan S2 pada soal nomor 6a Siswa tidak menjawab soal, yang ditanya apakah bu dina mengalami untung atau rugi, tetapi siswa menjawab ya. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat dikategorikan sebagai kesalahan bahasa yaitu siswa tidak mengerti apa yang ditanyakan dalam soal. Berikut ini cuplikan wawancara dengan S2.
P : Nah, no 6 ini kamu jawab ya kenapa?
Coba dibaca lagi soalnya? Yang ditanyain apa? S2 : (membaca)
P : Jadi, jawabanmu ini ya apa?
Bu dina mengalami untung atau rugi? S2 : Untung
P : Kenapa?
S2 : Karna untung 6 juta rugi rugi 4 juta P : Banyakan untung kan daripada rugi?
Jadi untungnya berapa? S2 : 2 juta
P : oke
Saat diminta membaca soal kembali dan diarahkan dalam menjawab, siswa dapat menjawab dengan benar. Faktor siswa melakukan kesalahan adalah kurang teliti dalam membaca soal.