• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah responden karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan dan bersedia menjadi sampel yaitu sebanyak 32 orang.

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 22 68.75 Perempuan 10 31.25 32 100.00 Total Karakteristik Jenis Kelamin

Sumber: Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin Laki-laki sebesar 68,75% dan perempuan sebesar 31.25% hal ini karena pekerjaan bersifat lapangan dan lebih membutuhkan tenaga fisik.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah % 18 - 27 4 12.50 28 - 37 16 50.00 38-47 10 31.25 > 48 2 6.25 32 100.00 Total Karakteristik Usia

Sumber : Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.2, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berusia 28-37 tahun sebesar 50,0%, menunjukkan responden umumnya usia produktif dalam bekerja dan mengembangkan kemampuan berkarir.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Jumlah % SMA/SMK 10 31.25 Diploma (D-III) 1 3.13 Sarjana (S1) 21 65.63 Pascarjana (S2) 0 0.00 32 100.00 Total Karakteristik Pendidikan

Sumber : Data Penelitian Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.3, mayoritas responden penelitian ini tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebesar 65,63% dan masih tercatat sebagai pegawai tetap di PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan.

4.2.2 Analisis Deskripsi Variabel

Pada penelitian ini variabel bebas yang diamati ada dua yaitu Disiplin Pegawai (X1) dan Motivasi Kerja (X2) sedangkan variabel terikat yang diamati yaitu Kinerja Pegawai (Y).

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Disiplin(X1)

Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya, dan terdapat pada pernyataan nomor 1–5, seperti terlihat pada Tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Tanggapan Pegawai Terhadap Disiplin

N o Pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju F % f % f % f % f % 1 Saya sanggup melakukan pekerjaan dengan tepat waktu

1 3,1 2 6,2 4 12,5 19 59,4 6 18,8 2 Saya telah menaati

jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

2 6,2 3 9,4 5 15,6 14 43,7 8 25,0

3 Saya selalu

mengenakan seragam sesuai peraturan yang berlaku

2 6,2 2 6,2 2 6,2 20 62,5 6 18,8

4 Saya selalu mematuhi

prosedur yang berlaku 1 3,1 2 6,2 2 6,2 20 62,5 7 21,9 5 Saya bersedia menerima sanksi dan hukuman apabila Saya melakukan pelanggaran kode etik. 1 3,1 2 6,2 1 3,1 22 67,8 6 18,8 Rata-rata 4.6 32.6 6.5 4.4 15.9

Pada Tabel 4.4 di atas dijelaskan bahwa hasil penjelasan tenaga pendidik terhadap pernyataan variabel Disiplin Kerja (X1) yaitu :

a. Penjelasan tentang pernyataan 1, mayoritas pegawai menjawab setuju sebanyak 19 orang (59,4%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan sebanyak 4 orang (12,5%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,2%) sangat tidak setuju dan 1 orang (3,1%) pegawai menjawab tidak setuju. b. Penjelasan tentang pernyataan 2, mayoritas pegawai menjawab setuju 14

orang (43,7%), sebanyak 8 orang (25%) sangat setuju dan sebanyak 5 orang (15,6%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 3 orang (9,4%) tidak setuju dan sebanyak 2 orang (6,2%) sangat setuju.

c. Penjelasan tentang pernyataan 3, mayoritas pegawai menjawab setuju 20 orang (62,5%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan sebanyak 2 orang (6,2%) ragu-ragu. Namun terdapatsebanyak 2 orang (6,2%) tidak setuju dan sebanyak 2 orang (6,2%) sangat tidak setuju.

d. Penjelasan tentang pernyataan 4, mayoritas pegawai menjawab setuju 20 orang (62,5%), sebanyak 7 orang (21,9%) sangat setuju dan 2 orang (6,2%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,2%) tidak setuju dan sebanyak 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

e. Penjelasan tentang pernyataan 5, mayoritas pegawai menjawab setuju 22 orang (67,8%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan 1 orang (3,1%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,2%) tidak setuju dan 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja (X2)

Variabel Motivasi kerja diukur berdasarkan indikator kebutuhan fisiologis, rasa nyaman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri yang terdapat pada pernyataan nomor 1– 5 pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Tanggapan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja

No Pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju f % f % f F % f % f

1 Saya termotivasi untuk bekerja demi mencapai prestasi individu yang cemerlang

1 3,1 2 6,3 2 6,3 23 71,9 4 12,5

2 Saya terdorong untuk berbuat banyak dan memberikan apa yang terbaik kepada

perusahaan

2 6,3 1 3,1 2 6,3 19 59,4 8 25,0

3 Saya perlu meningkatkan semangat dan daya juang untuk bekerja

1 3,1 2 6,3 2 6,3 21 65,6 6 18,8

4 Saya terdorong untuk memberikan ide-ide yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan

1 3,1 2 6,3 2 6,3 22 68,8 5 15,6

5 Saya terdorong untuk memenuhi tanggung jawab pekerjaan Saya dan Saya siap

mempertanggungjawabk annya

0 0,0 1 3,1 1 3,1 25 78,1 5 15,6

Rata-rata 8,3 45,0 11,0 33,0 5,6

Pada Tabel 4.5 di atas dijelaskan hasil tentang motivasi kerja antara lain:

a. Penjelasan tentang pernyataan 1, mayoritas pegawai menjawab setuju 23 orang (71,9%), sebanyak 4 orang (12,5%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 2 orang (6,3%) tidak setuju dan 1 orang (3,1%) sanga tidak setuju.

b. Penjelasan tentang pernyataan 2, mayoritas pegawai menjawab setuju 19 orang (59,4%), sebanyak 8 orang (25,0%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 1 orang (3,1%) tidak setuju dan 2 orang (6,3%) sangat tidak setuju.

c. Penjelasan tentang pernyataan 3, mayoritas pegawai menjawab setuju 21 orang (65,6%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 2 orang (6,3%) tidak setuju dan 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

d. Penjelasan tentang pernyataan 4, mayoritas pegawai menjawab setuju 22 orang (68,8%), sebanyak 5 orang (15,6%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 2 orang (6,3%) tidak setuju dan 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

e. Penjelasan tentang pernyataan 5, mayoritas menjawab setuju 25 orang (78,1%), sebanyak 1 orang sangat setuju (15,6%), sebanyak 1 orang setuju (3,1%) dan 1 orang (3,1%) ragu-ragu, namun tidak terdapat yang sangat tidak setuju.

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responen Terhadap Disiplin Kerja (Y)

Variabel disiplin kerja diukur berdasarkan indikator penuntun kerja, peraturan, sanksi, loyalitas dan pembinaan yang terdapat pada pernyataan nomor 1–5 pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6

Tanggapan Pegawai Terhadap Disiplin Kerja

No Pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju f % F % f f % f % f 1 Saya menyelesaikan pekerjaan tanpa melakukan kesalahan sedikit pun

2 6,3 1 3,1 2 6,3 19 59,4 8 25,0 2 Saya memiliki kemauan

untuk mengerjakan semua pekerjaan sesuai target yang ditetapkan

1 3,1 2 6,3 2 6,3 21 65,6 6 18,8

3 Saya mampu bekerja tepat

pada waktu yang diberikan 2 6,3 2 6,3 2 6,3 20 62,5 6 18,8 4 Saya mampu bekerja

secara efektif 1 3,1 2 6,3 2 6,3 20 62,5 7 21,9 5 Saya mampu bekerja

secara mandiri dan mengandalkan keahlian dan kemampuan yang Saya miliki

1 3,1 2 6,3 1 3,1 22 68,8 6 18,8

Rata-rata 4,6 38,0 6,5 40,4 15,9

Sumber : Data Penelitian PT. KAI Medan (2016)

Pada Tabel 5.8 di atas dijelaskan hasil tentang disiplin kerja antara lain: a. Penjelasan tentang pernyataan 2, mayoritas pegawai menjawab setuju 19

orang (59,4%), sebanyak 8 orang (25,0%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 1 orang (3,1%) tidak setuju dan 2 orang (6,3%) sangat tidak setuju.

b. Penjelasan tentang pernyataan 3, mayoritas pegawai menjawab setuju 21 orang (65,6%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat 1 orang (3,1%) tidak setuju dan 2 orang (6,3%) sangat tidak setuju..

c. Penjelasan tentang pernyataan 3, mayoritas pegawai menjawab setuju 20 orang (62,5%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan sebanyak 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,3%) tidak setuju dan sebanyak 2 orang (6,3%) sangat tidak setuju.

d. Penjelasan tentang pernyataan 4, mayoritas pegawai menjawab setuju 20 orang (62,5%), sebanyak 7 orang (21,9%) sangat setuju dan 2 orang (6,3%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,3%) tidak setuju dan sebanyak 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

e. Penjelasan tentang pernyataan 5, mayoritas pegawai menjawab setuju 22 orang (68,8%), sebanyak 6 orang (18,8%) sangat setuju dan 1 orang (3,1%) ragu-ragu. Namun terdapat sebanyak 2 orang (6,3%) tidak setuju dan 1 orang (3,1%) sangat tidak setuju.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan pada Gambar 4.1 grafik histogram, residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna. Selanjutnya gambar Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual hasil penelitian adalah :

Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan data Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov pada tingkat signifikan 5% (0,05). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kinerja Pegawai

N 32

Normal Parametersa,,b Mean 12.50

Std. Deviation 1.503 Most Extreme Differences Absolute .197 Positive .197 Negative -.170 Kolmogorov-Smirnov Z 1.079

Asymp. Sig. (2-tailed) .195

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,195 dimana angka ini di atas tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. atau nilai asympy.sig (2-tailed) > 0,05 (0,195 > 0,05).

4.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskan oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabalitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,10 dan VIF < 10,0 maka tidak terjadi multikolinieritas seperti yang terlihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Disiplin Kerja .726 1.377 Motivasi .786 1.272

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa semua nilai variabel independen memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan VIF< 10,0 dimana nilai Tolerance dari variabel Disiplin Kerja dan Motivasi masing-masing sebesar (0,726 > 0,10) dan (0.786 > 0,10) sedangkan nilai VIF dari variabel Disiplin Kerja dan Motivasi masing-masing sebesar (1.377 < 10,0) dan (1.272 < 10,0) sehingga hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa uji scatterplot. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Pengujian heteroskedastisitas secara visual dapat dilakukan dengan Scatterplot dalam program SPSS 17 for windows. Berikut merupakan grafik Scatterplot pada Gambar 4.3 di bawah ini.

Scatterplot

Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskedastisitas. Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan berdasarkan variabel independennya.

Selain menggunakan diagram pencar, dilakukan pula Uji Glejser untuk melihat apakah regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Model regresi dikatakan bebas dari gangguan heteroskedastisitas jika variabel-variabel independen yang diregresikan dengan nilai absolute residual menunjukkan nilai yang tidak signifikan (α=5%) seperti yang terlihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Glejser Coefficientsa Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.486 5.003 .697 .492 Disiplin Kerja .391 .125 .584 3.131 .004 Motivasi .440 .212 .371 2.070 .004

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen dan variabel dependen tidak mempunyai masalah heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel independen yang menunjukkan nilai yang Sig > 0.05

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.10

Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.486 5.003

Disiplin Kerja .391 .125 .584 .726 1.377

Motivasi .440 .212 .371 .786 1.272

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui persamaan regresi linier berganda adalah :

Y = 3,486 + 0,391X2 + 0,440X3 + 0

Adapun penjelasannya dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut :

1. Nilai konstanta

Nilai konstanta sebesar 3,486, hal ini menunjukkan bahwa variabel berupa Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi (X2) dengan konstanta terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan.

2. Variabel Disiplin Kerja (X1)

Nilai Disiplin Kerja Sebesar 0,391 artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel X1, maka Disiplin Kerja juga akan ikut meningkat sebesar 0.391 demikian juga sebaliknya. Disiplin Kerja mengalami kenaikan sebesar kelipatan 1x maka Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan (Y) juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 39,10%, demikian juga sebaliknya

3. Variabel Motivasi (X2)

Nilai Motivasi sebesar 0,440 artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel X3 dimana variabel X2 = konstan, maka Motivasi juga akan ikut meningkat sebesar 0.440 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila Motivasi kerja pegawai mengalami kenaikan sebesar kelipatan 1x maka Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan (Y) juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 44,00%, demikian juga sebaliknya

4.2.4.2 Uji t (uji Parsial)

Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara signifikan dari variabel bebas (X) yaitu Disiplin Kerja dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan sebagai variabel terikat (Y), seperti yang terlihat pada Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11 Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa Model t Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Consntant) .697 .492 Disiplin Kerja 3.131 .004 .726 1.377 Motivasi 2.070 .004 .786 1.272

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 maka nilai coefficients secara parsial nilai dari masing variabel, yaitu :

1. Variabel Disiplin Kerja (X1)

Nilai thitung variabel Disiplin Kerja adalah 3,131 dan nilai ttabel sebesar 1,697 maka nilai thitung > ttabel (3,131 > 1,697) dan nilai sig < 0,05 (0,004 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Krja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan adalah sebesar 3.131.

2. Variabel Motivasi (X2)

Nilai thitung variabel Motivasi adalah 2,070 dan nilai ttabel sebesar 1,697 maka nilai thitung > ttabel (2,070 > 1,697) dan nilai sig < 0,05 (0,004 < 0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan adalah sebesar 2.070.

3. Variabel Dominan

Nilai thitung variabel Disiplin Kerja adalah 3,131 dan nilai ttabel sebesar 1,697 maka nilai thitung > ttabel (3,131 > 1,697) dan nilai sig < 0,05 (0,004 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Kerja secara parsial merupakan pengaruh paling dominan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan adalah sebesar 2.356.

4.2.4.3 Uji F (Uji Serempak)

Uji-F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serempak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan sebagai variabel terikat (Y) sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12

Uji Secara Serempak (Uji-F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22.422 2 7.474 4.511 .011a

Residual 43.078 30 1.657

Total 65.500 32

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi, b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Pada Tabel 4.12, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,515 dengan tingkat signifikan 0,005. Sedangkan, nilai Ftabel pada tingkat signifikan 95% (α

= 0,05) adalah 4,515 dimana (Fhitung> Ftabel) sehingga 4,515 > 2,924 dan nilai sig < 0,05 (0,020 < 0,05). Dengan demikian, secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan.

4.2.4.4 Uji R Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dan demikian sebaliknya seperti yang terlihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Goodness of Fit (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .785a .842 .766 1.287 1.044

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data Primer Diolah (2016)

1) Nilai R = 0,785 atau 78,50% artinya terdapat hubungan antara variabel (X) berupa Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan (Y) yaitu sebesar 78,50%, hal ini menunjukkan hubungan antar variabel yang sangat erat.

2) Nilai RSquare yaitu 0,842 atau 84,20%, artinya variabel disiplin dan motivasi mampu menjelaskan Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Cabang Medan, sebesar 84,20% sedangkan sisanya 15,80% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini seperti variabel kepemimpinan, variabel gaya kepemimpinan, variabel iklim kerja dan lain-lain.

3) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,766; ini juga menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen berupa disiplin kerja dan motivasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Dokumen terkait