• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa pendidikan karakter telah diimplementasikan dalam seluruh pembelajaran di SMA Negeri 1 Samigaluh. Dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA tampak bahwa pendidikan karakter juga diimplementasikan di dalamnya. Ada pun 4 pokok penting dalam implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Evaluasi

4. Karakter yang diimplementasikan

Keempat pokok tersebut menjadi dasar yang penting dalam pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika, khususnya materi limit kelas XI IPA. Berdasarkan keempat pokok tersebut implementasi pendidikan karakter yang terjadi dapat berdampak positif bagi perkembangan siswa.

1. Perencanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh

Pembelajaran matematika dapat berlangsung efektif dan efisien apabila dalam tahap persiapan guru memperhatikan dan mempersiapkan secara baik dan benar hal-hal yakni tujuan pembelajaran yang akan dicapai, ruang lingkup dan urutan bahan yang akan diberikan, sarana dan fasilitas yang dimiliki,

jumlah anak didik yang akan mengikuti pembelajaran, waktu jam pelajaran yang tersedia, serta sumber bahan pengajaran/referensi yang dapat digunakan dan sebagainya (Syaiful Bahri Djamrah, 1994 : 80). Tahap perencanaan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh sudah sesuai dengan tahapan tersebut. SMA Negeri 1 Samigaluh menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam proses kegiatan belajar. Pihak sekolah kemudian menyesuaikan pokok-pokok dalam kurikulum KTSP dengan situasi dan kondisi yang ada di sekolah. Kurikulum yang telah disusun oleh pihak sekolah inilah yang kemudian digunakan oleh seluruh guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran. Penyesuaian tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi, “Satuan pendidikan dapat

mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait.” Guru matematika kelas XI IPA juga menggunakan pedoman yang sudah sekolah berikan dalam menyusun RPP disertai dengan penyesuaian. Guru matematika kelas XI IPA menyesuaikan perencanaan pembelajaran dengan kondisi psikologis siswa. Penyesuaian tersebut bertujuan agar guru lebih mudah mengambil hati siswa dalam pembelajaran. Apabila siswa sudah terambil hatinya maka dalam pelaksanaan pembelajaran siswa dapat termotivasi selama proses pembelajaran

berlangsung. Apabila siswa dapat termotivasi maka siswa akan lebih mudah diarahkan selama proses pembelajaran.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab II Pasal 3, “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Kemudian dalam Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa.” Serta dalam Pasal 38 ayat 2, “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.” Sesuai dengan amanat undang-undang tersebut, guru matematika kelas XI IPA menyusun rencana pembelajaran materi limit berdasarkan kondisi psikologis siswa. Penyesuaian tersebut bertujuan agar pembelajaran yang terjadi dapat fleksibel dan mampu mengembangkan siswa secara utuh baik segi pengetahuan maupun karakter. Oleh karena itu guru memilih karakter-karakter pokok yang akan ditumbuhkan dalam diri siswa yakni rasa ingin tahu, mandiri, teliti, tanggung jawab, kreatif, kerja keras, disiplin, kritis, dan berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari orang lain disertai dengan alasan yang kuat. Supaya kesemua karakter tersebut dapat tertanam dalam diri siswa, guru

memilih model pembelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Kemudian untuk mendukung terlaksananya model pembelajaran tersebut, metode pembelajaran yang digunakan yakni metode diskusi dan metode ceramah.

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh

Proses pembelajaran berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Proses Pasal 19 ayat (3) mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi I sampai dengan observasi V, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh sudah sesuai dengan tahapan pembelajaran yang baik dan benar. Secara pokok, pembelajaran yang terjadi dalam pertemuan I sampai dengan pertemuan V mencakup 3 tahapan yakni 1) tahap awal (pra- instruksional), 2) tahap instruksional, dan 3) tahap akhir (evaluasi/tindak lanjut). Dalam tahap awal (tahap pra-instruksional) guru dapat membawa siswa untuk memasuki materi yang akan dibahas. Cara guru membawa siswa memasuki materi yakni memberi pre-test, memberi apersepsi (contohnya : mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang akan dibahas), dan memotivasi siswa melalui cerita atau nasihat yang berkaitan dengan karakter (contohnya : guru mengajak siswa agar

menjadi rajin dan punya kemauan bekerja keras). Dalam tahap instruksional guru sudah dapat mengajarkan materi secara lengkap, runtut, dan jelas. Hal ini dikuatkan dengan pengakuan siswa dalam wawancara bahwa penjelasan yang diberikan oleh Bu Sutaryati selaku guru matematika dapat diikuti dan diterima dengan jelas. Dalam tahap akhir (tahap evaluasi/tindak lanjut) guru bersama dengan siswa mengevaluasi proses pembelajaran yang telah terjadi dengan cara mengingat pokok materi yang sudah dibahas, memberi tugas/pekerjaan rumah pada siswa, dan melakukan post-test. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru secara intensif melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang siswa lakukan. Salah satu kegiatan pengawasan yang guru laksanakan yakni mengecek diskusi yang siswa lakukan dalam kelompok kecil. Selain itu, guru juga mengingatkan siswa yang ribut di kelas.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. Guru matematika kelas XI IPA mengusahakan amanat undang-undang tersebut melalui pembelajaran matematika materi limit

kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan mulai dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keenam, peneliti menemukan adanya indikasi bahwa telah terjadi implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh. Indikasi bahwa guru mengimplementasikan pendidikan karakter tampak dalam cara guru mengajar siswa. Pertemuan pertama menunjukkan bahwa guru menanamkan sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, dan percaya diri. Guru secara khusus menekankan pentingnya kedisiplinan berangkat ke sekolah melalui ajakan untuk rajin berangkat ke sekolah dan sebisa mungkin jangan terlambat datang agar siswa mempunyai masa depan yang cerah. Melalui kerja kelompok guru mengajak siswa agar mempunyai keterampilan kerja sama, demokratis, toleransi, dan komunikatif. Tetapi ada satu kelemahan yakni guru belum menyampaikan karakter yang akan dicapai selain standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran. Hal itu karena guru sekedar menyampaikan tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama guru sudah dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Pertemuan kedua menunjukkan bahwa guru menanamkan sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, dan percaya diri. Guru

secara khusus menekankan pentingnya kedisiplinan sebagai karakter yang akan dicapai selain standar kompetensi dan kompetensi dasar. Melalui kerja kelompok guru mengajak siswa agar mempunyai keterampilan kerja sama, berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari orang lain disertai dengan alasan yang kuat, toleransi, dan komunikatif. Tetapi ada satu kelemahan yakni siswa belum diajak untuk menyebutkan contoh konkret tentang adanya karakter yang sudah/belum dimiliki siswa. Hal itu karena guru sekedar menyampaikan karakter yang ingin dicapai tetapi belum menyebutkan contoh nyata dari karakter tersebut. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan kedua guru sudah dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Pertemuan ketiga menunjukkan bahwa guru menanamkan sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, dan percaya diri. Guru secara khusus menekankan pentingnya diskusi dan tanggung jawab. Melalui kerja kelompok guru mengajak siswa agar mempunyai keterampilan kerja sama, berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari orang lain disertai dengan alasan yang kuat, toleransi, dan komunikatif. Tetapi ada satu kelemahan yakni siswa belum diajak untuk menyebutkan contoh konkret tentang adanya karakter yang sudah/belum dimiliki siswa. Hal itu karena guru sekedar menyampaikan karakter yang ingin dicapai tetapi belum menyebutkan contoh nyata dari karakter tersebut. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan ketiga guru sudah dapat

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Pertemuan keempat menunjukkan bahwa guru menanamkan sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, dan percaya diri. Guru secara khusus menekankan pentingnya tanggung jawab dan toleransi antar teman sebagai karakter yang ingin dicapai selain standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru memberikan contoh sikap tanggung jawab dengan cara menunjukkan contoh siswa yang tekun mengerjakan tugas dari guru. Siswa juga diajak bertanggung jawab melalui hal-hal yang sederhana. Melalui kerja kelompok guru mengajak siswa agar mempunyai keterampilan kerja sama, berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari orang lain disertai dengan alasan yang kuat, toleransi, dan komunikatif. Tetapi ada kelemahan yakni nilai religius belum ditekankan secara gamblang melalui kegiatan doa (pembuka maupun penutup pembelajaran). Hal itu dikarenakan pembelajaran bukan pada jam pertama dan juga bukan pada jam terakhir. Sebab di SMA Negeri 1 Samigaluh kebiasaan doa pembuka dilaksanakan pada jam pertama dan doa penutup dilaksanakan pada jam terakhir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan keempat guru sudah dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Pertemuan kelima menunjukkan bahwa guru menanamkan sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab,

komunikatif, dan percaya diri. Guru secara khusus menekankan pentingnya ketelitian, tekun, dan kerja keras supaya siswa dapat meraih sukses di masa depan. Guru memberikan contoh pada siswa bahwa apabila siswa mempunyai sikap tekun dan kerja keras dalam belajar matematika maka akan dapat menyelesaikan soal-soal yang guru berikan. Melalui kerja kelompok guru mengajak siswa agar mempunyai keterampilan kerja sama, berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari orang lain disertai dengan alasan yang kuat, toleransi, dan komunikatif. Tetapi ada kelemahan yakni nilai religius belum ditekankan secara gamblang melalui kegiatan doa (pembuka maupun penutup pembelajaran). Hal itu dikarenakan pembelajaran bukan pada jam pertama dan juga bukan pada jam terakhir. Sebab di SMA Negeri 1 Samigaluh kebiasaan doa pembuka dilaksanakan pada jam pertama dan doa penutup dilaksanakan pada jam terakhir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan kelima guru sudah dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Pertemuan keenam diisi dengan ulangan harian. Pertemuan keenam secara khusus karakter yang ditekankan adalah kejujuran, mandiri, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan kerja keras. Pada pertemuan kelima, guru berpesan pada siswa agar mengerjakan ulangan secara jujur. Pesan guru tersebut dilaksanakan oleh siswa pada saat ulangan harian limit. Peneliti yang juga mengamati pelaksanaan ulangan harian tersebut melihat bahwa selama ulangan harian siswa mengerjakan secara mandiri, serius, dan bersemangat. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan keenam nilai karakter

yang ingin guru tanamkan pada siswa sudah tercapai. Berdasarkan indikasi yang ada tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA ada upaya implementasi dan siswa aktif menanggapi upaya tersebut.

Karakter-karakter yang ditanamkan pada tiap-tiap pertemuan tersebut penulis rangkum sebagai berikut :

Tabel 4.8 Karakter yang Ditanamkan dalam Tiap-tiap Pertemuan Pembelajaran

Pertemuan ke- Karakter yang Ditanamkan

I Sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, percaya diri, dan kritis.

II Sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, percaya diri, dan kritis.

III Sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai

kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, percaya diri, dan kritis.

IV Sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, percaya diri, dan kritis.

V Sikap sopan santun, nilai religius, nilai kedisiplinan, rasa ingin tahu, sifat gemar membaca, kritis, kreatif, nilai kerja sama, toleransi, mandiri, kerja keras, tanggung jawab, komunikatif, percaya diri, dan kritis.

VI Kejujuran, mandiri, disiplin, tanggung jawab, teliti, kerja keras, dan kritis.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2006 menjelaskan bahwa pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka pihak SMA Negeri 1 Samigaluh menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kearifan lokal yang terdapat di SMA Negeri 1 Samigaluh. Kurikulum yang telah disusun kemudian dijadikan pedoman dalam menyusun semua program yang ada di SMA Negeri 1 Samigaluh, khususnya program pendidikan karakter. Program pendidikan karakter yang diimplementasikan di dalam seluruh pembelajaran di SMA Negeri 1 Samigaluh sesuai dengan visi

dan misi sekolah. Program pendidikan karakter yang telah disusun diarahkan untuk mencapai pada peningkatan mutu 8 K (kebersihan, kesehatan, ketertiban, kerapian, keindahan, kerindangan, keamanan, kekeluargaan). Dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA, karakter-karakter yang diimplementasikan oleh guru turut menjadi bagian dalam mengarahkan siswa untuk mencapai peningkatan mutu tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa adanya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA mendukung tercapainya peningkatan mutu 8 K (kebersihan, kesehatan, ketertiban, kerapian, keindahan, kerindangan, keamanan, kekeluargaan).

3. Evaluasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh

Proses evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh sudah dilaksanakan secara menyeluruh dan obyektif. Secara menyeluruh berarti guru melaksanakan evaluasi tersebut mulai dari awal hingga akhir proses pembelajaran. Secara obyektif maksudnya adalah guru memberikan penilaian/evaluasi terhadap karakter siswa yang tercermin dalam sikap siswa selama proses pembelajaran secara independen dilandasi semangat mendidik siswa agar menjadi lebih baik. Evaluasi yang obyektif dan menyeluruh tersebut dilaksanakan oleh guru melalui monitoring setiap pembelajaran berlangsung. Guru sudah menjalankan monitoring secara tepat yakni melaksanakan pengawasan intensif setiap pembelajaran dilaksanakan. Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh guru

yakni mengingatkan siswa jika siswa tersebut bersikap tidak sesuai dengan karakter yang diharapkan dalam pembelajaran. Contohnya : saat ada siswa yang terlambat datang ke kelas, guru segera menghampiri siswa tersebut dan menasihati siswa tersebut agar lain kali lebih tepat waktu masuk ke kelas. Tindakan pengawasan yang guru laksanakan sudah sesuai dengan prosedur pembelajaran pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Negeri 1 Samigaluh.

Sasaran evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA sudah tepat. Berdasarkan pengamatan peneliti dan analisis dokumen RPP yang dibuat oleh guru, pokok sasaran evaluasi yakni sikap siswa. Setiap pembelajaran guru melaksanakan evaluasi secara langsung dan terarah. Secara langsung berarti guru memberikan penilaian langsung pada sikap siswa secara tatap muka. Melalui tatap muka langsung guru mengingatkan siswa agar bersikap secara baik dan benar. Contohnya : saat ada siswa yang ramai di kelas, guru kemudian mendekati siswa tersebut dan segera menasihatinya agar tidak ramai di kelas. Secara terarah berarti guru memberikan arahan pada siswa tentang nilai-nilai karakter yang ingin dicapai melalui pembelajaran yang dilaksanakan. Contohnya : guru secara khusus menekankan pentingnya tanggung jawab dan toleransi antar teman sebagai karakter yang ingin dicapai selain standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru memberikan contoh sikap tanggung jawab dengan cara menunjukkan contoh siswa yang tekun mengerjakan tugas dari guru. Siswa juga diajak bertanggung jawab melalui hal-hal yang sederhana. Evaluasi yang langsung

dan terarah tersebut juga menjadi salah satu bagian dari proses mencapai peningkatan mutu 8 K (kebersihan, kesehatan, ketertiban, kerapian, keindahan, kerindangan, keamanan, kekeluargaan).

Guru menggunakan sarana instrumen penilaian sikap yang telah disusun dalam RPP untuk mengevaluasi implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh. Instrumen yang guru susun sudah lengkap, runtut, dan jelas. Dalam instrumen tersebut sudah ada langkah-langkah memberikan evaluasi terhadap sikap siswa. Guru menilai perkembangan sikap siswa bukan hanya dalam satu materi saja, tetapi guru menilai perkembangan sikap siswa selama 1 semester penuh. Oleh karena itu untuk pemberian nilai sikap siswa, guru secara berkesinambungan melihat perkembangan sikap siswa dan tidak ingin gegabah menilai sikap siswa hanya dalam satu materi saja. Sehingga nilai sikap siswa biasanya diberikan ketika akhir semester yang mana tercantum dalam rapot semesteran setiap siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA sudah dapat berlangsung secara menyeluruh, terarah, dan obyektif.

4. Karakter yang Diimplementasikan dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh

Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh sudah berhasil mengembangkan karakter yang ada dalam diri siswa kelas XI IPA. Berdasarkan hasil wawancara seluruh siswa kelas XI IPA (tersaji dalam tabel

4.7) dapat dilihat bahwa setiap siswa kelas XI IPA menyadari adanya perubahan dan perkembangan karakter dalam diri mereka. Karakter yang berhasil dikembangkan dan ditumbuhkan dalam diri siswa melalui pembelajaran matematika materi limit yakni disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, kritis, dan tanggung jawab. Dalam diri setiap siswa terlihat adanya satu atau lebih dari karakter-karakter tersebut yang berkembang dalam diri setiap siswa. Karakter yang telah tumbuh tersebut bermanfaat untuk kehidupan siswa ke depannya. Karakter yang telah tumbuh akan dapat lebih berkembang, apabila siswa yang bersangkutan mau berusaha untuk menjaga dan melatihnya dalam hidup harian.

Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh dapat berhasil karena 2 faktor. Pertama, keberhasilan yang dicapai merupakan dampak dari metode yang guru gunakan dalam pembelajaran. Dalam wawancara dengan peneliti, guru menjelaskan berbagai cara yang dilakukan untuk menanamkan karakter dalam diri siswa. Penjelasan yang guru uraikan tersebut nyata terlihat dalam proses pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA. Contohnya : guru memberikan contoh pada siswa bahwa apabila siswa mempunyai sikap tekun dan kerja keras dalam belajar matematika maka akan dapat menyelesaikan soal-soal yang guru berikan. Berbagai cara yang guru lakukan tersebut semakin terdukung dengan adanya keterbukaan siswa untuk dibimbing. Bukti keterbukaan siswa antara lain belum ada siswa yang marah atau kesal pada guru saat guru memberikan nasihat, siswa yang bersangkutan justru mengakui

Dokumen terkait